Thursday, September 1, 2016

HAKIKAT EVALUASI



HAKIKAT EVALUASI

            Ada tiga istilah yang sampai sekarang masih tumpang tindih pengertiannya, yaitu pengukuran, asesmen (penilaian), dan evaluasi. Banyak pihak yang mengartikan penilaian sebagai evaluasi, tetapi juga banyak yang memaknai penilaian sebagai asesmen. Sementara orang memang lebih cenderung mengartikan ketiga hal tersebut sebagai sesuatu yang sama. Akan tetapi ada juga orang yang membedakan ketiga hal tersebut.  Berikut ini pemaparan selengkapnya.

Definisi Pengukuran, Asesmen (Penilaian) dan Evaluasi
            Pengukuran adalah penetapan angka dengan cara yang sistematik untuk menyataka keadaan individu. Keadaan individu ini terkait dengan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor. Asesmen mencakup semua cara yang digunakan untuk menilai unjuk kerja individu atau kelompok. Proses asesmen meliputi pengumpulan bukti-bukti tentang pencapaian belajar peserta didik. Evaluasi adalah penetapan nilai atau implikasi suatu perilaku. Evaluasi selalu melibatkan pengukuran dan penilaian. Perbedaan ketiganya sebagai berikut, (a) mengukur adalah membandingkan sesuatu dengan satu ukuran (bersifat kuantitatif), (b) menilai / asasmen mengambil keputusan terhadap sesuaitu dengan ukuran baik dan buruk (bersifat kualitatif) dan (c) evaluasi proses yang meliputi dua langkah tadi yaitu mengukur dan menilai.
            Pertama, pengukuran merupakan suatu proses untuk membuat kuantifikasi prestasi individu, kepribadiannya, sikapnya kebiasaannya dan kecakapannya. Proses ini bisa disebut dengan suatu prosedur pemberian angka. Dalam pengukuran pun dibutuhkan proses penetapan ukuran terhadap suatu gejala menurut ukuran tertentu. Pengukuran dilakukan semata-mata untuk menjawab how much? Proses pengukuran bisa dilakukan guru dengan menggunakan tes dan non tes. Hasilnya dapat bersifat kuantitatif dan kualitatif. Dalam proses ini guru akan menggunakan serangkaian metode dengan menggunakan alat untuk melakukan proses pengujian demi terselenggaranya proses pengukuran. Oleh karena itu pengujian merupakan bagian dari proses pengukuran.
            Kedua, penilaian atau asesmen menurut Kementerian Pendidikan menyatakan bahwa rangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peseta didik. Hasilnya adalah informasi yang bermakna dalam mengambil keputusan. Penilaian dilaksanakan untuk menjawab pertanyaan how well does teh individual perform? Pihak lain juga mendefinisikan asesmen atau penilaian sebagai istilah  umum yang mencakup semua metode yang biasa untuk menilai unjuk kerja peserta didik. Proses penilaian mencakup pengumpulan bukti untuk menunjukkan pencapaian belajar siswa. Pendapat lain juga  menyebutkan bahwa penilaian atau asasmen adalah  suatu proses untuk mengumpulkan informasi yang secara akurat merefleksi seberapa baik peserta didik dalam mencapai suatu kompetensi dalam pembelajaran.

            Ketiga, evaluasi dimaknai sebagai penilaian yang sistematis tentang manfaat atau kegunaan suatu objek. Dalam pelaksanaanya terdapat pertimbangan untuk menentukan nilai suatu program yang sedikit banyak mengandung unsur subjektif. Evaluasi memerlukan data hasil pengukuran dan informasi dari hasil penilaian yang multi dimensi yang mencakup kognitif, afektif, psikomotor, minat dll. Evaluasi merupakan suatu proses penilaian untuk mengambil keputusan yang menggunakan seperangkat hasil pengukuran dan berpedoman kepada tujuan yang ditetapkan. Evaluasi dilakukan untuk menjawab pertanyaan how good? Evaluasi ditindaklanjuti dengan pelaporan. Berdasarkan hasil evaluasi dapat diketahui hal-hal apa yang perlu ditindaklanjuti agar pembelajaran berlangsung efektif. Hasilnya pun juga dikomunikasikan kepada seluruh pihak yang mempunyai kepentingan. 

 Penilaian Pendidikan
            Dalam pembelajaran gurulah satu-satunya orang yang diberi tanggung jawab atas keberhasilan siswanya. Oleh karena itu guru harus dibekali dengan evaluasi untuk melihat sejauh mana siswanya menguasai kompetensi sehingga dapat bisa mengambil keputusan sebagai bentuk evaluasi pembelajaran. Kebehasilan siswa bukan saja ditunjukkan dengan prestasi atau nilai semata. Namun keberasilan proses pembelajaran bisa ditentukan oleh faktor yang sangan komplek. Berikut ini bagan yang menunjukkan proses penilaian.

Mengapa Menilai
  1. Makna bagi siswa
Siswa dapat mengetahui sejauh mana telah berhasil mengikuti pelajaran yang diberikan oleh guru. Memuaskan, tentunya hal yang menyenangkan. Siswa akan mempunyai motivasi yang besar untuk belajar lebih giat. Harapannya bisa meningkatkan prestasinya. Ada keadaan yang sebaliknya yaitu ada siswa yang telah mendapatkan hasil baik, merasa puas dan tidak gigih untuk usaha selannjutnya. Tidak memuaskan, hal ini merupakan pukulan yang berarti yang berakibat siswa akan berintropeksi diri. Siswa akan belajar dari kesalahan. Namun ada juga siswa yang putus asa atas hasil yang kurang memuaskan.

  1. Makna bagi guru
 Guru akan memperoleh informasi tentang keberhasilan dan kegagalan dari seluruh siswanya. Guru akan memberi berhak kepada siswa yang berhasil untuk melajutkan materi pelajaran. Bagi siswa yang gagal, guru akan lebih memusatkan perhatiannya perhatiannya bagi siswa yang gagal. Guru akan memberikan perlakuan yang lebih teliti sehingga siswa yang gagal bisa memperoleh keberhasilan.
Guru akan mengetahui apakah materiatau metode yang diajarkan sudah tepat bagi siswa. Jika siswa sebagain besar mendapat angka jelek, makan guru akan mawas diri dan mencoba materi dan metode yang tepat demi keberhasilan dalam pembelajaran.

  1. Makna bagi sekolah
Sekolah akan memperoleh gambaran kualitas pendidikan yang telah berjalan. Informasi tentang SDM di sekolah tersebut. Selanjutnya hasilnya dapat digunakan sebagai pedoman agar menjadi sekolah yang bermutu, berstandar dan lebih baik dari tahun ke tahun.

Subjek dan Sasaran Evaluasi
  1. Subjek evaluasi, Subjek evaluasi adalah orang yang melakukan pekerjaan evaluasi. Dengan kata lain pelaksana evaluasi adalah subjek evaluasi. Ada pandangan lain menyebutkan bahwa subjek evaluasi adalah siswa dan prestasi, kemampuan membaca dll adalah objek evaluasi. Pandangan lain malahan menyebutkan siswa adalah objek evaluasi dan guru adalah subjek evaluasi.
  1. Sasaran evaluasi, Sasaran evaluasi adalah objek evaluasi. Sasaran evaluasi adalah segala sesuatu yang menjadi fokus pengamatan karena yang diamati itu memiliki nilai dan dari nilai itulah menjadi informasi sebagai bahan pengambilan keputusan. Sasaran evaluasi mulai dari siswa (kemampuan, kepribadian, sikap, IQ), tranformasi/sekolah (kurikulum/meteri, personel, metode, sarpras, sistem administrasi), lulusan (kemampuan kognitif, sikap, keterampilan).


Prinsip dan Alat Evaluasi
  1. Prinsip evaluasi
Ada tiga hubungan erat (triangulasi) yang merupakan prinsip dasar evalusi. Berikut ini penjelasanya.

1)      Hubungan tujuan dan KBM
Sudah sepatutnya kegiatan pembelajaran yang dirancang dan dilaksanakan oleh guru bersama siswanya adalah untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan ini sudah tertera dalam kurikulum dan program sekolah. Sebaliknya, kurikulum dan sekolah memiliki tujuan kepada kebaikan dan mengembangkan potensi siswa dan itu bisa dicapai dengan kegiatan belajar dan pembelajaran.
2)      Hubungan tujuan dan evaluasi
Evaluasi adalah proses penilaian untuk mengambil keputusan yang menggunakan seperangkat hasil pengukuran dan berpedoman kepada tujuan yang ditetapkan. Tujuannya mulai dari kecil, dari setiap KD dan SK pasti memiliki tujuan atas pembelajaran yang diberikan, hingga tujuan kurikulum dan sekolah. Sebaliknya evaluasi yang dilakukan memilki tujuan yang ingin dicapai yaitu mengetahui sejauh mana keberhasilan dan pencapaian siswa.
3)      Hubungan KBM dan evaluasi
Setiap kegiatan belajar mengajar tentunya membutuhkan evaluasi. Pembelajaran tanpa adanya evaluasi sudah pasti tidak akan mengetahui hasil dari pembelajaran yang dilakukan. Sebaliknya evaluasi bisa dilaksanakan dan mendapatkan hasil kalau kegiatan pembelajaran sudah dilakukan

  1. Alat evaluasi
Alat adalah sesuatau yang dapat digunakan untuk memudahkan seseorang untuk melaksanakan tugas atau mencapai tujuan  secara efektif dan efisien. Alat bisa juga disebut dengan instrumen. Alat terdiri dari dua jenis, tes dan non tes. Kedua jenis tersebut akan dijelaskan pada bab berikutnya.

No comments:

Post a Comment