Tempat Wisata Recommended di Banyuwangi.
Banyuwangi terletak di ujung paling Timur pulau Jawa, berbatasan langsung dengan Kabupaten Situbondo di utara, selat Bali di Timur, Samudra Hindia di Selatan, serta Kabupaten Jember dan Kabupaten Bondowoso di Barat.
Sejumlah tempat wisata di Banyuwangi telah memiliki reputasi internasional, tiga yang terkenal adalah wisata Kawah Ijen, Pantai Plengkung, dan Pantai Sukamade. Hal ini telah didukung oleh pemerintah di sana dengan mengusung nama “Triangel Diamond” atau Segitiga Berlian yang merupakan himpunan dari ketiga tempat wisata Banyuwangi di atas, sebab ketiganya memiliki karakteristik wisata yang khas dan tergolong unik.
Perlu diketahui juga, pesona wisata Banyuwangi tidak hanya berasal dari wisata alam saja. Berikut ini adalah 13 Tempat Wisata Recommended di Banyuwangi.
Pantai
pulau merah adalah salah satu destinasi unggulan Banyuwangi,berada di
desa Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran. Berjarak sekitar 60 km
dari pusat kota Banyuwangi kearah selatan. Bila anda menggunakan mobil
anda akan menghabiskan waktu dalam perjalanan bisa ditempuh hampir 2,5
jam. Bila anda menggunakan kendaraan umum , anda dapat memanfaatkan jasa
angkutan umum dari terminal Banyuwangi, dan menggunakan bus jurusan Pesanggaran. Selanjutnya anda bisa munggunakan jasa ojek untuk sampai di pantai pulau merah.
Sebelum bernama pantai pulau merah, pantai ini bernama pantai ringin pitu. Ada dua versi yang mengukuhkan nama merah pada pantai ini. yang bertama karena warna tanah yang kemerah merahan, sementara versi yang kedua karena konon dari pulau merah yang ada dihadapan pantainya yang berjarak 100 meter, dahulu pernah terpancar cahaya merah sehingga akhirnya warga sekitar menamakan pantai pulau merah. Bukan itu saja yang menjadi ciri khas pantai ini, terletaknya bukit hijau cantik yang terdapat di seberang pantai. Menariknya kita dapat mencapai pulau ini ketika air surut dengan berjalan kaki yang hany berjarak 100 meter.
Tidak hanya pesona alam sekitar, gulungan ombak sejauh 3 km dengan tinggi mencapai 4 meter menjadi daya tarik dan destinasi baru bagi para peselancara pemula dan menengah. Hal ini telah dibuktikan dengan kejuaraan International Surfing Competition pada 2013 yang lalu dengan diikuti para surfer dari 20 negara yang dibuka langsung oleh menteri pariwisata. Kejuaraan yang dilombakan terdiri dari 3 kategori, yaitu kategori lokal,nasional dan internasional.
Satu lagi yang tidak kalah mencuri perhatian mata yang sayang sekali untuk dilewatkan, yaitu pemandangan saat matahari terbenam atau sunset . warna orange dengan kebiruan yang sangat cantik terbenam diantara bukit akan memanjakan mata kita yang menjadi pengalaman tak terlupakan.
Beberapa fasilitas di area pulau merah sudah cukup memadai dengan area parkir yang cukup luas, homestay untuk bermalam di area Pantai, dan beberapa warung – warung untuk bersantai menikmati pemandangan Pantai pulau Merah.
Untuk memasuki kawasan wisata pulau merah pengujung di kenakan tiket masuk sebesar Rp 3.000,- per orang, saat weekend menjadi Rp 5.000,- per orang. Pada bulan Mei sampai Desember adalah bulan yang tepat untuk dapat menimati seluruh keindahan Pantai.
Sebelum bernama pantai pulau merah, pantai ini bernama pantai ringin pitu. Ada dua versi yang mengukuhkan nama merah pada pantai ini. yang bertama karena warna tanah yang kemerah merahan, sementara versi yang kedua karena konon dari pulau merah yang ada dihadapan pantainya yang berjarak 100 meter, dahulu pernah terpancar cahaya merah sehingga akhirnya warga sekitar menamakan pantai pulau merah. Bukan itu saja yang menjadi ciri khas pantai ini, terletaknya bukit hijau cantik yang terdapat di seberang pantai. Menariknya kita dapat mencapai pulau ini ketika air surut dengan berjalan kaki yang hany berjarak 100 meter.
Tidak hanya pesona alam sekitar, gulungan ombak sejauh 3 km dengan tinggi mencapai 4 meter menjadi daya tarik dan destinasi baru bagi para peselancara pemula dan menengah. Hal ini telah dibuktikan dengan kejuaraan International Surfing Competition pada 2013 yang lalu dengan diikuti para surfer dari 20 negara yang dibuka langsung oleh menteri pariwisata. Kejuaraan yang dilombakan terdiri dari 3 kategori, yaitu kategori lokal,nasional dan internasional.
Satu lagi yang tidak kalah mencuri perhatian mata yang sayang sekali untuk dilewatkan, yaitu pemandangan saat matahari terbenam atau sunset . warna orange dengan kebiruan yang sangat cantik terbenam diantara bukit akan memanjakan mata kita yang menjadi pengalaman tak terlupakan.
Beberapa fasilitas di area pulau merah sudah cukup memadai dengan area parkir yang cukup luas, homestay untuk bermalam di area Pantai, dan beberapa warung – warung untuk bersantai menikmati pemandangan Pantai pulau Merah.
Untuk memasuki kawasan wisata pulau merah pengujung di kenakan tiket masuk sebesar Rp 3.000,- per orang, saat weekend menjadi Rp 5.000,- per orang. Pada bulan Mei sampai Desember adalah bulan yang tepat untuk dapat menimati seluruh keindahan Pantai.
Wisata pantai juga menjadi andalan bagi kota yang memiliki nama lain Blambangan ini. Destinasi yang menjadi salah satu andalan kali ini adalah Teluk Hijau / Green Bay. Selain air lautnya yang berwarna hijau, pasirnya juga berwarna putih bersih.
Pantai Teluk Hijau / Green Bay berjarak sekitar 90 km dari pusat kota Banyuwangi kearah selatan,Desa Sarongan,Kecamatan Pesanggaran. Disepanjang perjalanan untuk menuju tempat ini,anda akan disuguhi oleh pemandangan yang menyejukkan mata. Sungai nan bersih dengan pohon – pohon hijau dan teduh disekelilingnya,juga hamparan sawah dan bukit yang hijau. Setelah melewati pantai Rajegwesi dan melewati perumahan Tsunami.Tibalah dikawasan parkir kendaraan yang terletak di kawasan teluk hijau. Dari sini wisatawan harus memilih apakah menggunakan rute darat atau rute laut. Setiap rute memiliki tantangan dan keindahan tersendiri yang tidak akan terlupakan.
Bila memilih rute darat, anda harus menuju kawasan teluk damai yang sebelumnya anda harus membayar tiket masuk terlebih dahulu di pos penjagaan yang ada di daerah sungai lembu. Dari sini anda harus berjalan kaki menuruni bukit melewati jalur setapak sejauh 1 km. Hutan tropis menyeliputi kawasan ini memberikan kesejukan disepanjang perjalan. Setelah 30 menit hingga 1 jam perjalan darat, anda akan sampai di pantai batu /Stone Beach. Deburan ombak yang memecah bebatuan disepanjang pesisir Stone Beach dipadu udara hutan tropis, akan menjadi pemandangan pertama sebelum mencapai surga cantik yang tersebunyi di balik bukit. Dari pantai batu jarak teluk hijau hanya berjarak 300 meter,anda cukup menyusuri pesisir batu anda akan sampai di surga cantik yang tersebunyi. Uniknya dari pantai Teluk Hijau adalah memiliki 2 pantai dengan pesisir yang berbeda yaitu pasir putih bersih dan pesisir berbatu yang tertata rapi oleh alam hanya dibatasi bukit kecil.
Bila anda memilih jalur yang kedua, yaitu jalur laut anda akan merasakan tantangan yang berbeda. Untuk jalur ini anda harus berhenti di pantai Rajegwesi Dengan menyewa perahu boat dari nelayan. selain itu waktu tempuh yang relative lebih singkat. Cukup dengan membayar 35.000 untuk satu orangnya anda akan disuguhkan pemandangan yang tidak kalah menariknya. Pecahan ombak teluk dan pertemuan arus laut lepas Samudra Hindia membuat perjalanan begitu mendebarkan sekaligus mengagumkan. Sepanjang perjalanan perahu nelayan akan mengajak anda melihat barisan bukit - bukit yang indah dan batu karang yang terhampar disepanjang perjalanan, dibutuhkan 20 menit perjalanan laut untuk mencapai teluk hijau dan tibalah di teluk hijau. Tak heran dinamakan teluk hijau karena air lautnya benar benar berwarna hijau cantik. Warna hijau yang ditimbulkan berasal dari dasar perairan dangkalnya yang terdapat alga. Pasirnya yang putih bersih dengan butiran agak besar, dan pemandangan yang menawan sepanjang pantai akan memanjakan mata kita.
Pantai watudodol merupakan salah satu destinasi wisata menarik yang ada di Banyuwangi, letaknya yang sangat stategis di jalur poros Pantura menjadikan pantai ini ramai dikunjungi. Batu besar dengan diameter 15 meter dan tinggi sekitar 10m yang tepat di tengah jalan yang ditandainya tempat ini berjuluk Watudodol, Watu dalam bahasa jawa yang berarti batu dan dodol adalah jenang, jenang dodol merupakan jajanan khas yang terbuat dari ketan yang rasanya manis berbentuk persegi panjang.
Pantai watu dodol memiliki banyak tempat menarik sepanjang pantai terdapat pedestrian untuk bersantai para pengunjung sambil menikmati keindahan pantai berlatar belakang pulau bali. Selain itu terdapat patung gandrung besar yang menjadi ikon Banyuwangi.
Wisata pantai watu dodol berada di wilayah administratif Kecamatan Kalipuro Kabupaten Banyuwangi. berjarak 15 km dari pusat kota banyuwangi dan 2 km dari pelabuhan ketapang pantai watu dodol sangat mudah di akses oleh para wisatawan , tempat yang menghubungkan jalur poros Kabupaten situbondo dan Banyuwangi ini sering sekali menjadi tempat peristirahatan oleh para wisatawan yang dari arah situbondo ataupun ke luar kota Banyuwangi lewat jalur utara.
Terdapat keunikan dan keindahan yang dapat pengunjung temui dipantai Watudodol ini, terdapat sumber mata air tawar yang berdekatan langsung dengan bibir pantai, dan juga pengunjung dapat menikmati keindahan pantai dari atas bukit di seberang jalan ,disamping itu diatas bukit terdapat 2 bungker yang dijadikan tempat persembunyian ataupun pertahanan pada masa pendudukan Jepang.
Akses :
Dari Banyuwangi kota naik angkot Lin 1 menuju terminal blambangan, dari terminal blambangan naik angkot menuju ketapang. Dari pelabuhan ketapang naik angkutan desa atau bus yang menuju arah situbondo.
Naik kereta arah Surabaya-Banyuwangi menuju stasiun Banyuwangi Baru. Dari Banyuwangi baru bisa naik bus arah Situbondo.
Pantai
Rajegwesi begitu pantai ini dikenal, terletak di Desa Sarongan
Kecamatan Pesanggaran dimana masyarakatnya sebagian besar berprosfesi
sebagai nelayan. Pantai ini memiliki ombak yang kecil dibandingkan
dengan pesisir pantai selatan lainnya, hal itu dikarenakan ada bukit
dengan batu karang yang tinggi yang mampu menahan gelombang yang datang
langsung dari pantai selatan (Samudra Hindia). Hal ini
yang menjadikan pantai ini bernama Rajegwesi. Rajeg yang berarti tiang
panjang / pagar dan wesi adalah besi, nama yang diambil dari bahasa jawa
yang berarti pagar besi. Bebatuan dan bukit menjadi pemandangan yang
sungguh menawan,dengan pasir bersih berwarna kecoklatan, pantai ini
tidak sama dengan pantai lain yang berada di satu kawasan pesisir pantai
selatan yang pasirnya berwana putih bersih. Warna kecoklatan ini
ditimbulkan karena endapan lumpur di sungai yang terbawa dan bermuara di
pantai ini saat banjir tiba.
Pemandangan lain dari pantai ini adalah dijadikannya sebagai pelabuhan bagi para nelayan tradisional yang sekaligus sebagai tempat pelelangan ikan, Jika wisatawan datang ditempat ini saat nelayan mendarat dari melaut,wisatawan dapat menyaksikan hasil laut yang dibawa dan masih segar, gotong royong dan saling bahu membahu saat nelayan lain tiba menandakan kearifan dan keramah tamahan masyarakat sekitar terhadap sesama. Masyarakat yang datang membantu untuk mendaratkan kapal nelayan akan diberikan 2 ekor ikan segar. Kearifan masyarakat sekitar terhadap keseimbangan alam ditampakkan dengan diadakannya selamatan pada hari jumat legi dalam kalender jawa dan upacara adat tradisi petik laut pada bulan assyura (suro) dengan memberikan persembahan kepada laut berupa kepala kambing dan seserahan lain yang dibawa dalam satu perahu kecil dengan hiasan aksesoris lain. Persembahan yang di berikan akan “di arak” ke laut lepas beramai ramai dengan menggunakan perahu nelayan.
Selain pemandangan yang menawan, pantai rajegwesi juga merupakan pintu masuk dari destinasi wisata lain yang ada di kawasan Taman Nasional Meru Betiri. Dengan menyeberang menggunakan jasa perahu nelayan setempat,anda akan dapat sampai di destinasi yang diinginkan seperti destinasi teluk hijau, wedi ireng dan destinasi lain sesuai yang masih masuk dalam satu kawasan.
Tidak jauh dari pantai Rajegwesi anda dapat mengunjungi desa Sarongan, disana anda dapat menyaksikan aktifitas masyarakat. Masyarakat daerah sarongan ini bermata perncaharian sebagai penderes dan pembuat gula merah. Penderes adalah mereka yang mengambil bahan baku gula merah yang diambil dari pohon kelama yang ditaman di kawasan perkebunan sungai lembu. Jika anda yang ingin menyaksikan pembuatan gula merah secara tradisional tempat ini menjadi rujukan bagi sebelum anda menuju destinasi selanjutnya. Anda juga bisa berbelanja beberap gula merah sebagai oleh – oleh.
Akses
Tidaklah sulit untuk menumpuh perjalan menuju destinasi wisata yang satu ini.bagi anda yang datang baik dari arah jember ataupun banyuwangi anda menuju kota jajag,dilanjutkan ke desa Pesanggaran, sarongan dan sampai di pantai Rajegwesi.
Jalanan yang sengaja dibiarkan alami dan tidak beraspal akan anda temui di sepanjang jalan desa sarongan, jalanan berlumbur dan berlubang memberikan kesan petualangan dan advanture. Dari desa ini sepanjang mata memandang akan disuguhkan pemandangan hamparan perkebunan yang sangat luas, mulai dari pohon jati, sengon, perkebunan karet, coklat. Bagi anda yang beruntung anda akan bertemu satwa yang berkeliaran di perkebunan ini seperti kera hitam,burung elang dan satwa lainnya.
Pemandangan lain dari pantai ini adalah dijadikannya sebagai pelabuhan bagi para nelayan tradisional yang sekaligus sebagai tempat pelelangan ikan, Jika wisatawan datang ditempat ini saat nelayan mendarat dari melaut,wisatawan dapat menyaksikan hasil laut yang dibawa dan masih segar, gotong royong dan saling bahu membahu saat nelayan lain tiba menandakan kearifan dan keramah tamahan masyarakat sekitar terhadap sesama. Masyarakat yang datang membantu untuk mendaratkan kapal nelayan akan diberikan 2 ekor ikan segar. Kearifan masyarakat sekitar terhadap keseimbangan alam ditampakkan dengan diadakannya selamatan pada hari jumat legi dalam kalender jawa dan upacara adat tradisi petik laut pada bulan assyura (suro) dengan memberikan persembahan kepada laut berupa kepala kambing dan seserahan lain yang dibawa dalam satu perahu kecil dengan hiasan aksesoris lain. Persembahan yang di berikan akan “di arak” ke laut lepas beramai ramai dengan menggunakan perahu nelayan.
Selain pemandangan yang menawan, pantai rajegwesi juga merupakan pintu masuk dari destinasi wisata lain yang ada di kawasan Taman Nasional Meru Betiri. Dengan menyeberang menggunakan jasa perahu nelayan setempat,anda akan dapat sampai di destinasi yang diinginkan seperti destinasi teluk hijau, wedi ireng dan destinasi lain sesuai yang masih masuk dalam satu kawasan.
Tidak jauh dari pantai Rajegwesi anda dapat mengunjungi desa Sarongan, disana anda dapat menyaksikan aktifitas masyarakat. Masyarakat daerah sarongan ini bermata perncaharian sebagai penderes dan pembuat gula merah. Penderes adalah mereka yang mengambil bahan baku gula merah yang diambil dari pohon kelama yang ditaman di kawasan perkebunan sungai lembu. Jika anda yang ingin menyaksikan pembuatan gula merah secara tradisional tempat ini menjadi rujukan bagi sebelum anda menuju destinasi selanjutnya. Anda juga bisa berbelanja beberap gula merah sebagai oleh – oleh.
Akses
Tidaklah sulit untuk menumpuh perjalan menuju destinasi wisata yang satu ini.bagi anda yang datang baik dari arah jember ataupun banyuwangi anda menuju kota jajag,dilanjutkan ke desa Pesanggaran, sarongan dan sampai di pantai Rajegwesi.
Jalanan yang sengaja dibiarkan alami dan tidak beraspal akan anda temui di sepanjang jalan desa sarongan, jalanan berlumbur dan berlubang memberikan kesan petualangan dan advanture. Dari desa ini sepanjang mata memandang akan disuguhkan pemandangan hamparan perkebunan yang sangat luas, mulai dari pohon jati, sengon, perkebunan karet, coklat. Bagi anda yang beruntung anda akan bertemu satwa yang berkeliaran di perkebunan ini seperti kera hitam,burung elang dan satwa lainnya.
Pantai
Plengkung atau lebih dikenal dengan nama G-Land yang namanya telah
menjadi perhitungan para pelancong dunia, terutama bagi mereka yang
memiliki hobi berselancar. pantai ini disebut-sebut sebagai salah satu
destinasi surfing terbaik di dunia.
Pantai Plengkung dijuluki “The Seven Giant Waves Wonder" oleh peselancar asing karena memiliki 7 gulungan ombak hingga 6 meter tingginya.
G-Land menjadi idaman dunia surfing internasional dan mempunyai ombak terbaik kedua di dunia setelah Hawaii. Puncak ombak di Plengkung hanya ada di bulan-bulan tertentu antara April hingga Agustus.
Pantai ini terletak di Kawasan Taman Nasional Alas Purwo, di Kecamatan Tegaldlimo.
Hamparan Pantai berpasir putih di kawasan ini diselimuti kawasan hutan yang masih alami dan jauh dari kebisingan hiruk pikuk perkotaan, menjadikannya sebagai kawasan paling ideal untuk Anda yang ingin berselancar dan benar-benar menjauh sejenak dari peradaban kota.
Transportasi:
JALUR DARAT : Banyuwangi - Kalipait (59 km) dengan kendaraan roda dua/roda empat; Kalipait - Pasaranyar (15 km); Pasaranyar - Trianggulasri - Pancur (15 km); Pancur – Plengkung (9 km)
JALUR DARAT LAUT : Banyuwangi - Benculuk (35 km) naik bus atau kendaraan umum lainnya; Benculuk - Grajagan (18 km) dengan kendaraan umum; Grajagan - Plengkung dengan speed boat
Pantai Plengkung dijuluki “The Seven Giant Waves Wonder" oleh peselancar asing karena memiliki 7 gulungan ombak hingga 6 meter tingginya.
G-Land menjadi idaman dunia surfing internasional dan mempunyai ombak terbaik kedua di dunia setelah Hawaii. Puncak ombak di Plengkung hanya ada di bulan-bulan tertentu antara April hingga Agustus.
Pantai ini terletak di Kawasan Taman Nasional Alas Purwo, di Kecamatan Tegaldlimo.
Hamparan Pantai berpasir putih di kawasan ini diselimuti kawasan hutan yang masih alami dan jauh dari kebisingan hiruk pikuk perkotaan, menjadikannya sebagai kawasan paling ideal untuk Anda yang ingin berselancar dan benar-benar menjauh sejenak dari peradaban kota.
Transportasi:
JALUR DARAT : Banyuwangi - Kalipait (59 km) dengan kendaraan roda dua/roda empat; Kalipait - Pasaranyar (15 km); Pasaranyar - Trianggulasri - Pancur (15 km); Pancur – Plengkung (9 km)
JALUR DARAT LAUT : Banyuwangi - Benculuk (35 km) naik bus atau kendaraan umum lainnya; Benculuk - Grajagan (18 km) dengan kendaraan umum; Grajagan - Plengkung dengan speed boat
Gunung
Ijen , sebuah gunung berapi aktif yang mempunyai ketinggian 2443 meter
dan telah meletus empat kali pada tahun 1796, 1817, 1913, 1936.
Disinilah terdapat sebuah tempat yang begitu indah dan selalu menggoda untuk dikunjungi, Kawah Ijen. untuk dapat mencapai kawah ijen terdapat dua jalur yakni jalur utara dan selatan. Bila memilih melewati jalur selatan, dari Banyuwangi perjalanan menuju Desa licin kemudian dilanjutkan ke Paltuding dengan jarak 35 km dengan jarak tempuh 1,5 jam. Dan jika wisatawan memilih jalur utara berarti kita berangkat melewati Situbondo, menuju sempol melewati garduatak Wonosari,kemudian dilanjutkan ke Paltuiding yang dapat dicapai dengan jarak 93 km dengan waktu tempuh 2,5 jam. Setelah anda mencapai puncak kawah ijen . maka anda akan menemukan kawah yang sangat indah yang biasanya disebut kawah ijen.
Kawah Ijen adalah kawah yang bersifat asam yang airnya berwarna hijau toscca,berada di puncak ijen dengan tinggi 2368 meter diatas permukaan laut,dengan kedalaman danau 200 meter dan luas kawah 5466 hektar. Danau kawah ijen, merupakan danau reaktor multikomponen yang di dalamnya terjadi proses, baik fisika maupun kimia. Seperti diantara proses pelepasan gas magmatic, pelarutan batuan, pengendapan, pembentukan material baru, dan pelarutan kembali zat - zat yang terbentuk. sehingga menghasilkan air danau yang sangat asam dan mengandung bahan terlarut dengan konsentrasi sangat tinggi.
Selain itu, fenomena lainnya yang dihasilkan Kawah Ijen tentunya adalah suplimat belerang. Belerang dihasilkan dari sublimasi gas - gas belerang yang terdapat dalam asam sulfaltara yang bersuhu sekitar 200 derajat celcius, dengan kapasitas belerang 8 ton perhari. Disini wisatawan akan menemui para penambang sulfur yang melakukan kegiatan setiap harinya mengumpulkan dan mencetak belerang. yang ternyata memiliki kelebihan mampu untuk mengobati penyakit kulit, sebagai bahan pemutih gula, bahan kosmetik,bahan campuran sabun mandi dan bahan campuran untuk pembuatan ban kendaran.
kekaguman tak berhenti sampai disini. fenoma indah dari kawah ijen yang mampu mengalahkan matahari terbit dan terbenam adalah Api biru/Blue fire/Blue Flame. Untuk melihat api biru yang keluar dari semburan gas panas dari pipa sulfatara,wisatawan harus menunggu waktu malam hari dengan menggunakan pemandu wisata dan itu berarti wisatawan harus memulai pendakian pada dini hari. sebuah perjuangan memang, namun percayalah melihat kecantikan blue fire sangat cukup membayar perjalanan perjuangan anda. Waktu yang biasa digunakan pendakian untuk menyaksikan api biru di Kawah ijen antara pukul 02.00 WIB sampai jam 03.00 WIB dari Paltuding.Beberapa fasilitas umum yang ada di paltuding diantaranya camping ground, rest area, mushola, warung, dan toilet.
Penambang Belerang
Pemandangan yang tak kalah menakjubkan dari kawah ijen adalah aktifitas para penambang belerang yang beraktifitas setiap harinya di kawah ijen. Sekitar 350 penambang , terdiri dari orang pawon dan pemikul belerang yang bekerja PT. Canding Rimbi, Desa Tamansari . Dinamakan orang Pawon yang berarti Dapur dalam bahasa jawa, adalah mereka yang bersentuhan langsung dengan belerang. Mulai dari mengontrol keluarnya gas sulfatara dari pipa besi, mendinginkan pipa dengan menyiram beberapa bagian pipa agar panas gas menurun dan proses sumblimasi belerang lebih cepat, dan mengambil belerang yang telah beku dengan alat tradisional “linggis”, kemudian dikumpulkan untuk diangkut oleh para pengangkut belerang yang biasa disebut pemikul.
Para pemikul belerang akan mengambil belerang dari kawah dengan menggunakan basket tradisinonal yang terbuat dari bambu, dalam satu kali angkut para pemikul dapat membawa belerang antara 50 kg hingga 80 kg,namun ada beberapa pemikul yang dapat menganggkut belerang hingga 100 kg. para pemikul dalam satu hari dapat mengambil belerang hingga dua kali.
Belerang yang telah diangkut dibawa ke tempat penimbangan di dua tempat yang pertama “Pondok Bunder” dan Pos terakhir "Paltuding", para penambang belerang menempuh perjalanan dari kawah sampai ke pos terakir sejauh 3 km.
Proses belerang
Belerang yang sudah diangkut dan dikumpulkan jadi satu di pos Paltuding kemudian diangkut dengan truk menuju desa Blambangan untuk dilakukan penyortiran. Proses ini dengan memanaskan seluruh belerang dalam sebuah tungku besar dengan bara api. Belerang yang cair akan disaring untuk memisahkan kotaran berupa batu kerikil dan pecahan kayu.
Belerang yang sudah bersih di cetak kembali sesuai dengan permintaan pasar, cetakan bisa berbentuk lempengan ataupun bulatan kecil.
Disinilah terdapat sebuah tempat yang begitu indah dan selalu menggoda untuk dikunjungi, Kawah Ijen. untuk dapat mencapai kawah ijen terdapat dua jalur yakni jalur utara dan selatan. Bila memilih melewati jalur selatan, dari Banyuwangi perjalanan menuju Desa licin kemudian dilanjutkan ke Paltuding dengan jarak 35 km dengan jarak tempuh 1,5 jam. Dan jika wisatawan memilih jalur utara berarti kita berangkat melewati Situbondo, menuju sempol melewati garduatak Wonosari,kemudian dilanjutkan ke Paltuiding yang dapat dicapai dengan jarak 93 km dengan waktu tempuh 2,5 jam. Setelah anda mencapai puncak kawah ijen . maka anda akan menemukan kawah yang sangat indah yang biasanya disebut kawah ijen.
Kawah Ijen adalah kawah yang bersifat asam yang airnya berwarna hijau toscca,berada di puncak ijen dengan tinggi 2368 meter diatas permukaan laut,dengan kedalaman danau 200 meter dan luas kawah 5466 hektar. Danau kawah ijen, merupakan danau reaktor multikomponen yang di dalamnya terjadi proses, baik fisika maupun kimia. Seperti diantara proses pelepasan gas magmatic, pelarutan batuan, pengendapan, pembentukan material baru, dan pelarutan kembali zat - zat yang terbentuk. sehingga menghasilkan air danau yang sangat asam dan mengandung bahan terlarut dengan konsentrasi sangat tinggi.
Selain itu, fenomena lainnya yang dihasilkan Kawah Ijen tentunya adalah suplimat belerang. Belerang dihasilkan dari sublimasi gas - gas belerang yang terdapat dalam asam sulfaltara yang bersuhu sekitar 200 derajat celcius, dengan kapasitas belerang 8 ton perhari. Disini wisatawan akan menemui para penambang sulfur yang melakukan kegiatan setiap harinya mengumpulkan dan mencetak belerang. yang ternyata memiliki kelebihan mampu untuk mengobati penyakit kulit, sebagai bahan pemutih gula, bahan kosmetik,bahan campuran sabun mandi dan bahan campuran untuk pembuatan ban kendaran.
kekaguman tak berhenti sampai disini. fenoma indah dari kawah ijen yang mampu mengalahkan matahari terbit dan terbenam adalah Api biru/Blue fire/Blue Flame. Untuk melihat api biru yang keluar dari semburan gas panas dari pipa sulfatara,wisatawan harus menunggu waktu malam hari dengan menggunakan pemandu wisata dan itu berarti wisatawan harus memulai pendakian pada dini hari. sebuah perjuangan memang, namun percayalah melihat kecantikan blue fire sangat cukup membayar perjalanan perjuangan anda. Waktu yang biasa digunakan pendakian untuk menyaksikan api biru di Kawah ijen antara pukul 02.00 WIB sampai jam 03.00 WIB dari Paltuding.Beberapa fasilitas umum yang ada di paltuding diantaranya camping ground, rest area, mushola, warung, dan toilet.
Penambang Belerang
Pemandangan yang tak kalah menakjubkan dari kawah ijen adalah aktifitas para penambang belerang yang beraktifitas setiap harinya di kawah ijen. Sekitar 350 penambang , terdiri dari orang pawon dan pemikul belerang yang bekerja PT. Canding Rimbi, Desa Tamansari . Dinamakan orang Pawon yang berarti Dapur dalam bahasa jawa, adalah mereka yang bersentuhan langsung dengan belerang. Mulai dari mengontrol keluarnya gas sulfatara dari pipa besi, mendinginkan pipa dengan menyiram beberapa bagian pipa agar panas gas menurun dan proses sumblimasi belerang lebih cepat, dan mengambil belerang yang telah beku dengan alat tradisional “linggis”, kemudian dikumpulkan untuk diangkut oleh para pengangkut belerang yang biasa disebut pemikul.
Para pemikul belerang akan mengambil belerang dari kawah dengan menggunakan basket tradisinonal yang terbuat dari bambu, dalam satu kali angkut para pemikul dapat membawa belerang antara 50 kg hingga 80 kg,namun ada beberapa pemikul yang dapat menganggkut belerang hingga 100 kg. para pemikul dalam satu hari dapat mengambil belerang hingga dua kali.
Belerang yang telah diangkut dibawa ke tempat penimbangan di dua tempat yang pertama “Pondok Bunder” dan Pos terakhir "Paltuding", para penambang belerang menempuh perjalanan dari kawah sampai ke pos terakir sejauh 3 km.
Proses belerang
Belerang yang sudah diangkut dan dikumpulkan jadi satu di pos Paltuding kemudian diangkut dengan truk menuju desa Blambangan untuk dilakukan penyortiran. Proses ini dengan memanaskan seluruh belerang dalam sebuah tungku besar dengan bara api. Belerang yang cair akan disaring untuk memisahkan kotaran berupa batu kerikil dan pecahan kayu.
Belerang yang sudah bersih di cetak kembali sesuai dengan permintaan pasar, cetakan bisa berbentuk lempengan ataupun bulatan kecil.
Air Terjun Lider sebagai salah satu objek wisata di Kabupaten Banyuwangi,memiliki pesona yang masih alami. Lokasinya terletak di Dusun Sragi, Desa Sumber Arum, Kecamatan Songgon Banyuwangi Jawa Timur. Berada di kawasan hutan lindung yang juga masuk dalam pengawasan Kawasan Resort Pemangkuan Hutan (KRPH), Perhutani Sidomulyo, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Kali Setail Kecamatan Sempu. Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyuwangi Barat. Dinamakan Air Terjun Lider dikarenakan terletak di kawasan hutan lidung petak 74, Blok Lider. Air Terjun yang terletak di lereng Timur Gunung Raung ini, berjarak sekitar 45 km dari Kota Banyuwangi.
Aksesibilitas
Berjarak 45 km dari Kota Banyuwangi.Untuk bisa menuju keobjek wisata Air Terjun Lider terdapat dua jalur yang bisa dilalui, jalan pertama melewati Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu yang berjarak 5 km.
Jalan alternatif lainnya adalah melewati Dusun Sragi, Kecamatan Songgon dengan jarak tempuh sekitar 8 km dari perkampungan warga. Apabila menggunakan jalur pertama dari terminal Bus Kota Genteng, perjalanan diawali dengan menggunakan angkutan pedesaan menuju Kecamatan Sempu yang berjarak 15 km.
Dari sini perjalanan dilanjutkan menuju Desa Songgon sejauh 10 km yang dapat ditempuh dengan menggunakan ojek sembari menikmati pemandangan perkebunan cengkeh yang terhampar disekitarnya. Sesampainya di Dukuh Lider, wisatawan masih harus melanjutkan perjalanan sejauh 3 km menuju batas akhir perkebunan cengkeh. Disana terdapat jalan masuk menuju ke air terjun.
Usai melakukan perjalanan panjang dengan menggunakan kendaraan, perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki melintansi jalan setapak selebar setengah meter di sisi tepi jurang, enam sungai di tengah hutan.Untuk kondisi jalan setapak sudah tertatarapi, lengkap dengan petunjuk jalannya, namun wisatawan harus berhati-hati dikarenakan jalan yang cukup licin dan berliku. Jarak dari pos menuju Air Terjun sekitar 1 km.
Kawasan
wisata Blok Bedul termasuk dalam kawasan Taman Nasional Alas Purwo,
terletak di Desa Sumberasri Kecamatan Purwoharjo dan merupakan obyek
wisata hutan mangrove yang masih sangat alami di Banyuwangi. Segara
anakan sangat cocok untuk rekreasi air, seperti mendayung, memancing,
ski air dan berenang.
Menurut penelitian, di sana terdapat 26 jenis mangrove dari 16 famili. Selain burung bangau, di sana juga ditemukan burung elang, kera, biawak, serta pada bulan-bulan tertentu wisatawan dapat menjumpai burung migran dari Australia yang singgah.
Wisatawan dapat mengunjungi Bedul dari Pantai Grajagan menggunakan perahu sekitar 45 menit, atau melewati jalur darat dengan kendaraan pribadi dari Pos Rowobendo ke arah barat yang berjarak 9,1 km. Fasilitas seperti rumah makan, warung, kamar mandi dan juga tempat parkir sudah tersedia di tempat ini.
Menurut penelitian, di sana terdapat 26 jenis mangrove dari 16 famili. Selain burung bangau, di sana juga ditemukan burung elang, kera, biawak, serta pada bulan-bulan tertentu wisatawan dapat menjumpai burung migran dari Australia yang singgah.
Wisatawan dapat mengunjungi Bedul dari Pantai Grajagan menggunakan perahu sekitar 45 menit, atau melewati jalur darat dengan kendaraan pribadi dari Pos Rowobendo ke arah barat yang berjarak 9,1 km. Fasilitas seperti rumah makan, warung, kamar mandi dan juga tempat parkir sudah tersedia di tempat ini.
Pulau yang tidak berpenghuni ini berada di 20 km dari pusat kota Banyuwangi, dengan luas pantai sekitar 5 hektar di antara pulau Dewata Bali dan Pulau Jawa. Berada di Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo.
Tidak sulit untuk menjangkau pulau ini, wisatawan dapat menyeberang dari Pantai Kampe ataupun dari Bangsring dengan menyewa perahu nelayan, kisaran sewa antara Rp. 400.000 – Rp. 500.000 untuk satu perahu bisa menampung 8-10 orang tergantung dari besar perahu.
Tabuhan merupakan pulau eksotis, dikelilingi pasir putih yang indah. Coral dan beberapa biota laut dapat dijumpai dipulau tabuhan. Selain pemandangan yang indah, pulau ini menjadi surga baru bagi pecinta olahraga air ekstrim yaitu kitesurfing dan Windsurfing.
Olahraga yang mengandalkan angin kisaran 15 knot keatas ini tergolong olahraga air yang ekstre,pada bulan Agustus dipulau Tabuhan digelar Trial event Kitesurfing dan Windsurfing
Terletak
di Kelurahan Kampung Mandar, Kecamatan Banyuwangi, Banyuwangi, Jawa
Timur. Pantai Boom yang dulunya adalah sebuah pelabuhan penting , kini
pelabuhan ini di menjadi salah satu destinasi wisata unggulan. Letaknya
yang berada di pusat kota pantai ini ramai dikunjungi oleh wisatawan,
baik dari dalam dan luar kota Banyuwangi .
Pantai berpasir hitam dengan berlatarbelakang pulau Dewata Bali yang eksotis ini menawarkan berbagai keindahan, pengunjung selain dapat menikmati pemandangan pantai juga dapat bersantai di pedestrian yang tertata rapi atau dibawah payung pantai, sembari menikmati kelapa muda, pengujung dapat mencoba fasilitas lainnya seperti berkuda, bermain ATV.
Beberapa fasilitaspun mulai dibangun seperti amphitheater yang dapat digunakan sebagai panggung seni,mushola, toilet umum, perbaikan jalan, diarea pantai, pembangunan Taman menambah indahnya pantai boom.
Selain sebagai destinasi wisata andalan Banyuwangi di pantai ini menjadi salah tempat penyelenggaraan event besar seperti tarian kolosal gandrung yang ditarikan oleh 1000 lebih penari yang bertajuk “ SEWU GANDRUNG” dan Banyuwangi Beach Jazz Festival adalah event JAZZ pantai pertama dan satu – satunya di Indonesia yang diadakan di Pantai Boom Banyuwangi.
Akses :
Pantai Boom terletak di bagian timur kota Banyuwangi. Dari Simpang Lima, masuk ke Jalan dr. Sutomo hingga Taman Blambangan. Dari traffic light Taman Blambangan menuju arah utara hingga bundaran PLN, lalu belok kanan masuk Jalan Nusantara. Semua kendaraan bisa masuk ke Pantai Boom. Dan rambu-rambu menuju kesana dapat ditemui dengan mudah.
Pantai berpasir hitam dengan berlatarbelakang pulau Dewata Bali yang eksotis ini menawarkan berbagai keindahan, pengunjung selain dapat menikmati pemandangan pantai juga dapat bersantai di pedestrian yang tertata rapi atau dibawah payung pantai, sembari menikmati kelapa muda, pengujung dapat mencoba fasilitas lainnya seperti berkuda, bermain ATV.
Beberapa fasilitaspun mulai dibangun seperti amphitheater yang dapat digunakan sebagai panggung seni,mushola, toilet umum, perbaikan jalan, diarea pantai, pembangunan Taman menambah indahnya pantai boom.
Selain sebagai destinasi wisata andalan Banyuwangi di pantai ini menjadi salah tempat penyelenggaraan event besar seperti tarian kolosal gandrung yang ditarikan oleh 1000 lebih penari yang bertajuk “ SEWU GANDRUNG” dan Banyuwangi Beach Jazz Festival adalah event JAZZ pantai pertama dan satu – satunya di Indonesia yang diadakan di Pantai Boom Banyuwangi.
Akses :
Pantai Boom terletak di bagian timur kota Banyuwangi. Dari Simpang Lima, masuk ke Jalan dr. Sutomo hingga Taman Blambangan. Dari traffic light Taman Blambangan menuju arah utara hingga bundaran PLN, lalu belok kanan masuk Jalan Nusantara. Semua kendaraan bisa masuk ke Pantai Boom. Dan rambu-rambu menuju kesana dapat ditemui dengan mudah.
Pantai
Bangsring berada di Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo. Dari pusat
kota Banyuwangi, jarak yang harus ditempuh juga tidak terlalu jauh,
hanya sekitar 19 kilometer (Km) ke arah utara. Rute jalan untuk menuju
Pantai Bangsring juga relatif mudah dijangkau.
Menuju Pantai Bangsring, tepatnya 300 meter ke utara dari MI Nurul Karim, Desa Bangsring. Di lokasi itu ada papan penunjuk arah ZPB ke arah timur.
Nah, di situlah jalan menuju Pantai Bangsring. Jalan ke timur untuk menuju pantai hanya berjarak sekitar 1 Km. Semua jenis kendaraan juga bisa masuk untuk menuju Pantai Bangsring kecuali bus berukuran besar. Pantai Bangsring dulu hanya pantai biasa seperti pantai-pantai lain di Kecamatan Wongsorejo dengan pasir hitam.
Namun, pantai ini mulai ramai dikunjungi warga saat Kelompok Nelayan Samudera Bakti mulai gencar untuk menanam dan merawat terumbu karang di kawasan itu. Karena dulu kondisi terumbu karang Pantai Bangsring sangat mengkhawatirkan.
Terumbu karang di sana hampir 100 persen rusak, lantaran banyak nelayan yang mengebom maupun menggunakan potas untuk mencari Ikan. Dengan rusaknya terumbu di Pantai Bangsring, akhirnya Kelempok Nelayan Samudera Balai sadar dan tergerak untuk menggandeng nelayan setempat.
Mereka mengajak nelayan untuk ikut menjaga kelestarian laut dengan cara tidak lagi mencari ikan dengan mengebom atau dengan potas. Kini khasilya, terumbu karanng yang dulu rusak berat, sudah berubah menjadi tunbuh dengan lebat.
Bahkan, lebatnya terumbu karang di pantai Bangsring menjadikan tempat wisata baru dengan andalan pemandangan bawah laut. “
“Terumbu karang di Pantai Bangsring saat ini sudah mencapai ratusan jenis dengan biota ikan mencapai ribuan jenis,” kata Ketua Kelompok Nelayan Samudera balai, Ikhwan Arief. Manfaat lebatnya terumbu karang di Pantai Bangsring juga saat ini dirasakan oleh masyarakat setempat.
Hampir setiap hari, Pantai Bangsring selalu ramai dikunjungi warga untuk menikmati biota laut dengan snorkeling. Lapangan kerja baru juga muncul dengan menggeliatnya aktivitas wisata di Pantai Bangsring. Fasilitas penunjang wisata bawah laut yang ada di Pantai Bangsring juga sudah ada.
Sebut saja fasilitas rumah apung, alat snorkeling, life jacket, alat diving, kano, apartemen ikan, banana boat, dan sebagainya. Selain itu, keramba di rumah apung juga terdapat ikan hiu jinak yang bisa dijadikan wisata tambahan. Pengunjung yang ingin memacu adrenaline untuk ikut berenang dengan ikan hiu.
“Baru-baru ini juga ada penyu yang bertelur di Pantai Bangsring, kemarin kita sudah melepas 150 tukik kelaut. Penyu yang mendarat jenis sisik,” tambah Ikhwan.
Oh iya, fasilitas penunjang lainnya seperti lahan parkir yang luas juga sudah tersedia saat ini di Pantai Bangsring. Warung-warung juga banyak terdapat di sekitar Pantai Bangsring. Kamar mandi untuk ganti pakaian juga ada di sekitar lokasi.
Tampaknya tempat wisata yang dlkelola masyarakat ini memang sudah lengkap. Selain itu, di Pantai Bangsring ini juga bisa dijadikan rute untuk menuju Pulau Tabuhan maupun Pulau Menjangan. “Di sini juga ada home stay, per malam untuk satu home stay bisa disewa senilai Rp 100 ribu.
itu rumah warga yang dijadikan penginapan,” terang Ikhwan. Tim ekspedisi jelajah Jawa Pos Radar Banyuwangi pun tidak menyia-nyiakan kesempatan ini. Saat kami sudah berada di pantai ini. Karena Pantai Bangsring terkenal dengan terumbu karangnya, kami yang beranggota Pemred JP RaBa Bayu Saksono, redaktur Ali Sodiqin, wartawan Taulik Ferdiansyah dan fotografer Rendra Des Kumia pun menceburkan diri ke dalam laut untuk menikmnati indahnya biota laut seperti terumbu karang dan ikan.
Memang benar terumbu karang di Pantai Bangsring sungguh sangat lebat. Biota laut seperti ikan hias dan terumbu karang bisa kami lihat dengan bebas tapi tentunya harus dengan menggunakan masker pelindung mata. Kami pun menyempatkan diri untuk beristirahat di rumah apung yang berada sekitar 100 meter dari bibir Pantai Bangsring.
Di rumah apung ini, kami bisa melihat ikan hiu secara langsung di dalam keramba. Kami juga bisa berenang bersama dengan hiu tersebut tanpa harus takut diserang oleh hiu, karena hiu yang ada di keramba sudah dipastikan jinak.
Saat berada di rumah apung, kami juga bisa menikmati view gunung yang ada di barat kota Banyuwangi dan view Pulau Bali secara langsung. Sungguh lengkap tempat tempat wisata ini.
Setelah beberapa lama menikmati terumbu karang yang ada di Pantai Bangsring, kami pun memutuskan untuk kembali ke bibir pantai untuk menyudahi petualang di Pantai Bangsring. Sebelum menuju pantai selanjutnya, kami menyempatkan minum kelapa muda yang dijual oleh pemilik warung yang ada dipantai Bangsring.
Sungguh lengkap, segarnya air kelapa muda yang kita minum melengkapi jelajah kami kali ini. Puas menikmati indahnya terumbu karang dan hidangan air kelapa muda di Pantai Bangsring, tim Jelajah Pantai Timur Jawa JP-RaBa didukung Toyota Auto 2000 Banyuwangi siap-siap menyeberang ke Pulau Tabuhan.
Menuju Pantai Bangsring, tepatnya 300 meter ke utara dari MI Nurul Karim, Desa Bangsring. Di lokasi itu ada papan penunjuk arah ZPB ke arah timur.
Nah, di situlah jalan menuju Pantai Bangsring. Jalan ke timur untuk menuju pantai hanya berjarak sekitar 1 Km. Semua jenis kendaraan juga bisa masuk untuk menuju Pantai Bangsring kecuali bus berukuran besar. Pantai Bangsring dulu hanya pantai biasa seperti pantai-pantai lain di Kecamatan Wongsorejo dengan pasir hitam.
Namun, pantai ini mulai ramai dikunjungi warga saat Kelompok Nelayan Samudera Bakti mulai gencar untuk menanam dan merawat terumbu karang di kawasan itu. Karena dulu kondisi terumbu karang Pantai Bangsring sangat mengkhawatirkan.
Terumbu karang di sana hampir 100 persen rusak, lantaran banyak nelayan yang mengebom maupun menggunakan potas untuk mencari Ikan. Dengan rusaknya terumbu di Pantai Bangsring, akhirnya Kelempok Nelayan Samudera Balai sadar dan tergerak untuk menggandeng nelayan setempat.
Mereka mengajak nelayan untuk ikut menjaga kelestarian laut dengan cara tidak lagi mencari ikan dengan mengebom atau dengan potas. Kini khasilya, terumbu karanng yang dulu rusak berat, sudah berubah menjadi tunbuh dengan lebat.
Bahkan, lebatnya terumbu karang di pantai Bangsring menjadikan tempat wisata baru dengan andalan pemandangan bawah laut. “
“Terumbu karang di Pantai Bangsring saat ini sudah mencapai ratusan jenis dengan biota ikan mencapai ribuan jenis,” kata Ketua Kelompok Nelayan Samudera balai, Ikhwan Arief. Manfaat lebatnya terumbu karang di Pantai Bangsring juga saat ini dirasakan oleh masyarakat setempat.
Hampir setiap hari, Pantai Bangsring selalu ramai dikunjungi warga untuk menikmati biota laut dengan snorkeling. Lapangan kerja baru juga muncul dengan menggeliatnya aktivitas wisata di Pantai Bangsring. Fasilitas penunjang wisata bawah laut yang ada di Pantai Bangsring juga sudah ada.
Sebut saja fasilitas rumah apung, alat snorkeling, life jacket, alat diving, kano, apartemen ikan, banana boat, dan sebagainya. Selain itu, keramba di rumah apung juga terdapat ikan hiu jinak yang bisa dijadikan wisata tambahan. Pengunjung yang ingin memacu adrenaline untuk ikut berenang dengan ikan hiu.
“Baru-baru ini juga ada penyu yang bertelur di Pantai Bangsring, kemarin kita sudah melepas 150 tukik kelaut. Penyu yang mendarat jenis sisik,” tambah Ikhwan.
Oh iya, fasilitas penunjang lainnya seperti lahan parkir yang luas juga sudah tersedia saat ini di Pantai Bangsring. Warung-warung juga banyak terdapat di sekitar Pantai Bangsring. Kamar mandi untuk ganti pakaian juga ada di sekitar lokasi.
Tampaknya tempat wisata yang dlkelola masyarakat ini memang sudah lengkap. Selain itu, di Pantai Bangsring ini juga bisa dijadikan rute untuk menuju Pulau Tabuhan maupun Pulau Menjangan. “Di sini juga ada home stay, per malam untuk satu home stay bisa disewa senilai Rp 100 ribu.
itu rumah warga yang dijadikan penginapan,” terang Ikhwan. Tim ekspedisi jelajah Jawa Pos Radar Banyuwangi pun tidak menyia-nyiakan kesempatan ini. Saat kami sudah berada di pantai ini. Karena Pantai Bangsring terkenal dengan terumbu karangnya, kami yang beranggota Pemred JP RaBa Bayu Saksono, redaktur Ali Sodiqin, wartawan Taulik Ferdiansyah dan fotografer Rendra Des Kumia pun menceburkan diri ke dalam laut untuk menikmnati indahnya biota laut seperti terumbu karang dan ikan.
Memang benar terumbu karang di Pantai Bangsring sungguh sangat lebat. Biota laut seperti ikan hias dan terumbu karang bisa kami lihat dengan bebas tapi tentunya harus dengan menggunakan masker pelindung mata. Kami pun menyempatkan diri untuk beristirahat di rumah apung yang berada sekitar 100 meter dari bibir Pantai Bangsring.
Di rumah apung ini, kami bisa melihat ikan hiu secara langsung di dalam keramba. Kami juga bisa berenang bersama dengan hiu tersebut tanpa harus takut diserang oleh hiu, karena hiu yang ada di keramba sudah dipastikan jinak.
Saat berada di rumah apung, kami juga bisa menikmati view gunung yang ada di barat kota Banyuwangi dan view Pulau Bali secara langsung. Sungguh lengkap tempat tempat wisata ini.
Setelah beberapa lama menikmati terumbu karang yang ada di Pantai Bangsring, kami pun memutuskan untuk kembali ke bibir pantai untuk menyudahi petualang di Pantai Bangsring. Sebelum menuju pantai selanjutnya, kami menyempatkan minum kelapa muda yang dijual oleh pemilik warung yang ada dipantai Bangsring.
Sungguh lengkap, segarnya air kelapa muda yang kita minum melengkapi jelajah kami kali ini. Puas menikmati indahnya terumbu karang dan hidangan air kelapa muda di Pantai Bangsring, tim Jelajah Pantai Timur Jawa JP-RaBa didukung Toyota Auto 2000 Banyuwangi siap-siap menyeberang ke Pulau Tabuhan.
Air terjun Sumber Pawon terletak di desa Kampung Anyar , kecamatan Glagah , Banyuwangi. Berjarak sekitar 15 KM dari pusat kota Banyuwangi. Jika kalian pernah ke Kalibendo maka kalian akan melewati tempat ini. kira kira 1 KM sebelah timur Kalibendo. Dan aliran sungai nya pun masih satu hulu sungai dari Kalibendo. Letak nya pun sebenar nya nyaris di pinggir jalan namun tidak terlihat karena tertutupi pepohonan. Akses jalan ke sini dari kota sudah tahu kan? , sangat mudah dan jalan nya pun bagus. Jadi jalur ke barat ini ada beberapa tempat wisata terkenal seperti Tamansuruh , Kalibendo , sumber Pawon dan berakhir di Kawah Ijen Blue Fire.
No comments:
Post a Comment