PENERAPAN MODEL
PEMBELAJARAN SAVI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS BERITA SISWA
Yesi
Novitasari
Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Jember
Email: Novitasariyesi1@gmail.com
Abstraks
Pembelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah
satu pelajaran yang wajib di ajarkan secara formal mulai dari pendidikan
sekolah dasar sampai menengah.keterampilan berbahasa meliputi mendengarkan, berbicara, membaca dan
menulis. Salah satu
pembelajaran menulis adalah menulis berita. Mengingat betapa pentingnya
keterampilan menulis dalam pelajaran berbahasa, sudah sewajarnya pembelajaran
menulis lebih ditingkatkan dengan metode
atau model model pembelajaran yang baik, kreatif serta inovatif untuk dapat
memberikan hasil pembelajaran yang baik. Salah satu
model pembelajaran yang inovatif yaitu model pembelajaran SAVI. Salah satu
kelas yang masih belum menguasai menulis berita adalah kelas siswa VIII SMP
Plus Walisongo Berdasarkan permasalahan diatas peneliti akan mencoba menerapkan
model pembelajaran SAVI (Somantic,
Audiotory, Visual, Intellectually) dalam pembelajaran menulis
berita.Permasalahan yang ada dalam penelitian adalah bagaimanakah proses
pembelajaran model SAVI (Somatic,
Audiotory, Visual, Intellectual), dan bagaimanakah kemampuan menulis berita
dengan model pembelajaran SAVI. Tujuan penelitian ini mendeskripsikan proses
pembelajaran model SAVI (Somatic, Audiotory,
Visual, Intellectual), dan kemampuan menulis berita dengan model
pembelajaran SAVI .Jenis penelitian berupa PTK (Penelitian tindakan kelas). Desain penelitian menggunakan model Arikunto. Subjek
dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII semester 2 SMP Plus Walisongo.
Lokasi penelitian di SMP Plus Walisongo. yang terletak di Jl.Curah Udang Nomor
05, Desa Wirowongso, Kecamatan Ajung, Kabupaten Jember yang dilaksanakan pada
tanggal 18 Mei 2016 dan 25 Mei 2016. Prosedur
penelitian terbagi atas lima tahap penelitian yaitu studi pendahuluan,
perencanaan, pelaksaan, pengamatan, dan refleksi. Kriteria kesuksesan yang
diharapkan yaitu sama atau diatas KKM sekolah yaitu 72 dan KKM Klaksikal 85%.
Instrumen penelitian meliputi intrumen tes dan non tes. Instrumen non tes
meliputi observasi, wawancara, dokumentasi. Berdasarkan hasil prates siswa
nilai yang diperoleh kurang dari KKM yaitu hanya ada empat siswa yang
mendapatkan nilai ≥ 72 dan 20 siswa yang mendapat nilai ≤ 72 dan didapat KKM
Klaksikal 16,7%. Pada siklus I nilai yang diperoleh siswa juga masih kurang
dari KKM yaitu hanya ada 12 siswa yang mendapatkan nilai ≥ 72 dan 12 siswa yang
mendapatkan nilai ≤ 72. Karena pada siklus I belum berhasil maka dilanjutkan
pada siklus II dan nila yang diperoleh siswa yaitu 21 siswa mendapatkan nilai ≥
72 dan 3 siswa yang mendapatkan nilai ≤ 72 dan didapatkan KKM klaksikal yaitu
87,5%. Berdasarkan hasil Nilai prates, siklus I dan siklus II penelitian yang
telah dilaksanakan dikatakakan berhasil.
Kata
kunci: Model Pembelajaran SAVI, Menulis Berita
Abstracts
Learning Indonesian is
one lesson that must be taught formally ranging from primary to secondary
school education. language skills include listening, speaking, reading and
writing. One of the teaching of writing is to write news. Given the importance
of writing skills in the language lesson, learning to write more naturally
enhanced with methods or models of good learning, creative and innovative in
order to provide a good learning outcomes. One of the innovative learning model
that SAVI learning model. One of the classes that still have not mastered the
news writing is class VIII students of SMP Plus Walisongo Based on the above
issues, researchers will try to apply the learning model SAVI (Somantic, Audiotory,
Visual, Intellectually) in learning to write news.The problems that exist in
the study is how the learning process models SAVI (Somatic, Audiotory, Visual,
Intellectual), and how the ability to write news with SAVI learning model. The
purpose of this study describes the learning process models SAVI (Somatic,
Audiotory, Visual, Intellectual), and the ability to write news with SAVI
learning model.This type of research in the form of PTK (action research). The
study design used Arikunto models. Subjects in this study were students of
class VIII SMP Plus Walisongo second half. The research location in the Junior
Plus Walisongo. located in Jl.Curah Shrimp No. 05, Desa Wirowongso, District
Ajung, Jember, held on May 18, 2016 and May 25, 2016.Research procedure is
divided into five stages of the research is a preliminary study, planning,
implementation, observation, and reflection. Expected success criteria is equal
to or above the school KKM KKM Klaksikal which is 72 and 85%. The research
instruments include test and non-test instruments. Non-test instruments include
observation, interviews, documentation.Based on the results of pre-test
(documentation) students less than the value obtained KKM that there are only
four students that scored ≥ 72 and 20 students who scored ≤ 72 and gained 16.7%
KKM Klaksikal. In the first cycle students the value obtained is still less
than KKM that there were only 12 students that scored ≥ 72 and 12 students are
getting value ≤ 72. Because the first cycle is not successful then resumed in
the second cycle and indigo were obtained by the students are 21 students
scores ≥ 72 and 3 students that scored ≤ 72 and found that 87.5% KKM klaksikal.
Based on the results of pre-test value, the first cycle and second cycle
studies that have been conducted dikatakakan successfully.
Keywords: Learning Model SAVI,
Writing News
1. PENDAHULUAN
Pembelajaran Bahasa Indonesia merupakan
salah satu pelajaran yang wajib di ajarkan secara formal mulai dari pendidikan
sekolah dasar sampai menengah.Pembelajaran ini berfungsi untuk mengembangkan
kemampuan bernalar, berkomunikasi dan mengungkapkan pikiran dan perasaan serta
membina kesatuan dan persatuan bangsa. Fungsi
pembelajaran ini bisa tercapai dengan cara mengarahkan pembelajaran Bahasa
Indonesia untuk melatih siswa mengembangkan kemampuan dan keterampilan
berbahasa yang meliputi mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis.
Menulis merupakan
keterampilan berbahasa yang penting disamping ketiga keterampilan Bahasa
lainnya. Keterampilan menulis mampu melatih cara pelajar berfikir secara
kritis, memperdalam daya tanggap, menjelaskan apa yang ada dalam pikiran
mereka. Menulis merupakan keterampilan yang melahirkan pikiran, gagasan, atau
perasaan dalam bentuk tulis yang tujuannya memberitahu, meyakinkan, atau
menghibur (Sadikin dkk., 2007:156). Menulis merupakan proses penyampaian
informasi secara tertulis berupa hasil kreativitas penulisnya dengan
menggunakan cara berfikir yang kreatif, tidak monoton dan tidak terpusat pada
satu pemecahan masalah saja. Dengan demikian, penulis dapat menghasilkan
berbagai bentuk dan warna tulisan secara kreatif sesuai dengan tujuan dan
sasaran tulisannya (Dalman, 2015:5).
Kegiatan dalam
proses belajar mengajar disekolah tidak akan luput dengan kegiatan menulis.
Mengingat betapa pentingnya keterampilan menulis dalam pelajaran berbahasa,
sudah sewajarnya pembelajaran menulis lebih ditingkatkan dengan dengan metode
ataumodel pembelajaran yang baik, kreatif serta inovatif untuk dapat memberikan
hasil pembelajaran yang baik serta meningkatkan kreatifitas siswa.Tujuan untuk
dapat memudahkan siswa dalam pembelajaran menulis sebagai salah satu
keterampilan berbahasa, hendaklah guru dapat memberikan suatu pengajaran yang
dapat memancing daya kreativitas siswa, dalam menuangkan suatu ide yang hendak
mereka tuangkan dalam sebuah tulisan.
Salah satu bentuk
bahasa tulis yang perlu diperhatikan oleh seorang guru adalah menulis
berita.Berita adalah semua hal yang terjadi didunia. Berita adalah apa yang
ditulis disurat kabar, apa yang disiarkan diradio dan apa yang ditayangkan
ditelevisi. Berita menampilkan fakta, tetapi tidak semua fakta merupakan
berita.Isi berita biasanya singkat, padat dan jelas.Teks berita adalah
serangkai kata dan kalimat yang disusun secermat mungkin oleh penulis yang
berisi informasi mengenai sesuatu yang sifatnya aktual dan dapat menarik
perhatian pembaca dan pendengar.
Salah satu kelas
yang masih belum menguasai menulis berita adalah kelas VIII Semester 2 SMP Plus
Walisongo Jember Tahun Ajaran 2015/2016. Berdasarkan wawancara peneliti dengan
guru Bahasa Indonesia disekolah tersebut dikarenakan cara mengajar guru masih
menggunakan metode ceramah dan langsung memberikan tugas pada siswa untuk
mengerjakan LKS (Lembar Kerja Siswa) serta ditambah lagi dengan siswa yang
masih terpaku untuk mencontek berita dari surat kabar atau koran karena tugas
membuat berita dikerjakan sebagai pekerjaan rumah. Hal itu akan menghambat
siswa untuk berusaha mengerjakan tugas dengan sendirinya dan memicu siswa malas
untuk berfikir kreatif dan siswa akan
cenderung selalu tergantung pada kebiasaan mencontek.
Berdasarkan
permasalahan diatas peneliti akan mencoba menerapkan model pembelajaran SAVI (Somantic, Audiotory, Visual,
Intellectually) dalam pembelajaran menulis berita. Alasan peneliti
menggunakan model pembelajaran SAVI adalah untuk meningkatkan kemampuan siswa
dalam menulis berita.Pada penelitian ini model pembelajaran SAVI dapat membantu
siswa dalam mengatasi kesulitan memnculkan ide tulisan.Alasan penggunaan model
pembelajaran SAVI tersebut siswa diharapkan mampu menarik antusiasme dan
membuat siswa aktif dalam pembelajaran, serta membangkitkan motivasi mereka
dalam kegiatan pembelajaran menulis berita. Dalam hal ini, siswa diharapkan
lebih terpacu dalam mengikuti kegiatan proses belajar mengajar menulis berita
dan keaktifan siswa selama proses pembelajaran bertambah. Adapun secara rinci, alasan penerapan
model pembelajaran SAVI (Somantic,
Audiotory, Visual, Intellectually) adalah sebagai berikut. Pertama, model
pembelajaran ini dapat menumbuhkan minat dan motivasi siswa dalam mengikuti
proses pembelajaran. Kedua, siswa menjadi terpacu untuk lebih aktif dan
kreatif karena model pembelajaran ini
dapat melibatkan semua alat indra.
Sebuah model
pembelajaran yang inovatif harus dapat digunakan oleh guru untuk menciptakan
suasana belajar yang dapat menarik perhatian siswa.Harapannya agar pembelajaran
dapat berlangsung dengan optimal.Berdasarkan uraian tersebut dirumuskan suatu
penelitian dengan judul “Penerapan Model
Pembelajaran SAVI (Somantic, Audiotory, Visual, Intellectually) untuk
Meningkatkan Keterampilan Menulis BeritaSiswa Kelas VIII Semester 2 SMP PLUS
Walisongo Jember Tahun Ajaran 2015/2016”.
2.METODE PENELITIAN
Jenis
penelitian ini adalah PTK (Penelitian Tindakan Kelas).Menurut Arikunto
(2014:2-3) penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap
kegiatan belajar berupa subuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi
dalam sebuah kelas secara bersama. Desain penelitian menggunakan empat hapan yaitu (1)
perencanaan, (2) pelaksaan, (3) pengamatan (observing), dan (4) refleksi.Subjek
penerima tindakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII Semester 2 SMP
Plus Walisongo Jember Tahun Ajaran 2015/2016 yang berjumlah 24 siswa. Kelas
tersebut terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan.Subjek pemberi
tindakan dalam penelitian ini adalah guru bidang studi Bahasa Indonesia.Lokasi
penelitian berada di SMP Plus Walisongo, yang terletak di Jl.Curah Udang Nomor
05, Desa Wirowongso, Kecamatan Ajung, Kabupaten Jember. Dipilihnya SMP Plus
Walisongo karena di sekolah tersebut belum pernah dilakukan penelitian tentang
menulis berita menggunakan model pembelajaran SAVI. Sebelumnya, guru hanya
menggunakan metode ceramah pada proses pembelajaran. Selain itu, alasan
dipilihnya sekolah ini karena adanya kesediaan dari pihak sekolah sehingga
dijadikan lokasi penelitian. Kriteria kesuksesan yang diharapkan yaitu sama atau di atas KKM yang
ditentukan oleh pihak sekolah yaitu 72. Instrumen penelitian menggunakan
instrumen tes, wawancara, dan observasi.
3.HASIL DAN PEMBAHASAN
Nilaiawal
siswa atau nilai prates masih tergolong rendah karena belum mencapai ketuntasan
yang ditetapkan sekolah. Ada 4 siswa yang mendapatkan nilai ≥ 72 dan 20 siswa
mendapatkan nilai ≤ 72. Dilihat dari ketuntasan belajar secara klaksikal dari
kemampuan menulis teks berita diperoleh persentase sebesar 16,7% sehingga belum
mencapai ketuntasan belajar klaksikal yang telah ditetapkan yaitu 85%. Kemudian dilakukan kegiatan siklus I, nilai
siswa pada siklus I masih tergolong rendah karena belum mencapai ketuntasan
yang ditetapkan sekolah. Ada 12 siswa yang mendapatkan nilai ≥ 72 dan 12 siswa mendapatkan
nilai ≤ 72.Dilihat dari ketuntasan belajar secara klaksikal dari kemampuan
menulis teks berita diperoleh persentase sebesar 50 % sehingga belum mencapai
ketuntasan belajar klaksikal yang telah ditetapkan yaitu 85%. Karena pada kegiatan siklus I belum mencapai
kriteria kesuksesan yang diharapkan maka dilanjutkan kegiatan siklus II. nilai
siswa pada siklus II sudah berhasil dan tidak perlu melanjutkan pada siklus III
karena nilai telah mencapai ketuntasan yang ditetapkan sekolah. Ada 21 siswa
yang mendapatkan nilai ≥ 72 dan 3 siswa mendapatkan nilai ≤ 72. Dilihat dari
ketuntasan belajar secara klaksikal dari kemampuan menulis teks berita
diperoleh persentase sebesar 87,5 % sehingga telah mencapai ketuntasan belajar
klaksikal yang telah ditetapkan yaitu 85%.
4.SIMPULAN
Proses
pembelajaran model pembelajaran SAVI dapat membantu siswa dalam menuangkan
ide-ide dan kreatifitasnya untuk menulis teks berita, meskipun banyak terdapat
kendala dalam proses pembelajaran seperti siswa mengumpulkan tugas tidak tepat
waktu dan siswa tidak memperhatikan penjelasan dari guru hal tersebut terjadi
pada kegiatan siklus I dan dapat diperbaiki pada kegiatan siklus II sehingga
meskipun ada kendala pada siklus I dapat diperbaiki pada siklus II sehingga
materi menulis teks berita yang diberikan kepada siswa dapat diterima dengan
baik. Selain itu, penggunaan model pembelajaran SAVI digunakan untuk
menghindari proses pembelajaran yang membosankan bagi siswa, jadi pada saat
proses pembelajaran berlangsung siswa biasa menerima pelajaran dengan baik dan
tidak membosankan. Kemampuan menulis teks berita dengan model pembelajaran SAVI
dapat meningkatkan. Hal ini dapat dilihat pada hasil belajar siswa yang semakin
meningkat dari prates, siklus I dan siklus II. Pada tahap prates (dokumentasi)
diperoleh presentase sebesar 16,7% dilakukan perbaikan pada siklus I dan
terjadi peningkatan yaitu 50% dan dilakukan siklus II diperoleh presentase
sebesar 87,5%. Ternyata setelah dilakukan siklus II hasilbelajar siswa lebih
meningkat dan mampu mencapai standar ketuntasan klaksikal yang ditetapkan yaitu
85%.
5. UCAPAN TERIMAKASIH
Skripsi ini merupakan bukti dari
terselesaikannya materi-materi mata kuliah yang telah ditempuh pada jenjang S1
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Jember. Atas
segala upaya, bimbingan, dan arahan dari semua pihak, penulis ucapkan
terimakasih yang besar-besarnya kepada:
1.
Ayah dan Ibu tercinta yang selalu memberikan dukungan
atas pendidikan saya.
2.
Yerri
Mijianti, M.Pd selaku Ketua Program Studi Bahasa Indonesia Universitas
Muhammadiyah Jember, dan selaku dosen pembimbing I.
3.
Agus Milu
Susetyo, M.Pd selaku dosen pembimbing II, yang telah memberikan arahan dan
masukan dalam penyelesaian skripsi ini.
6.REFERENSI
Dalman, H. 2015. Keterampilan Menulis. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada
Sadikin, Asep Ganda, dkk. 2007. Kompeten Berbahasa Indonesia. Bandung: Grafindo MediaPratama
No comments:
Post a Comment