Tuesday, August 9, 2016

Karangan Narasi


Karangan Narasi




 Karangan
Karangan merupakan istilah lain dari alinea. Karangan kadang-kadang hanya terdiri dari satu kalimat, tetapi masalahjumlah kalimat ini memang tidak menjadi ukuran dalam penyebutan karangan (Dalman, 2015: 53-54). Dalam sebuah karangan hanya memiliki satu ide pokok dan beberapa ide penjelas. Apabila ada ide pokok tersebut dituangkan dalam bentuk tulisan, maka akan menjadi kalimat topik. Demikian pula halnya dengan ide-ide penjelas tersebut apabila dituangkan dalam bentuk tulisan akan menjadi kalimat-kalimat penjelas atau kalimat-kalimat pengembang. Oleh sebab itu, karangan  dapat diartikan sebagai kumpulan kalimat yang mengandung satu buah kalimat topik dan beberapa kalimat yang mengandung kalimat penjelas yang membentuk satu kesatuan gagasan yang utuh. Karangan terdiri atas karangan non fiktif dan karangan fiksi. Karangan non fiktif
Karangan yang baik haruslah memenuhi syarat-syarat sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Syarat- syarat tersebut bahwa karangan yang baik harus memenuhi tiga kriteria, yaitu kepaduan paragraf, kesatuan paragraf, dan kelengkapan paragraf. Selain hal tersebut, di sisi lain karangan memiliki berbagai macam jenis. Salah satunya yaitu karangan berdasarkan maksud dan tujuannya yang digunakan dalam penelitian ini.

   Jenis-jenis Karangan
              Menurut Finoza (dalam Dalman, 2015:93) Karangan pada dasarnya dapat dibedakan menjadi beberapa jenis . Jika dilihat dari maksud dan tujuannya jenis- jenis karangan dapat dibedakan menjadi lima macam, yaitu karangan deskripsi, narasi, eksposisi, persuasi, dan argumentasi. Dalam penelitian ini karangan yang akan disusun siswa salah satunya adalah karangan narasi.

   KaranganNarasi
          Menurut Finoza (dalam Dalman, 2015:105) Karangan narasi adalah sebuah cerita yang berdasarkan urutan-urutan suatu (serangkaian) kejadian atau peristiwa. Dalam kejadian itu ada tokoh atau (beberapa tokoh), dan tokoh ini mengalami atau menghadapi suatu atau (serangkaian) konflik atau tikaian. Kejadian, tokoh, dan konflik ini merupakan unsur pokok sebuah narasi, dan ketiganya secara kesatuan bisa pula disebut alur atau plot. Karangan narasi bisa berisi fiksi bisa pula fakta atau rekaan, yang direka atau dkhayalkan oleh pengarangnya saja.
                   Karangan narasi berasal dari naration berarti bercerita adalah suatu bentuk tulisan yang berusaha menciptakan, mengisahkan, dan merangkaikan tindak tanduk perbuatan manusia dalam sebuah peristiwa secara kronologis atau berlangsung dalam suatu kesatuan waktu. Karangan narasi bertujuan menyampaikan gagasan dalam urutan waktu dengan maksud menghadirkan di depan mata angan-angan pembaca serentetan peristiwa yang biasanya memuncak pada kejadian utama .

 Prinsip-prinsip Karangan Narasi
Menurut Suparno dan Yunus (2008) (dalam Dalman, 2015: 107), bahwa dalam menulis sebuah karangan narasi perlu diperhatikan prinsip-prinsip dasar narasi sebagai tumpuan berpikir bagi terbentuknya karangan narasi. Prinsip- prinsip tersebut, yaitu:
1)        Alur (plot), merupakan rangkaian pola tindak- tanduk yang berusaha memecahkan konflik yang terdapat dalam narasi. Apa yang disebut alur dalam narasi memang sangat sulit dicari. Alur bersembunyi di balik jalan cerita. Namun, jalan cerita bukanlah alur. Jalan cerita hanyalah manifestasi, bentuk wadah, bentuk jasmaniah dari alur cerita. Alur dengan jalan cerita memang tak terpisahkan, tetapi harus dibedakan. Jalan cerita memuat kejadian, tetapi suatu kejadian ada karena sebabnya, dan alasan. Yang menggerakkan kejadian cerita tersebut adalah alur, suatu kejadian baru daoat disebut narasi kalau di dalamnya ada perkembangan kejadian. Yang menyebabkan terjadinya perkembangan suatu konflik. Suatu konflik dalam narasi tidak bisa dipaparkan begitu saja, harus ada dasar, yaitu : (1) pengenalan, (2) timbulnya konflik, (3) konfi memuncak, (4) klimaks, dan (5) pemecahan masalah.
2)        Penokohan, salah satu ciri khas narasi ialah mengisahkan tokoh cerita bergerak dalam suatu rangkaian peristiwa dan kejadian. Tindakan, peristiwa, kejadian, itu disusun bersama-sama sehingga mendapatkan kesan atau efek tunggal.
3)        Latar ialah tempat dan waktu terjadinya perbuatan tokoh atau peristiwa yang dialami tokoh. Dalam karangan narasi terkadang tidak disebutkan secara jelas tempat tokoh berbuat atau mengalami peristiwa tertentu. Sering kita jumpai cerita hanya mengisahkan latar secara umum.
4)        Titik pandang, sebelum mengarang narasi sudut pandang yang paling efektif untuk cerita harus ditentukan terlebih dahulu. Sudut pandang dalam narasi menjawab pertanyaan siapakah yang menceritakan kisah ini. Apa pun sudut pandang yang dipilih pengarang akan menentukan sekali gaya dan corak cerita. Sebab. watak dan pribadi si pencerita akan banyak menentukan cerita yang dituturkan pada pembaca.

No comments:

Post a Comment