Friday, July 22, 2016

Pengertian Wacana




Pengertian Wacana
            Menurut Chaer (2009:46) wacana adalah satuan tertinggi dalam hierarki sintaksis, wacana mempunyai pengertian yang lengkap atau utuh, dibangun oleh kalimat atau kalimat-kalimat. Artinya, sebuah wacana mungkin hanya terdiri dari sebuah kalimat, mungkin juga terdiri dari sejumlah kalimat yang menyatakan satu pesan atau satu amanat yang utuh.
            Istilah wacana mempunyai acuan yang lebih luas dari sekedar bacaan. Para ahli telah menyepakati bahwa wacana merupakan satuan bahasa yang paling besar yang digunakan dalam komunikasi. Satuan bahasa di bawahnya secara berturut-turut adalah kalimat, frase, kata dan bunyi. Secara berurutan, rangkaian bunyi membentuk kata. Rangkaian kata membentuk frase dan rangkaian frase membentuk kalimat. Akhirnya, rangkaian kalimat membentuk wacana. Semuanya itu bisa lisan atau tulis (Rani, dkk. 2006:3).
            Dalam komunikasi tulis, proses komunikasi penulis dan pembaca tidak berhadapan langsung. Penulis menuangkan ide atau gagasan dalam kode-kode

kebahasaan yang biasanya berupa rangkaian kalimat. Rangkaian kalimat tersebut yang nantinya ditafsirkan maknanya oleh pembaca. Di sini pembaca mencari makna berdasarkan untaian kata yang tercetak dalam teks. Dalam kondisi seperti itu, wujud wacana adalah teks yang berupa rangkaian proposisi sebagai hasil pengungkapan ide atau gagasan. Dengan kata lain, wacana dalam komunikasi tulis berupa teks yang dihasilkan oleh seorang penulis.

2.1.1        Jenis-jenis Wacana
Ada beberapa macam cara untuk membuat klasifikasi wacana. Pengklasifikasian wacana bergantung pada sudut pandang yang digunakan berikut.
1)   Jenis wacana bedasarkan saluran komunikasi
a.       Wacana tulis
Wacana tulis adalah teks yang berupa rangkaian kalimat yang menggunakan ragam bahasa tulis. Kalimat dalam bahasa tulis cenderung lengkap dan panjang bahkan ada yang terdiri atas beberapa klausa. Wacana tulis dapat ditemukan dalam bentuk buku, berita koran, artikel, makalah, dan sebagainya.
b.      Wacana lisan
Wacana lisan adalah rangkaian kalimat yang ditranskrip dari rekaman bahasa lisan. Kalimat dalam wacana lisan cenderung kurang terstruktur (gramatikal) apabila dibandingkan dengan bahasa tulis.


2)  Jenis wacana berdasarkan peerta komunikasi
a.       Wacana monolog
Wacana monolog adalah wacana yang dituturkan oleh satu orang.
b.      Wacana dialog
Wacana dialog adalah wacana yang berupa pembicaraan atau percakapan antara dua pihak.
c.       Wacana polilog
Wacana polilog adalah wacana yang melibatkan partisipan pembicaraan yang melibatkan lebih dari dua orang penutur.
2)   Jenis wacana berdasarkan tujuan komunikasi
a.       Wacana deskriptif
Wacana deskripsi adalah bentuk wacana yang berusaha menyajikan suatu objek atau suatu hal sedemikian rupa sehingga objek itu sepertinya dapat dilihat,dibayangkan oleh pembaca ,seakan-akan pembaca dapat melihat sendiri.
b.      Wacana eksposisi
Wacana eksposisi bertujuan untuk menerangkan sesuatu hal kepada penerima (pembaca) agar yang bersangkutan memahaminya.
c.       Wacana argumentasi
Wacana argumentasi merupakan salah satu bentuk wacana yang berusaha mempengaruhi pembaca atau pendengar agar menerima pernyataan yang dipertahankan, baik yang didasarkan pada pertimbangan logis dan emosional.
d.      Wacana persuasi
Wacana persuasi adalah wacana yang bertujuan mempengaruhi mitra tutur untuk melakukan perbuatan sesuai yang diharapkan penuturnya.
e.       Wacana narasi
Wacana narasi merupakan satu jenis wacana yang berisi cerita.pada wacana narasi terdapat unsur-unsur cerita yang penting ,seperti waktu,pelaku,peristiwa.






DAFTAR RUJUKAN

Anipudin, Ending, Jahrudin, Delik Iskandar. 2012. Bahasa dan Sastra Indonesia. Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.

Chaer, Abdul. 2009. Sintaksis Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.

Dalman. 2015. Keterampilan Menulis. Jakarta: Rajawali Pers.

Indrastuti, Novi Kussuji dan Diah Erna Triningsih. 2010. Cakap Berbahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional.

Kramadibrata, Dew aki, Dewi Indrawati, Didik Durianto. 2008. Terampil Berbahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Megawati, Mila. 2014. Analisis Kesalahan Penulisan Laporan Kegiatan Karya Siswa Kelas VIIC SMP Muhammadiyah 09 Watukebo Tahun Pelajaran 2013/2014. Skripsi. Jember: Universitas Muhammadiyah Jember.

Moleong, Lexi J. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Nurgiyantoro, Burhan. 2014. Penilaian Pembelajaran Bahasa. Yogyakarta: BPFE-YOGYAKARTA.
Prastowo, Andi. 2011. Metode Penelitian Kualitatif Dalam Perspektif Rancangan Penelitian. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Rani, Abdul, Bustanul Arifin, Mrtutik. 2010. Analisis Wacana. Malang: Bayumedia Publishing.

Sawali dan Ch. Susato. 2010. Bahasa dan Sastra Indonesia. Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional.

Sudaryat, Yayat. 2011. Makna Dalam Wacana. Bandung: CV. Rama Widya.





No comments:

Post a Comment