Tuesday, August 9, 2016

Peningkatan prestasi memahami novel remaja dengan metode PQ4R



ABSTRAK
Ivani,AndiIqbal.2014 Peningkatan prestasi  memahami  novel remaja dengan metode PQ4R pada siswa kelas VIII B Semester 1 SMP Plus Mambaul Ulum tahun pelajaran 2014/2015.Skripsi,Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Bahasa Daerah, fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Jember. Pembimbing: (1) suyanto M.Si(2) agus milu M.Pd.
Kata kunci:metodepembelajaran PQ4R, hasilbelajarbahasa Indonesia
Pembelajaran merupakan suatu tindakan yang dirancang untuk menciptakan proses belajar.Novel merupakan karya imajinatif yang mengisahkan sisi utuh atas promlematika kehidupan seseorang atau beberapa orang tokoh. Pembelajaran memahami novel tentunya membutuhkan metode khusus. PQ4R merupakan pembelajaran inovatif yang merupakan strategi elaborasi dari metode sebelumnya untuk membantu siswa lebih memahami buku novel remaja.
Permasalahan yang muncul dari latar belakang adalah adakah Peningkatan prestasi belajar siswa dengan diterapkannya PQ4R, danbagaimanakah cara menerapkan model pembelajaran PQ4R untuk Peningkatan motivasi dan prestasi siswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa setelah diterapkannya pembelajaran PQ4R. Ingin mengetahui cara penerapan model PQ4R untuk meningkatkan motivasi siswa.
Jenis penelitian ini adalah Penelitian  Tindakan  Kelas (PTK). Sasaran penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP Plus Mambaul Ulum Sukowono. Tempat penelitian adalah SMP Plus Mambaul Ulum Sukowono, Pelaksanaan  penelitian pada tanggal 08 November 2014. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik tugas atau tes,dan instrumen pembantu berupa wawancara.
Hasil analisis data menunjukkan bahwa, siswa mampu memahami buku novel remaja dengan baik. Hal itu terlihat dari nilai siswa dari siklus pertama kesiklus kedua  mengalami peningkatan yaitu 30.76 % pada siklus pertama sedangkan siklus ke dua 80.76%. peningkatan nilai siswa dikarenakan metode yang dipakai oleh peneliti lebih maksimal dalam pembelajaran setelah siklus kedua
Berdasarkan hasil analisis kesimpulan dari penelitian ini adalah metode pembelajaran PQ4R dapat digunakan untuk menigkatkan keterampilan dan motivasi siswadalam belajar dan bisa memahami buku novel remaja. Namun, tidak hanya metode PQ4R yang dipakai untuk peneliti untuk meningkatkan minat belajar siswa peneliti juga melakukan pendekatan dalam metode tersebut agar siswa mampu memahami pelajaran.



 BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang Masalah
Pada hakekatnya kegiatan belajar mengajar adalah suatu proses interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa dalam satuan pembelajaran. Guru salah satu komponen dalam proses belajar mengajar merupakan pemegang peranan peran yang sangat penting. Guru bukan hanya sekadar penyampai materi saja, tetapi lebih dari itu dapat dikatakan sebagai sentra pembelajaran.
Sebagai pengatur sekaligus pelaku dalam proses belajar mengajar, gurulah yang mengarahkan bagaimana proses belajar mengajar  itu dilaksanakan. Karena itu guru harus dapat membuat suatu pengajaran menjadi lebih efektif juga menarik sehingga bahan pelajaran yang disampaikan akan membuat siswa merasa senang dan merasa perlu untuk mempelajari  bahan pelajaran tersebut.
Berhasilnya tujuan pembelajaran ditentukan oleh banyak faktor diantaranya faktor guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar, karena guru secara langsung dapat mempengaruhi, membina dan meningkatkan kecerdasan serta keterampilan siswa. Untuk mengatasi permasalahan di atas dan guna mencapai tujuan pendidikan secara maksimal, peran guru sangat penting dan diharapkan guru memilki cara/model  mengajar yang baik dan mampu memilih model pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan konsep-konsep mata pelajaran yang akan disampaikan.
Salah satu masalah dalam pembelajaran disekolah adalah rendahnya hasil belajar siswa.Suatu tes terhadap sejumlah siswa SMP dari berbagai kabupaten dan propinsi menunjukkan hasil belajar siswa yang sangat rendah dan jauh dari KKM.Hasil belajar dipengaruhi oleh berbagai faktor baik dari dalam (internal) maupun faktor di luar (eksternal). Menurut Suryabrata (1997:27) yang termasuk faktor internal adalah adalah faktor fisiologis dan psikologis (kecerdasan motivasi berprestasi  dan kemampuan kognitif), sedangakan yang termasuk faktor eksternal adalah faktor lingkungan dan instrumental (guru,kurikulum dan model pembelajaran).
Menurut Bloom dalam suryabrata (1997:11) mengemukakan tiga faktor utama yang mempengaruhi  hasil belajar yaitu hasil kemampuan kognitif, motivasi dan berprestasi dan kualitas pembelajaran. Kualitas pembelajaran adalah kualitas kegiatan pembelajaran  yang dilakukan dan ini menyangkut model pembelajaran yang digunakan.
Metode pembelajaran jenisnya beragam yang masing-masing memiliki kelebihan dan kelemahan.Pemilihan metode yang sesuai dengan topik atau pokok bahasan yang akan diajarkan harus betul-betul sesuai dengan topik atau pokok bahasan yang akan diajarkan dan dipikirkan oleh guru yang akan menyampaikan materi pelajaran.
Pembelajaran merupakan kegiatan utama sekolah, yang dalam pelaksanaannya sekolah diberi kebebasan memilih strategi, pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran yang paling efektif, sesuai dengan karakteristik mata pelajaran, peserta didik, guru, serta kondisi nyata sumberdaya yang tersedia dan siap didayagunakan di sekolah. Pemilihan dan pengembangan strategi, pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran hakekatnya berpusat pada peserta didik (student centered), agar dapat melibatkan mereka secara aktif dan kreatif dalam pembelajaran.Pembelajaran harus menekankan pada praktek, dengan pendayagunaan masyarakat dan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar.
Suatu metode  pembelajaran diperlukan oleh guru agar siswa mampu memahami pelajaran yang disampaikan. Oleh karena itu untuk  mencapai tujuan pembelajaran khusus mata pelajaran bahasa Indonesia di SMP Plus Mambaul Ulum Sukowono,khususnya kelas VIII Putri ,untuk Standar Kompetensi”Memahami buku novel remaja (asli atau terjemahan) dan antologi puisi”. Kompetensi Dasar,”Menjelas­kan alur ceri­ta, pelaku, dan latar no­vel (asli atau terjemahan)” masih banyak mengalami kesulitan hal ini terlihat dari masih rendahnya nilai siswa kelas tersebut dibandingkan dengan  KD yang lain.
Di samping itu, siswa kelas VIII SMP putri mempunyai kelemahan dalam pembelajaran dalam memahami novel didalam kelas, itu terlihat dari kurang berminatnya siswa dalam membaca, khususnya dalam membaca novel serta minimumnya referensi yang ada di sekolah. Ada beberapa faktor yang membuat siswa kurang minat dalam membaca novel diantaranya siswa kurang begitu suka dengan novel, hanya beberapa novel tertentu saja yang mereka baca, malasnya membaca novel karena ceritanya panjang dan sulit dimengerti, dan hanya membaca sepenggal cerita dari novel, bahkan ada siswa yang belum pernah membaca novel sama sekali, mereka hanya membaca kutipan novel yang ada di lembar LKS.
Memahami buku novel sangatlah penting karena hal tersebut termasuk salah satu aspek kebahasaan dan sudah tertera dalam silabus pembelajaran. Dengan membaca novel banyak hal dan ilmu baru yang dapat menambah wawasan siswa, sebagai hiburan bagi siswa dan mengandung nilai moral, sosial, budaya. Siswa diharapkan mampu berimajinasi dan mengasah kreatifitasnya setelah membaca novel. Jika hasil pembelajaran tidak memenuhi standar ketuntasan minimum( KKM), maka dapat disimpulkan bahwa mata pelajaran tersebut tidak bisa dipahami oleh siswa secara maksimal.
            Bertitik tolak dari hal tersebut di atas perlu pemikiran dan adanya tindakan yang harus dilakukan agar siswa dalam mempelajari konsep materi pelajaran untuk KD tersebut tidak mengalami kesulitan, sehingga tujuan pembelajaran yang sudah dirancang oleh guru dapat dicapai dengan baik dan hasilnya dapat memuaskan. Oleh sebab itu penggunaan metode pembelajaran yang tepat sangat penting untuk membantu siswa dalam memahami materi pembelajaran khususnya yang berkaitan dengan memahami novel.
Mengingat urgennya  permasalahan yang dihadapi siswa dan perlunya sesegera mungkin dicarikan jalan pemecahannya maka penggunaan penelitian tindakan kelas sangat tepat untuk mengatasi masalah tersebut. Hal ini sesuai dengan karakteristik PTK, yaitu bertujuan untuk memecahkan suatu problema. Problema yang diangkat untuk memecahkan melalui PTK biasanya berangkat dari persoalan praktik pembelajaran sehari-hari yang dihadapi seorang guru. Guru sejak awal memang menyadari adanya persoalan yang terkait dengan proses dan produk pembelajaran yang ia hadapi dikelas. Dari persoalan itu, guru menyadari pentingnya persoalan tersebut untuk dipecahkan secara profesional.
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini menggunakan, metode pembelajaran PQ4R yaitu (Preview, Question, Read, Reflect, Review, Recite).Strategi ini digunakan untuk membantu siswa mengingat apa yang mereka baca, dan dapat membantu proses belajar mengajar di kelas yang dilaksanakan dengan kegiatan membaca buku. Kegiatan membaca buku bertujuan untuk mempelajari isi buku sampai tuntas bab demi bab suatu buku pelajaran. Berdasarkan uraian tersebut , judul yang diambil oleh peneliti dalam penelitian ini adalah Peningkatan Prestasi Memahami Novel Remaja dengan Metode PQ4R pada Siswa Kelas VIII B Semester 1 SMP Plus Mambaul Ulum tahun pelajaran 2014/2015.
1.2  Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang maka masalah dalam penelitian ini sebagai berikut.
a.       Adakah Peningkatan Prestasi Belajar Siswa dengan diterapkannya  PQ4R?
b.      Bagaimanakah cara Menerapkan Model Pembelajaran PQ4R untuk Meningkatkan Motivasi Siswa?

1.3  Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut.
1)      Ingin mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa setelah diterapkannya pembelajaran PQ4R.
2)      Ingin  mengetahui cara penerapan model PQ4R untuk meningkatkan motivasi siswa

1.4  Definisi Operasional
Menghindari kemungkinan terjadinya interprestasi yang kurang tepat atas maksud dari judul dalam penelitian ini, maka dipandang perlu untuk mempertegas pengertian beberapa istilah sebagai berikut
1)   Peningkatan
Peningkatkan merupakan bentuk usaha dengan perubahan lebih baik yang diperoleh siswa setelah PTK yang dibuktikan dengan peningkatan skor dan nilai.

2)   Prestasi
Prestasi adalah hasil atau taraf kemampuan yang telah dicapai siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar dalam waktu tertentu baik berupa perubahan tingkah laku, keterampilan dan pengetahuan dan kemudian akan diukur dan dinilai yang kemudian diwujudkan dalam angka atau pernyataan.
3)   Memahami
Memahami adalah proses memahamkan suatu yang sedang dipelajari agar dapat dimengerti dengan tujuan dapat menguasai apa yang dicari.
4)   Novel
Novel adalah karya atau karangan fiksi yang biasanya dalam bentuk buku (lebih dari 40.000 kata) dan berisi cerita kehidupan, memiliki Unsur Intrinsik, Unsur Ekstinsik , serta memiliki nilai-nilai norma seperti Nilai Sosial, Nilai Ethik, Nilai Hedorik, Nilai Spirit, Nilai Koleksi, dan Nilai Kultural.
5)   Remaja
Adalah masa peralihan dari masa anak-anak dengan masa dewasa dengan rentang usia antara 12-22 tahun, dimana pada masa tersebut terjadi proses pematangan baik itu pematangan fisik, maupun psikologis.
6)   Metode PQ4R
Metode PQ4R(Preview, Question, Read, Reflect, Review, Recite) merupakan salah satu bagian dari strategi elaborasi. Strategi ini digunakan untuk membantu siswa mengingat apa yang mereka baca, dan dapat membantu proses belajar mengajar di kelas yang dilaksanakan dengan kegiatan membaca buku. Kegiatan membaca buku bertujuan untuk mempelajari sampai tuntas bab demi bab suatu buku pelajaran.
1.5  Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai sumbangan pemikiran dan informasi positif kepada pihak sebagai berikut
a.       Bagi lembaga (sekolah) turut membantu guru bahasa indonesia dalam rangka mengatasi permasalahan siswa belajar khususnya dalam mata pelajaran bahasa indonesia.
b.      Bagi guru Bahasa Indonesia, hasil penelitian ini dapat meningkatkan kemampuan guru dalam menumbuhkan dan meningkatkan prestasi belajar siswa memahami isi novel dengan pembelajaran yang berupa inovasi baru.
c.       Bagi  peneliti dapat menambah pengetahuan dan pengalaman tentang permasalahan dalam  kelas dan mencari jalan keluar untuk mengatasi masalah tersebut.

1.6  Ruang Lingkup Penelitian
Peneliti membatasi ruang lingkup penelitian menjadi tiga hal, yaitu lokasi penelitian, subjek penelitian, standar kompetensi. Lokasi penelitian dilakukan di SMP Plus Mambaul Ulum. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII putri yang berjumlah 26 siswa semeter I tahun pelajaran 2014/2015. Standar kompetensi yang diteliti adalah Memahami buku novel remaja (asli atau terjemahan) dan antologi puisi,Kompetensi dasarMenjelas­kan alur ceri­ta, pelaku, dan latar no­vel (asli atau terjemahan) dengan menggunakan metode PQ4R.





BAB III
METODE PENELITIAN
3.1  Jenis Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dalam upaya peningkatkan prestasi belajar memahami buku novel remaja  dengan metode PQ4R pada siswa kelas VIII putri semester II SMP Plus Mambaul Ulum. Berdasarkan tujuan tersebut, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK).) bahwa penelitian tindakan kelas memiliki istilah dalam bahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR).Dari namanya sudah menunjukkan isi yang terkandung didalamnya, yaitu penelitian yang dilakukan di dalam kelas.
Penelitian Tindakan Kelas merupakan salah satu cara yang strategis bagi guru untuk memperbaiki layanan kependidikan di kelas dan peningkatan kualitas program sekolah secara keseluruhan. Hal itu dapat dilakukan mengingat tujuan penelitian tindakan kelas adalah untuk memperbaiki dan meningkatkan praktik pembelajaran di kelas dalam penunaian misi profesional pendidiknnya.
Penelitian Tindakan Kelas dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa Kelas VIII B Semester 1 SMP Plus Mambaul Ulum Tahun Ajaran 2014/2015 terutama materi memahami buku novel remaja. Jenis penelitian ini lebih menfokuskan pada teori yaitu dengan cara mengikutsertakan guru dalam melakukan tindakan dan berpartisipasi secara langsung tetapi  keterlibatan guru tidak terlalu mendetail.
3.2     Desain Penelitian 
Sebenarnya ada beberapa model yang dapat diterapkan dalam penelitian tindakan kelas (PTK) tetapi yang paling dikenal dan biasa yang digunakan adalah model yang dikemukakan oleh Kemmis dan Mc Taggart. Adapun model PTK yang dimaksud menggambarkan adanya empat langkah.
Penentuan tahap-tahap ini mengacu pada persyaratan pada penelitian tindakan kelas terdiri atas rangkaian empat kegiatan yang dilakukan dalam siklus berulang. Maka setelah diketahui masalah yang ditemukan dalam studi pendahuluan, penelitian dilanjutkan pada empat tahap berikutnya, yakni(a) perencanaan tindakan.(b) pelaksanaan tindakan,(c) observasi atau pengamatan, dan (d) refleksi, yang terangkai pada satu siklus. Empat tahap yang dilaksanakan setelah studi pendahuluan merupakan rangkaian tahap dalam siklus I. Apabila melalui kegiatan refleksi sudah diketahui kekurangan atau permasalahan dari tindakan yang dilaksanakan pada siklus I, melanjutkan penelitian pada siklus II. Sebagai bentuk penguatan, pada siklus II pada dasarnya sama dengan kegiatan pada siklus I. Jika tujuan siklus I belum tercapai atau masih terdapat kekurangan, maka setelah diidentifikasi permasalahan atau hambatannya, pada siklus II melakukan perbaiakan. Tahap-tahap dalam penelitian ini dapat dilihat dalam bagan alur penelitian tindakan kelas sebagai berikut.






 














Siklus Penelitian Tindakan kelas
3.3  Subjek Penelitian
Subjek penelitian merupakan keseluruhan orang yang dikenai penelitian. Dalam PTK, subjek penelitian berupa sekelompok siswa dalam kelas tertentu dalam mata pelajaran tertentu dan waktu tertentu. Subjek dalam PTK adalah siswa kelas VIII B SMP Mambaul Ulum Tahun Pelajaran 2014/2015 yang berjumlah 26 siswa.


3.4     Lokasi Penelitian 
Penelitian tentang peningkatkan prestasi belajar belajar memahami buku novel remaja dengan metode PQ4R di kelas VIII SMP Mambaul Ulum Sukowono yang beralamat dijalan K.H Wahid Hasyim Sukowono Jember. Jumlah ruang kelas yang terdapat di SMP Mambaul Ulum Sukowono sebanyak 6 kelas yang terbagi menjadi tiga tingkatan, yaitu kelas satu,dua, dan tiga.
Pemilihan SMP Mambaul Ulum sebagai lokasi penelitian berdasarkan pengamatan peneliti terhadap proses pembelajaran disekolah tersebut, terutama pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Guru bahasa Indonesia yang masih menggunakan metode ceramah dan minim media atau metode dalam kegiatan pembelajan.
3.5  Prosedur Penelitian
3.5.1  Studi Pendahuluan (Preliminary Study)
Studi pendahuluan merupakan kegiatan awal yang dilaksanakan untuk mengidentifikasi permasalahan dalam pembelajaran memahami buku novel (terjemahan) kelas VIII putri SMP Mambaul Ulum Sukowono.Permasalahan yang di ketahui oleh peneliti sebagai guru terbukti banyak sekali siswa yang kurang memahami buku novel dengan baik.
Selain itu terlihat dari nilai siswa yang kurang memenuhi KKM (7.6).oleh karena itu peneliti mengadakan tindakan kelas untuk memecahkan permasalahan yang terdapat dikelas, dengan menggunakan novel remaja karya Galang Lutfiyanto atau membutuhkan adanya perbaikan.
Studi pendahuluan peneliti menjadi lebih jelas terhadap masalah yang dihadapi, dari aspek historis, hubungan ilmu yang lebih luas, situasi dewasa ini, dan kemungkinan-kemungkinan yang akan datang,dan lain-lain.
3.5.2  Perencanaan (Planning)
                 Setelah melaksanakan studi perencanaan, tahap selanjutnya yang dilaksanakan dalam penelitian adalah pelaksanaan tindakan.Tahap perencanaan tindakan pada masing-masing siklus, yakni siklus I dan siklus II. Perencanaan pada siklus I dilaksanakan untuk menyusun rencana tindakan setelah mengetahui masalah yang ditemukan, sedangkan perencanaan pada siklus II dilaksanakan untuk menyusun rencana tindakan berdasarkan hasil refleksi pada siklus I. Pada tahap perencanaan ini, peneliti bekerjasama dengan guru mata pelajaran bahasa Indonesia merancang tindakan untuk menerapkan metode pembelajaran PQ4R untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami buku novel remaja terjemahan yaitu Mampu menentukan karakter tokoh dengan bukti yang meyakinkan, menentukan latar novel dengan bukti yang faktual dan Menganalisis keterkaitan antar­un­sur intrinsik dalam teks novel. Rencana tindakan disusun berdasarkan program dan jadwal yang telah disusun bersama guru, yang disesuaikan dengan kondisi di sekolah. Selain menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), peneliti bersama guru juga menyusun instrumen pengumpulan data yang akan digunakan dalam observasi atau pengamatan terhadap proses pembelajaran, pedoman penyekoran hasil tes siswa untuk mengetahui kemampuan siswa.
3.5.3   Pelaksanaan (Implementing)
Pada tahap ini kegiatan yang dilaksanakan ialah melaksanakan kegiatan pembelajaran seperti yang telah direncanakan, yaitu guru menerapkan metode pembelajaran PQ4R  untukmeningkatkan kemampuan Memahami buku novel remaja kelas VIII B Putri SMP Plus Mambaul Ulum Semester 1  mata pelajaran bahasa Indonesia. Tindakan dilakukan sebanyak dua siklus, tindakan siklus berikutnya merupakan perbaikan dari siklus sebelumnya.Tindakan hanya dilakukan sebanyak dua siklus karena keterbatasan waktu.
Pada siklus pertama peneliti menerapkan pembelajaran  inovatif berorientasi konstruktivistik untuk meningkatkan kemampuan memahami buku novel remaja, pelaksanaannya sebagai berikut.

a.    Pendahuluan
1)      Guru membuka pelajaran dengan membuka salam dan mengabsen siswa.
2)      Menyampaikan tujuan pembelajaran
3)      Mengingat pelajaran yang akan dipelajari dengan pengetahuan awal siswa
4)      Guru memberi motivasi kepada siswa

b.        Inti
1)      Mempresentasikan materi novel remaja
2)      Pemodelan strategi belajar metode PQ4R
3)      Preview agar siswa membaca novel sekilas (sub topik utama,judul,kalimat permulaan atau akhir paragraf)
4)      Question mengajukan pertanyaan (siswa mengajukan pertanyaan pada diri sendiri)
5)      Read siswa membaca novel secara aktif
6)      Reflect memahami kembali novel yang dibaca (memahami informasi yang ada )
7)      Recite siswa diminta untuk merenungkan novel (mengingat butir-butir penting)
8)      Review membaca catatan singkat novel yang dibaca (menulis hasil yang dibaca)
9)      Pemberian latihan
10)  Umpan balik
11)  Pemberian latihan materi
c.         Penutup
1)      Merangkum pelajaran
2)      Guru menyimpulkan inti pembelajaran.
3)      Guru mengajak siswa melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram.
4)      Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
5)      Memberikan motivasi belajar terkait dengan materi pembelajaran.
6)      Menutup pembelajaran dengan salam.

3.5.4   Pengamatan (Observing)
Observasi maupun pengamatan dilaksanakan sebelum dan selama tindakan. Pada tahap ini dilakukan pengamatan dan pencatatan terhadap semua hal yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung. Fokus observasi ialah pada kegiatan siswa dan kegiatan guru, kegiatan siswa meliputi sikap siswa dalam pembelajaran dan partisipasi siswa dalam kegiatan belajar berkelompok, observasi kepada guru difokuskan pada kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru di kelas.



3.5.5 Refleksi
Langkah yang terakhir yaitu tahap refleksi, pada tahap ini peneliti melihat kembali hasil yang diperoleh siswa terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan. Tahap ini dilakukan untuk mengetahui apakah tujuan dalam pembelajaran sudah tercapai atau sebaliknya.Pada tahap ini juga dilakukan identifikasi masalah untuk mengetahui kekurangan atau kelemahan dalam pembelajaran yang telah dilaksanakan.Berdasarkan hasil belajar dan hasil pengamatan, peneliti bersama guru melakukan refleksi terhadap kegiatan yang dilakukan dikelas, baik kegiatan siswa maupun kegiatan guru.Jadi Refleksi merupakan kegiatan dalam menganalisa, menafsirkan, menjelaskan serta menyimpulkan kegiatan yang telah dilakukan.
Siklus 2 dilakukan apabila hasil yang diperoleh pada siklus 1 tidak memenuhi target pencapaian yang diinginkan. Pelaksanaan  siklus 2 didahului dengan perbaikan berdasarkan hasil yang diperoleh pada siklus 1.
                                               
3.6  Kriteria Kesuksesan
Hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah adanya peningkatan Proses pembelajaran dan kemampuan  memahami buku novel remaja terjemahan pada siswa kelas VIII Putri SMP Plus mambaul Ulum. Kriteria kesuksesan penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilakukan dengan membandingkan nilai rata–rata kelas sebelum PTK ( nx ) dengan nilai rata-rata setelah PTK ( ny ). Kriteria tersebut dengan menggunakan kriteriany> nx. Nilai untuk kriteria kesuksesan dalam bahasa Indonesia khusunya materi memahami buku novel remaja sesuai dengan nilai KKM yaitu 7,6.


Keterangan
n          : Nilai siswa
x          : Sebelum melakukan tindakan kelas
y          : Setelah melakukan tindakan kelas
Kemampuan yang dimaksud adalah kemampuan siswa Kelas VIII Putri  Semester 2 SMP Plus mambaul ulum Tahun Ajaran 2013/2014 dalam memahami buku novel remaja.

3.7     Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan oleh guru atau observer untuk mengukur dan mengambil data yang akan dimanfaatkan untuk menetapkan keberhasilan dari rencana tindakan yang dilakukan. Instrumen pengumpulan data diuraikan sebagai berikut.
3.7.1  Instrumen Tes
            Instrumen test pada penelitian ini berupa test memahami buku novel dengan metode PQ4R yang telah ditentukan oleh guru. Pelaksanaan tes direncanakan sebanyak dua kali yaitu pada siklus I dan siklus II.











 
Contoh Instruksi Tes Memahami buku novel remaja
1.      Setelah membaca novel tersebut bagaimanakah alur cerita dari novel yang anda baca?
2.      Siapakah pelaku-pelaku yang ada dalam novel tersebut dan sebutkan karakter dari setiap tokoh? Termasuk bukti yang menguatkannya.
3.      Dimanakah tempat-tempat yang menjadi pendukung dari cerita tersebut?
4.      Bagaimanakah keterkaitan antara alur, pelaku dan latar atau tempat dalam novel tersebut?



1.      Siapakah pengarang buku novel, berapa halamankah buku tersebut?
2.      Apa judul dari novel tersebut?
3.      Apa tema novel diatas
4.      Amanat apa yang terkandung dalam novel tersebut?
5.      Bagaiman pendapat kalian tentang novel yang kamu baca?
6.      Tokoh manakah yang kalian sukai dalm cerita tersebut? Berikan alasannya!
7.      Apakah ada dalam kehidupan nyata tokoh-tokoh yang memiliki sifat tersebut? Berikan buktinya !
8.      Adakah persamaan antara cerita novel,pengalaman diseputar kalian?
 
 









                                                                    
Tabel 3.1Rubrik penilaian memahami buku novel remaja
No
Aspek yang dinilai
Skor
Ket
1
Siswa menjawab   secara tepat tiap butir soal
5

2
Siswa menjawab   kurang tepat tiap butir soal
3

3
Siswa menjawab  salah tiap butir soal
1

4
Siswa tidak menjawab apa pun
0


Pedoman yang digunakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa pada materi memahami buku novel remaja dengan menggunakan metode PQ4R.

Tabel 3.2 Pedoman Tingkat Keberhasilan Siswa pada Materi Memahami buku novel remaja
Konversi Nilai Kesuksesan Skala 100
No
Angka konversi
Nilai kualitas
1
0 – 39
Sangat kurang
2
40 – 54
Kurang
3
55 – 69
Cukup baik
4
70 – 84
Baik
5
85 – 100
Sangat baik

Setelah dilakukan proses pembalajaran memahami buku novel oleh siswa dilakukan perhitungan, Nilai pencapaiannya dengan menggunakan rumus:

NILAI

Keterangan :   N         : nilai                                        100      : konstanta      
                        R         : skor yang dicapai       SM      : skor maksimal
Hasil tes belajar siswa dianalisis secara kuantitatif, untuk mengetahui apakah penggunaan Metode PQ4R pada materi memahami buku novel remaja dapat meningkatkan hasil belajar siswa di kelas VIII putri  SMPMambaul ulum.
Peningkatan kemampuan siswa dapat dilihat dari perbandingan nilai pretes siswa dengan nilai siklus I dan nilai siklus II sesudah menggunakan metode PQ4R pada materi memahami buku novel remaja.Diperoleh bahwa nilai siswa pada siklus I dan II lebih baik dari nilai pretes.Maka, dapat ditarik kesimpulan bahwa kemampuan siswa mengalami peningkatan setelah menggunakan metode PQ4R pada pembelajaran memehami buku novel remaja.Namun sebaliknya, apabila hasil pretes lebih baik daripada setelah diterapkan tindakan pada siklus I dan II maka kemampuan siswa setelah tindakan tidak terjadi peningkatan.

3.7.2 Observasi
Agar observasi dapat berhasil dengan baik, maka diperlukan alat atau instrument observasi. Instrument pada PTK merupakan pedoman bagi observer untuk mengamati hal-hal yang akan di amati. Instrument observasi yang digunakan adalah check list. Check list atau daftar cek adalah pedoman observasi yang berisikan daftar dari semua aspek yang akan diobservasi. Sehingga observer mengetahui hasil dari observasinya.

Tabel 3.3 Pedoman Penilaian Observasi Kegiatan Siswa

NO
ASPEK YANG DIAMATI
A
KONDISI SISWA

1.               Sebelum pembelajaran siswa tertib
2.               Siswa memperhatikan penjelasan materi
B
KEGIATAN SISWA

1.               Siswa mencermati tugas yang diberikan
2.               Semua siswa aktif mengerjakan tugas
3.               Siswa antusias dalam kegiatan memahami buku novel
C
KOMUNIKASI SISWA DENGAN GURU

1.                  Siswa berkomunikasi dengan guru
2.                  Sikap siswa ketika penjelasan guru baik
3.                  Perhatian guru baik dan menyeluruh
4.                  Guru memberikan penjelasan dengan baik
5.                  Ada komunikasi guru dengan siswa
D
HASIL KERJA SISWA

1.                  Semua siswa memahami buku novel remaja dengan metode PQ4R

E
WAKTU YANG DISEDIAKAN

1.                  Waktu yang disediakan cukup
2.                  Semua siswa menyelesaikan sesuai waktu
F
KEGIATAN SECARA UMUM

1.                  Kegiatan baik dan tertib
2.                  Kelas kondusif
3.                   Siswa mengerjakan menulis berita  dengan baik
4.                  Waktu yang disediakan cukup
5.                  Guru  sangat komunikatif dan perhatian

Tabel 3.4 Lembar Penilaian Observasi Kegiatan Siswa

NO
ASPEK YANG DIAMATI
HASIL PENGAMATAN
N
RT
KET
A
KONDISI SISWA

1)      Sebelum pembelajaran siswa tertib



2)      Siswa memperhatikan penjelasan materi



JUMLAH



B
KEGIATAN SISWA




1.         Siswa mencermati tugas yang diberikan



2.         Semua siswa aktif mengerjakan tugas



3.         Siswa antusias dalam kegiatan memahami buku novel remaja



JUMLAH



C
KOMUNIKASI SISWA DENGAN GURU




1.   Siswa berkomunikasi dengan guru



2.   Sikap siswa ketika penjelasan guru baik



3.   Perhatian guru baik dan menyeluruh



4.   Guru memberikan penjelasan dengan baik



5.   Ada komunikasi guru dengan siswa




JUMLAH



D
HASIL KERJA SISWA




1.   Semua siswa menulis berita melalui media gambar



JUMLAH



E
WAKTU YANG DISEDIAKAN




1.   Waktu yang disediakan cukup



2.   Semua siswa menyelesaikan sesuai waktu



JUMLAH



F
KEGIATAN SECARA UMUM




1.   Kegiatan baik dan tertib



2.   Kelas kondusif



3.    Siswa mengerjakan menulis berita  dengan benar



4.   Waktu yang disediakan cukup



5.   Guru  sangat komunikatif dan perhatian



JUMLAH



JUMLAH RATA-RATA





Rentang  penilaian :
0 - 0,9 :
Sangat Kurang
Keterangan :
N      :
Skor

1 - 1,9 :
Kurang

KET :
Keterangan

2 - 2,9 :
Cukup

RT    :
Rata-Rata

3 - 3,9 :
Baik




4 - 5,0 :
Sangat Baik






Tabel 3.5 Pedoman Penilaian Observasi Kegiatan Guru

NO
ASPEK-ASPEK YANG DIAMATI
A
PERSIAPAN GURU

1.               Guru  menyusun RPP
2.               RPP baik sesuai dengan komponen
3.               RPP dilengkapi dengan materi
B
KEGIATAN GURU

1.               Kegiatan Guru sesuai dengan RPP
2.               Kegiatan diawali dengan pendahuluan
3.               Kegiatan inti berjalan baik dan lancar
4.               Kegiatan penutup sesuai dengan RPP
5.               Waktu yang digunakan sesuai
6.               Guru menguasai kelas
7.               Kegiatan pembelajaran baik dan lancar
C
KOMUNIKASI GURU DENGAN SISWA

1.               Guru sangat komunikatif
2.               Suara Guru jelas
3.               Keterangan Guru dipahami siswa
4.               Perhatian Guru baik dan menyeluruh
5.               Penjelasan Guru dengan metode ceramah baik
6.               Tidak ada komunikasi Guru dengan siswa
D
WAKTU YANG DISEDIAKAN

1.               Waktu yang disediakan cukup
2.               Guru menggunakan waktu dengan baik
3.               Tahapan kegiatan sesuai dengan waktu
4.               Waktu yang diberikan pada siswa cukup
  E
KEGIATAN SECARA UMUM

1.               Kegiatan baik dan tertib
2.               Kelas kondusif
3.               Waktu yang disediakan cukup
4.               Guru sangat komunikatif dan perhatian
5.               Tahapan kegiatan sesuai dengan RPP


Tabel 3.6 Lembar Penilaian Observasi Kegiatan Guru

NO
ASPEK-ASPEK YANG DIAMATI
HASIL PENGAMATAN

N
RT
KET
A
PERSIAPAN GURU


1. Guru  menyusun RPP




2. RPP baik sesuai dengan komponen




3. RPP dilengkapi dengan materi




JUMLAH



B
KEGIATAN GURU





1. Kegiatan Guru sesuai dengan RPP




2. Kegiatan diawali dengan pendahuluan




3. Kegiatan inti berjalan baik dan lancar




4. Kegiatan penutup sesuai dengan RPP




5. Waktu yang digunakan sesuai




6. Guru menguasai kelas




7. Kegiatan pembelajaran baik dan lancar



JUMLAH



C
KOMUNIKASI GURU DENGAN SISWA





1. Guru sangat komunikatif




2. Suara Guru jelas




3. Keterangan Guru dipahami siswa




4. Perhatian Guru baik dan menyeluruh




5. Penjelasan Guru dengan metode PQ4R baik




6. Tidak ada komunikasi Guru dengan siswa



JUMLAH



D
WAKTU YANG DISEDIAKAN





1. Waktu yang disediakan cukup




2. Guru menggunakan waktu dengan baik




3. Tahapan kegiatan sesuai dengan waktu




4. Waktu yang diberikan pada siswa cukup



JUMLAH



  E
KEGIATAN SECARA UMUM





1. Kegiatan baik dan tertib




2. Kelas kondusif




3. Waktu yang disediakan cukup




4. Guru sangat komunikatif dan perhatian




5. Tahapan kegiatan sesuai dengan RPP




JUMLAH




JUMLAH RATA-RATA





Rentang  penilaian :
0 - 0,9 :
Sangat Kurang
Keterangan :
N      :
Skor

1 - 1,9 :
Kurang

KET :
Keterangan

2 - 2,9 :
Cukup

RT    :
Rata-Rata

3 - 3,9 :
Baik




4 - 5,0 :
Sangat Baik




3.7.3  Wawancara
Wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara (interviewer) untuk memperoleh informasi dari terwawancara (interviewer) (Arikunto, 2010:198). Langkah-langkah dalam wawancara sebagai berikut.


Tabel 3.7 Kisi-Kisi Wawancara

RESPONDEN
DATA YANG DIMINTA
INDIKATOR
SISWA
1.        Identitas siswa
1.    Dapat menyebutkan identitas dirinya dengan benar
2.        Sikap guru selama mengajar
2.    Dapat menjelaskan sikap guru selama kegiatan pembelajaran berlangsung
3.        Komunikasi guru ketika                  mengajar
3.    Dapat menjelaskan komunikasi yang dilakukan guru selama kegiatan pembelajaran
4.        Metode yang digunakan
4.    Dapat menjelaskan metode yang digunakan guru selama kegiatan pembelajaran

Tabel 3.8 Tabel Pedoman Wawancara

NO
RESPON
PERTANYAAN
1
Guru
1)     Bagaimana tanggapan siswa terhadap pembelajaran memahami buku novel remaja ini?
2)     Bagaimana tanggapan anda terhadap pembelajaran dengan menggunakan metode PQ4R?
3)     Adakah kesulitan yang dialami siswa dalam memahami buku novel?
4)     Berapa prosentase jumlah siswa yang menguasai materi buku novel remaja?
5)     Apa yang menyebabkan permasalahan itu terjadi?
2
Siswa
1)     Apakah ada kesulitan dalam pembelajaran kemampuan memahami buku novel?
2)     Bagaimana pendapat kamu terhadap peneliti dalam memberikan pelajaran Bahasa Indonesia khususnya materi memahami buku novel?
3)     Apakah kamu suka dengan metode peneliti dalam pembelajaran?
4)     Bagaimana menurut kamu pembelajaran memahami buku novel remaja dengan metode PQ4R?


















BAB V
PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan mengenai proses pembelajaran memahami buku novel remaja dikelas VIII SMP Plus mambaul Ulum Sukowono Tahun ajaran 2014/2015. Pembelajaran tersebut menggunakan metode PQ4R.Pembahasan selanjutnya yaitu tentang meningkatnya hasil belajar siswa terkait materi memahami buku novel remaja setelah menggunakan metode PQ4R.kedua hal tersebut secara berurutan di uraikan sebagai berikut.
5.1 Peningkatan Kemampuan Siswa Dalam Memahami Novel Remaja Setelah Menggunakan Metode PQ4R.
            Penggunaan metode PQ4R dalam pembelajaran memahami buku novel remaja pada siklus I dan siklus II terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII B semester I SMP Plus Mambaul Ulum Sukowono dibandingkan pada saat sebelum metode yang dipakai oleh peneliti. Terbukti dari hasil belajar siswa pada saat siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel 5.2 berikut
Tabel 5.2 hasil tes siswa dalam memahami buku novel remaja.
No
Nama
Hasil Nilai
Prates
Siklus I
Siklus II
1
Atikotur Riskiyah
75
80
93
2
Desi Fatmala
75
63
86
3
Faidatul Hasanah
75
76
96
4
Fatimatus Zahro A
58
76
86
5
Fatimatus Zahro B
-
76
93
6
Fatimatus Zahro Ibatul
76
68
70
7
Herina
71
76
73
8
Holidatul Jannah
70
-
93
9
Holisah
73
78
85
10
Ifadatus Sholehah
71
76
80
11
Ika Sriwahyuni
68
83
91
12
Irfi Datulastari
73
80
95
13
Irma
65
76
71
14
Komariah
63
76
86
15
Laelatul Komariyah
71
76
83
16
Lailatus Zakiyeh Malika
71
76
100
17
Marisatul .H
71
80
93
18
Marwiyah
-
86
96
19
Putri Safitrih
70
68
83
20
Qisnatur Rohmah
68
80
93
21
Rina Wulandari
66
73
-
22
Riski Alif Setiowati
76
76
93
23
Riskiyah
68
76
86
24
Siti Aisah
68
83
96
25
Siti Halimatus Sa'diyah
-
65
-
26
Wildatul Afifah
68
83
85

Tabel 5.2 diatas dapat disimpulkan bahwa rata-rata nilai siswa kelas VIII B Semester I SMP Plus Mambaul Ulum Sukowono tahun ajaran 2014/2015 pada pembelajaran memahami buku novel remaja dengan metode PQ4R mengalami peningkatan.Tahap prates presentase0%, kemudian mengalami peningkatan rata-rata menjadi 30.76% pada siklus I.Pada siklus II juga mengalami peningkatan rata-rata menjadi 80.76, namun ada juga siswa yang nilainya kurang memenuhi KKM setelah setelah dilakukan metode PQ4R, dan adapula siswa yang pada saat siklus tidak hadir  atau tidak masuk pada siklus I dan siklus II.
5.1.1 Proses Pembelajaran Peneliti
Pengamatan terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti dapat dilihat pada tabel 5.1 berikut ini.
Tabel 5.1 Hasil Pengamatan Kegiatan Pembelajaran Peneliti
NO
Aspek yang di amati
SIKLUS I
SIKLUS II
1
Persiapan peneliti
12
12
2
Kegiatan peneliti
25
28
3
Komunikasi peneliti dengan siswa
16
23
4
Waktu yang disediakan
14
15
5
Kegiatan secara umum
16
19

Jumlah
83
97

Jumlah peningkatan
14


Dari tabel 5.1 di atas dapat disimpulkan bahwa kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh penelitidari siklus I ke siklus II menunjukkan peningkatan, hal ini dapat dilihat dari jumlah nilai yang diperoleh dari siklus I.Peneliti memperoleh nilai 83,sedangkan pada siklus II memperoleh nilai  97.Sehingga, pada siklus II terjadi peningkatan nilai sebanyak 14.
5.1.2 Proses Pembelajaran Siswa.
Pengamatan terhadap kegiatan belajar siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung dapat dilihat pada tabel 5.2 berikut.
Hasil tabel 5.2 Pengamatan kegiatan pembelajaran siswa
NO
Aspek yang di amati
SIKLUS I
SIKLUS II
1
Kondisi siswa
6
8
2
Kegiatan siswa
9
12
3
Komunikasi siswa dengan guru
15
18
4
Hasil kerja siswa
3
4
5
Waktu yang disediakan
7
8
6
Kegiatan secara umum
16
20

Jumlah
Jumlah peningkatan
56
13
69
                                                                                                     
            Dari tabel 5.2  diatas dapat disimpulkan bahwa kegiatan pembelajaran siswa dari siklus I ke siklus II yang dilakukan oleh siswa menunjukkan peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari jumlah nilai yang diperoleh pada siklus I memperoleh nilai 56. Sedangkan pasda siklus II memperoleh nilai dengan jumlah 69 Sehingga, pada siklus II terjadi peningkatan nilai sebanyak 13
5.2 Penerapan Pembelajaran Memahami Novel Remaja Melalui Metode PQ4R
            Pembelajaran materi memahami buku novel remaja dikelas VIII B Semester I SMP Plus Mambaul Ulum Sukowono tahun ajaran 2014/2015 ini dilaksanakan pada tanggal 20 November 2014, dengan alokasi waktu 2x40 menit. Sebelum peneliti menerapkan metode PQ4R, terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan prates untuk mengetahui kemampuan awal siswa. Berdasarkan hasil nilai yang didapat siswa kurang mampu memahami tentang pembelajaran memahami novel,
            Berdasarkan hal itu peneliti membuat siklus untuk menerapkan PQ4R.Kegiatan yang dilakukan tiap siklus meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup yang disusun dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Hasil yang didapat saat siklus tersebut menunjukkan adanya peningkatan namun ada beberapa  siswa yang masih belum memahami tentang pembelajaran tersebut. Oleh karena itu peneliti menyusun siklus lanjutan sebagai siklus kedua, untuk memperbaiki hasil dari siklus pertama.
            Siklus kedua siswa di berikan suatu novel yang berbeda dari siklus pertama dengan tujuan dapat berpikir dan teliti dalam membaca novel, sengaja peneliti mengganti novel karena peneliti ingin memberikan pengetahuan tentang bermacam-macam novel.Selain itu kegiatan pembelajaran kedua ini peneliti memberikan pembelajaran secara maksimal dan menyeluruh agar siswa mampu memahami materi yang sudah diberikan.Tujuan dari siklus kedua ini yaitu untuk memperbaiki hasil dari siklus pertama.
            Berdasarkan dari siklus kedua didapat hasil bahwa nilai siswa mengalami peningkatan akan tetapi ada beberapa siswa yang tidak mengikuti siklus ke dua dikarenakan sakit dan kepentingan keluarga,namun ada juga yang nilainya belum meningkat.
            Peneliti di awal pembelajaran mengajar seperti yang sesuai dengan RPP, membuka salam di awal pembelajaran memberikan refleksi pada pembelajaran sebelumnya dan mengulas kembali materi yang berkaitan dengan novel remaja. Selanjutnya dalam pembelajaran inti kemudian peneliti menggunakan metode PQ4R, peneliti mengakhiri pembelajaran tersebut dalam kegiatan belajar mengajar tersebut setelah pembelajaran  materi selesai diberikan.
            Hasil yang didapat dari siklus kedua nilai siswa mengalami peningkatan rentan  nilai yang di dapat 80, sampai 100,ada sebagian nilai siswa yang kurang memenuhi KKM, maka dapat disimpulkan siswa dalam siklus kedua ini mengalami peningkatan. Ada beberapa siswa yang mendapatkan nilai 80 sebanyak 21 siswa, sedangkan sisanya mendapatkan hasil di bawah 80 ke bawah.
Selama proses pembelajaran, peneliti bertindak  sebagai pengajar di kelas. Sedangkan guru mata pelajaran bahasa Indonesia bertindak sebagai observer  Hasil penelitian tersebut dicatat pada lembar obsevasi peneliti, untuk obsevasi kegiatan pembelajaran peneliti. Sedangkan peneliti mencatat kegiatan belajar siswa selama pembelajaran di kelas.
5.3 Pembuktian Hipotesis
Berdasarkan hasil penelitian terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada prates adalah 0%, siklus I nilai presentase adalah 30.78%, dan siklus II nilai presentase adalah 80.78%, jadi hipotesis yang berbunyi metode PQ4R dapat meningkatkan kemampuan belajar siswa dalam memahami buku novel remaja pada siswa kelas VIII B semester I SMP Plus Mambaul Ulum Sukowono tahun ajaran 2014/2015 terbukti.























BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

6.1  Simpulan
            Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan oleh peneliti dapat disimpulkan bahwa penerapan metode pembelajaran PQ4R dapat  meningkatkan hasil belajar bahasa Indonesia materi memahami buku novel remaja  semester I Tahun ajaran 2014/2015 di SMP Plus Mambaul Ulum Sukowono. Peneliti melakukan metode PQ4R sebagai metode untuk meningkatkan hasil belajar mengenai memahami novel.Peneliti mengaplikasikan metode PQ4R hingga dua siklus, karena siklus pertama siswa belum bisa memahami dengan baik itu terlihat dari nilai yang diperoleh yaitu 30.78.Oleh karena itu peneliti menyusun siklus kedua untuk memperbaiki hasil dari siklus pertama. Selanjutnya, dari siklus ke dua diperoleh hasil yaitu 80.78
            Pembelajaran PQ4R merupakan pembelajaran  yang inovatif untuk meningkatkan membaca siswa. Peneliti menerapkan metode ini pada saat pembelajaran memahami novel remaja. Siswa akan lebih memahami novel remaja karena (a) siswa di suruh untuk me-reviewatau membeca sekilas novel yang diberikan,(b) selajutnya siswa menjawab pertanyaan dalam diri mereka,(c) setelah itu siswa membaca novel dengan seksama.(d) siswa menginformasikan mater yang ada pada novel (e) meminta siswa membuat inti sari dari sebuah bacaan (f)siswa diminta membaca catatan singkat yang telah dibuatnya, dan menjawab pertanyaan yang diajukan.



6.2 Saran-Saran                                       
Berdasarkan Simpulan tersebut diatas maka peneliti kemukakan saran-saran sebagai berikut .
a.    Bagi lembaga khususnya sekolah perlunya adanya suatu sarana dan prasanan dalam menunjang pembelajaran dikelas agar fasilitas dapat dipakai secara maksimal
b.    Bagi guru  khususnya guru bahasa Indonesia di dalam pembelajaran perlu adanya suatu metode khususnya dalam membaca agar siswa mampu memahami pembelajaran dengan baik,salah satunya adalah metode PQ4R.
c.    Bagi peneliti sebagai acuan dalam menyelesaikan permasalahan dan sebagai reflerensi melakukan penelitian berikutnya.















DAFTAR RUJUKAN

Amelia,fitri. 2010. Modul Membaca Jember. Jember: Universitas Muhammadiyah.
Arikonto, suharsimi.2010. Prosedur Penelitiansuatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Arsyad, azhar. 2010. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Dimyati dkk. 2013. Belajardan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Kasbolah, kasihani E.S, 2006.Penelitian Tindakan Kelas. Malang: Universitas Negeri Malang.
Kosasih, E 2013.dasar-dasar keterampilan bersastar. Bandung: YramaWidya.
Lufityanto, galang. 2008. tidakhilangsebuahnama. Solo: Era Adi citra Intermedia.
Nur, Moh. 2001. Pemotivasian Siswa untuk Belajar. Surabaya. University Press.Universitas Negeri Surabaya.
Simamora, Roymond H. 2009 (online). (Diakses tanggal 25 agustus 2014. http://belajar psikologi.com macam-macam metode pembelajaran)
Sukidin Dkk.2010. Manajemenpenelitiantindakan kelas.InsanCendikia
Suryabrata, B. 1997. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: PT. Rineksa Cipta.
Trianto 2011.model-modelpembelajaraninovatifberorientasikonstruktivistik. Jakarta : Prestasi Pustaka.
Usman, Uzer. 2000. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosda karya.




No comments:

Post a Comment