Tips bila anak kita tidak mau Sekolah
Kunci utama dan paling utama adalah : tenang. Berpikirlah dengan jernih, tiap permasalahan pasti ada penyebab. Hadapi anak kita dengan netral dan bersikap tenang akan sangat membantu anak kita dalam menghadapi permasalahan.
1. Langkah pertama adalah dekati anak kita dan berbicaralah dari hati ke hati mengenai penyebab ia tidak mau sekolah. Gunakan pertanyaan,”Apa yang terjadi di sekolah yang menyebabkan kamu tidak mau sekolah ?”. Jika anak tidak mau menjawab, kita dapat gunakan pertanyaan “yes no question” untuk memancingnya. “Apakah ada teman baru ?” atau “Ada sesuatu di sekolah yang tidak kamu sukai ?”. Atau “Apakah kamu dimarahi oleh seseorang di sekolah ?”. Gunakan intonasi yang rendah dan bersahabat. Tundukkan mata kita hingga sejajar dengan mata anak kita. Gunakan bahasa tubuh yang bersahabat bukan bahasa tubuh menginterograsi.
2. Amati perilaku anak sebelum kejadian mogok sekolah. Apakah ia murung, tampak ketakutan, atau menyendiri. Jika iya, maka dapat diartikan ia baru saja mengalami hal yang tidak mengenakkan dan menakutkan.
3. Berkomunikasilah dengan guru di sekolah, mungkin beliau mengetahui informasi yang belum diceritakan oleh anak kita.
4. Doronglah anak untuk menghadapi ketakutannya dan bekali anak dengan cara untuk menghadapinya. Misalnya : dengan berani mengatakan “tidak suka” saat diperlakukan kurang baik oleh temannya. Atau menemani dia ke sekolah untuk menemani anak mendekati benda atau orang yang tidak disukainya. Langkah ini tergantung pada penyebab ia tidak mau sekolah.
5. Jika anak terpaksa diliburkan pada hari itu karena kita tidak memiliki waktu cukup untuk menggali permasalahan anak atau menemani anak ke sekolah maka yang harus kita lakukan adalah memberikan pekerjaan di rumah (bukan permainan) dan hindarilah aktivitas yang disukai anak untuk mengisi waktunya selama di rumah. Mintalah anak untuk mengerjakan tugas-tugas sekolahnya di rumah atau mengerjakan latihan soal di rumah sebagai pengganti pelajaran di sekolah. Sewaktu pulang sekolah, mintalah anak untuk bertanya dan berkunjung ke rumah teman, guna menyalin materi pelajaran yang tidak ia ikuti.
6. Bekerjasamalah dengan guru di sekolah dengan meminta pekerjaan sekolah yang harusnya diselesaikan di hari anak tidak masuk sekolah. Atau mintalah guru anak kita berkunjung ke rumah. Cara ini manjur saya terapkan pada salah seorang murid saya yang memang kurang memiliki rasa aman dalam dirinya (ada masalah ketika di dalam kandungan ibunya). Kunjungan saya ke rumahnya membuat ia merasa bahwa saya adalah salah satu dari teman mama yang baik hati. Jadinya ia mau sekolah keesokan harinya.
No comments:
Post a Comment