Tuesday, June 21, 2016

Konsep Kalimat Langsung dan Tidak Langsung

Konsep Kalimat Langsung dan Tidak Langsung


 Kalimat Langsung
Menurut Kurniasari (2014 : 134) “kalimat langsung adalah kalimat yang menirukan ucapan dari orang lain secara cermat.”Menurut Wiyanto  (2012: 45)” Kalimat langsung adalah kalimat yang memberitahukan bagaimana ucapan yang dikatan oleh orang ketiga seperti apa adanya. Bila di tulis, ucapan asli itu diapit oleh tanda petik”.
Ciri-ciri kalimat langsung menurut :
a.                 penulisan menggunakan tanda petik,
b.                mempunyai intonasi yang berupa tanda tanya dan tanda seru,
c.                 huruf pertama pada petikan dimulai dengan huruf kapital,
d.                bagian kutipan merupakan kalimat tanya, berita, atau perintah.

 Contoh:                     
a.       Ayah berkata “Saya tidak suka baju lorek”
b.      “Di mana sepatu baruku?” tanya jaka Respati.
c.       “Angkat barang itu” perintahnya “dan bawa masuk!”
d.      “Dapatkah kamu berenang ?”  tanya ibu marfungah

Contoh di atas sudah menggunakan tanda petik dua yang mengikutibagian kutipan. Keempat data teresbut sudah menggunakan pengiring yang diikutu kutipan pada contoh pertama, sedangkan pada contoh kedua sampai keempat pengiring berada di akhir kalimat dan kutipan berada di depan klimat. Contoh tersebut juga sudah menggunakan intonasi yang berupa tanda tanya dan tanda seru. Contoh diatas juga sudah menggunakan huruf kapital setelah tanda petik. Contoh tersebut sudah menggunakan kalimat tanya dan ada pula yang menggunakan kalimat perintah, kalimat tanya ditandai tanda tanya (?) sedangkan kalimat perintah di tandai dengan tanda seru (!).



  Kalimat Tidak Langsung
Menurut Kurniasari (2014 : 135) “ Kalimat tidak langsung kalimat yang diucapkan oleh orang laindan kemudian diceritakan kembali.” Menurut wijayanti (2013 : 65) “ Kalimat tidak langsung adalah ujaran orang lain yang dilaporkan.” Menurut wiyanto (2012 : 45) “Kalimat tak langsung adalah kalimat yang menyampaikan isi atau maksut yang dikatakan oleh orang ketiga.”  Jadi, tidak menghiraukan langsung seperti apa adanya.

Ciri-ciri kalimat tidak langsung:
a.       tidak  menggunakan tanda petik,
b.      nada yang terdengar pada saat mengungucapkan yakni datar, nada datar tersebut bisa berupa tanda titik yang menyebabkan pelafalan menjadi datar,
c.       berupa kata berita,
d.      menggunakan kata ganti orang pertama, kedua, dan ketiga.
Contoh:
a.       Ayah mengatakan bahwa ia tidak suka baju lorek.
b.      Jaka respati menanyakan dimana spatu barunya.
c.       Dia memerintahkan agar saya mengangkat dan memebawa masuk barang itu.

Contoh di atas sudah termasuk kedalam ciri-ciri kalimat tidak langsung, karena pada ketiga contoh tersebut  sudah tidak menggunakan tanda petik. Nada pada ketiga tersebut terdengar datar dikarenakan terdapat tanda titik pada akhir kalimat yang menyebabkan kalimat tersebut terdengar lebih datar. Ketiga contoh di atas sudah termasuk kedalam bentk berita, dan sudah tidak seperti kalimat tanya atau perintah. Ketiga contoh tersebut sudah menggunakan kata ganti orang.



 Daftar Pustaka


Chaer, Abdul. 2009. Sintaksis Bahasa Indonesia. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Dalman, H. 2014. Keterampilan Menulis. Jakarta: Rajawali Pers.
Kurniasari, Anna Nurlaila. 2014. Sarikata Bahasa dan Sastra Indonesia Superkomplit. yogyakarta: CV Solusi Distribusi.

Moleong, Lexy, J. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya offset.

Moleong, Lexy, J. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Prastowo, Andi. 2011. Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif Rancangan Penelitian. Yogjakarta: AR-Ruzz Media.

Rahardi, Kunjana. 2009. Penyuntingan Bahasa Indonesiauntuk Karang-Mengarang. Jakarta: Erlangga.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Wiyanto, Asul.2012. Kitab Bahasa Indonesia. Yogyakarta. Jogja Bangkit Publisher.

No comments:

Post a Comment