AKHIRAN ASING BAHASA INDONESIA
Dalam pertumbuhan bahasa Indonesia, banyak imbuhan
baru atau serapan dari bahasa daerah, terutama dari bahasa-bahasa asing.
Imbuhan-imbuhan tersebut sangat produktif, lebih banyak tampil dalam surat
kabar-surat kabar atau karya ilmiah.
Akhiran dari Bahasa Sanskerta
Dalam bahasa Indonesia, terdapat akhiran –wan dan –man
yang kita pungut dari bahasa sanskerta. Bentuk –wan muncul apabila morfem dasar
yang dilekatinya berakhiran dengan vokal /a/, misalnya : hartawan, bangsawan,
rupawan, sejarawan, wartawan. Sedangkan bentuk –man muncul bila morfem dasar
yang dilekatinya berakhiran dengan vokal /i/, misalnya : budiman.
Menilik kata bentukan yang sudah ada, kita dapat menarik
kesimpulan bahwa makna yang tersimpul dalam akhiran –wan atau –man itu ialah :
(1). Orang yang memiliki apa yang disebut oleh kata dasar itu. (2). Orang yang
ahli dalam bidang yang disebut oleh kata dasar itu. (3). Orang yang
berkecimpung atau terus terlibat dengan hal atau pekerjaan yang disebutkan oleh
kata dasar, misalnya, wartawan, olahragawan.
Yang menjadi masalah sehubungan dengan penggunaan akhiran
–wan atau –man ialah pembentukan kata-kata dengan akhiran –wan yang tidak
sesuai dengan aturan yang berlaku. Seperti pada kata-kata, ilmiawan. kata itu
terbentuk dari kata dasar ilmia yang artinya “yang bersifat ilmu” jadi kita
artikan sebagai orang memiliki ilmiah, orang yang mempunyai sifat ilmiah. Kedua
arti tersebut tidak benar karena tidak ada orang yang mempunyai sifat ilmiah.
Oleh sebab itu, bentuk ilmiawan bukanlah bentukan yang benar. Seharusnya
diambil dari kata dasar ilmu dan ditambahkan akhiran –wan menjadai ilmuwan
artinya orang yang memiliki ilmu atau orang yang ahli dalam ilmu tertentu.
Akhiran dari Bahasa Arab
Akhiran –i dan –wi
Dalam bahasa Indonesia, kita kenal kata-kata pungut dari
bahasa Arab : badan, alam, insan. Dan juga mengenal kata-kata : badani, alami,
insani, dan disamping itu bentuk-bentuk : badaniah, alamiah, insaniah. Melihat
bentuk-bentuk itu kita dapat menarik kesimpulan bahwa ada akhiran –i dan –iah
dalam bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa Arab. Akhiran –i dari bahasa
Arab itu mempunyai alomorf –wi. Alomorf –wi muncul bila bentuk dasar berakhir
dengan vokal /a/ : misalnya, duniawi, samawi yang artinya bersifat dunia dan
bersifat langit.
Jika kita perhatikan pertumbuhan bahasa Indonesia, akan
tampak kepada kita bahwa akhiran –i dan –wi yang berasal dari bahasa Arab itu
mulai dipakai melewati batas lingkungannya, maksudnya akhiran itu mulai
diletakkan pada bentuk-bentuk dasar yang bukan kata Arab. Bentukan itu kita
katakana dengan analogi. Seperti, kata surga dan manusia berasal dari bahasa
Sanskerta diberi akhiran –wi menjadi surgawi ”bersifat surga” dan manusiawi
“bersifat manusia”.
Akhiran –in dan
–at
Akhiran lain yang berasal dari bahasa Arab kita temukan
pada kata-kata bahasa Indonesia yaitu akhiran –in dan –at. Akhiran –in dan –at
dipingut dengan kata bentukannya secara utuh dari bahasa Arab, misalnya :
muslimin, muslimat, mukminin, mukminat. Akhiran –in dalam bahasa Arab merujuk
kepada bentuk jamak laki-laki, sedangkan akhiran –at menyatakan bentuk jamak
perempuan. Akhiran ini sangat terbatas pemakaiannya dibandingkan dengan akhiran
–i atau –wi.
Akhiran –ah
Dalam bahasa Indonesia kita mengenal kata almarhum dan
almarhumah. Kedua kata itu dipakai untuk menyebut seseorang yang telah
meninggal. Kata almarhum menunjuk kepada yang telah meninggal laki-laki,
sedangkan almarhumah berarti yang telah meninggal perempuan. Penggunaan akhiran
ini sangat terbatas.
Akhiran dari
Bahasa Inggris dan Bahasa Belanda
Akhiran –is
Dalam bahasa Indonesia kta mengenal kata-kata ekonomis,
praktis, logis. Akhiran –is berasal dari bahasa Belanda –isch. Kata-kata dengan
akhiran –isch itu dalam bahasa Belanda merupakan kata sifat, demikian juga
kata-kata bahasa Indonesianya. Seperti ekonomis artinya bersifat ekonomis. Tampaknya
akhiran –is yang pada mulanya kita ambil bersama-sama dengan bentuk dasarnya
(kita mengambil kata asing dalam bentuk utuh, lalu ejaannya kita sesuaikan
dengan ejaan kita) mulai melewati batas bahasa asalnya. Maksudnya, akhiran –is
mulai dipakai pada bentuk-bentuk dasar yang bukan kata bahasa Belanda.
Contohnya, pancasilais artinya penganut pancasila dasar negara kita.
Akhiran –isme
Dalam bahasa Indonesia, kita gunakan kata-kata :
kolonialisme, modernisme, komunisme, dll. Kata-kata itu pun kita ambil dari
bahasa Belanda kolonialisme, modernisme, communisme. Dilihat dari bentuk bahasa
Indonesianya, kita menarik kesimpulan bahwa bentuk-bentuk itu kita pungut dari
bahasa Belanda yang mengandung makna ajran, paham, alian.
Akhiran –isasi
Akhiran –isasi kita jumpai pada kata-kata bentukan
seperti : spesialisas, netralisasi, naturalisasi, modernisasi, liberalisasi.
Akhiran –ir
Dalam bahasa Indonesia, kita jumpai bentuk-bentuk
bersaing seperti :
dipublisir
dipublikasikan
diprodusir
diproduksikan
direalisir
direalisasikan
Akhiran –ur
(1). Dalam bahasa Indonesia kita jumpai pemakaian
kata-kata seperti : direktur, inspektur, kondektur. Kata-kata itu ialah
kata-kata bahasa Belanda yang kita pungut, kemudian ejaannya kita Indonesiakan,
artinya kita sesuaikan dengan cara menulis (ejaan) dan lafal bahasa Indonesia.
Seperti bahasa Belandanya : directeur, inspecteur, conducteur.
(2). Dalam bahasa Indonesia kita juga menjumpai pemakaian
kata-kata berakhiran –ur yang berasal dari bahasa asing, tetapi yang bukan
berasal dari bentuk –eur. Misalnya : struktur, faktur, miniatur. Dan dalam
bahasa Belandanya : structuur, factuur, miniatuur.
Akhiran –if
Dalam bahasa Indonesia kita jumpai bentuk-bentuk
bersaing. Yang dimaksud ialah bentuk-bentuk seperti :
produktif
produktip
aktif
aktip
positif
positip
Akhiran –al
Dalam bahasa Indonesia kita jumpai bentuk-bentuk
bersaing. Yang dimaksud ialah bentuk-bentuk seperti :
strukuturil
structural
formil
formal
rasionil
rasional
Akhiran –logi
Dalam bahasa Belanda –logie dan dalam bahasa Inggris
–logy. Dan dalam bahasa Indonesia diubah menjadi –logi.
Inggris :
technology, phsyiology, analogy
Belanda :
technologie, phsyiologie, analogie
Indonesia : teknlogi, fisiologi, analogi.
No comments:
Post a Comment