Tuesday, August 9, 2016

STRUKTUR KEBAHASAAN TEKS EKSPLANASI




STRUKTUR KEBAHASAAN TEKS EKSPLANASI “BANJIR” PADA SISWA KELAS XI SMK PGRI 3 TANGGUL
Oleh
Rike Rahmawati
Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Universitas Muhammadiyah Jember
Dosen Pembimbing
 1) Astri Widyaruli Anggraeni, M.A. (2) Agus Milu Susetyo, M.Pd.

ABSTRAK
Fakta dilapangan di kelas XI SMK PGRI 3 TANGGUL menunjukkan bahwa  kemampuan siswa dalam membuat teks eksplanasi “Banjir” telah memenuhi kriteria yang dimaksud yang mencakup struktur yang meliputi (a) pernyataan umum, (b) deretan penjelas, dan (c) penutup/kesimpulan. Meskipun dalam karangan siswa hanya menyebutkan salah satu dari ketiga kriteria tersebut. Menyebutkan pernyataan umum dan penutup namun tidak disertai deretan penjelas. Selanjutnya kebahasaan yang diinginkan peneliti adalah konjungsi sebab akibatnya saja dan tidak membahas mengenai kebahasaan yang lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauhmana siswa memahami teks eksplanasi yang mencakup struktur dan konjungsi sebab akibat.Pada data karangan siswa teks eksplanasi “Banjir” dengan jumlah naskah 43 siswa telah menyebutkan ketiga struktur tersebut, ada yang menyebutkan tiga paragraf dan ada beberapa siswa yang menyebutkan empat sampai lima paragraf. Meskipun masih ditemukan satu kalimat dalam satu paragraf. Data keseluruhan mengenai struktur teks eksplanasi telah tersusun dengan rapi meskipun bahasa yang digunakan masih belum menggunakan bahasa Indonesia baku dan masih ditemukan bahasa campur kode pada beberapa siswa. Karangan siswa ini telah memaparkan peristiwa secara runtut dan tidak di ulang-ulang, serta mudah dipahami oleh para pembacanya.  Teks eksplanasi “Banjir” sangat erat kaitannya dengan kehidupan di sekitar siswa. Oleh karena itu, siswa mengarang teks ini sesuai dengan imajinasinya namun tetap memperhatikan ketiga struktur tersebut.Pada data karangan siswa teks eksplanasi “Banjir” dengan jumlah naskah 43 telah  menyebutkan konjungsi sebab akibat . Konjungsi sebab meliputi sebab, karena, lantaran, dan berhubung, sedangkan konjungsi akibat meliputi hingga atau sehingga, sampai, dan sampai-sampai. Konjungsi sebab yang sering digunakan siswa adalah konjungsi, sebab dan karena. Konjungsi akibat yang digunakan adalah hingga atau sehingga.

Kata kunci       : Kebahasaan teks eksplanasi dan Konjungsi

PENDAHULUAN
Latar Belakang  Masalah
Menurut Zulfajri dan Senja (dalam Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, 2008: 103) Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang dipakai oleh suatu masyarakat untuk berinteraksi, percakapan yang baik, tingkah laku yang baik, sopan santun. Bahasa menunjukkan bangsa,  ciri budaya, ciri bukti, bahasa seseorang dapat menunjukkan dari mana dia berasal, di bahasa seseorang mencerminkan tingkat keluhurannya keturunannya (lingkungan keluarganya). Pembelajaran erat kaitannya dengan kata belajar. Belajar mengandung arti berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu. Sedangkan pembelajaran itu sendiri mengandung arti proses, cara, perbuatan  menjadikan orang atau manusia untuk belajar. Ningsih (2007: 120), menulis adalah kegiatan menyusun serta merangkaikan kalimat sedemikian rupa agar pesan, informasi serta maksud yang terkandung dalam pikiran, gagasan, dan pendapat penulis dapat disampaikan dengan baik. Mengarang merupakan segenap rangkaian kegiatan seseorang mengungkapkan buah pikirannya melalui bahasa tulis untuk di baca dan di mengerti oleh orang lain. Buah pikiran itu dapat berupa pengalaman, pendapat, pengetahuan, keinginan perasaan sampai gejolak kalbu seseorang. Teks berkaitan dengan apa yang secara aktual dilakukan,dimaknai, dan dikatakan oleh masyarakat dalam situasi yang nyata. Halliday (dalam Darma, 2009:189)  menyatakan bahwa teks adalah suatu pilihan semantis (semantic choice) data konteks sosial, yaitu suatu cara pengungkapan makna melalui bahasa lisan dan tulis. Dengan demikian, semua bahasa hidup yang mengambil bagian tertentu dalam konteks situasi dapat disebut denganteks.  Knapp dan Watkins (dalam Widyaningsih, 2014: 18) menyebutkan bahwa melalui teks eksplanasi seorang pembaca dapat memahami dunia dan bagaimana duania berjalan (berproses). Proses dari penjelasan tersebut digunakan untuk menjelaskan tahapan secara logis mengenai cara kita dan fungsi lingkungan kita secara fisik, serta memahami dan menafsirkan mengapa budaya dan ide-ide serta konsep intelektual dapat berlaku.
Pardiyono (dalam Widyaningsih, 2014: 21) juga membagi struktur teks eksplanasi menjadi tiga bagian sebagai berikut (a) General statement (pernyataan umum) yang berisi pernyataan umum tentang suatu topik yang akan dijelaskan proses keberadaannya, proses terjadinya, proses terbentuknya, dan lain-lain, (b) Sequence of explanation (urutan penjelasan) merupakan penjelasan tentang proses keberadaan atau terjadinya suatu fenomena. Adapun salah satu ciri yang dapat menjelaskan bagian ini adalah dapat menjawab pertanyaan ‘bagaimana’, (c) Closing (penutup). Pada bagian terakhir ini berisikan kesimpulan atau pernyataan tentang apa yang telah dijelaskan. Bagian penutup bersifat opsional.
Menurut Abdul Chaer ( 2013: 169) yang dimaksud dengan kategori penghubung adalah leksem-leksem tertentu yang bertugas menghubungkan, baik kata dengan kata, frase dengan frase, klausa dengan klausa, maupun kalimat dengan kalimat secara koordinatif maupun secara subordinatif.
Berdasarkan uraian diatas perlu kiranya dilakukan suatu tindakan secara langsung terhadap siswa.  Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “ Struktur Kebahasaan Teks Eksplanasi Siswa Kelas XI SMK PGRI 3 TANGGUL”.
          Masalah penelitian ini (a)Bagaimanakah struktur susunan teks eksplanasi “Banjir” karangan siswa kelas XI? (b) Bagaimanakah penggunaan konjungsi yang menunjukkan hubungan sebab akibat dalam teks eksplanasi “Banjir” karangan siswa kelas XI?. Tujuan penelitian ini (a) Mendeskripsikan struktur susunan teks eksplanasi “Banjir” karangan siswa kelas XI. (b) Mendeskripsikan penggunaan konjungsi yang menunjukkan hubungan sebab akibat dalam teks eksplanasi “Banjir” karangan siswa kelas XI.Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini sebagai berikut (1) Bagi guru bahasa Indonesia, dapat dijadikan sebagai gambaran dalam menciptakan pembelajaran yang kondusif terutama tentang struktur teks dan konjungsi (2)Bagi siswa, dapat melatih siswa untuk mengungkapkan apa yang ada di dalam benaknya. Siswa memiliki motivasi untuk mengarang sesuai dengan imajinasinya (3) Bagi peneliti lain, dapat digunakan referensi dan digunakan sebagai sumber pengembangan pembelajaran yang lain.Subjek penelitian adalah Siswa Kelas XI dengan jumlah  43 siswa. Lokasi penelitian di SMK PGRI 3 TANGGUL. Data Penelitian adalah Kebahasaan yang hanya memfokuskan pada struktur dan konjungsi sebab akibat teks eksplanasi “Banjir”. Sumber penelitian adalah Teks Eksplanasi dengan jumlah 43 naskah.
Kajian Pustaka
Teks berkaitan dengan apa yang secara aktual dilakukan,dimaknai, dan dikatakan oleh masyarakat dalam situasi yang nyata. Halliday (dalam Darma, 2009:189)  menyatakan bahwa teks adalah suatu pilihan semantis (semantic choice) data konteks sosial, yaitu suatu cara pengungkapan makna melalui bahasa lisan dan tulis.
Knapp dan Watkins (dalam Widyaningsih, 2014: 18) menyebutkan bahwa melalui teks eksplanasi seorang pembaca dapat memahami dunia dan bagaimana duania berjalan (berproses). Proses dari penjelasan tersebut digunakan untuk menjelaskan tahapan secara logis mengenai cara kita dan fungsi lingkungan kita secara fisik, serta memahami dan menafsirkan mengapa budaya dan ide-ide serta konsep intelektual dapat berlaku.
Struktur teks eksplanasi terdiri dari tiga bagian. Pertama, pernyataan umum (pembuka) berupa pengantar yang berisi informasi singkat mengenai apa yang akan dibicarakan (dijelaskan). Kedua, urutan penjelasan berupa serangkaian urutan atau tahapan mengenai proses terjadinya suatu peristiwa atau fenomena. Ketiga adalah penutup, menyatakan pendapat singkat penulis mengenai suatu peristiwa atau fenomena yang telah dijelaskan atau dapat juga disebut dengan kesimpulan. Adapun bagian pertama dan kedua bersifat wajib, sementara bagian ketiga bersifat opsional.
Menurut Chaer (2013:169), kategori penghubung adalah leksem-leksem tertentu yang bertugas menghubungkan, baik kata dengan kata, frase dengan frase, klausa dengan klausa, maupun kalimat dengan kalimat secara koordinatif maupun secara subordinatif.Leksem-leksem penghubung koordinatif yang menyatakan makna antara lain penggabungan, pemilihan, mempertentangkan atau mengontraskan, mengoreksi atau membetulkan, menegaskan, pembatasan, mengurutkan, dan menyamakan. Leksem-leksem subordinatif ini yang menyatakan makna antara lain penyebab, akibat, syarat atau kondisi yang harus dipenuhi, pengandaian, penegasan, perbandingan, tujuan, waktu, penjelasan, keadaan atau cara.

          Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif.  Penelitian ini dilaksanakan di SMK PGRI 3 TANGGUL Kelas XI. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah struktur dan konjungsi teks eksplanasi “Banjir”. Sumber data dari penelitian ini adalah hasil karangan siswa berupa teks eksplanasi “Banjir”. Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penugasan.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur dan konjungsi teks eksplanasi “Banjir” pada siswa kelas XI. Dalam penelitian ini, peneliti sebagai kunci dan instrumen pendukung atau pembantu adalah tabulasi dan pengkodean.  Teknik analisis data adalah reduksi data, penyajian data, dan penyimpulan data. Teknik pengecekan keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah ketekunan pengamatan.
Pada data karangan siswa teks eksplanasi “Banjir” dengan jumlah naskah 43 siswa telah menyebutkan ketiga struktur tersebut, ada yang menyebutkan tiga paragraf dan ada beberapa siswa yang menyebutkan empat sampai lima paragraf. Meskipun masih ditemukan satu kalimat dalam satu paragraf. Data keseluruhan mengenai struktur teks eksplanasi telah tersusun dengan rapi meskipun bahasa yang digunakan masih belum menggunakan bahasa Indonesia baku dan masih ditemukan bahasa campur kode pada beberapa siswa. Karangan siswa ini telah memaparkan peristiwa secara runtut dan tidak di ulang-ulang, serta mudah dipahami oleh para pembacanya.  Teks eksplanasi “Banjir” sangat erat kaitannya dengan kehidupan di sekitar siswa. Oleh karena itu, siswa mengarang teks ini sesuai dengan imajinasinya namun tetap memperhatikan ketiga struktur tersebut.Pada data karangan siswa teks eksplanasi “Banjir” dengan jumlah naskah 43 telah  menyebutkan konjungsi sebab akibat . Konjungsi sebab meliputi sebab, karena, lantaran, dan berhubung, sedangkan konjungsi akibat meliputi hingga atau sehingga, sampai, dan sampai-sampai. Konjungsi yang sering digunakan pada karangan siswa antara lain kata sebab, karena, danhingga atausehingga.




DAFTAR RUJUKAN
Chaer Abdul. 2013. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.
Darma Yoce Aliah. 2013. Analisis Wacana Kritis. Bandung: Yrama Widya.
Moleong, Lekxy, J. 2014. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakariya.
Ningsih, Sri. Dkk. 2007. Bahasa Indonesia Untuk Mahasiswa. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
Nurgiyantoro, Burhan. 2014. Penilaian Pembelajaran Bahasa. Yogyakarta: BPFE.
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif R& D. Bandung: Alfabeta.
Widyaningsih, Ayuning tyas. 2014. Keefektifan Metode Kelompok Investigasi Dalam Pembelajaran Memahami Teks Eksplanasi Berbasis Kurikulum 2013 Pada Siswa Kelas VII SMP NEGERI 1 SLEMAN, YOGYAKARTA. (Online). (http://journal.student.uny.ac.id/jurnal/artikel/9427/10/959), diakses 7 April 2016.

Zulfajri, Em. & Senja R. A. 2008. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Tanpa kota:Difa Publiser.



No comments:

Post a Comment