Mind Map
1) Pengertian
Menurut
Buzan (2010:4), mind map (peta pikiran) adalah cara termudah
untuk menempatkan informasi ke dalam otak dan mengambil informasi ke luar dari
otak. Mind map adalah cara mencatat yang kreatif dan secara harfiah akan
memetakan pikiran-pikiran kita. Mind map adalah alat berpikir kreatif
yang mencerminkan cara kerja alami otak. Mind map memungkinkan otak
menggunakan semua gambar dan asosiasinya dalam pola radial dan jaringan
sebagaimana otak dirancang seperti yang secara internal digunakan otak.
Menurut Deporter
dan Hernacki (2000:153-154),
mind map adalah teknik pemanfaatan keseluruhan otak dengan menggunakan
citra visual dan prasarana
grafis lainnya untuk membentuk kesan. Mind map ini dapat membangkitkan
ide-ide orisinal dan memicu ingatan yang mudah. Mind map ini juga
menyenangkan, menenangkan, dan kreatif, karena cara ini akan memberikan kesan
yang lebih dalam untuk menguraikan suatu pembahasan.
Mind map adalah
cara kreatif bagi peserta didik secara individual untuk menghasilkan ide-ide,
mencatat pelajaran, atau merencanakan penelitian baru. Dengan memerintahkan
kepada peserta didik untuk membuat mind map, mereka akan menemukan
kemudahan untuk mengidentifikasi secara jelas apa yang telah mereka pelajari.
Selain itu, mereka akan lebih kreatif untuk merencakan suatu hal dengan lebih
baik (Silberman, 2009:188).
Mind map adalah
cara mengembangkan kegiatan berpikir ke segala arah. Di samping itu, dengan mind
map dapat melihat hal dari berbagai arah dan dapat mengembangkan berpikir
kreatif, menarik, dan mudah diingat (Bonita, 2011:98).
2) Kegunaan
Teknik
mind map ini memiliki beberapa kegunaan sebagai berikut. Pertama,
dapat menghemat waktu. Menulis karya ilmiah memerlukan waktu yang tidak
sedikit, sehingga dengan menggunakan teknik mind map ini dapat menghemat
waktu dalam mempelajari materi-materi yang akan dituliskan dalam sebuah karya
ilmiah. Kedua, memungkinkan pembelajar menyusun dan menjelaskan
pikirannya. Dengan teknik mind map pembelajar bisa menyusun dengan mudah
dan cepat tentang hal-hal yang terdapat di dalam pikiran, setelah mereka
mendapatkan pengetahuan/informasi baru. Ketiga, memperbaiki ingatan dan
konsentrasi. Teknik mind map menyesuaikan
dengan cara kerja otak. Otak senang mengaitkan dua (tiga atau empat) hal
sekaligus. Dalam teknik mind map terdapat hubungan antarcabang yang
dapat membuat siswa mudah mengerti dan mengingat. Keempat, teknik mencatat
menggunakan mind map dapat lebih merangsang otak dibandingkan dengan
catatan tradisional. Dalam teknik mencatat menggunakan mind map terdapat
garis hubung yang melengkung seperti cabang-cabang poohon, sehingga jauh lebih
menarik bagi mata dan dapat merangsangotak, berbeda dengan garis lurus yang
dapat membosankan otak. Hal ini disesuaikan dengan cara kerja otak dalam
menyimpan informasi, yaitu informasi secara menyebar seperti cabang-cabang
pohon tidak tersusun rapi. Kelima, menjadikan pembelajaran lebih
menyenangkan. Di dalam teknik mind map terdapat berbagai macam warna.
Bagi otak warna sama menariknya dengan gambar, sehingga dapat membuat
pembelajar senang dalam pembelajaran menggunakan teknik mind map. Keenam,
mind map dapat digunakan untuk mencatat yang efektif dan mudah
diingat karena di dalamnya terdapat gambar, foto, berbagai macam warna, bentuk,
garis lengkung sehingga akan membuat catatan lebih menarik dan mudah diingat daripada
pencatatan dengan cara tradisional yang cenderung linear, hitam putih, satu
warna yang dapat membuat bosan dan segera terlupakan. Ketujuh, membuat pembelajar
dapat belajar dengan menyenangkan karena dengan menggunakan mind map pembelajar
dapat belajar sesuai dengan cara kerja otak, sekaligus menarik untuk dilihat
dan dapat menahan mata dan pikiran untuk tetap fokus dalam memasukkan
informasi. Dengan begitu, diharapkan informasi yang didapatkan pembelajar dapat
bertahan lama. Selain itu, mind map dapat membantu dalam banyak hal,
seperti (a) merencanakan, (b) berkomunikasi, (c) menjadi lebih kreatif, (d)
menyelesaikan masalah, (e) memusatkan perhatian, (f) menyusun dan menjelaskan
pikiran-pikiran, (g) mengingat dengan lebih baik, (h) belajar lebih cepat, dan
(i) melatih gambar keseluruhan (Buzan, 2010:6).
Menurut
Olivia (2008:8), mind map mempunyai beberapa kegunaan, yaitu (a)
membantu untuk berkonsentrasi dan lebih baik dalam mengingat, (b) meningkatkan
kecerdasan visual dan keterampilan observasi, (c) melatih kemampuan berpikir
kritis dan komunikasi, (d) melatih inisiatif dan rasa ingin tahu, (e)
meningkaatkan kreatifitas dan daya cipta, (f) membuat catatan dan ringkasan
pelajaran lebih baik, (g) membantu mendapatkan atau memunculkan ide atau cerita
yang brilian, (h) meningkatkan kecepatan berpikir dan mandiri, (i) menghemat
waktu sebaik mungkin, (j) membantu mengembangkan diri serta merangsang
pengungkapan pemikiran, (k) membantu menghadapi ujian dengan nilai yang lebih
bagus, (l) membantu mengatur pikiran dan hobi, (m) melatih koordinasi gerakan
tangan dan mata, (n) mendapatkan kesempatan lebih banyak untuk senang-senang, (o)
membuat tetap fokus pada ide utama maupun ide tambahan, dan (p) membantu
menggunakan kedua belahan otak yang membuat kita terus menerus untuk belajar.
Selain
itu, ada yang beranggapan bahwa kegunaan mind map adalah (1) membantu
Anda agar tetap dapat mengendalikan berbagai jalur yang beragam, (2) menangani
segala sesuatu yang ingin Anda katakan, (3) Anda akan mengingatnya dengan lebih
jelas, (4) Anda akan lebih mudah untuk tetap menjaga pesan yang ingin
disampaikan di tengah-tengah berbaai pemikiran dan gagasan Anda yang mengalir
dengan deras, (5) Anda tidak akan memiliki kekhawatiran tambahan karena harus
menangani teknologi tertentu, dan (6) akan memmudahkan Anda dalam belajar (Buzan,
2004:170).
Menurut
Windura (2008:70), mind map juga berguna untuk meringkas, mengkaji ulang
(review), mencatat, mengajar, bedah buku, presentasi, penelitian, dan
manajemen waktu. Di samping itu, mind map juga berguna untuk
menyederhanakan materi pelajaran atau sebagai alat bantu berpikir untuk
mengembangkan kreativitas. Dengan mind map materi pelajaran akan lebih
sederhana, karena yang dituliskan di dalamnya hanya kata-kata kunci saja. Kata
kunci dalam suatu karya tulis biasanya berkisar antara 10-15 % saja (Windura,
2010:31).
3) Kelebihan
Menurut
Michalko (dalam Buzan, 2010:6), kelebihan mind map dapat digolongkan
beberapa hal, yaitu: (a) mengaktifkan seluruh otak. Dengan menggunakan mind
map dapat menyeimbangkan kedua sisi otak (otak kanan dan otak kiri) karena
cara kerja mind map disesuaikan dengan cara kerja otak. Dengan begitu,
kita bisa mengenal otak dengan lebih baik dan memudahkan otak belajar dan
mengingat informasi karena dengan memahami cara kerja otak bagi manusia dapat
mengarahkan seluruh potensi mental dan fisik; (b) Dapat memfokuskan pada pokok bahasan. Otak
memiliki kemampuan alami untuk pengenalan visual, bahkan sebenarnya pengenalan
yang sempurna. Dengan mind map yang di dalamnya berkombinasi dengan
berbagai warna, gambar dan, cabang melengkung, maka akan dapat merangsang otak
untuk memperhatikan suatu informasi, kemudian dapat terfokus pada pokok bahasan
yang sedang dibahas dengan menggunakan mind map sehingga dapat mengingat
informasi tersebut; (c) Dapat memusatkan perhatian pada pokok bahasan yang
membantu mengalihkan informasi tentangnya dari ingatan jangka pendek ke ingatan
jangka panjang; (d) Dapat menunjukkan hubungan antara bagian-bagian informasi
yang saling terpisah. Dengan adanya garis hubung berbentuk lengkungan dalam mind
map, maka dapat membantu menghubungkan antara bagian-bagian informasi yang
saling terpisah; (e) Memberikan gambaran yang jelas pada keseluruhan dan
perincian. Di dalam pembuatan mind map, hanya menggunakan kata kunci
disertai gambar yang berhubungan, sehingga dapat menggambarkan suatu informasi
yang kompleks menjadi padat dan jelas; (f) Dapat membangkitkan imajinasi dan
membantu mengingat karena mind map melibatkan sisi kanan otak secara
alami melalui pengguanaan warna dan gambar.
Selain
itu, kelebihan lain yang dimiliki mind map adalah (1) cara mudah
menggali informasi dari dalam otak dan luar otak, (2) cara baru untuk belajar
dan berlatih dengan cepat dan ampuh, (3) cara membuat catatan agar tidak
membosankan, (4) cara terbaik untuk mendapatkan ide baru dan merencanakan
proyek, dan (5) alat berpikir yang mengasyikkan karena berpikir dua kali lebih
baik, dua kali lebih cepat, dua kali lebiha jernih dan menyenangkan (Olivia,
2008:13).
Menurut
Windura (2008:70), kelebihan mind map adalah (1) ide utama materi
pelajaran ditentukan secara jelas, (2) menarik perhatian mata dan otak sehingga
memudahkan kita dalam berkonsentrasi, (3) dapat melihat gambaran secara
menyeluruh sekaligus detailnya, (4) hubungan informasi yang satu dengan yang
lainnya jelas, (5) terdapat pengelompokkan informasi, (6) prosesnya
menyenangkan, tidak membosankan karena lebih banyak menggunakan unsur otak
kanan seperti gambar dan warna, dan (7) sifatnya unik sehingga mudah diingat.
4) Kelemahan
Mind map juga
memiliki beberapa kelemahan, yaitu (1) membutuhkan waktu yang lama. Dalam pembuatan catatan dengan teknik mind map harus
memberikan warna, gambar, dan memikirkan informasi yang harus dicatat. (2) Tidak
sepenuhnya murid yang belajar. Dalam pembuatan catatan dengan teknik mind
map pembelajar masih memerlukan bimbingan pengajar karena dimungkinkan pembelajar
mengalami kebingungan dalam membuat hubungan antarkonsep. (3) Mind map pembelajar
bervariasi sehingga pengajar akan kewalahan memeriksa mind map pembelajar.
Bagi kelas yang mempunyai banyak pembelajar, maka pengajar akan merasa
kewalahan dalam memeriksa hasil mind map buatan pembelajar. (4) Penggunaan
mind map adalah untuk melatih ingatan. Jika semakin baik melatih
penggunaan ingatan, semakin banyak hubungan yang akan dibuat di dalam otak dan
ini akan semakin mempermudah untuk mengingat. Sebaliknya, jika siswa tidak melatih diri untuk melatih
ingatan dengan sering membuat mind map, maka sedikit hubungan yang akan
dibuat di dalam otak dan ini semakin mempersulit untuk mengingat.
5) Bahan-bahan
yang Diperlukan untuk Membuat Mind Map
Menurut Buzan (2010:14) terdapat beberapa bahan yang diperlukan dalam
membuat mind map, yaitu: (a) kertas kosong tak bergaris agar tidak
mengganggu dan bertujuan agar siswa mempunyai keleluasaan dalam membuat cabang
dan menambahkan gambar. (b) Pena dan pensil warna digunakan untuk membuat garis
penghubung antarkonsep dan mewarnainya agar lebih menarik. (c) Otak merupakan
bagian dari bahan yang tidak bisa diabaikan. Tentunya dalam segala hal pasti
memerlukan otak untuk berpikir ataupun untuk melakukan suatu kegiatan, selain
itu untuk dalam pembuatan teknik mind map ini sangat memerlukan otak
karena mind map menyesuaikan dengan cara kerja otak serta melatih otak
untuk meningkatkan daya ingat. (d) Imajinasi juga menjadi bagian dari mind
map ini. Imajinasi seseorang tidak terbatas. Dalam pembuatan mind map ini
seseorang bebas menggunakan imajinasinya untuk menuliskan informasi yang
diperolehnya.
6) Aturan
Pembuatan Mind Map
Terdapat beberapa aturan yang perlu diperhatikan dalam membuat mind map,
di ataranya (1) kertas polos dengan
ukuran minimal A4 dan paling baik adalah ukuran A3 dengan orientasi horizontal
(landscape). Central topic diletakkan di tengah-tengah kertas dan
sedapat mungkin berupa image dengan minimal 3 warna. (2) Garis lebih
tebal untuk garis pusat dan selanjutnya semakin jauh dari pusat garis akan
semakin tipis. Garis harus melengkung (tidak boleh garis lurus) dengan panjang
yang sama dengan panjang kata atau image yang ada di atasnya. Seluruh
garis herus tersambung ke pusat. (3) Menggunakan kata kunci saja dan hanya satu
kata untuk satu garis. Harus selalu menggunakan huruf cetak supaya lebih jelas
dengan besar huruf yang semakin mengecil untuk cabang yang semakin jauh dari
pusat. (4) Image dapat digunakan sebanyak mungkin, seperti gambar, kode,
symbol, grafik, tabel, dan ritme karena lebih menarik serta mudah untuk diingat
dan dipahami. Kalau memungkinkan gunakan image yang 3 dimensi agar lebih
menarik lagi. (5) Warna dapat digunakan minimal 3 warna dan lebih baik 5-6
warna. Warna berbeda untuk setiap baris dan warna cabang harus mengikuti warna
garis pusat. (6) Menggunakan struktur radian dengan sentral topic yang
terletak di tengah-tengah kertas dan selanjutnya cabang-cabangnya menyebar ke
segala arah. Garis pusat umumnya terdiri dari 2-7 buah yang disusun sesuai
dengan arah jarum jam dimulai dari arah jam 1.
7)
Langkah-langkah Pembuatan Mind Map
Menurut Buzan (2010:15-16), langkah-langkah
pembuatan mind map dapat dilakukan dengan cara (a) memulai dari bagian
tengah kertas kosong yang di sisi panjangnya diletakkan mendatar karena memulai
dari tengah member kebebasan kepada otak untuk menyebar ke segala arah dan
untuk mengungkapkan dirinya dengan lebih bebas dan alami. (b) Memberi gambar
atau foto untuk ide utama karena sebuah gambar bermakna seribu kata dan
membantu kita menggukan imajinasi. Sebuah gambar sentral akan lebih menarik,
membuat kita tetap terfokus, membantu kita berkonsentrasi, dan mengaktifkan
otak kita. (c) Memberi berbagai warna, karena bagi otak, warna sama menariknya
dengan gambar. Warna membuat mind map lebih hidup, menambah energi
kepada pemikiran kreatif, dan menyenangkan. (d) Menghubungkan cabang-cabang
utama ke gambar pusat dan menghubungkan cabang-cabang tingkat dua dan tiga ke
tingkat satu dan dua, dan seterusnya. Otak akan bekerja menurut asosiasi. Otak
senang mengaitkan dua, tiga, atau empat hal sekaligus. Apabila kita
menghubungkan cabang-cabang, maka kita lebih mudah mengerti dan mengingat. (e) Membuat
garis hubung yang melengkung bukan garis lurus, karena garis lurus akan
membosankan otak. Cabang-cabang yang melengkung dan organis, seperti
cabang-cabang pohon jauh lebih menarik bagi mata. (f) Menggunakan satu kata
kunci untuk setiap garis, karena kata kunci tunggal memberi lebih banyak daya
dan fleksibelitas kepada mind map. (g) Menggunakan gambar seperti gambar
sentral, karena setiap gambar bermakna seribu kata. Jadi, apabila kita hanya
mempunyai 10 gambar di dalam mind map, hal itu setara dengan 10.000 kata
catatan.
Bonita (ed.). 2011. PowerPoint 2010 untuk Public
Spiking. Jakarta: Elex Media Koputindo.
Buzan,
Tony. 2004. Mind Maps at Work: How to Be the Best at Your Job and Still Have
Time to play. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Buzan,
Tony. 2005. The Ultimate Book of Mind Maps: Buku Pintar Mind Map. Jakarta:
Gramedia.
Buzan,
Tony. 2010. Buku Pintar Mind Map. Jakarta: Gramedia.
Darmawan,
A. 1995. Bagaiman Mengelola Penerbitan Media Sekolah. Yogyakarta:
Kanisius.
DePorter,
Bobbi dan Hernacki, Make. 2000. Quantum Learning: Membiasakan Belajar Nyaman
dan Menyenangkan. Bandung: Kaifa.
Hakim,
A. 2009. Menulis...Siapa Takut? Yogyakarta: Kanisius.
Hardjono,
Dewibertha (ed.). 2007. Bahasa Indonesia untuk Mahasiswa. Yogyakarta: CV
Andi Offset.
Haryanto,
dkk. 2000. Metode Penulisan dan Penyajian Karya Ilmiah: Buku Ajar untuk
Mahasiswa. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Hidayati,
Nurul. 2007. Think Smart Bahasa Indonesia untuk Kelas XII SMA/MA Program
Bahasa. Bandung: Grafindo Media Pratama.
Iskandarwassid
dan Sunendang, Dadang. 2009. Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung:
Remaja Rosda Karya.
Nasucha,
Yakub dkk.. 2009. Bahasa Indonesia untuk Penulisan Karya Tulis Ilmiah (Mata
Kuliah Wajib Pengembangan Kepribadian). Yogyakarta: Media Perkasa.
Olivia,
Femi. 2008. Gembira Belajar dengan Mind Mapping. Jakarta: Elex Media
Komputindo.
Silberman,
Mel. 2009. Active Learning: 101 Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta:
Pusaka Insan Madani.
Sudarmanto,
YB. (ed. 2007. Bahasa Indonesia Mata Kuliah Pengembangan Keprbadian di
Perguruan Tinggi. Jakarta: Grasindo.
Supadi,dkk.
2007. Fokus Menyelesaikan Soal-soal Ujian Nasional SMP. Jakarta: PT
Kawan Pustaka.
Tim
Revisi Universitas Negeri Malang. 2010. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah:
Skripsi, Tesis, Desertasi, Artikel, Makalah, Tugas Akhir, Laporan Penelitian.
Malang: Universitas Negeri Malang.
Windura,
Sutanto. 2008. Brain Management Series For Learning Strategy Be An Absolute
Genius: Panduan Praktis Learn How to Learn Sesuai Cara Kerja Alami Otak. Jakarta:
Elex Media Komputindo.
Windura,
Sutanto. 2010. Memory Champion School: Rahasia Mengingat Materi Pelajaran
Apa Saja. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Wiyanto,
Asul. 2008. Terampil Menulis Paragraf. Jakarta: Grasindo.
No comments:
Post a Comment