Macam Macam Prefiks
Menurut Mulyono (2013:75)
afiksasi adalah proses pembentukan kata dengan cara membubuhkan afiks terhadap
bentuk dasar baik yang berupa pokok kata, kata asal, maupun bentuk-bentuk kata
yang lainnya. Pokok kata baca setelah
mengalami afiksasi -kan terbentuklah
pokok kata kompleks bacakan. Pokok
kata kompleks baca setelah mengalami afiksasi me terbentuklah kata kompleks membaca.
Kata dasar rumahsetelah mengalami
afiksasi per-an terbentuklah kata
kompleks perumahan. Kata dasar adil setelah mengalami afiksasi ke-an terbentuklah kata kompleks keadilan. Itulah konsep serta contoh
afiksasi sebagai salah satu proses pembentukan kata.
Imbuhan Me-
Morfofonemik
dalam proses pengimbuhan dengan prefik me- dapat berupa : a. Pengekalan fonem;
b. Pemanbahan fonem; dan c. Peluluhan fonem ( Chaer, 2008:47)..
a.
Pengekalan
fonem di sini artinya tidakada fonem yang berubah, tidak ada yang dilesapkan
dan tidak ada yang ditambahkan. Hal ini terjadi apabila bentuk dasarnya diawali
dengan konsonan / r, l, w, y, m, n, ng, dan ny/. Contoh
me + rawat merawat
me + lirik melirik
me + wasiat
mewasiat
me + yakin meyakin
me + makan memakan
me + nanti menanti
me + nganga menganga
me + nyanyi menyanyi
b.
Penambahan
fonem yakni penambahan fonem nasal /m, n, ng, dan nge/. Penambahan fonem nasal /m/
terjadi apabila bentuk dasarnya dimulai dengan konsonan /b/ dan /f/. Umpamanya.
me + baca membaca
me + buru memburu
me + fitnah memfitnah
me + fokus memfokus (kan)
Penambahan fonem
nasal /n/ terjadi apabila bentuk dasarnya dimulai dengan konsonan /d/.
Umpamanya.
me + dengar mendengar
me + duga menduga
me + dapat mendapat
Penambahan fonem
nasal /ng/ terjadi apabila bentuk dasarnya dimulai dengan konsonan /g, h, kh,
a, I, u,e, dan o/. Contoh :
me + goda menggoda
me + gila menggila
me + hunus menghunus
me + hina menghina
me + khianat mengkhianat
me + ambil mengambil
me + aduk mengaduk
me + iris mengiris
me + inap menginap
me + ukur mengukur
me + usir mengusir
Penambahan fonem
nasal /nge/ terjadi apabila bentuk dasarnya hanya terdiri dari satu kata.
Misalnya:
me + bom mengebom
me + cat mengecat
me + lap mengelap
c.
Peluluhan
fonem terjadi apabila perfik me- diimbuhkan bentuk dasar yang dimulai dengan
konsonan bersuara /s, k, p, dan t/. Dalam hal ini konsonan /s/ diluluhkan
dengan nasal /ny/, konsonan /k/ diluluhakn dengan nasal /ng/. Konsonan
/p/diluluhkan dengan nasal /m/, dan konsonan /t/ diluluhkan dengan nasal /n/.
Perhatikan contoh:
me + susut menyusut
me + kirim mengirim
me + kurung mengurung
me + pilih memilih
me + potong memotong
me + tolong menolong
me + tunggak menunggak
Imbuhan Ber-
Morfofonemik
dalam proses pengimbuhan prefik ber- berupa a) pelepasan fonem /r/ pada prefik
ber- itu; b) perubahan fonem /r/ pada perfiks ber- itu menjadi fonem /l/ ; dan
c) pengekalan fonem /r/ yang terdapat perfiks ber itu ( Chaer, 2008:46).
a.
Pelepasan
fonem /r/ pada prefik ber- itu terjadi apabila bentuk dasar yang diimbuhi
dimulai dengan fonem /r/, atau suku pertama bentuk dasarnya berbunyi [er].
Misalnya.
ber + renang berenang
ber + ragam beragam
ber + racun beracun
ber + kerja bekerja
ber + ternak beternak
ber + cermin becermin
b.
Perubahan
fonem /r/ pada prefik ber- menjadi fonem /I/ terjadi bila bentuk dasarnya akar ajar; tidak ada contoh lain.
ber + ajar belajar
c.
Pengekalan
fonem /r/ pada prefik ber- tetap /r/
terjadi apabila bentuk dasarnya bukan yang ada pada a dan b di atas.
ber + obat berobat
ber + korban berkorban
ber + getah bergetah
ber + lari berlari
ber + tamu bertamu
Morfofonemik
dalam proses pengimbuhan dengan prefik pe- sama dengan morfofonemik yang
terjadi dalam proses pengimbuhan dengan me- , yaitu (a) pengekalan fonem, (b)
penambahan fonem, dan (c) peluluhan fonem (Chaer ,2008:49).
a.
Pengekalan
fonem, artinya tidak ada perubahan fonem, dapat terjadi apabila bentuk dasarnya
diawali dengan konsonan /r, l, y, m, n, ng, dan ny/. Contoh ;
pe + latih pelatih
pe + rawat perawat
pe + yakin peyakin
pe + waris pewaris
pe + manfaat pemanfaat
pe + nanti penanti
pe + nganga penganga
pe + nyanyi penyanyi
b.
Penambahan
fonem, yakni penambahan fonem nasal /m, n, ng, dan nge/ antara prefik dan
bentuk dasar. Penambahan fonem nasal /m/terjadi apabila bentuk dasarnya diawali
oleh konsonan /b/. Contoh :
pe + baca pembaca
pe + bina pembina
pe + buru pemburu
Penambahan fonem
nasal /n/ terjadi apabila bentuk dasarnya diawali oleh konsonan /d/. Contoh :
pe + dengar pendengar
pe + duga penduga
pe + didik pendidik
Penambahan fonem
nasal /ng/ terjadi apabila bentuk dasarnya diawali dengan konsonan /g, h, a,
kh, a, l, u, e, dan o/. Contoh:
pe + gali penggali
pe + hambat penghambat
pe+ khianat penghianat
pe + angkat pengangkat
pe + inap penginap
pe + elak pengelak
pe + obral pengobral
Penambahan fonem
nasal /nge/ terjadi apabila bentuk dasarnya berupa bentuk dasar satu suku.
Contoh:
pe + cat pengecat
pe + cor pengecor
pe+ bom pengebom
pe + pel pengepel
c.
Peluluhan
fonem, apabila perfiks pe- (atau pe-an) diimbuhkan pada bentuk dasar yang
diawali dengan konsonan bersuara /s, k, p, dan t/. Dalam hal ini konsonan /s/
diluluhkan dengan nasal /ny, konsonan /k/ diluluhkan dengan nasal /ng/,
konsonan /p/ diluluhkan dengan nasal /m/, dan konsonan /t/ diluluhkan dengan
nasal /n/. Simak contoh berikut.
pe + saring penyaring
pe + siram penyiram
pe + kumpul pengumpul
pe + kirim pengirim
pe + pilih pemilih
pe + putus pemutus
pe + tulis penulis
Imbuhan
per-
Morfofonemik
dalam pengimbuhan perfiks per- dapat berupa (a) pelepasan fonem /r/ pada
perfiks per- itu; (b) per/ perubahan fonem /r/ dari perfiks per- itu menjadi
fonem /l/; dan (c) pengekalan fonem /r/ tetap /r/ (Chaer, 2008:53)..
a.
Pelepasan
fonem /r/ terjadi apabila bentuk dasarnya dimulai dengan fonem /r/, atau suku
pertamanya /er/. Contoh ;
per + ringan peringan
per + rendah perendah
per + runcing peruncing
per + ternak peternak
per + kerja pekerja
b.
Perubahan
fonem /r/ menjadi /l/ terjadi apabila bentuk dasarnya berupa kata ajar.
per + ajar pelajar
c.
Pengekalan
fonem /r/ terjadi apabila bentuk dasarnya bukan yang disebutkan pada a dan b
diatas. Contoh :
per + kaya perkaya
per + kecil perkecil
per + lambat perlambat
per + tegas pertegas
Imbuhan ter-
Morfofonemik
dalam proses pengimbuhan dengan perfiks ter-dapat berupa (a). Pelepasan fonem
/r/ dari perfiks ter- itu; (b). Perubahan fonem /r/ dari perfiks ter- itu
menjadi fonem /l/; dan (c). Pengekalan fonem /r/ itu ( Chaer, 2008:55).
a.
Pelepasan
fonem dpat terjadi apabila perfiks ter itu diimbuhkan pada bentuk dasar yang dimulai
dengan konsonan /r/. Misalnya.
ter + rasa terasa
ter + ringan teringan
ter + raba teraba
ter + rangkum terangkum
ter + rebut terebut
A.R., Nursalim,
2011. Pengantar Kemampuan Berbahasa
indonesia. Riau : Zanafa Publishing
Suhardi. 2013. Pengantar Linguistik Umum. Jogjakarta :
AR-RUZZ MEDIA
Dr. H. Dalman M.pd.
2014. Ketrampilan Menulis. Jakarta :
PT. Raja Grasindo Persada
Ningsih dkk, 2007. Bahasa Indonesia untuk Mahasiswa.
Yogyakarta : Cv.ANDI OFFSET
Chaer, Abdul, 2008. Morfologi Bahasa Indonesia. Jakarta: PT.
RINEKA CIPTA
Prof, Dr, Pateda,
Mansoer. 2010. Semantik Lensinkal.
Jakarta. PT. RINEKA CIPTA
Prof, Dr, Sugiyono.
2014. Memahami Penelitian Kualitatif.
Bandung : CV. ALVABETA
Chaer, Abdul, 2009. Sintaksis. Jakarta: PT. RINEKA CIPTA
Subroto, Edi, 2011.
Pengantar Studi Semantik dan Pragmatik.
Surakarta: Cakrawala Media
Sukmadinata.2010.
Metode Penelitian Pendidikan. Bandung
: PT Remaja Rosdakarya
Moleong.2005. Metodelogi Penelitian Kualitatif.
Bandung:PT Remaja Rosdakarya Offset
Moleong.2012.
Metodelogi. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya Offset
Mulyono
,Iyo. 2013. Ilmu Bahasa indonesia Morfologi. Bandung: CV YRAMA WIDYA
No comments:
Post a Comment