Kalimat
2.1.1
Pengertian Kalimat
Abdul Chaer, 2009:44 menjelaskan bahwa kalimat merupakan satuan bahasa
yang secara relatif berdiri sendiri memiliki pola intonasi final dan secara
aktual ataupun potensial terdiri atas klausa yang digunakan sebagai sarana
untuk menuangkan dan menyusun gagasan secara terbuka agar dapat dikomunikasikan
kepada orang lain, atau bagian ujaran yang mempunyai struktur minimal subjek
dan predikat, mempunyai intonasi dan bermakna. Kalimat juga dapat digabungan
dari dua buah kata atau lebih yang menghasilkan suatu pengertian dan pola
intonasi akhir. Kalimat dibagi menjadi dua, yaitu :
a)
Kalimat Tunggal
Kalimat
tunggal adalah kalimat yang hanya mempunyai satu pola kalimat, yaitu hanya
memiliki satu subjek dan predikat.
b)
Kalimat Majemuk
Kalimat
majemuk adalah kalimat yang mempunyai dua pola kalimat atau lebih. Kalimat
majemuk terdiri dari induk kalimat dan anak kalimat. Cara membedakannya yaitu
dengan melihat letak konjungsi. Induk kalimat tidak memuat konjungsi
didalamnnya, konjungsi hanya terdapat pada anak kalimat.
2.1.2
Jenis- jenis Kalimat
Menurut Abdul Chaer, 2009:45, jenis-
jenis kalimat dibagi menjadi 3 yaitu :
1)
Berdasarkan kategori klausanya dibedakan adanya :
a)
Kalimat verbal, yakni kalimat yang predikatnya berupa verba atau frase
verbal.
b)
Kalimat ajektifal, yakni kalimat yang predikatnya berupa ajektifa atau
frase ajektifal.
c)
Kalimat nominal, yakni kalimat yang predikatnya berupa nomina atau frase
nominal.
d)
Kalimat preposisional, yakni kalimat yang predikatnya berupa frase
preposisional, yakni kalimat yang predikatnya berupa frase preposisional.
Kalimat jenis ini hanya digunakan dalam bahasa ragam nonformal.
e)
Kalimat numeral, yakni kalimat yang predikatnya berupa numeralia atau
frase numeral. Kalimat jenis ini hanya digunakan dalam bahasa ragam nonformal.
f)
Kalimat adverbial, yakni kalimat yang predikatnya berupa adverbia atau frase
adverbial.
2)
Berdasarkan jumlah klausanya dibedakan adanya :
a)
Kalimat sederhana, yakni kalimat yang dibangun oleh sebuah klausa.
b)
Kalimat “bersisipan”, yakni kalimat yang pada salah satu fungsinya
“disisipkan” sebuah klausa sebagai penjelas atau keterangan.
c)
Kalimat majemuk rapatan, yakni sebuah kalimat majemuk yang terdiri dari
dua klausa atau lebih dimana ada fungsi- fungsi klausanya yang dirapatkan
karena merupakan substansi yang sama.
d)
Kalimat majemuk setara, yakni kalimat yang terdiri dari dua klausa atau
lebih dan memiliki kedudukan yang setara.
e)
Kalimat majemuk bertingkat, yakni kalimat yang terdiri dari dua buah
klausa yang kedudukannya tidak setara.
f)
Kalimat majemuk kompleks, yakni kalimat yang terdiri dari tiga klausa
atau lebih yang di dalamnya terdapat hubungan koordinatif (setara) dan juga
hubungan subordinatif (bertingkat).
3)
Berdasarkan modusnya dibedakan adanya :
a)
Kalimat berita (deklaratif), yakni kalimat yang berisi pernyataan belaka.
b)
Kalimat tanya (interogatif), yakni kalimat yang berisi pertanyaan, yang
perlu diberi jawaban.
c)
Kalimat perintah (imperatif), yakni kalimat yang berisi perintah dan
perlu diberi reaksi berupa tindakan.
d)
Kalimat seruan (interjektif), yakni kalimat yang menyatakan ungkapan
perasaan.
e)
Kalimat harapan (optatif), yakni kalimat yang menyatakan harapan atau
keinginan.
2.1.3
Pola Kalimat
Kalimat
yang digunakan dapat dikembalikkan ke dalam sejumlah kalimat dasar yang
terbatas. Dengan kata lain, semua kalimat yang digunakan berasal dari beberapa
pola kalimat saja. Sesuai dengan kebutuhan masing- masing dan kalimat tersebut
dapat dikembangkan yang pengembanggannya itu harus didasarkan pada kaidah yang
berlaku. Berdasarkan keterangan yang sudah dijelaskan, dapat di tarik
kesimpulan bahwa kalimat dasar adalah kalimat yang berisi informasi pokok dalam
struktur inti, belum mengalami perubahan. Perubahan tersebut dapat berupa
penambahan unsur seperti penambahan keterangan kalimat ataupun keterangan
subjek, predikat, objek atau pelengkap. Kalimat dasar dapat dibedakan ke dalam
delapan tipe, sebagai berikut:
1)
Kalimat dasar berpola S P
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur
subjek dan predikat. Predikat kalimat untuk tipe ini dapat berupa kata kerja,
kata benda, kata sifat, atau kata bilangan. Misalnya :
Mereka/ sedang makan = S / P (kata
kerja)
Ibunya / guru SD = S / P (kata benda)
Gambar itu / sangat indah = S / P (kata sifat)
Peserta sosialisasi ini / dua puluh orang = S / P
(kata bilangan)
2)
Kalimat dasar berpola S P O
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur
subjek, predikat, dan objek. Subjek berupa nomina atau frasa nomina, predikat
berupa verba transitif, dan objek berupa nomina atau frasa nomina. Misalnya :
Mereka / sedang menyusun / skripsi = S P O
3)
Kalimat dasar berpola S P Pel
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur
subjek, predikat dan pelengkap. Subjek berupa nomina atau frasa nomina,
predikat berupa verba intransitif atau kata sifat, dan pelengkap berupa nomina
atau adjektifa. Misalnya :
Anaknya / berternak / ayam = S / P / Pel
4)
Kalimat dasar berpola S P O Pel
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur
subjek, predikat, objek, dan pelengkap. Subjek berupa nomina atau frasa nomina,
predikat berupa verba intransitif, objek berupa nomina atau frasa nomina, dan
pelengkap berupa nomina atau frasa nomina.
Misalnya :
Dia / mengirimi / saya / surat = S / P / O / Pel
5)
Kalimat dasar berpola S P K
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur
subjek, predikat, dan harus memiliki unsur keterangan karena diperlukan oleh
predikat. Subjek berupa nomina atau frasa nomina, predikat berupa verba
intransitif, dan keterangan berupa frasa berpreposisi. Misalnya :
Mereka / berasal / dari Jember = S / P / K
6)
Kalimat dasar berpola S P O K
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur
subjek, predikat, objek dan keterangan. Subjek berupa nomina atau frasa nomina,
predikat berupa verba intransitif, objek berupa nomina atau frasa berpreposisi.
Misalnya :
Kami / memasukkan / pakaian / ke dalam lemari = S /
P / O / K
7)
Kalimat dasar berpola S P Pel K
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, pelengkap, dan
keterangan. Subjek berupa nomina atau frasa nomina, predikat berupa verba
intransitif atau kata sifat, pelengkap berupa nomina atau adjektifa, dan
keterangan berupa frasa berpreposisi. Misalnya :
Adik / bermain / musik / di atas
panggung = S / P / Pel / K
8)
Kalimat dasar berpola S P O Pel K
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur
subjek, predikat, objek, pelengkap, dan keterangan. Subjek berupa nomina atau
frasa nomina, predikat berupa verba intransitif, objek berupa nomina atau frasa
nomina, pelengkap berupa nomina atau frasa nomina, dan keterangan berupa frasa
berpreposisi. Misalnya :
Ibu / mengirimi / uang / kepadaku / setiap bulan = S
/ P / O / Pel / K
Daftar
Rujukan
Chaer, Abdul. 2009. Sintaksis Bahasa Indonesia. Jakarta : PT
Rineka Cipta.
Dalman, 2012. Keterampilan Menulis. Jakarta : PT Raja
Grafindo Persada.
Kosasih, E. 2006. Bahasa Indonesia untuk SMP/ Mts Kelas VIII.
Jakarta : Panti Darma Kolakatama.
Khairah, Miftahul dan Ridwan,
Sakura. 2014. Sintaksis Memahami Satuan
Kalimat Perspektif Fungsi. Jakarta : PT Bumi Aksara.
Moleong, J Lexy. 2014. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja Rosdakarya Offset .
Nadar. 2009. Pragmatik dan Penelitian Pragmatik. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Putrayasa,
Ida Bagus. 2010. Kalimat Efektif.
Bandung : PT Refika Aditama.
Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional. 2008. Berbahasa dan
Bersastra Indonesia. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Nasional.
Rahardi, Kunjana. Pragmatik.
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung :
Alvabeta cv.
No comments:
Post a Comment