Saturday, July 2, 2016

TERLALU



TERLALU !! ORANGTUA TETAP KUKUH SERET GURU PENCUBIT ANAKNYA KE JALUR HUKUM


Selamat Malam Bapak dan Ibu Guru salamm sejahtera dan salam edukasi !
Sidang kasus Muhammad Samhudi, guru SMP Raden Rahmat yang dilaporkan menganiaya siswanya, bakal berlanjut pada 18 Juli.
Hingga Rabu (29/30), upaya mediasi belum berhasil. Dua pihak sama-sama bersikukuh dengan versinya masing-masing.
Siswa ini kah Yang Telah Melaporkan'mu Pak?
Samhudi membantah melakukan kekerasan fisik pada siswanya, Arif (nama samaran). Versi Arif, Samhudi sering bertindak kasar kepada murid-muridnya.
Arif menceritakan perlakuan yang pernah diterima dari gurunya itu. Arif yang kini telah lulus SMP tersebut menyatakan masih trauma jika teringat perlakuan Samhudi.
Saat ditemui di rumahnya di Desa Bogempinggir, dia mengungkapkan bahwa kekerasan fisik yang dilakukan gurunya tersebut tidak hanya sekali atau dua kali.
’’Sering dipukuli. Saya takut sama Pak Sam,’’ ujarnya. Arif juga sangat ingat peristiwa 3 Februari lalu pukul 09.30 Saat bel istirahat, dia bersama 12 temannya hendak salat Duha di musala sekolah. Namun, Arif menghentikan langkahnya.
Sebab, dia dari jauh melihat beberapa temannya yang dipukuli di musala. ’’Ada teman saya yang bilang bahwa mereka dipukuli karena gak pernah masuk sekolah,’’ jelasnya.
Arif pun ketakutan. Sebab, dia kerap tidak masuk selama Januari dan baru masuk hari itu. Alasannya, dia sakit demam berdarah.
’’Karena takut, saya lari ke barongan dekat sungai bersama 12 teman itu,’’ ungkapnya. Arif dan kawan-kawannya tidak berani masuk kelas. Mereka menunggu bel masuk.
Saat bel berbunyi, mereka memutuskan keluar dari tempat persembunyian. ’’Saat kami keluar, ternyata ada Pak Sam. Akhirnya ketahuan,’’ ungkapnya.
Menurut Arif, dia dan teman-temannya dikumpulkan di rumah kosong di sebelah barat sekolah. Lalu, Arif cs diminta berjongkok sambil ditanya alasan lari ke kebun.
Arif menjawab bahwa dirinya takut dipukul lantaran sering tidak masuk sekolah.

No comments:

Post a Comment