Pengertian
Wacana
Menurut Chaer (2009:46) wacana
adalah satuan tertinggi dalam hierarki sintaksis, wacana mempunyai pengertian
yang lengkap atau utuh, dibangun oleh kalimat atau kalimat-kalimat. Artinya,
sebuah wacana mungkin hanya terdiri dari sebuah kalimat, mungkin juga terdiri
dari sejumlah kalimat yang menyatakan satu pesan atau satu amanat yang utuh.
Istilah wacana mempunyai acuan yang
lebih luas dari sekedar bacaan. Para ahli telah menyepakati bahwa wacana
merupakan satuan bahasa yang paling besar yang digunakan dalam komunikasi.
Satuan bahasa di bawahnya secara berturut-turut adalah kalimat, frase, kata dan
bunyi. Secara berurutan, rangkaian bunyi membentuk kata. Rangkaian kata
membentuk frase dan rangkaian frase membentuk kalimat. Akhirnya, rangkaian kalimat
membentuk wacana. Semuanya itu bisa lisan atau tulis (Rani, dkk. 2006:3).
Dalam komunikasi tulis, proses
komunikasi penulis dan pembaca tidak berhadapan langsung. Penulis menuangkan ide
atau gagasan dalam kode-kode
kebahasaan
yang biasanya berupa rangkaian kalimat. Rangkaian kalimat tersebut yang
nantinya ditafsirkan maknanya oleh pembaca. Di sini pembaca mencari makna
berdasarkan untaian kata yang tercetak dalam teks. Dalam kondisi seperti itu,
wujud wacana adalah teks yang berupa rangkaian proposisi sebagai hasil
pengungkapan ide atau gagasan. Dengan kata lain, wacana dalam komunikasi tulis
berupa teks yang dihasilkan oleh seorang penulis.
2.1.1
Jenis-jenis
Wacana
Ada
beberapa macam cara untuk membuat klasifikasi wacana. Pengklasifikasian wacana
bergantung pada sudut pandang yang digunakan berikut.
1) Jenis
wacana bedasarkan saluran komunikasi
a. Wacana
tulis
Wacana tulis adalah
teks yang berupa rangkaian kalimat yang menggunakan ragam bahasa tulis. Kalimat
dalam bahasa tulis cenderung lengkap dan panjang bahkan ada yang terdiri atas
beberapa klausa. Wacana tulis dapat ditemukan dalam bentuk buku, berita koran,
artikel, makalah, dan sebagainya.
b. Wacana
lisan
Wacana lisan adalah
rangkaian kalimat yang ditranskrip dari rekaman bahasa lisan. Kalimat dalam
wacana lisan cenderung kurang terstruktur (gramatikal) apabila dibandingkan
dengan bahasa tulis.
2) Jenis wacana berdasarkan peerta komunikasi
a.
Wacana monolog
Wacana
monolog adalah wacana yang dituturkan oleh satu orang.
b. Wacana
dialog
Wacana dialog adalah
wacana yang berupa pembicaraan atau percakapan antara dua pihak.
c. Wacana
polilog
Wacana polilog adalah
wacana yang melibatkan partisipan pembicaraan yang melibatkan lebih dari dua
orang penutur.
2) Jenis
wacana berdasarkan tujuan komunikasi
a. Wacana
deskriptif
Wacana deskripsi adalah
bentuk wacana yang berusaha menyajikan suatu objek atau suatu hal sedemikian
rupa sehingga objek itu sepertinya dapat dilihat,dibayangkan oleh pembaca
,seakan-akan pembaca dapat melihat sendiri.
b. Wacana
eksposisi
Wacana eksposisi
bertujuan untuk menerangkan sesuatu hal kepada penerima (pembaca) agar yang
bersangkutan memahaminya.
c. Wacana
argumentasi
Wacana argumentasi
merupakan salah satu bentuk wacana yang berusaha mempengaruhi pembaca atau
pendengar agar menerima pernyataan yang dipertahankan, baik yang didasarkan
pada pertimbangan logis dan emosional.
d. Wacana
persuasi
Wacana persuasi adalah
wacana yang bertujuan mempengaruhi mitra tutur untuk melakukan perbuatan sesuai
yang diharapkan penuturnya.
e. Wacana
narasi
Wacana narasi merupakan
satu jenis wacana yang berisi cerita.pada wacana narasi terdapat unsur-unsur
cerita yang penting ,seperti waktu,pelaku,peristiwa.
DAFTAR RUJUKAN
Anipudin,
Ending, Jahrudin, Delik Iskandar. 2012. Bahasa
dan Sastra Indonesia. Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.
Chaer,
Abdul. 2009. Sintaksis Bahasa Indonesia.
Jakarta: Rineka Cipta.
Dalman.
2015. Keterampilan Menulis. Jakarta:
Rajawali Pers.
Indrastuti,
Novi Kussuji dan Diah Erna Triningsih. 2010. Cakap Berbahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian
Pendidikan Nasional.
Kramadibrata,
Dew aki, Dewi Indrawati, Didik Durianto. 2008. Terampil Berbahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen
Pendidikan Nasional.
Megawati,
Mila. 2014. Analisis Kesalahan Penulisan
Laporan Kegiatan Karya Siswa Kelas VIIC SMP Muhammadiyah 09 Watukebo Tahun
Pelajaran 2013/2014. Skripsi. Jember: Universitas Muhammadiyah Jember.
Moleong,
Lexi J. 2012. Metodologi Penelitian
Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Nurgiyantoro,
Burhan. 2014. Penilaian Pembelajaran
Bahasa. Yogyakarta: BPFE-YOGYAKARTA.
Prastowo,
Andi. 2011. Metode Penelitian Kualitatif
Dalam Perspektif Rancangan Penelitian. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Rani,
Abdul, Bustanul Arifin, Mrtutik. 2010. Analisis
Wacana. Malang: Bayumedia Publishing.
Sawali
dan Ch. Susato. 2010. Bahasa dan Sastra
Indonesia. Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional.
Sudaryat,
Yayat. 2011. Makna Dalam Wacana.
Bandung: CV. Rama Widya.
No comments:
Post a Comment