Thursday, July 28, 2016

Peningkatan Keterampilan Berbicara melalu Metode Thing Pair Share (TPS) (artikel-Skripsi-Ujik)


Peningkatan Keterampilan Berbicara melalu Metode Thing
            Pair Share (TPS) berdasarkan pendekatan Psikologi Siswa dalam
            Menceritakan Tokoh Idola pada kelas VII D SMP N 2 Sukowono. 
Skripsi,
            Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu
            Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Jember.






1.    PENDAHULUAN
Pengajaran bahasa Indonesia di sekolah mempunyai tujuan untuk mendorong siswa aktif dalam menyerap materi yang disampaikan serta mampu menggunakan sesuai dengan fungsinya. Tujuan pengajaran bahasa pada jenjang pendidikan adalah membimbing siswa agar mampu menggunakan bahasa Indonesia yang baik dalam segala aspek. Hal ini diarahkan pada kemampuan siswa melakukan komunikasi menggunakan bahasa Indonesia sesuai dengan fungsinya.
            Sampai saat ini, banyak sekolah berusaha untuk mewujudkan visi dan misinya untuk meningkatkan kualitas pendidikan demi tercapainya tujuan pendidikan. Bahkan sekolah berusaha meningkatkan kualitas kemampuan siswa dari segi kompetensi yang yang dimiliki oleh siswa khususnya dalam keterampilan berbicara.
            Keterampilan berbicara dalam pembelajaran juga menjadi salah satu kendala yang sulit dilakukan oleh siswa, karena tidak hanya dapat berbicara namun dapat membuat pendengar mengerti apa yang disampaikan dalam pembicaraan. Oleh karena itu guru membutuhkan metode yang menyenangkan, mudah dipahami siswa, dan menempatkan siswa sebagai subjek belajar yang tidak hanya menerima secara pasif apa yang di sampaikan oleh guru.
Guru harus menempatkan siswa sebagai insan yang secara alami memiliki pengalaman, pengetahuan, keinginan, dan pikiran yang dapat dimanfaatkan untuk belajar, baik secara individu maupun kelompok. Suatu komunikasi dalam kelompok memerlukan interaksi dari penutur dan pendengar yaitu berbicara, berbicara merupakan salah satu aspek keterampilan berbahasa yang bersifat produktif.
Apabila dibandingkan dengan metode konvensional yang biasa digunakan oleh guru di sekolah, pembelajaran kooperatif memiliki banyak keunggulan. Sampai saat ini banyak metode CooperativeLearning yang dapat diterapkan di setiap jenjang pendidikan, salah satunya adalah teknik Think Pair Share (TPS). Pembelajaran dengan metode pengajar membuat dan mengajukan petanyaan, memberikan waktu selama beberapa menit untuk memikirkan tanggapan yang akan diberikan, kemudian meminta siswa membentuk pasangan dengan teman mereka. Think(Berpikir) mengharuskan siswa untuk berhenti dan menata pikiran mereka. Pair (Pasangan) dan Share (Berbagi) mendorong siswa untuk membandingkan dan membedakan pemahaman mereka dengan teman yang lain, selanjutnya siswa mengutarakan ke depan kelas sedangkan yang lain menanggapi apa yang sedang diutarakan oleh salah satu siswa dengan mengajukan pertanyaan.
Pembelajaran kooperatif dengan teknik Think Pair Share (TPS) diharapkan dapat memberikan hasil ketuntasan belajar siswa yang lebih baik daripada menggunakan model pembelajaran yang pernah digunakan di SMP Negeri 2 Sukowono. Selain itu juga, menurut guru bahasa indonesia kelas VII D SMP Negeri 2 Sukowono, metodeThink Pair Share (TPS)tidak pernah digunakansebagai strategi dalam pembelajarannya. Sehubungan dengan hal itu, maka diadakan penelitian dengan judul “Peningkatan Kemampuan Berbicara Melalui Metode Think Pair Share (TPS) dengan Aspek Psikologi Siswa dalam Menceritakan Tokoh Idola Pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 2 Sukowono Tahun Ajaran 2015/2016”.


2.    METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan dalam bentuk siklus berulang-ulang, empat bagian utama yang ada dalam setiap siklus adalah sebagai berikut: (1) perencanaan (palanning), (2) pelaksanaan (acting), (3) pengamatan (observing), dan (4) refleksi (reflecting). Subjek penerima tindakan ini adalah siswa kelas VII D SMP Negeri 2 Sukowono. Jumlah siswa kelas VII D sebanyak 28 siswa, yang terdiri dari 20 siswa laki-laki dan 8 orang siswa perempuan. Sekolah yang digunakan dalam penelitian ini adalah SMP Negeri 2 Sukowono. Metode yang digunakan dalam pembelajaran yaitu Think Pair Share (TPS).



3.    HASIL DAN PEMBAHASAN

Kegiatan pembelajaran menceritakan tokoh idola dilaksanakan selama 2 kali pertemuan. Kegiatan pembelajaran pada pertemuan pertama adalah pelaksanaan pratindakan yaitu studi pendahuluan, pada pratindakan ini peneliti melakukan pengamatan pada proses pembelajaran dikelas yang dilakukan oleh guru bahasa Indonesia, untuk itu dilakukan refleksi awal pada observasi pratindakan untuk mengetahui kekurangan dan apa saja kendala yang dihadapi oleh guru pada saat pembelajaran menceritakan tokoh idola.
Tindakan selanjutnya yaitu siklus I kegiatan ini yaitu tindakan awal yang dilakukan oleh guru peneliti untuk menerapkan metode baru yang akan digunakan dalam pembelajaran di kelas, agar nilai siswa dapat meningkat. Pelaksanaan tindakan yang dilakukan pada siklus I diharapkan mampu memperbaiki kekurangan dan kelemahan siswa serta mampu meningkatkan kemampuan siswa khususnya dalam pembelajaran menceritakan tokoh idola. Tahapan tindakan ini dilakukan secara bersamaan dengan tahapan observasi atau pengamatan.
Guru melakukan perencanaan kegiatan pada tahap awal tindakan siklus I dalam kelas berupa menyusun RPP, menyiapkan materi, dan menyiapkan penilaian dalam lembar observasi pada siswa. Tindakan siklus I harus direfleksi supaya tidak terjadi masalah dalam penerapan metode Think Pair Share (TPS) oleh peneliti pada penelitian selanjutnya. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti pada siklus I masih terdapat masalah pada kegiatan guru dan siswa pada saat pembelajaran menceritakan tokoh idola berlangsung dan terdapat masalah pada RPP, yaitu penambahan pada kegiatan inti siswa yaitu menambah pembelajaran menulis hanya untuk mempermudah siswa dalam memahami tokoh idola yang terdapat dalam artikel atau biodata tokoh idola yang telah dibawa oleh masing-masing siswa. Oleh karena itu peneliti melakukan tindakan selanjutnya yaitu siklus II.
Berikut adalah langkah-langkah pembelajaran dengan metode Think Pair Share (TPS).
(1)   Guru menyampaikan pendahuluan: (a)  motivasi; (b) menyampaikan  tujuan dasar diskusi; dan (c) apresiasi, dan (d) menjelaskan tujuan diskusi.
(2)   Guru mengarahkan diskusi dengan mengajukan pertanyaan awal/permasalahan.
(3)   Menyelenggarakan diskusi (a) membimbing/mengarahkan siswa dalam mengerjakan LKS secara mandiri (think), (b) membimbing/mengarahkan siswa dalam berpasangan (pair), (c) membimbing/mengarahkan siswa dalam berbagi (share), (d) menerapkan waktu tunggu, dan (e) membimbing kegiatan siswa.
(4)   Mengakhiri diskusi
(5)   Melakukan tanya jawab singkat tentang proses diskusi dan Membantu siswa membuat rangkuman diskusi dengan tanya jawab singkat.
Pembelajaran dengan model Think Pair Share (TPS) berorientasi pada belajar kelompok kecil yang heterogen dengan beranggotakan 2 orang atau berpasangan yang dibentuk oleh guru. Setelah kelompok terbentuk, guru memberikan tugas berupa permasalahan-permasalahan yang harus mereka diskusikan jawabannya. Setelah diskusi antar kelompok selesai, masing-masing kelompok berpasangan maju ke depan kelas untuk mempresentasikan hasil dari diskusi yang dilakukan oleh masing-masing kelompok, selanjutnya kelompok lain memperhatikan dan menanggapi hasil dari kelompok yang sedang presentasi.
Hasil yang diperoleh berdasarkan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan guru peneliti dan siswa mengalami peningkatan. Hal ini diperoleh dari nilai rata-rata kegiatan siklus I yaitu 3,9 dengan kriteria penilaian baik dan nilai rata-rata kegiatan pada siklus II yaitu 4,9 dengan kriteria penilaian sangat baik, diketahui juga bahwa hasil penelitian dari kegiatan pembelajaran siswa mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata kegiatan siklus I yaitu 3,9 dengan kriteria penilaian baik dan nilai rata-rata kegiatan pada siklus II yaitu 4,8 dengan kriteria penilaian sangat baik.
Selanjutnya yaitu hasil yang diperoleh siswa dalam menceritakan tokoh idola, dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan hasil dalam pembelajaran menceritakan tokoh idola secara individual. Namun pada studi pendahuluan terjadi penurunan terjadi karena pada nilai rata-rata sebesar 67,25 dan siklus 1 62,85 sedangkan persentase kesuksesan pada studi pendahuluan 39,28% dan siklus I 32,14%. Akan tetapi terjadi peningkatan pada siklus I dengan siklus II. Pada siklus I 62,85 dan siklus II 70. Meskipun mencapai kriteria ketuntasan minimal secara individual. Terbukti dengan nilai presentase kesuksesan pada siklus I sebesar 32,14% menjadi 50% pada siklus II, terjadi peningkatan sebesar 17,86% dari seluruh siswa. Namun secara klasikal pada kelas VII D masih belum meningkat, karena masih belum mencapai ketuntasan minimal yaitu 85% dari seluruh siswa.
Berdasarkan aspek psikologi siswa bahwa, diketahui nilai yang mendominasi pada tokoh idola yang dipilih oleh siswa yaitu atlet olahraga sebesar 36,10% dari seluruh siswa, pada grafik alasan siswa memilih karakter tokoh, nilai yang paling banyak dipilih siswa yaitu suka dengan bakat idola dengan nilai 38,88%, sementara pada nilai tokoh idola dapat memengaruhi siswa, nilai yang banyak diperoleh yaitu tokoh dapat menginspirasi siswa dengan nilai 69,44% dalam hal ini dapat dikatakan bahwa siswa kelas VII D SMP Negeri 2 Sukowono, apabila dilihat dari aspek psikologi, siswa lebih suka dengan atlet olahraga, karena siswa suka dengan bakat idola tersebut, atlet olahraga bagi siswa kelas VII D dapat menginspirasi siswa untuk menjadi seperti tokoh yang diidolakan oleh siswa.

4.    SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan peningkatan kemampuan keterampilan berbicara pada kelas VII D SMP Negeri 2 Sukowono setelah diterapkannya metode Thing Pair Share (TPS) tahun pelajaran 2015/2016, dapat disimpulkan bahwa Proses pembelajaran berbicara dalam menceritakan tokoh idola siswa kelas VII D SMP Negeri 2 Sukowonopeneliti melakukan tindakan prasiklus, siklus I, dan siklus II pada pembelajaran menceritakan tokoh idola, dengan didampingi oleh guru bahasa Indonesia. Terdapat beberapa penilaian terhadap aktivitas guru dan siswa dan penilaian keterampilan berbicara dalam menceritakan tokoh idola.
            Hasil pembelajaran menceritakan tokoh idola pada siswa kelas VII D SMP Negeri 2 Sukowono dapat dikatakan meningkat secara individual, meskipun ada beberapa nilai siswa yang masih di bawah Ketentuan Ketuntasan Minimum (KKM). Namun secara klasikal masih belum meningkat karena tidak mencapai nilai Ketentuan Ketuntasan Minimum (KKM) secara klasikal yaitu 85% dari jumlah keseluruhan siswa. Hal ini karena pada siklus II nilai kemampuan berbicara siswa SMP Negeri 2 Sukowono dengan menggunakan metode Think Pair Share (TPS) belum meningkat. Peneliti dalam hal ini melakukan observasi dari aspek psikologi, tindakan ini bertujuan untuk mengetahui aspek psikologi siswa dalam menceritakan tokoh idola, agar guru dapat melakukan pendekatan secarapsikologi kepada siswa apabila nilai keterampilan berbicara pada tindakan yang dilakukan tidak meningkat. Dengan cara memberikan pemahaman tentang tokoh yang diidolakan oleh masing-masing siswa.

DAFTAR RUJUKAN
Ali, Muhammad dan Mohammad
Asrori. 2015. Psikologi
Remaja Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Bumi Aksara.
Al-Tabani, Trianto Ibnu Badar. 2015. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, dan Kontekstual. Jakarta: PT. Kharisma Putra Utama.
Barkley, Elizabert E. dan Patricia Cross dkk.2014. CollaborativeLearningTechniques. Bandung: Nusa Media.
Chaer, Abdul. 2009. Psikolinguistik
Kajian Teoretik. Jakarta: PT.
Rineka Cipta.
Djiwandono, M.Soenardi. 2008. Tes Bahasa-Pegangan Bagi Pengajar Bahasa. Jakarta: Indek.
Nurgiyantoro, Burhan. 2010. Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis
Kompetensi. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.           
Pratiwi, Ida Ayu Ekayudha. 2012. Peningkatan Keterampilan Berbicara Dengan Metode Debat Plus dalam Proses Pembelajaran Bahasa Inggris pada Siswa Kelas XI IPA SMA Pariwisata Kertha Wisata Denpasar. Denpasar. Program Pascasarjana Universitas Udayana.
Saddhono, Kundharu. 2014. Pembelajaran Keterampilan Berbahasa Indonesia.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sutantri, Dwi. 2010. Pembelajaran Kooperatif Dengan Teknik Two Stay Two Stray untuk Meningkatkan Ketuntasan hasil Belajar Biologi Pokok Bahasan Ekosistem Siswa Kelas VII B Semester Genap SMPN 1 Ledokombo Tahun Ajaran 2009/2010. Jember. Program Sarjana Universitas Muhammadiyah Jember.
Suyadi. 2012. Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Diva Press.Tampubolon, Saur. 2014. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Erlangga.
Wiyatmi. 2011. Psikologi Sastra
Teori dan Aplikasinya.
Yogyakarta: Kanwa Publisher.

No comments:

Post a Comment