PENINGKATAN
KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI
DENGAN
METODE MIND MAPPING PADA SISWA KELAS
X
MA
AR-ROHMAH JEMBER TAHUN PELAJARAN 2015/2016
Oleh
Nur
Saidah
Universitas
Muhammadiyah Jember
Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Program
Studi Bahasa, Sastra Indonesia dan Bahasa Daerah
Kata Kunci: Kemampuan Menulis, Argumentasi, dan Mind Mapping.
Menulis merupakan sebuah
proses kreatif menuangkan gagasan dalam bentuk bahasa tulis dalam tujuan,
misalnya: memberitahu, meyakinkan, atau menghibur. Hasil dari proses kreatif ini bisa disebut dengan
istilah karangan atau tulisan, salah satunya berupa karangan argumentasi. Kedua
istilah tersebut mengacu pada hasil yang sama meskipun ada pendapat yang
mengatakan kedua istilah tersebut memiliki pengertian yang berbeda. Istilah
menulis sering meletakkan pada proses kreatif yang sejenis ilmiah.
Permasalahan
yang muncul dari latar belakang adalah tentang kemampuan menulis karangan
argumentasi siswa, dan efektivitas
penggunaan metode Mind Mapping dalam
meningkatkan kemampuan menulis karangan argumentasi. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mendeskripsikan proses dan hasil kemampuan menulis karangan
argumentasi dengan metode Mind Mapping
pada siswa kelas X MA Ar-Rohmah Jember Tahun Pelajaran 2015/2016. Jenis penelitian
yang dilakukan adalah menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK).
Pengumpulan data dalam
penelitian ini berupa hasil observasi, hasil tes dan hasil wawancara. Instrumen
yang digunakan dalam penelitian ini dengan tes dan nontes. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa menulis karangan argumentasi dengan metode Mind Mapping mengalami peningkatan 25% dari siklus I ke siklus II.
Dengan menerapkan metode Mind Mapping
pada pembelajaran menulis karangan argumentasi siswa kelas X MA Ar-Rohmah,
dapat meningkatkan keinginan siswa dalam menulis karangan argumentasi.
A.
Pendahuluan
Keterampilan
berbahasa yang lengkap mencakup empat keterampilan yaitu: (a) membaca, (b)
berbicara, (c) menyimak, dan (d) menulis, dapat disebut catur tunggal karena
memiliki keterkaitan secara langsung atau kesatuan, yang didapatkan di sekolah
merupakan sebuah pembelajaran yang melatih siswa untuk lebih baik lagi dalam
keterampilan berbahasa. Sebenarnya setiap guru yang terlibat dalam proses
belajar mengajar dalam setiap bidang studi pun secara jelas adalah guru bahasa
juga. Salah satu tujuannya, didasari atau tidak agar siswa terampil menyimak,
berbicara, membaca da menulis dalam semua bidang studi.
Menulis
merupakan sebuah proses kreatif menuangkan gagasan dalam bentuk bahasa tulis
dalam tujuan, misalnya: memberitahu, meyakinkan, atau menghibur. Hasil dari proses kreatif ini bisa disebut dengan
istilah karangan atau tulisan, salah satunya berupa karangan argumentasi. Kedua
istilah tersebut mengacu pada hasil yang sama meskipun ada pendapat yang
mengatakan kedua istilah tersebut memiliki pengertian yang berbeda. Istilah
menulis sering meletakkan pada proses kreatif yang sejenis ilmiah. Sementara
mengarang sering diletakkan pada proses kreatif yang berjenis nonilmiah Morsey
(dalam Tarigan, 2008:4).
Keterampilan
menulis atau juga disebut keterampilan mengarang merupakan kunci uatama penentu
keberhasilan para peserta didik dalam menjalankan kewajibannya sebagai siswa.
Jadi, kegiatan mneulis seseorang dapat menuangkan perasaan, pengalaman ataupun
pendapat dalam sebuah karangan. Namun dari keempat aspek keterampilan berbahasa
tampaknya keterampilan menulislah yang paling sering siswa dapatkan, menulis
meruapakan salah satu kompetensi bahasa yang ada di dalam setiap jenjang
pendidikan di mulai dari sekolah dasarpun sudah diterapkan materi menulis
karangan.
Pengajaran
bahasa bertujuan agar para siswa terampil berbahasa sebenarnya setiap guru yang
terlibat dalam proses belajar mengajar dalam setiap bidang studi pun secara
baik adalah guru bahasa juga. Salah satu tujuannya, disadari atau tidak agar
para siswa terampil menyimak berbicara, membaca dan menulis dalam studi
tersebut. Hal ini baik secara lisan maupun tulis karena seorang guru
menginginkan siswanya lebih kreatif lagi dan baik dalam membuat sebuah karangan
dengan menuangkan apa yang siswa miliki ide-ide yang menarik untuk mendukung
keinginan siswa dalam mengarang.
Pelajaran
mengarang mendapatkan perhatian yang serius, pada zaman sekarang banyak siswa
yang tidak lagi menyukai menulis dengan bentuk apapun. Jadi, sebagai pendidik
harus lebih banyak meberikan motivasi ataupun arahan pada siswa lebih dalam mengajar di kelas. Karena
menyebabkan banyak siswa mengalami kesulitan dalam menuangkan ide ataupun
gagasannya ke dalam karangan, sehingga membuat karangan mereka memiliki banyak
kesalahan, dari kurang minatnya seorang siswa dalam kegiatan menulis.
Pembelajaran
materi menulis karangan pada kelas X semester II ini dengan peneliti menentukan
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang melihat pada permasalaha yang ada
di sekolah MA Ar-Rohmah. Standar kompetensi menulis dan Kompetensi dasar
menulis gagasan secara logis dan sistematis dalam bentuk karangan argmentasi.
Dengan tercapainya (SK) yang sudah ditentukan peneliti, siswa akan semakin
fokus untuk menjadikan sebuah karangan dengan menggunakan metode Mind Mapping yang
akan diterapkan di sekolah MA Ar-Rohmah Jember Tahun Pelajaran 2015/2016.
Selanjutnya
proses pembelajaran mengarang biasanya diajarkan bentuk-bentuk karangan atau
tulisan yang dibagi atas lima jenis yaitu: (a) deskripsi, (b) eksposisi, (c)
narasi, (d) argumentasi, dan (e) persuasi. Peneliti memilih karangan
argumentasi untuk dibahas dalam penelitian ini karena peneliti menyatakan bahwa
ingin mengajak siswa untuk berargumen dengan baik, dan tjuan ingin
memperngaruhi pembaca agar menyetujui dengan bantahan dari seorang penulis
dalam karangan argumentasi. Alasan disini dijadikan tempat penelitian tersebut
karena menemukan kesulitan pada siswa dalam mengarang argumentasi di sekolah MA
Ar-Rohmah Jember.
Pengajaran
materi menulis karangan argumentasi lebih dikembangkan lagi dari minat siswa
yang rendah menjadi minat siswa lebih ingin mengetahui kedalam menulis karangan
dengan bersungguh-sungguh. Karena dalam menulis karangan argumentasi perlu
adanya bukti-bukti yang kuat isi dalam karangan argumentasi untuk meyakinkan
pembaca. Dengan demikian, wajar bila dikatakan bahwa meningkatkan kemampuan
menulis akan mendorong siswa lebih kreatif dan melatih kemahiran dalam menuli.
Finoza (dalam Dalman 2008:137) menjelaskan bahwa karangan argumentasi merupakan
jenis karangan yang dapat membantu si pembaca merasa percaya dengan
pendapatan/argumentasi penulisannya.
Bagian yang
paling sulit pada saat siswa memulai menulis adalah tidak mengetahui apa yang
akan ditulis, yaitu apa teman dan bagaimana memulai. Dengan tidak tahu, maka
siswa pada saat akan memulai untuk menulis jika tema yang akan ditulis ada
kesulitan maka itu akan menghambat proses keterampilan menulis. Kegiatan
mencatat yang menggunakan peta pikiran (Mind
Mapping) sebagai latihan yang dapat mengoptimalkan fungsi belahan otak kiri
dan otak kanan, kemudian dalam aplikasinya metode peta pikiran sangatlah
membantu siswa untuk lebih memahami karena sudah terkonsep dan terpetakan.
Penggunaan peta pikiran ditujukan untuk siswa agar dapat menentukan tema,
mengembangkan gagasan, fakta, kalimat yang baik dan ejaan dalam menulis
karangan argumentasi.
Kegiatan
membuat peta pikiran mampu memberikan warna, gambaran, dan simbol sehingga
dapat menuangkan seluruh kemampuan siswa dalam berimajinasi. Metode mencatat
yang baik harus membantu kita mengingat, merangsan perkataan dan bacaaan,
meningkatkan pemahaman terhadap materi menulis karangan arguemnatsi yang
memberikan wawasan baru bagi siswa. Agar terdorong untuk menggunakan metode
peta pikiran, kita perlu mengetahui manfaat, dari peta pikiran yang diantaranya
adalah akan membuat siswa menjadi hal yang menyenangkan, imajinasi dan
kreativitas siswa tidak terbatas lagi dengan kurangnya pengetahuan siswa. Dalam
membuat peta pikiran, hendaknya menggunakan langkah-langkah yang ada di dalam
buku yang berjudul Model-Model
Pembelajaran Inovatif Buzan (dalam Fathurrohman 2005:21). Untuk metode pembelajaran pada menulis
karangan argumentasi siswa kelas X MA Ar-Rohmah Jember Tahun Pelajaran
2015/2016.
Berdasarkan
uraian latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk meneliti tentang karangan
yang berjudul. Kemampuan Menulis Karangan Argumentasi Dengan Metode Mind Mapping pada siswa kelas X MA
Ar-Rohmah Jember Tahun Pelajaran 2015/2016. Penelitian ini untuk merubah siswa
agar lebih menyukai kegiatan menulis karangan aargumentasi dengan peta pikiran
(Mind Mapping).
Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang yang telah
dikemukakan tersebut, maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut.
1) Bagaimanakah proses peningkatan kemampuan
menulis karangan argumentasi dengan
metode Mind Mapping siswa
kelas X MA Ar-Rohmah Jember Tahun
Pelajaran 2015/2016?
2) Bagaimanakah hasil peningkatan kemampuan
menulis karangan argumentasi dengan
metode Mind Mapping siswa
kelas X MA Ar-Rohmah Jember Tahun Pelajaran
2015/2016?
B. METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis
penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan penelitian tindakan
kelas (PTK). Menurut Hopkins, (1993) dalam Tampubolon (2002:19) penelitian
tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan di dalam kelasnya sendiri
melalui refleksi diri. Tujuannya adalah untuk memperbaiki kinerjanya sebagai
pendidik, sehingga hasil belajar peserta didik menjadi meningkat, secara
sistem, mutu pendidikan praktis di dalam kelas untuk memperbaiki kualitas
proses pembelajaran, meningkatkan hasil belajar, ketika pembelajaran
berlangsung. Penelitian tindakan kelas merupakan bentuk strategi dalam
mendeteksi dan memecahkan masalah yang dihadapi pendidik dengan tindakan nyata,
yaitu melalui prosedur penelitian yang berbentuk siklus (daur ulang).
3.2 Desain Penelitian
Rancangan
penelitian ini mengadaptasikan model penelitian tindak kelas Hopkins. Siklus
dalam penelitian ini terdiri dari empat tahap yaitu, perencanaan, tindakan,
pengamatan, refleksi kemudian dilanjutkan siklus berikutnya.Tujuan penelitian
ini tidak hanya mengungkapkan permasalahan dalam pembelajaran menulis karangan
argumentasi tetapi penelitian ini memberikan solusi guna mengatasi masalah yang
terjadi dalam kegiatan pembelajaran. Variabel yang digunakan adalah peningkatan
kemampuan menulis karangan argumentasi menggunakan metode pembelajaran Mind Mapping.
Pembuatan
karangan argumentasi dalam penelitian ini menggunakan metode Mind Mapping. Jadi, penggunaan metode Mind Mapping dalam satu pembelajaran
akan memudahkan baik guru maupun siswa untuk mencapai hasil pembelajaran yang
maksimal, karena siswa tidak merasa jenuh dengan peneliti memilih menggunakan
metode pembelajaran Mind Mapping.
Bahan untuk meneruskan desain dalam penelitian ini tentang menulis karangan
dengan metode yang peneliti terapkan.
3.3 Subjek Penelitian
Subjek dalam
penelitian ini adalah siswa kelas X MA Ar-Rohmah Jember Tahun Pelajaran
2015/2016 yang berjumlah 29 siswa, 14
laki-laki dan siswa 15 perempuan. Alasan
peneliti memilih kelas X MA sebagai subjek penelitian, karena pada siswa kelas
X MA dalam menulis karangan argumentasi masih kurang memuaskan.
3.4 Lokasi Penelitian
Tempat
penelitian dalam penelitian ini adalah MA Ar-Rohmah Jember pada Tahun Pelajaran
2015/2016. Peneliti menggunakan tempat tersebut karena sekolah yang dimaksud
bersedia digunakan sebagai lokasi penelitian. Alasan peneliti mengambil subjek
penelitian di MA Ar-Rohmah Jember Tahun Pelajaran 2015/2016. Didasari oleh
informasi yang diterima dari guru Bahasa Indonesia di sekolah tersebut bahwa
kemampuan siswa dalam pembelajaran menulis karangan argumentasi masih kurang
memuaskan dan pada pengamatan peneliti terhadap proses pembelajaran dan
wawancara terhadap guru Bahasa Indonesia masih menggunakan metode ceramah dan
kurang memanfaatkan metode yang bervariasi dalam pembelajaran yang ada.
3.5 Prosedur Penelitian
Prosedur
peneltian ini meliputi: (1) studi pendahuluan, (2) perencanaan, (3) pelaksanaan
tindakan, (4) pengamatan, dan (5) refleksi.
3.6 Kriteria Kesuksesan
Sesuai dengan
karakteristik PTK, keberhasilan penelitian tindakan ini ditandai adanya
perubahan ke arah perbaikan, baik terkait dengan suasana belajar maupun
pembelajaran. Indikator keberhasilan dapat ditentukan berdasarkan proses dan
produk. Keberhasilan yang diukur berdasarkan proses, yaitu apabila dalam penelitian ini terjadi
peningkatan kemampuan menganalisis dibandingkan dengan sebelum diadakannya
tindakan.
Indikator keberhasilan
dapat diukur berdasarkan produk, yaitu apabila dalam penelitian ini terjadi
hasil yang optimal dalam peningkatan kemampuan menganalisis yang sudah
dilaksanakan selama pembelajaran. Peneliti mengumpulkan data kesuksesan dari
pembelajaran peningkatan kemampuan menulis karangan argumentasi dengan metode Mind Mapping.
Hasil yang
diharapkan dari penelitian ini secara umum adalah adanya peningkatan
keterampilan menulis karangan pada siswa kelas X MA Ar-Rohmah Jember Tahun
Pelajaran 2015/2016 setelah menggunakan metode Mind Mapping. Keberhasilan dapat ditentukan berdasarkan proses dan
produk yang telah peneliti temukan dalam pembelajaran dengan menerapkan metode Mind Mapping.
Dalam kriteria
kesuksesan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) diambil dari KKM yang sudah
ditentukan sekolah yaitu minimal 75 , kriteria kesuksesan PTK dilakukan dengan
pembandingan nilai rata-rata kelas sebelum PTK dengan nilai rata-rata setelah
PTK (ny) dan sebelum PTK (nx) kriteria tersebut dengan menggunakan
rumus ny > nx.
Keterangan :
ň : nilai rata-rata kelas
x : sebelum
melakukan tindakan kelas
y : setelah
melakukan tindakan kelas
3.6.1 Kriteria Ketuntasan Individual
Kesuksesan individual adalah kesuksesan yang
harus dicapai oleh setiap siswa. Siswa dikatakan sukses apabila n
KKM (nilai yang diperoleh lebih besar dan atau
sama dengan KKM yang telah ditetapkan sekolah).
3.6.2
Kriteria Ketuntasan Klasikal
Kesuksesan
klasikal adalah kesuksesan yang harus dicapai oleh seluruh siswa dalam kelas.
Secara klasikal siswa dikatakan sukses apabila 85% N
KKM (apabila 85% dari jumlah siswa di kelas
memperoleh nilai lebih besar dan atau sama dengan KKM yang telah ditetapkan
sekolah).
C.
PEMBAHASAN
a)
Pembelajaran
menulis karangan argumentasi dengan menggunakan metode Mind Mapping siswa kelas X MA A r-Rohmah Jember Tahun Pelajaran
2015/2016.
b)
Peningkatan
kemampuan menulis karangan argumentasi dengan menggunakan metode Mind Mapping siswa kelas X X MA
Ar-Rohmah Jember Tahun Pelajaran 2015/2016.
5.1 Pembelajaran Menulis Karangan Argumentasi dengan Metode Mind Mapping.
Pembelajaran menulis karangan
argumentasi Pada siswa kelas X MA Ar-Rohmah Suren Ledokombo Jember ini
dilaksanakan pada tiga kali pertemuan, satu pertemuan dilakukan untuk kegiatan
pretes sedangkan dua kali pertemuan digunakan untuk kegiatan siklus, siklus
yang digunakan yaitu dua siklus. Masing-masing siklus dilakukan satu kali
pertemuan. Kegiatan yang dilakukan tiap siklus meliputi kegiatan pendahuluan,
kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
Selama proses
pembelajaran, peneliti dibantu dengan guru Bahasa Indonesia kelas X sebagai
observer. Kegiatan tersebut dicatat di lembar observasi, dimana saat peneliti
melakukan KBM (kegiatan belajar mengajar) peneliti diamati oleh guru Bahasa
Indonesia (observer). Tidak hanya itu, kegiatan siswa juga dicatat pada lembar
observasi, namun untuk kegiatan siswa ini yang melakukan pengamatan adalah
peneliti dan guru Bahasa Indonesia.
5.2
Pembuktian Hipotesis
Berdasarkan hasil penelitian ternyata ada
peningkatan hasil belajar siswa pada pretes yang 10% . Siklus I nilai 20,6%
adalah sedangkan siklus II nilai 89,3%. Jadi hipotesis yang berbunyi menulis
karangan argumentasi dengan metode Mind
Mapping dapat meningkatkan kemampuan menulis karangan argumentasi siswa
kelas X semester II MA Ar-Rohmah Jember Tahun Pelajaran 2015/2016 berhasil
dalam penelitian menulis karangan argumentasi dengan metode Mind Mapping.
D.
SIMPULAN
6.1 Simpulan
a.
Proses
pembelajaran peneliti dan proses pembelajaran siswa meningkat antara siklus I
dan siklus II. Dalam siklus I peneliti mendapatkan nilai 3,48 dengan kriteria
baik meningkat pada siklus II menjadi 3,26 dengan kriteria sangat baik.
Sedangkan pada kegiatan siswa adalam siksul I mendaptkan nilai 4,12 dengan
kriteria baik meningkat pada siklus II menjadi 3,95.
b.
Hasil
kemampuan menulis karangan melalui metode Mind
Mapping pada materi menulis karangan dapat meningkatkan hasil belajar siswa
kelas X MA Ar-Rohmah Jember Tahun Pelajarn 2015/2016. Hal ini dapat dilihat
pada hasil menulis karangan siswa yang semakin meningkat dari siklus I ke
siklus II. Pada tahap pretes menunjukkan hasil yang diperoleh siswa dalam
menulis karangan yaitu 10%. Setelah dilakukan tindakan dengan menggunakan
metode Mind Mapping dalam menulis
karangan argumentasi, hasil yang diperoleh siswa dalam siklus I yaitu 20,6%
sedangkan dalam tindakan siklus II yang diperoleh yaitu 89,6%. Dari data
tersebut dapat disimpulkan bahwa setelah dilakukan tindakan nilai siswa semakin
meningkat.
REFERENSI
Arikunto dkk. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Dalman. 2015. Keterampilan Menulis. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Fathurrohman M. 2015. Model-Model
Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Gorys Keraf. 2010. Argumentasi dan Narasi.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Nurgiantoro, Burhan. 2014. Penilaian Pembelajaran
Bahasa. Yogyakarta: Yogyakarta
Tampubolon, Saur. 2002. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Erlangga.
Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis Sebagai Sesuatu Keterampilan
Berbahasa. Bandung: Angkasa Bandung.
Widyatun Diah Bidan. 2012. Model Pembelajaran Mind Mapping. Jurnal.
No comments:
Post a Comment