Tuesday, August 9, 2016

MODEL PEMBELAJARAN SAVI





PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SAVI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS BERITA SISWA

Yesi Novitasari
Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Jember

Abstraks
Pembelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah satu pelajaran yang wajib di ajarkan secara formal mulai dari pendidikan sekolah dasar sampai menengah.keterampilan berbahasa  meliputi mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Salah satu pembelajaran menulis adalah menulis berita. Mengingat betapa pentingnya keterampilan menulis dalam pelajaran berbahasa, sudah sewajarnya pembelajaran menulis lebih ditingkatkan dengan metode atau model model pembelajaran yang baik, kreatif serta inovatif untuk dapat memberikan hasil pembelajaran yang baik. Salah satu model pembelajaran yang inovatif yaitu model pembelajaran SAVI. Salah satu kelas yang masih belum menguasai menulis berita adalah kelas siswa VIII SMP Plus Walisongo Berdasarkan permasalahan diatas peneliti akan mencoba menerapkan model pembelajaran SAVI (Somantic, Audiotory, Visual, Intellectually) dalam pembelajaran menulis berita.Permasalahan yang ada dalam penelitian adalah bagaimanakah proses pembelajaran model SAVI (Somatic, Audiotory, Visual, Intellectual), dan bagaimanakah kemampuan menulis berita dengan model pembelajaran SAVI. Tujuan penelitian ini mendeskripsikan proses pembelajaran model SAVI (Somatic, Audiotory, Visual, Intellectual), dan kemampuan menulis berita dengan model pembelajaran SAVI .Jenis penelitian berupa PTK (Penelitian tindakan kelas). Desain penelitian menggunakan model Arikunto. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII semester 2 SMP Plus Walisongo. Lokasi penelitian di SMP Plus Walisongo. yang terletak di Jl.Curah Udang Nomor 05, Desa Wirowongso, Kecamatan Ajung, Kabupaten Jember yang dilaksanakan pada tanggal 18 Mei 2016 dan 25 Mei 2016. Prosedur penelitian terbagi atas lima tahap penelitian yaitu studi pendahuluan, perencanaan, pelaksaan, pengamatan, dan refleksi. Kriteria kesuksesan yang diharapkan yaitu sama atau diatas KKM sekolah yaitu 72 dan KKM Klaksikal 85%. Instrumen penelitian meliputi intrumen tes dan non tes. Instrumen non tes meliputi observasi, wawancara, dokumentasi. Berdasarkan hasil prates siswa nilai yang diperoleh kurang dari KKM yaitu hanya ada empat siswa yang mendapatkan nilai ≥ 72 dan 20 siswa yang mendapat nilai ≤ 72 dan didapat KKM Klaksikal 16,7%. Pada siklus I nilai yang diperoleh siswa juga masih kurang dari KKM yaitu hanya ada 12 siswa yang mendapatkan nilai ≥ 72 dan 12 siswa yang mendapatkan nilai ≤ 72. Karena pada siklus I belum berhasil maka dilanjutkan pada siklus II dan nila yang diperoleh siswa yaitu 21 siswa mendapatkan nilai ≥ 72 dan 3 siswa yang mendapatkan nilai ≤ 72 dan didapatkan KKM klaksikal yaitu 87,5%. Berdasarkan hasil Nilai prates, siklus I dan siklus II penelitian yang telah dilaksanakan dikatakakan berhasil.
Kata kunci: Model Pembelajaran SAVI, Menulis Berita






Abstracts

                    Learning Indonesian is one lesson that must be taught formally ranging from primary to secondary school education. language skills include listening, speaking, reading and writing. One of the teaching of writing is to write news. Given the importance of writing skills in the language lesson, learning to write more naturally enhanced with methods or models of good learning, creative and innovative in order to provide a good learning outcomes. One of the innovative learning model that SAVI learning model. One of the classes that still have not mastered the news writing is class VIII students of SMP Plus Walisongo Based on the above issues, researchers will try to apply the learning model SAVI (Somantic, Audiotory, Visual, Intellectually) in learning to write news.The problems that exist in the study is how the learning process models SAVI (Somatic, Audiotory, Visual, Intellectual), and how the ability to write news with SAVI learning model. The purpose of this study describes the learning process models SAVI (Somatic, Audiotory, Visual, Intellectual), and the ability to write news with SAVI learning model.This type of research in the form of PTK (action research). The study design used Arikunto models. Subjects in this study were students of class VIII SMP Plus Walisongo second half. The research location in the Junior Plus Walisongo. located in Jl.Curah Shrimp No. 05, Desa Wirowongso, District Ajung, Jember, held on May 18, 2016 and May 25, 2016.Research procedure is divided into five stages of the research is a preliminary study, planning, implementation, observation, and reflection. Expected success criteria is equal to or above the school KKM KKM Klaksikal which is 72 and 85%. The research instruments include test and non-test instruments. Non-test instruments include observation, interviews, documentation.Based on the results of pre-test (documentation) students less than the value obtained KKM that there are only four students that scored ≥ 72 and 20 students who scored ≤ 72 and gained 16.7% KKM Klaksikal. In the first cycle students the value obtained is still less than KKM that there were only 12 students that scored ≥ 72 and 12 students are getting value ≤ 72. Because the first cycle is not successful then resumed in the second cycle and indigo were obtained by the students are 21 students scores ≥ 72 and 3 students that scored ≤ 72 and found that 87.5% KKM klaksikal. Based on the results of pre-test value, the first cycle and second cycle studies that have been conducted dikatakakan successfully.
Keywords: Learning Model SAVI, Writing News



1.    PENDAHULUAN
            Pembelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah satu pelajaran yang wajib di ajarkan secara formal mulai dari pendidikan sekolah dasar sampai menengah.Pembelajaran ini berfungsi untuk mengembangkan kemampuan bernalar, berkomunikasi dan mengungkapkan pikiran dan perasaan serta membina kesatuan dan persatuan bangsa. Fungsi pembelajaran ini bisa tercapai dengan cara mengarahkan pembelajaran Bahasa Indonesia untuk melatih siswa mengembangkan kemampuan dan keterampilan berbahasa yang meliputi mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis.
            Menulis merupakan keterampilan berbahasa yang penting disamping ketiga keterampilan Bahasa lainnya. Keterampilan menulis mampu melatih cara pelajar berfikir secara kritis, memperdalam daya tanggap, menjelaskan apa yang ada dalam pikiran mereka. Menulis merupakan keterampilan yang melahirkan pikiran, gagasan, atau perasaan dalam bentuk tulis yang tujuannya memberitahu, meyakinkan, atau menghibur (Sadikin dkk., 2007:156). Menulis merupakan proses penyampaian informasi secara tertulis berupa hasil kreativitas penulisnya dengan menggunakan cara berfikir yang kreatif, tidak monoton dan tidak terpusat pada satu pemecahan masalah saja. Dengan demikian, penulis dapat menghasilkan berbagai bentuk dan warna tulisan secara kreatif sesuai dengan tujuan dan sasaran tulisannya (Dalman, 2015:5).

Kegiatan dalam proses belajar mengajar disekolah tidak akan luput dengan kegiatan menulis. Mengingat betapa pentingnya keterampilan menulis dalam pelajaran berbahasa, sudah sewajarnya pembelajaran menulis lebih ditingkatkan dengan dengan metode ataumodel pembelajaran yang baik, kreatif serta inovatif untuk dapat memberikan hasil pembelajaran yang baik serta meningkatkan kreatifitas siswa.Tujuan untuk dapat memudahkan siswa dalam pembelajaran menulis sebagai salah satu keterampilan berbahasa, hendaklah guru dapat memberikan suatu pengajaran yang dapat memancing daya kreativitas siswa, dalam menuangkan suatu ide yang hendak mereka tuangkan dalam sebuah tulisan.
Salah satu bentuk bahasa tulis yang perlu diperhatikan oleh seorang guru adalah menulis berita.Berita adalah semua hal yang terjadi didunia. Berita adalah apa yang ditulis disurat kabar, apa yang disiarkan diradio dan apa yang ditayangkan ditelevisi. Berita menampilkan fakta, tetapi tidak semua fakta merupakan berita.Isi berita biasanya singkat, padat dan jelas.Teks berita adalah serangkai kata dan kalimat yang disusun secermat mungkin oleh penulis yang berisi informasi mengenai sesuatu yang sifatnya aktual dan dapat menarik perhatian pembaca dan pendengar.
Salah satu kelas yang masih belum menguasai menulis berita adalah kelas VIII Semester 2 SMP Plus Walisongo Jember Tahun Ajaran 2015/2016. Berdasarkan wawancara peneliti dengan guru Bahasa Indonesia disekolah tersebut dikarenakan cara mengajar guru masih menggunakan metode ceramah dan langsung memberikan tugas pada siswa untuk mengerjakan LKS (Lembar Kerja Siswa) serta ditambah lagi dengan siswa yang masih terpaku untuk mencontek berita dari surat kabar atau koran karena tugas membuat berita dikerjakan sebagai pekerjaan rumah. Hal itu akan menghambat siswa untuk berusaha mengerjakan tugas dengan sendirinya dan memicu siswa malas untuk berfikir  kreatif dan siswa akan cenderung selalu tergantung pada kebiasaan mencontek.
Berdasarkan permasalahan diatas peneliti akan mencoba menerapkan model pembelajaran SAVI (Somantic, Audiotory, Visual, Intellectually) dalam pembelajaran menulis berita. Alasan peneliti menggunakan model pembelajaran SAVI adalah untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis berita.Pada penelitian ini model pembelajaran SAVI dapat membantu siswa dalam mengatasi kesulitan memnculkan ide tulisan.Alasan penggunaan model pembelajaran SAVI tersebut siswa diharapkan mampu menarik antusiasme dan membuat siswa aktif dalam pembelajaran, serta membangkitkan motivasi mereka dalam kegiatan pembelajaran menulis berita. Dalam hal ini, siswa diharapkan lebih terpacu dalam mengikuti kegiatan proses belajar mengajar menulis berita dan keaktifan siswa selama proses pembelajaran bertambah. Adapun secara rinci, alasan penerapan model pembelajaran SAVI (Somantic, Audiotory, Visual, Intellectually) adalah sebagai berikut. Pertama, model pembelajaran ini dapat menumbuhkan minat dan motivasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Kedua, siswa menjadi terpacu untuk lebih aktif dan kreatif  karena model pembelajaran ini dapat melibatkan semua alat indra.
Sebuah model pembelajaran yang inovatif harus dapat digunakan oleh guru untuk menciptakan suasana belajar yang dapat menarik perhatian siswa.Harapannya agar pembelajaran dapat berlangsung dengan optimal.Berdasarkan uraian tersebut dirumuskan suatu penelitian dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran SAVI (Somantic, Audiotory, Visual, Intellectually) untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis BeritaSiswa Kelas VIII Semester 2 SMP PLUS Walisongo Jember Tahun Ajaran 2015/2016”.
2.METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah PTK (Penelitian Tindakan Kelas).Menurut Arikunto (2014:2-3) penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa subuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Desain penelitian menggunakan empat hapan yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksaan, (3) pengamatan (observing), dan (4) refleksi.Subjek penerima tindakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII Semester 2 SMP Plus Walisongo Jember Tahun Ajaran 2015/2016 yang berjumlah 24 siswa. Kelas tersebut terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan.Subjek pemberi tindakan dalam penelitian ini adalah guru bidang studi Bahasa Indonesia.Lokasi penelitian berada di SMP Plus Walisongo, yang terletak di Jl.Curah Udang Nomor 05, Desa Wirowongso, Kecamatan Ajung, Kabupaten Jember. Dipilihnya SMP Plus Walisongo karena di sekolah tersebut belum pernah dilakukan penelitian tentang menulis berita menggunakan model pembelajaran SAVI. Sebelumnya, guru hanya menggunakan metode ceramah pada proses pembelajaran. Selain itu, alasan dipilihnya sekolah ini karena adanya kesediaan dari pihak sekolah sehingga dijadikan lokasi penelitian. Kriteria kesuksesan yang diharapkan yaitu sama atau di atas KKM yang ditentukan oleh pihak sekolah yaitu 72. Instrumen penelitian menggunakan instrumen tes, wawancara, dan observasi.
3.HASIL DAN PEMBAHASAN
Nilaiawal siswa atau nilai prates masih tergolong rendah karena belum mencapai ketuntasan yang ditetapkan sekolah. Ada 4 siswa yang mendapatkan nilai ≥ 72 dan 20 siswa mendapatkan nilai ≤ 72. Dilihat dari ketuntasan belajar secara klaksikal dari kemampuan menulis teks berita diperoleh persentase sebesar 16,7% sehingga belum mencapai ketuntasan belajar klaksikal yang telah ditetapkan yaitu 85%. Kemudian dilakukan kegiatan siklus I, nilai siswa pada siklus I masih tergolong rendah karena belum mencapai ketuntasan yang ditetapkan sekolah. Ada 12 siswa yang mendapatkan nilai ≥ 72 dan 12 siswa mendapatkan nilai ≤ 72.Dilihat dari ketuntasan belajar secara klaksikal dari kemampuan menulis teks berita diperoleh persentase sebesar 50 % sehingga belum mencapai ketuntasan belajar klaksikal yang telah ditetapkan yaitu 85%. Karena pada kegiatan siklus I belum mencapai kriteria kesuksesan yang diharapkan maka dilanjutkan kegiatan siklus II. nilai siswa pada siklus II sudah berhasil dan tidak perlu melanjutkan pada siklus III karena nilai telah mencapai ketuntasan yang ditetapkan sekolah. Ada 21 siswa yang mendapatkan nilai ≥ 72 dan 3 siswa mendapatkan nilai ≤ 72. Dilihat dari ketuntasan belajar secara klaksikal dari kemampuan menulis teks berita diperoleh persentase sebesar 87,5 % sehingga telah mencapai ketuntasan belajar klaksikal yang telah ditetapkan yaitu 85%.

4.SIMPULAN
Proses pembelajaran model pembelajaran SAVI dapat membantu siswa dalam menuangkan ide-ide dan kreatifitasnya untuk menulis teks berita, meskipun banyak terdapat kendala dalam proses pembelajaran seperti siswa mengumpulkan tugas tidak tepat waktu dan siswa tidak memperhatikan penjelasan dari guru hal tersebut terjadi pada kegiatan siklus I dan dapat diperbaiki pada kegiatan siklus II sehingga meskipun ada kendala pada siklus I dapat diperbaiki pada siklus II sehingga materi menulis teks berita yang diberikan kepada siswa dapat diterima dengan baik. Selain itu, penggunaan model pembelajaran SAVI digunakan untuk menghindari proses pembelajaran yang membosankan bagi siswa, jadi pada saat proses pembelajaran berlangsung siswa biasa menerima pelajaran dengan baik dan tidak membosankan. Kemampuan menulis teks berita dengan model pembelajaran SAVI dapat meningkatkan. Hal ini dapat dilihat pada hasil belajar siswa yang semakin meningkat dari prates, siklus I dan siklus II. Pada tahap prates (dokumentasi) diperoleh presentase sebesar 16,7% dilakukan perbaikan pada siklus I dan terjadi peningkatan yaitu 50% dan dilakukan siklus II diperoleh presentase sebesar 87,5%. Ternyata setelah dilakukan siklus II hasilbelajar siswa lebih meningkat dan mampu mencapai standar ketuntasan klaksikal yang ditetapkan yaitu 85%.
5. UCAPAN TERIMAKASIH
Skripsi ini merupakan bukti dari terselesaikannya materi-materi mata kuliah yang telah ditempuh pada jenjang S1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Jember. Atas segala upaya, bimbingan, dan arahan dari semua pihak, penulis ucapkan terimakasih yang besar-besarnya kepada:
1.    Ayah dan Ibu tercinta yang selalu memberikan dukungan atas pendidikan saya.
2.    Yerri Mijianti, M.Pd selaku Ketua Program Studi Bahasa Indonesia Universitas Muhammadiyah Jember, dan selaku dosen pembimbing I.
3.    Agus Milu Susetyo, M.Pd selaku dosen pembimbing II, yang telah memberikan arahan dan masukan dalam penyelesaian skripsi ini.
6.REFERENSI
Dalman, H. 2015. Keterampilan Menulis. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Sadikin, Asep Ganda, dkk. 2007. Kompeten Berbahasa Indonesia. Bandung: Grafindo MediaPratama

No comments:

Post a Comment