Konsep Kalimat Langsung dan Tidak Langsung
Kalimat
Langsung
Menurut Kurniasari
(2014 : 134) “kalimat langsung adalah kalimat yang menirukan ucapan dari orang
lain secara cermat.”Menurut Wiyanto (2012: 45)” Kalimat langsung adalah kalimat
yang memberitahukan bagaimana ucapan yang dikatan oleh orang ketiga seperti apa
adanya. Bila di tulis, ucapan asli itu diapit oleh tanda petik”.
Ciri-ciri kalimat langsung menurut :
a.
penulisan menggunakan
tanda petik,
b.
mempunyai intonasi yang
berupa tanda tanya dan tanda seru,
c.
huruf pertama pada
petikan dimulai dengan huruf kapital,
d.
bagian kutipan
merupakan kalimat tanya, berita, atau perintah.
Contoh:
a. Ayah
berkata “Saya tidak suka baju lorek”
b. “Di mana
sepatu baruku?” tanya jaka Respati.
c. “Angkat
barang itu” perintahnya “dan bawa masuk!”
d. “Dapatkah
kamu berenang ?” tanya ibu marfungah
Contoh di atas sudah
menggunakan tanda petik dua yang mengikutibagian kutipan. Keempat data teresbut
sudah menggunakan pengiring yang diikutu kutipan pada contoh pertama, sedangkan
pada contoh kedua sampai keempat pengiring berada di akhir kalimat dan kutipan
berada di depan
klimat. Contoh tersebut juga sudah menggunakan intonasi yang berupa tanda tanya
dan tanda seru. Contoh diatas juga sudah menggunakan huruf kapital setelah
tanda petik. Contoh tersebut sudah menggunakan kalimat tanya dan ada pula yang
menggunakan kalimat perintah, kalimat tanya ditandai
tanda tanya (?) sedangkan kalimat perintah di tandai dengan tanda seru (!).
Kalimat
Tidak Langsung
Menurut Kurniasari
(2014 : 135) “ Kalimat tidak langsung kalimat yang diucapkan oleh orang laindan
kemudian diceritakan kembali.” Menurut wijayanti (2013 : 65) “ Kalimat tidak
langsung adalah ujaran orang lain yang dilaporkan.” Menurut wiyanto (2012 : 45)
“Kalimat tak langsung adalah kalimat yang menyampaikan isi atau maksut yang
dikatakan oleh orang ketiga.” Jadi,
tidak menghiraukan langsung seperti apa adanya.
Ciri-ciri
kalimat tidak langsung:
a. tidak menggunakan tanda petik,
b. nada yang terdengar pada
saat mengungucapkan yakni datar, nada datar tersebut bisa berupa tanda titik
yang menyebabkan pelafalan menjadi datar,
c. berupa kata berita,
d. menggunakan kata ganti
orang pertama, kedua, dan ketiga.
Contoh:
a. Ayah
mengatakan bahwa ia tidak suka baju lorek.
b. Jaka
respati menanyakan dimana spatu barunya.
c. Dia
memerintahkan agar saya mengangkat dan memebawa masuk barang itu.
Daftar Pustaka
Chaer, Abdul. 2009. Sintaksis Bahasa Indonesia.
Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Dalman,
H. 2014. Keterampilan Menulis.
Jakarta: Rajawali Pers.
Kurniasari, Anna
Nurlaila. 2014. Sarikata Bahasa dan
Sastra Indonesia Superkomplit. yogyakarta: CV Solusi Distribusi.
Moleong, Lexy, J.
2010. Metodologi Penelitian Kualitatif.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya offset.
Moleong, Lexy, J.
2012. Metodologi Penelitian Kualitatif.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Prastowo, Andi.
2011. Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif Rancangan Penelitian.
Yogjakarta: AR-Ruzz Media.
Rahardi, Kunjana.
2009. Penyuntingan Bahasa Indonesiauntuk
Karang-Mengarang. Jakarta: Erlangga.
Sugiyono.
2014. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:
Alfabeta.
Wiyanto, Asul.2012.
Kitab Bahasa Indonesia. Yogyakarta. Jogja
Bangkit Publisher.
No comments:
Post a Comment