Tuesday, August 9, 2016

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI DENGAN METODE MIND MAPPING




PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI
DENGAN METODE MIND MAPPING PADA SISWA KELAS X
MA AR-ROHMAH JEMBER TAHUN PELAJARAN 2015/2016


Oleh
Nur Saidah

Universitas Muhammadiyah Jember
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Program Studi Bahasa, Sastra Indonesia dan Bahasa Daerah

Kata Kunci: Kemampuan Menulis, Argumentasi, dan Mind Mapping.
Menulis merupakan sebuah proses kreatif menuangkan gagasan dalam bentuk bahasa tulis dalam tujuan, misalnya: memberitahu, meyakinkan, atau menghibur. Hasil dari  proses kreatif ini bisa disebut dengan istilah karangan atau tulisan, salah satunya berupa karangan argumentasi. Kedua istilah tersebut mengacu pada hasil yang sama meskipun ada pendapat yang mengatakan kedua istilah tersebut memiliki pengertian yang berbeda. Istilah menulis sering meletakkan pada proses kreatif yang sejenis ilmiah.
Permasalahan yang muncul dari latar belakang adalah tentang kemampuan menulis karangan argumentasi siswa, dan efektivitas penggunaan metode Mind Mapping dalam meningkatkan kemampuan menulis karangan argumentasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan proses dan hasil kemampuan menulis karangan argumentasi dengan metode Mind Mapping pada siswa kelas X MA Ar-Rohmah Jember Tahun Pelajaran 2015/2016. Jenis penelitian yang dilakukan adalah menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK).
Pengumpulan data dalam penelitian ini berupa hasil observasi, hasil tes dan hasil wawancara. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dengan tes dan nontes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa menulis karangan argumentasi dengan metode Mind Mapping mengalami peningkatan 25% dari siklus I ke siklus II. Dengan menerapkan metode Mind Mapping pada pembelajaran menulis karangan argumentasi siswa kelas X MA Ar-Rohmah, dapat meningkatkan keinginan siswa dalam menulis karangan argumentasi.






A.     Pendahuluan
Keterampilan berbahasa yang lengkap mencakup empat keterampilan yaitu: (a) membaca, (b) berbicara, (c) menyimak, dan (d) menulis, dapat disebut catur tunggal karena memiliki keterkaitan secara langsung atau kesatuan, yang didapatkan di sekolah merupakan sebuah pembelajaran yang melatih siswa untuk lebih baik lagi dalam keterampilan berbahasa. Sebenarnya setiap guru yang terlibat dalam proses belajar mengajar dalam setiap bidang studi pun secara jelas adalah guru bahasa juga. Salah satu tujuannya, didasari atau tidak agar siswa terampil menyimak, berbicara, membaca da menulis dalam semua bidang studi.
Menulis merupakan sebuah proses kreatif menuangkan gagasan dalam bentuk bahasa tulis dalam tujuan, misalnya: memberitahu, meyakinkan, atau menghibur. Hasil dari  proses kreatif ini bisa disebut dengan istilah karangan atau tulisan, salah satunya berupa karangan argumentasi. Kedua istilah tersebut mengacu pada hasil yang sama meskipun ada pendapat yang mengatakan kedua istilah tersebut memiliki pengertian yang berbeda. Istilah menulis sering meletakkan pada proses kreatif yang sejenis ilmiah. Sementara mengarang sering diletakkan pada proses kreatif yang berjenis nonilmiah Morsey (dalam Tarigan, 2008:4).
Keterampilan menulis atau juga disebut keterampilan mengarang merupakan kunci uatama penentu keberhasilan para peserta didik dalam menjalankan kewajibannya sebagai siswa. Jadi, kegiatan mneulis seseorang dapat menuangkan perasaan, pengalaman ataupun pendapat dalam sebuah karangan. Namun dari keempat aspek keterampilan berbahasa tampaknya keterampilan menulislah yang paling sering siswa dapatkan, menulis meruapakan salah satu kompetensi bahasa yang ada di dalam setiap jenjang pendidikan di mulai dari sekolah dasarpun sudah diterapkan materi menulis karangan.
Pengajaran bahasa bertujuan agar para siswa terampil berbahasa sebenarnya setiap guru yang terlibat dalam proses belajar mengajar dalam setiap bidang studi pun secara baik adalah guru bahasa juga. Salah satu tujuannya, disadari atau tidak agar para siswa terampil menyimak berbicara, membaca dan menulis dalam studi tersebut. Hal ini baik secara lisan maupun tulis karena seorang guru menginginkan siswanya lebih kreatif lagi dan baik dalam membuat sebuah karangan dengan menuangkan apa yang siswa miliki ide-ide yang menarik untuk mendukung keinginan siswa dalam mengarang.
Pelajaran mengarang mendapatkan perhatian yang serius, pada zaman sekarang banyak siswa yang tidak lagi menyukai menulis dengan bentuk apapun. Jadi, sebagai pendidik harus lebih banyak meberikan motivasi ataupun arahan pada siswa  lebih dalam mengajar di kelas. Karena menyebabkan banyak siswa mengalami kesulitan dalam menuangkan ide ataupun gagasannya ke dalam karangan, sehingga membuat karangan mereka memiliki banyak kesalahan, dari kurang minatnya seorang siswa dalam kegiatan menulis.
Pembelajaran materi menulis karangan pada kelas X semester II ini dengan peneliti menentukan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang melihat pada permasalaha yang ada di sekolah MA Ar-Rohmah. Standar kompetensi menulis dan Kompetensi dasar menulis gagasan secara logis dan sistematis dalam bentuk karangan argmentasi. Dengan tercapainya (SK) yang sudah ditentukan peneliti, siswa akan semakin fokus untuk menjadikan sebuah karangan dengan menggunakan metode Mind Mapping yang akan diterapkan di sekolah MA Ar-Rohmah Jember Tahun Pelajaran 2015/2016.
Selanjutnya proses pembelajaran mengarang biasanya diajarkan bentuk-bentuk karangan atau tulisan yang dibagi atas lima jenis yaitu: (a) deskripsi, (b) eksposisi, (c) narasi, (d) argumentasi, dan (e) persuasi. Peneliti memilih karangan argumentasi untuk dibahas dalam penelitian ini karena peneliti menyatakan bahwa ingin mengajak siswa untuk berargumen dengan baik, dan tjuan ingin memperngaruhi pembaca agar menyetujui dengan bantahan dari seorang penulis dalam karangan argumentasi. Alasan disini dijadikan tempat penelitian tersebut karena menemukan kesulitan pada siswa dalam mengarang argumentasi di sekolah MA Ar-Rohmah Jember.
Pengajaran materi menulis karangan argumentasi lebih dikembangkan lagi dari minat siswa yang rendah menjadi minat siswa lebih ingin mengetahui kedalam menulis karangan dengan bersungguh-sungguh. Karena dalam menulis karangan argumentasi perlu adanya bukti-bukti yang kuat isi dalam karangan argumentasi untuk meyakinkan pembaca. Dengan demikian, wajar bila dikatakan bahwa meningkatkan kemampuan menulis akan mendorong siswa lebih kreatif dan melatih kemahiran dalam menuli. Finoza (dalam Dalman 2008:137) menjelaskan bahwa karangan argumentasi merupakan jenis karangan yang dapat membantu si pembaca merasa percaya dengan pendapatan/argumentasi penulisannya.
Bagian yang paling sulit pada saat siswa memulai menulis adalah tidak mengetahui apa yang akan ditulis, yaitu apa teman dan bagaimana memulai. Dengan tidak tahu, maka siswa pada saat akan memulai untuk menulis jika tema yang akan ditulis ada kesulitan maka itu akan menghambat proses keterampilan menulis. Kegiatan mencatat yang menggunakan peta pikiran (Mind Mapping) sebagai latihan yang dapat mengoptimalkan fungsi belahan otak kiri dan otak kanan, kemudian dalam aplikasinya metode peta pikiran sangatlah membantu siswa untuk lebih memahami karena sudah terkonsep dan terpetakan. Penggunaan peta pikiran ditujukan untuk siswa agar dapat menentukan tema, mengembangkan gagasan, fakta, kalimat yang baik dan ejaan dalam menulis karangan argumentasi.
Kegiatan membuat peta pikiran mampu memberikan warna, gambaran, dan simbol sehingga dapat menuangkan seluruh kemampuan siswa dalam berimajinasi. Metode mencatat yang baik harus membantu kita mengingat, merangsan perkataan dan bacaaan, meningkatkan pemahaman terhadap materi menulis karangan arguemnatsi yang memberikan wawasan baru bagi siswa. Agar terdorong untuk menggunakan metode peta pikiran, kita perlu mengetahui manfaat, dari peta pikiran yang diantaranya adalah akan membuat siswa menjadi hal yang menyenangkan, imajinasi dan kreativitas siswa tidak terbatas lagi dengan kurangnya pengetahuan siswa. Dalam membuat peta pikiran, hendaknya menggunakan langkah-langkah yang ada di dalam buku yang berjudul Model-Model Pembelajaran Inovatif Buzan (dalam Fathurrohman 2005:21). Untuk metode pembelajaran pada menulis karangan argumentasi siswa kelas X MA Ar-Rohmah Jember Tahun Pelajaran 2015/2016.
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk meneliti tentang karangan yang berjudul. Kemampuan Menulis Karangan Argumentasi Dengan Metode Mind Mapping pada siswa kelas X MA Ar-Rohmah Jember Tahun Pelajaran 2015/2016. Penelitian ini untuk merubah siswa agar lebih menyukai kegiatan menulis karangan aargumentasi dengan peta pikiran (Mind Mapping).
Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan tersebut, maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut.
1)      Bagaimanakah proses peningkatan kemampuan menulis karangan argumentasi dengan  metode Mind Mapping siswa kelas X  MA Ar-Rohmah Jember Tahun Pelajaran 2015/2016?
2)      Bagaimanakah hasil peningkatan kemampuan menulis karangan argumentasi dengan  metode Mind Mapping siswa kelas X  MA Ar-Rohmah Jember Tahun Pelajaran 2015/2016?
B. METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK). Menurut Hopkins, (1993) dalam Tampubolon (2002:19) penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri. Tujuannya adalah untuk memperbaiki kinerjanya sebagai pendidik, sehingga hasil belajar peserta didik menjadi meningkat, secara sistem, mutu pendidikan praktis di dalam kelas untuk memperbaiki kualitas proses pembelajaran, meningkatkan hasil belajar, ketika pembelajaran berlangsung. Penelitian tindakan kelas merupakan bentuk strategi dalam mendeteksi dan memecahkan masalah yang dihadapi pendidik dengan tindakan nyata, yaitu melalui prosedur penelitian yang berbentuk siklus (daur ulang).
3.2 Desain Penelitian
Rancangan penelitian ini mengadaptasikan model penelitian tindak kelas Hopkins. Siklus dalam penelitian ini terdiri dari empat tahap yaitu, perencanaan, tindakan, pengamatan, refleksi kemudian dilanjutkan siklus berikutnya.Tujuan penelitian ini tidak hanya mengungkapkan permasalahan dalam pembelajaran menulis karangan argumentasi tetapi penelitian ini memberikan solusi guna mengatasi masalah yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran. Variabel yang digunakan adalah peningkatan kemampuan menulis karangan argumentasi menggunakan metode pembelajaran Mind Mapping.
Pembuatan karangan argumentasi dalam penelitian ini menggunakan metode Mind Mapping. Jadi, penggunaan metode Mind Mapping dalam satu pembelajaran akan memudahkan baik guru maupun siswa untuk mencapai hasil pembelajaran yang maksimal, karena siswa tidak merasa jenuh dengan peneliti memilih menggunakan metode pembelajaran Mind Mapping. Bahan untuk meneruskan desain dalam penelitian ini tentang menulis karangan dengan metode yang peneliti terapkan.
3.3  Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X MA Ar-Rohmah Jember Tahun Pelajaran 2015/2016 yang berjumlah  29 siswa, 14 laki-laki dan siswa 15 perempuan. Alasan peneliti memilih kelas X MA sebagai subjek penelitian, karena pada siswa kelas X MA dalam menulis karangan argumentasi masih kurang memuaskan.
3.4 Lokasi Penelitian
Tempat penelitian dalam penelitian ini adalah MA Ar-Rohmah Jember pada Tahun Pelajaran 2015/2016. Peneliti menggunakan tempat tersebut karena sekolah yang dimaksud bersedia digunakan sebagai lokasi penelitian. Alasan peneliti mengambil subjek penelitian di MA Ar-Rohmah Jember Tahun Pelajaran 2015/2016. Didasari oleh informasi yang diterima dari guru Bahasa Indonesia di sekolah tersebut bahwa kemampuan siswa dalam pembelajaran menulis karangan argumentasi masih kurang memuaskan dan pada pengamatan peneliti terhadap proses pembelajaran dan wawancara terhadap guru Bahasa Indonesia masih menggunakan metode ceramah dan kurang memanfaatkan metode yang bervariasi dalam pembelajaran yang ada.
3.5 Prosedur Penelitian
Prosedur peneltian ini meliputi: (1) studi pendahuluan, (2) perencanaan, (3) pelaksanaan tindakan,  (4) pengamatan, dan  (5) refleksi.
3.6 Kriteria Kesuksesan
Sesuai dengan karakteristik PTK, keberhasilan penelitian tindakan ini ditandai adanya perubahan ke arah perbaikan, baik terkait dengan suasana belajar maupun pembelajaran. Indikator keberhasilan dapat ditentukan berdasarkan proses dan produk. Keberhasilan yang diukur berdasarkan proses, yaitu  apabila dalam penelitian ini terjadi peningkatan kemampuan menganalisis dibandingkan dengan sebelum diadakannya tindakan.
Indikator keberhasilan dapat diukur berdasarkan produk, yaitu apabila dalam penelitian ini terjadi hasil yang optimal dalam peningkatan kemampuan menganalisis yang sudah dilaksanakan selama pembelajaran. Peneliti mengumpulkan data kesuksesan dari pembelajaran peningkatan kemampuan menulis karangan argumentasi dengan metode Mind Mapping.
Hasil yang diharapkan dari penelitian ini secara umum adalah adanya peningkatan keterampilan menulis karangan pada siswa kelas X MA Ar-Rohmah Jember Tahun Pelajaran 2015/2016 setelah menggunakan metode Mind Mapping. Keberhasilan dapat ditentukan berdasarkan proses dan produk yang telah peneliti temukan dalam pembelajaran dengan menerapkan metode Mind Mapping.
Dalam kriteria kesuksesan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) diambil dari KKM yang sudah ditentukan sekolah yaitu minimal 75 , kriteria kesuksesan PTK dilakukan dengan pembandingan nilai rata-rata kelas sebelum PTK dengan nilai rata-rata setelah PTK (ny) dan sebelum PTK (nx) kriteria tersebut dengan menggunakan rumus  ny > nx.

Keterangan :
ň : nilai rata-rata kelas
x : sebelum melakukan tindakan kelas
y : setelah melakukan tindakan kelas
3.6.1 Kriteria Ketuntasan Individual
Kesuksesan individual adalah kesuksesan yang harus dicapai oleh setiap siswa. Siswa dikatakan sukses apabila n  KKM (nilai yang diperoleh lebih besar dan atau sama dengan KKM yang telah ditetapkan sekolah).
3.6.2        Kriteria Ketuntasan Klasikal
Kesuksesan klasikal adalah kesuksesan yang harus dicapai oleh seluruh siswa dalam kelas. Secara klasikal siswa dikatakan sukses apabila 85% N  KKM (apabila 85% dari jumlah siswa di kelas memperoleh nilai lebih besar dan atau sama dengan KKM yang telah ditetapkan sekolah).
C.      PEMBAHASAN
a)      Pembelajaran menulis karangan argumentasi dengan menggunakan metode Mind Mapping siswa kelas X MA A r-Rohmah Jember Tahun Pelajaran 2015/2016.
b)      Peningkatan kemampuan menulis karangan argumentasi dengan menggunakan metode Mind Mapping siswa kelas X X MA Ar-Rohmah Jember Tahun Pelajaran 2015/2016.
5.1 Pembelajaran Menulis Karangan Argumentasi dengan Metode Mind Mapping.
            Pembelajaran menulis karangan argumentasi Pada siswa kelas X MA Ar-Rohmah Suren Ledokombo Jember ini dilaksanakan pada tiga kali pertemuan, satu pertemuan dilakukan untuk kegiatan pretes sedangkan dua kali pertemuan digunakan untuk kegiatan siklus, siklus yang digunakan yaitu dua siklus. Masing-masing siklus dilakukan satu kali pertemuan. Kegiatan yang dilakukan tiap siklus meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
Selama proses pembelajaran, peneliti dibantu dengan guru Bahasa Indonesia kelas X sebagai observer. Kegiatan tersebut dicatat di lembar observasi, dimana saat peneliti melakukan KBM (kegiatan belajar mengajar) peneliti diamati oleh guru Bahasa Indonesia (observer). Tidak hanya itu, kegiatan siswa juga dicatat pada lembar observasi, namun untuk kegiatan siswa ini yang melakukan pengamatan adalah peneliti dan guru Bahasa Indonesia.
5.2  Pembuktian Hipotesis
Berdasarkan hasil penelitian ternyata ada peningkatan hasil belajar siswa pada pretes yang 10% . Siklus I nilai 20,6% adalah sedangkan siklus II nilai 89,3%. Jadi hipotesis yang berbunyi menulis karangan argumentasi dengan metode Mind Mapping dapat meningkatkan kemampuan menulis karangan argumentasi siswa kelas X semester II MA Ar-Rohmah Jember Tahun Pelajaran 2015/2016 berhasil dalam penelitian menulis karangan argumentasi dengan metode Mind Mapping.
D.     SIMPULAN
6.1 Simpulan
a.    Proses pembelajaran peneliti dan proses pembelajaran siswa meningkat antara siklus I dan siklus II. Dalam siklus I peneliti mendapatkan nilai 3,48 dengan kriteria baik meningkat pada siklus II menjadi 3,26 dengan kriteria sangat baik. Sedangkan pada kegiatan siswa adalam siksul I mendaptkan nilai 4,12 dengan kriteria baik meningkat pada siklus II menjadi 3,95.
b.    Hasil kemampuan menulis karangan melalui metode Mind Mapping pada materi menulis karangan dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X MA Ar-Rohmah Jember Tahun Pelajarn 2015/2016. Hal ini dapat dilihat pada hasil menulis karangan siswa yang semakin meningkat dari siklus I ke siklus II. Pada tahap pretes menunjukkan hasil yang diperoleh siswa dalam menulis karangan yaitu 10%. Setelah dilakukan tindakan dengan menggunakan metode Mind Mapping dalam menulis karangan argumentasi, hasil yang diperoleh siswa dalam siklus I yaitu 20,6% sedangkan dalam tindakan siklus II yang diperoleh yaitu 89,6%. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa setelah dilakukan tindakan nilai siswa semakin meningkat.


REFERENSI
Arikunto dkk. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Dalman. 2015. Keterampilan Menulis. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Fathurrohman M. 2015. Model-Model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Gorys Keraf. 2010. Argumentasi dan Narasi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Nurgiantoro, Burhan. 2014. Penilaian Pembelajaran Bahasa. Yogyakarta: Yogyakarta
Tampubolon, Saur. 2002. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Erlangga.
Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis Sebagai Sesuatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa Bandung.
Widyatun Diah Bidan. 2012. Model Pembelajaran Mind Mapping. Jurnal.



No comments:

Post a Comment