Metode Mind Mapping
Pengertian
Mind Mapping
Menurut
Fathurrohman, (2015:206) Mind Mapping
dapat diartikan sebagai suatu cara untuk mengorganisasikan dan menyajikan
konsep, ide, tugas, atau informasi lainnya dalam bentuk diagram
radial-hierarkis non-linear. Mind Mapping
pada umumnya menyajikan informasi yang terhubung dengan topik sentral, dalam
bentuk kata kunci, gambar (simbol), dan warna sehingga suatu informasi dapat
dipelajari dan diingat secara cepat dan efisien.
Mind Mapping
digagas dan dikembangkan oleh Tony Buzan, seorang psikolog Inggris. Tony Buzan
meyakini bahwa penggunaan Mind Mapping
tidak hanya mampu melejitkan proses memori, tetapi juga dapat meningkatkan
kreativitas dan keterampilan menganalisis, dengan mengoptimalkan fungsi belahan
otak. Mind Mapping dapat mengubah
informasi menjadi pengetahuan, wawasan, dan tindakan. Informasi yang disajikan
fokus pada bagian-bagian penting sehingga dapat mendorong seseorang untuk mengeksplorasi
dan mengelaborasinya lebih jauh.
Langkah-Langkah Membuat Mind Mapping
Dalam
membuat peta pikiran, hendaknya menggunakan bulpoin warna-warni dan mulailah
menulis di bagian tengah kertas. Kalau bisa gunakan kertas secara melebar untuk
mendapatkan lebih banyak tempat. Adapun langkah-langkah membuat peta pikiran
menurut Buzan (2005:21) adalah sebagai berikut.
a)
Mulailah dari
bagian tengah permukaan secarik kertas kosong yang diletakkan dalam posisi
memanjang.
b)
Gunakan sebuah
gambar untuk gagasan sentral.
c)
Gunakan warna
pada seluruh peta pikiran dengan membedakan penggunaan warna pada masing-masing
cabang.
d)
Hubungkan cabang
utama ke gambar sentral dan hubungkan cabang-cabang tingkat kedua dan ketiga
pada tingkat pertama dan kedua, dan seterusnya.
e)
Buatlah
cabang-cabang peta pikiran berbentuk melengkung bukannya garis lurus.
f)
Gunakan satu
kata kunci per baris.
g)
Gunakan gambar
di seluruh peta pikiran anda.
Manfaat Mind Mapping
Peta pikiran (Mind
Mapping) dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan, baik yang bersifat
personal maupun kolaboratif. Khusus dalam konteks pembelajaran, peta pikiran (Mind Mapping) dapat digunakan untuk
membantu siswa dalam memahami, mengorganisasikan, dan memvisualisasikan materi
dan aktivitas belajar secara kreatif dan atraktif.
a)
Siswa dapat memetakan apa yang didiskusikan bersama
teman-temannya.
b)
Siswa dapat memetakan tentang proses dan hasil observasi
yang dilakukannya.
c)
Siswa dapat memetakan tentang apa yang dibacanya.
d)
Siswa dapat memetakan tentang apa yang didengarnya.
e)
Siswa dapat memetakan tentang apa yang harus dipresentasikan
di kelas.
f)
Siswa dapat memetakan aneka aktivitas belajar lainnya, baik
yang berkenaan dengan perencanaan, pelaksanaan maupun hasil belajarnya.
Dengan (Mind Mapping)
siswa diajak untuk mengkontruksi pengetahuan secara kreatif, sesuai dengan apa
yang dipahaminya masing-masing, bukan menjiplak pengetahuan secara membabi buta
(Fathurrohman,
(2015:207).
Pengaruh Metode Mind Mapping Terhadap Hasil Belajar
Metode
berasal dari bahasa yunani methodos
yang berarti jalan atau cara. Dalam dunia pengajaran yang dimaksud metode
adalah rencana penyajian bahan yang menyeluruh dengan urutan yang sistematis
berdasarkan pendekatan tertentu Subana dan Sunarti (2000:20). Penggunaan metode
pengajaran bukan sekedar membantu guru dalam mengajar tetapi sebagai usaha
memudahkan siswa dalam mempelajari materi pelajaran. Sehingga metode
pembelajaran memang cocok untuk digunakan oleh guru, bukan hanya sebagai alat
bantu mengajar bagi guru, namun diharapkan akan timbul kesadaran baru bahwa
media pembelajaran telah menjadi bagian integral dalam sistem pendidikan
sehingga dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk membantu kelancaran tugas
yang diperoleh untuk kemajuan dan meningkatkan kualitas siswa.
Pelaksanaan
proses pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran menyebabkan guru
mampu mengefektifitaskan penggunaan metode pembelajaran dalam proses
pembelajaran. Salah satu metode yang digunakan dalam pendidikan adalah metode Mind
Mapping. Peta pikiran pada dasarnya membantu para siswa dan dapat
membangkitkan minatnya pada pelajaran yang tidak membosankan.
Arikunto dkk. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Dalman. 2015. Keterampilan Menulis. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Fathurrohman M. 2015. Model-Model
Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Gorys Keraf. 2010. Argumentasi dan Narasi.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Nurgiantoro, Burhan. 2014. Penilaian Pembelajaran
Bahasa. Yogyakarta: Yogyakarta
Tampubolon, Saur. 2002. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Erlangga.
Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis Sebagai Sesuatu Keterampilan
Berbahasa. Bandung: Angkasa Bandung.
Widyatun Diah Bidan. 2012. Model Pembelajaran Mind Mapping. Jurnal.
No comments:
Post a Comment