Tuesday, August 9, 2016

Metode Mind Mapping

Metode Mind Mapping



Pengertian Mind Mapping
Menurut Fathurrohman, (2015:206) Mind Mapping dapat diartikan sebagai suatu cara untuk mengorganisasikan dan menyajikan konsep, ide, tugas, atau informasi lainnya dalam bentuk diagram radial-hierarkis non-linear. Mind Mapping pada umumnya menyajikan informasi yang terhubung dengan topik sentral, dalam bentuk kata kunci, gambar (simbol), dan warna sehingga suatu informasi dapat dipelajari dan diingat secara cepat dan efisien.
Mind Mapping digagas dan dikembangkan oleh Tony Buzan, seorang psikolog Inggris. Tony Buzan meyakini bahwa penggunaan Mind Mapping tidak hanya mampu melejitkan proses memori, tetapi juga dapat meningkatkan kreativitas dan keterampilan menganalisis, dengan mengoptimalkan fungsi belahan otak. Mind Mapping dapat mengubah informasi menjadi pengetahuan, wawasan, dan tindakan. Informasi yang disajikan fokus pada bagian-bagian penting sehingga dapat mendorong seseorang untuk mengeksplorasi dan mengelaborasinya lebih jauh.

 Langkah-Langkah Membuat Mind Mapping
Dalam membuat peta pikiran, hendaknya menggunakan bulpoin warna-warni dan mulailah menulis di bagian tengah kertas. Kalau bisa gunakan kertas secara melebar untuk mendapatkan lebih banyak tempat. Adapun langkah-langkah membuat peta pikiran menurut Buzan (2005:21) adalah sebagai berikut.
a)      Mulailah dari bagian tengah permukaan secarik kertas kosong yang diletakkan dalam posisi memanjang.
b)      Gunakan sebuah gambar untuk gagasan sentral.
c)      Gunakan warna pada seluruh peta pikiran dengan membedakan penggunaan warna pada masing-masing cabang.
d)     Hubungkan cabang utama ke gambar sentral dan hubungkan cabang-cabang tingkat kedua dan ketiga pada tingkat pertama dan kedua, dan seterusnya.
e)      Buatlah cabang-cabang peta pikiran berbentuk melengkung bukannya garis lurus.
f)       Gunakan satu kata kunci per baris.
g)      Gunakan gambar di seluruh peta pikiran anda.

Manfaat Mind Mapping
Peta pikiran (Mind Mapping) dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan, baik yang bersifat personal maupun kolaboratif. Khusus dalam konteks pembelajaran, peta pikiran (Mind Mapping) dapat digunakan untuk membantu siswa dalam memahami, mengorganisasikan, dan memvisualisasikan materi dan aktivitas belajar secara kreatif dan atraktif.
a)      Siswa dapat memetakan apa yang didiskusikan bersama teman-temannya.
b)      Siswa dapat memetakan tentang proses dan hasil observasi yang dilakukannya.
c)      Siswa dapat memetakan tentang apa yang dibacanya.
d)     Siswa dapat memetakan tentang apa yang didengarnya.
e)      Siswa dapat memetakan tentang apa yang harus dipresentasikan di kelas.
f)       Siswa dapat memetakan aneka aktivitas belajar lainnya, baik yang berkenaan dengan perencanaan, pelaksanaan maupun hasil belajarnya.
Dengan (Mind Mapping) siswa diajak untuk mengkontruksi pengetahuan secara kreatif, sesuai dengan apa yang dipahaminya masing-masing, bukan menjiplak pengetahuan secara membabi buta (Fathurrohman, (2015:207).

Pengaruh Metode Mind Mapping Terhadap Hasil Belajar
Metode berasal dari bahasa yunani methodos yang berarti jalan atau cara. Dalam dunia pengajaran yang dimaksud metode adalah rencana penyajian bahan yang menyeluruh dengan urutan yang sistematis berdasarkan pendekatan tertentu Subana dan Sunarti (2000:20). Penggunaan metode pengajaran bukan sekedar membantu guru dalam mengajar tetapi sebagai usaha memudahkan siswa dalam mempelajari materi pelajaran. Sehingga metode pembelajaran memang cocok untuk digunakan oleh guru, bukan hanya sebagai alat bantu mengajar bagi guru, namun diharapkan akan timbul kesadaran baru bahwa media pembelajaran telah menjadi bagian integral dalam sistem pendidikan sehingga dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk membantu kelancaran tugas yang diperoleh untuk kemajuan dan meningkatkan kualitas siswa.
Pelaksanaan proses pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran menyebabkan guru mampu mengefektifitaskan penggunaan metode pembelajaran dalam proses pembelajaran. Salah satu metode yang digunakan dalam pendidikan adalah  metode Mind Mapping. Peta pikiran pada dasarnya membantu para siswa dan dapat membangkitkan minatnya pada pelajaran yang tidak membosankan.



Arikunto dkk. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Dalman. 2015. Keterampilan Menulis. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Fathurrohman M. 2015. Model-Model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Gorys Keraf. 2010. Argumentasi dan Narasi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Nurgiantoro, Burhan. 2014. Penilaian Pembelajaran Bahasa. Yogyakarta: Yogyakarta
Tampubolon, Saur. 2002. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Erlangga.
Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis Sebagai Sesuatu Keterampilan Berbahasa. Bandung:  Angkasa Bandung.
Widyatun Diah Bidan. 2012. Model Pembelajaran Mind Mapping. Jurnal.



 

No comments:

Post a Comment