Wednesday, August 3, 2016

Kalimat dan Polanya




Kalimat
2.1.1        Pengertian Kalimat
Abdul Chaer, 2009:44 menjelaskan bahwa kalimat merupakan satuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri memiliki pola intonasi final dan secara aktual ataupun potensial terdiri atas klausa yang digunakan sebagai sarana untuk menuangkan dan menyusun gagasan secara terbuka agar dapat dikomunikasikan kepada orang lain, atau bagian ujaran yang mempunyai struktur minimal subjek dan predikat, mempunyai intonasi dan bermakna. Kalimat juga dapat digabungan dari dua buah kata atau lebih yang menghasilkan suatu pengertian dan pola intonasi akhir. Kalimat dibagi menjadi dua, yaitu :
a)      Kalimat Tunggal
Kalimat tunggal adalah kalimat yang hanya mempunyai satu pola kalimat, yaitu hanya memiliki satu subjek dan predikat.
b)      Kalimat Majemuk
Kalimat majemuk adalah kalimat yang mempunyai dua pola kalimat atau lebih. Kalimat majemuk terdiri dari induk kalimat dan anak kalimat. Cara membedakannya yaitu dengan melihat letak konjungsi. Induk kalimat tidak memuat konjungsi didalamnnya, konjungsi hanya terdapat pada anak kalimat.

2.1.2        Jenis- jenis Kalimat
Menurut Abdul Chaer, 2009:45, jenis- jenis kalimat dibagi menjadi 3 yaitu :
1)      Berdasarkan kategori klausanya dibedakan adanya :
a)      Kalimat verbal, yakni kalimat yang predikatnya berupa verba atau frase verbal.
b)      Kalimat ajektifal, yakni kalimat yang predikatnya berupa ajektifa atau frase ajektifal.
c)      Kalimat nominal, yakni kalimat yang predikatnya berupa nomina atau frase nominal.
d)     Kalimat preposisional, yakni kalimat yang predikatnya berupa frase preposisional, yakni kalimat yang predikatnya berupa frase preposisional. Kalimat jenis ini hanya digunakan dalam bahasa ragam nonformal.
e)      Kalimat numeral, yakni kalimat yang predikatnya berupa numeralia atau frase numeral. Kalimat jenis ini hanya digunakan dalam bahasa ragam nonformal.
f)       Kalimat adverbial, yakni kalimat yang predikatnya berupa adverbia atau frase adverbial.
2)      Berdasarkan jumlah klausanya dibedakan adanya :
a)      Kalimat sederhana, yakni kalimat yang dibangun oleh sebuah klausa.
b)      Kalimat “bersisipan”, yakni kalimat yang pada salah satu fungsinya “disisipkan” sebuah klausa sebagai penjelas atau keterangan.
c)      Kalimat majemuk rapatan, yakni sebuah kalimat majemuk yang terdiri dari dua klausa atau lebih dimana ada fungsi- fungsi klausanya yang dirapatkan karena merupakan substansi yang sama.
d)     Kalimat majemuk setara, yakni kalimat yang terdiri dari dua klausa atau lebih dan memiliki kedudukan yang setara.
e)      Kalimat majemuk bertingkat, yakni kalimat yang terdiri dari dua buah klausa yang kedudukannya tidak setara.
f)       Kalimat majemuk kompleks, yakni kalimat yang terdiri dari tiga klausa atau lebih yang di dalamnya terdapat hubungan koordinatif (setara) dan juga hubungan subordinatif (bertingkat).
3)      Berdasarkan modusnya dibedakan adanya : 
a)      Kalimat berita (deklaratif), yakni kalimat yang berisi pernyataan belaka.
b)      Kalimat tanya (interogatif), yakni kalimat yang berisi pertanyaan, yang perlu diberi jawaban.
c)      Kalimat perintah (imperatif), yakni kalimat yang berisi perintah dan perlu diberi reaksi berupa tindakan.
d)     Kalimat seruan (interjektif), yakni kalimat yang menyatakan ungkapan perasaan.
e)      Kalimat harapan (optatif), yakni kalimat yang menyatakan harapan atau keinginan.

2.1.3        Pola Kalimat
 Kalimat yang digunakan dapat dikembalikkan ke dalam sejumlah kalimat dasar yang terbatas. Dengan kata lain, semua kalimat yang digunakan berasal dari beberapa pola kalimat saja. Sesuai dengan kebutuhan masing- masing dan kalimat tersebut dapat dikembangkan yang pengembanggannya itu harus didasarkan pada kaidah yang berlaku. Berdasarkan keterangan yang sudah dijelaskan, dapat di tarik kesimpulan bahwa kalimat dasar adalah kalimat yang berisi informasi pokok dalam struktur inti, belum mengalami perubahan. Perubahan tersebut dapat berupa penambahan unsur seperti penambahan keterangan kalimat ataupun keterangan subjek, predikat, objek atau pelengkap. Kalimat dasar dapat dibedakan ke dalam delapan tipe, sebagai berikut:
1)      Kalimat dasar berpola S P
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek dan predikat. Predikat kalimat untuk tipe ini dapat berupa kata kerja, kata benda, kata sifat, atau kata bilangan. Misalnya :
Mereka/ sedang makan = S / P (kata kerja)
Ibunya / guru SD = S / P (kata benda)         
Gambar itu / sangat indah = S / P (kata sifat)
Peserta sosialisasi ini / dua puluh orang = S / P (kata bilangan)
2)      Kalimat dasar berpola S P O
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, dan objek. Subjek berupa nomina atau frasa nomina, predikat berupa verba transitif, dan objek berupa nomina atau frasa nomina. Misalnya :
Mereka / sedang menyusun / skripsi = S P O
3)      Kalimat dasar berpola S P Pel
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat dan pelengkap. Subjek berupa nomina atau frasa nomina, predikat berupa verba intransitif atau kata sifat, dan pelengkap berupa nomina atau adjektifa. Misalnya :
Anaknya / berternak / ayam = S / P / Pel
4)      Kalimat dasar berpola S P O Pel
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, objek, dan pelengkap. Subjek berupa nomina atau frasa nomina, predikat berupa verba intransitif, objek berupa nomina atau frasa nomina, dan pelengkap berupa nomina atau frasa nomina.
Misalnya :
Dia / mengirimi / saya / surat = S / P / O / Pel
5)      Kalimat dasar berpola S P K
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, dan harus memiliki unsur keterangan karena diperlukan oleh predikat. Subjek berupa nomina atau frasa nomina, predikat berupa verba intransitif, dan keterangan berupa frasa berpreposisi. Misalnya :
Mereka / berasal / dari Jember = S / P / K
6)      Kalimat dasar berpola S P O K
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, objek dan keterangan. Subjek berupa nomina atau frasa nomina, predikat berupa verba intransitif, objek berupa nomina atau frasa berpreposisi. Misalnya :
Kami / memasukkan / pakaian / ke dalam lemari = S / P / O / K
7)      Kalimat dasar berpola S P Pel K
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, pelengkap, dan keterangan. Subjek berupa nomina atau frasa nomina, predikat berupa verba intransitif atau kata sifat, pelengkap berupa nomina atau adjektifa, dan keterangan berupa frasa berpreposisi. Misalnya :
Adik / bermain / musik / di atas panggung = S / P / Pel / K
8)      Kalimat dasar berpola S P O Pel K
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, objek, pelengkap, dan keterangan. Subjek berupa nomina atau frasa nomina, predikat berupa verba intransitif, objek berupa nomina atau frasa nomina, pelengkap berupa nomina atau frasa nomina, dan keterangan berupa frasa berpreposisi. Misalnya :
Ibu / mengirimi / uang / kepadaku / setiap bulan = S / P / O / Pel / K 


Daftar Rujukan
Chaer, Abdul. 2009. Sintaksis Bahasa Indonesia. Jakarta : PT Rineka Cipta.
Dalman, 2012. Keterampilan Menulis. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Kosasih, E. 2006. Bahasa Indonesia untuk SMP/ Mts Kelas VIII. Jakarta : Panti Darma Kolakatama.
Khairah, Miftahul dan Ridwan, Sakura. 2014. Sintaksis Memahami Satuan Kalimat Perspektif Fungsi. Jakarta : PT Bumi Aksara.
Moleong, J Lexy. 2014. Metode Penelitian Kualitatif.  Bandung : PT Remaja Rosdakarya Offset .
Nadar. 2009. Pragmatik dan Penelitian Pragmatik. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Putrayasa, Ida Bagus. 2010. Kalimat Efektif. Bandung : PT Refika Aditama.
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Berbahasa dan Bersastra Indonesia. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Nasional.
Rahardi, Kunjana. Pragmatik.
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alvabeta cv.

 

No comments:

Post a Comment