PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS SISWA
KELAS VIIID SMP NEGERI 2
KALIBARU
TAHUN PELAJARAN 2015/2016
Nanik Purwati
1210221030
ABSTRAK
Kemampuan menulis pada siswa kelas VIII di SMP Negeri 2 Kalibaru nilai
masih rendah yakni rata-rata siswa dibawah KKM, guru masih belum menggunakan
model pembelajaran yang inovatif model
yang diterapkan adalah ceramah dan penugasan serta pembelajaran masih terpaku
pada LKS dan buku paket. Hal ini membuat siswa kurang aktif dan cenderung pasif
dalam mengikuti proses pembelajaran, untuk mengatasi
permasalahan tersebut perlu dilakukan tindakan dengan menerapkan
model pembelajaran example non example. Tujuan penelitian ini ialah mendeskripsikan
proses pembelajaran dan peningkatan kemampuan menulis dengan menggunakan model pembelajaran example non example siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Kalibaru Tahun
pelajaran 2015/2016. Jenis penelitian yang
digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri empat tahapan yakni
perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi atau pengamatan, dan evaluasi/refleksi. Hipotesis
penelitian dalam penelitian
ini adalah penerapan model pembelajaran example
non example secara klasikal baik sedangkan secara individu baik sekali
dalam meningkatkan kemampuan menulis siswa. Teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, tes,
wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan
observasi siklus I siswa kurang aktif dan siklus II siswa aktif dengan adanya
contoh dari example. Berdasarkan prates hasil belajar yang diperoleh yaitu siswa
yang mencapai ketuntasan belajar sebanyak 10 orang (37.03%), pada siklus
I dengan materi berita siswa yang mencapai ketuntasan belajar meningkat menjadi 19 orang (73.07%), dan pada siklus
II dengan
materi menulis poster meningkat menjadi 20 orang (80.00%).
Berdasarkan wawancara siklus I, menurut guru model pembelajaran example
non example efektif untuk diterapkan dan wawancara siklus II, guru tertarik
untuk menerapkan model pembelajaran
example non example.
Kata Kunci: penerapan, model pembelajaran example
non example, menulis teks berita, menulis poster
USING OF LEARNING MODEL EXAMPLE NON EXAMPLE TO IMPROVE STUDENTS’ WRITING SKILLS CLASS VIIID
SMP NEGERI 2 KALIBARU KAB. BANYUWANGI
IN THE ACADEMIC YEAR 2015/2016
Nanik Purwati
1210221030
ABSTRACT
The score of writing ability at the eighth grade students at SMP Negeri 2 Kalibaru is still low under average of standard minimum score. The teacher do not use innovative learning in the teaching and learning writing process in the classroom. the teacher still use speech method and just giving a task in the students’ module. this case caused the students less active and passive and in teaching and learning process. to improve their problem, it needs to give new method by using example and non-example. The objective of this research is to describe learning process and improving students’ writing skill by using example and non example method among the VIII SMP Negri 2 Kalibaru in the 2015/2-16 Academic Year. The kind of this research is Classroom Action Research whic has four steps. They are planning, acting, observing and reflecting. The hypothesis of this research is using example and non example method through classically is good but through individually excellent to improve students’ writing skill.The technique of collecting data this research is observation, test, interview and documentation. based on the observation in cycle 1 the students less active and in cycle 2 the students are active with using example. Based on the students’ result pretest is there are 10 students who achieve the minimum standard score or 37,03%. in cycle 1 by using writing a news there are 19 students who achieve the minimum standard score or 73,07%. in cycle 2 by using writing a poster there are 20 students whi achieve the minimum standard score or 80.00%. based on the interview in cycle 1 the teacher said the using of example and non example is enough effective to applying in the classroom. then the interview of cycle 2 the teacher wanted to apply example and non example learning method.
Keywords: using, write a news, writing posters, instructional model example non-example
1. PENDAHULUAN
Pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah terdiri atas empat aspek
keterampilan berbahasa yaitu keterampilan menyimak, keteram-pilan berbicara,
keterampilan mem-baca, dan keterampilan menulis. Keterampilan menulis merupakan
salah satu keterampilan berbahasa yang rumit dan kompek karena dalam menulis
seluruh unsur keterampilan berbahasa dilibatkan untuk menghasilkan sebuah karya
tulis. Menurut Dalman (2012:3) menyatakan bahwa menulis merupakan kegiatan komunikasi
berupa penyampaian pesan (informasi) secara tertulis kepada pihak lain dengan
menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya. Keterampilan menulis dapat membantu siswa
mengembangkan kemampuan berbahasa yang diperlukannya. Siswa dapat menuangkan
segala ide, gagasan, pendapat, dan perasaan dalam sebuah tulisan, ide dan
gagasan akan lebih berarti jika diungkapkan dalam sebuah karya tulis. Kemampuan
siswa dalam menuangkan dalam menuangkan ide dan gagasan dalam sebuah karya
tulis dapat diasah melalui pembelajaran di sekolah. Semakin sering siswa
berlatih menulis, maka kemampuan menulisnya akan semakin meningkat.
Kegiatan menulis beraneka ragam diantaranya menulis teks berita dan
menulis poster. Teks berita merupakan tulisan yang bertujuan untuk menyampaikan
informasi mengenai berbagai hal kepada pembacanya. Teks berita berisi pemaparan
tentang suatu kejadian atau peristiwa yang terjadi secara faktual. Dalam
kegiatan menulis teks berita, siswa perlu mengetahui unsur berita 5W+1H
yaitu:
(1) apa; (2) dimana; (3) kapan; (4) siapa; (5 )mengapa dan (6) bagaimana.
kelebihan memiliki kemampuan menulis teks berita bagi siswa yaitu memperluas
pengetahuan dan dapat menuangkan gagasan seta ide-ide yang dimiliki. Oleh
karena itu, siswa perlu memiliki kemampuan dalam menulis berita. Menulis Poster
adalah salah satu materi menulis yang harus dikuasai siswa SMP dan MTs.
Keterampilan menulis poster membutuhkan kreativitas siswa untuk menyusun kata
atau serangkaian kata yang singkat namun dapat mewakili maksud yang dibantu
dengan gambar atau ilustrasi tertentu. Poster yang dibuat juga harus
memperhatikan tampilan dan bahasa poster.
Sesuai dengan KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) tahun 2006
tentang materi pelajaran bahasa indonesia SMP, diantaranya pembelajaran menulis
yang diajarkan adalah menulis berita dan menulis poster untuk kelas VIII yang terdapat pada SK (12)
yaitu “mengungkapkan informasi dalam bentuk rangkuman, teks berita,
slogan/poster” dan KD (12.2) yaitu “menulis teks berita secara singkat, padat,
dan jelas” dan KD (12.3) yaitu “menulis slogan/ poster untuk berbagai keperluan
dengan pilihan kata dan kalimat yang bervariasi serta persuasi”. Pembelajaran
ini bertujuan melatih siswa dalam menulis teks berita dan menulis poster yang
baik dan benar, untuk memotivasi diri serta
menambah wawasan dalam bidang kebahasaaan.
Berdasarkan observasi yang dilakukan, peneliti
menetapkan SMP Negeri 2 Kalibaru, Kab.
Banyuwangi sebagai lokasi penelitian yang disebabkan oleh beberapa
faktor diantaranya cara mengajar guru lebih banyak menggunakan metode ceramah
dan pemberian tugas, aktivitas siswa selama pembelajaran cenderung pasif, belum
pernah dilakukan penelitian yang sejenis dengan penelitian ini, lokasi sekolah
terletak dipinggiran perkotaan dan kesediaan SMP Negeri 2 Kalibaru, Kab. Banyuwangi sebagai tempat penelitian.
Permasalahan yang peneliti dapatkan ketika melakukan observasi dan
wawancara dengan guru bahasa Indonesia menunjukkan bahwa keterampilan menulis
pada siswa kelas VIIID di SMP Negeri 2 Kalibaru, Kab. Banyuwangi masih kurang. Hal ini terlihat dari
nilai rata-rata siswa yang nilainya dibawah kriteria ketuntasan minimal
(KKM) untuk mata pelajaran bahasa
Indonesia yang mencapai nilai 76. Selain itu, guru masih jarang atau belum
pernah di ajarkan dengan menggunakan model pembelajaran yang inovatif, model
yang diterapkan adalah ceramah dan penugasan serta pembelajaran masih terpaku
pada LKS dan buku paket. Hal ini membuat
siswa kurang aktif dan cenderung pasif dalam mengikuti proses pembelajaran.
Berkaitan dengan per-masalahan pembelajaran dalam menulis, maka
diperlukan solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut. Salah satu upaya yang
dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut yaitu menerapkan model
pembelajaran example non example yang
diharapkan dapat mengatasi kesulitan yang dialami siswa SMP
Negeri 2 Kalibaru, Kab.
Banyuwangi kelas VIIID dalam pembelajaran menulis. Hal itu dinilai
sesuai untuk mengatasi kesulitan siswa dalam pembelajaran menulis karena model
pembelajaran example non example didasarkan
atas contoh. Contoh dapat diambil dari kasus atau gambar yang relevan dengan
kompetensi dasar. Dengan cara ini dapat menumbuhkan keterampilan siswa dalam
pembelajaran menulis.
Model pembelajaran example non example adalah model pembelajaran yang
menggunakan gambar sebagai media untuk menyampaikan materi pembelajaran. Model
pembelajaran ini bertujuan mendorong siswa untuk berfikir kritis dengan
memecahkan permasalahan-permasalahan yang termuat dalam contoh-contoh gambar
yang disajikan. Model pembelajaran example
non example diaplikasikan untuk meningkatkan kemampuan menulis siswa. Hal
ini dikarenakan pembelajaran model pembelajaran ini memiliki beberapa kelebihan. Huda
(2013:236) mengemukakan kebihan model pembelajaran example non example yaitu siswa lebih
kritis dalam menganalisis gambar, siswa mengetahui aplikasi dari materi berupa
contoh gambar dan siswa diberi kesempatan untuk mengemukakan pendapatnya.
2. METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang dilakukan dalam penulisan ini
adalah menggunakan PTK (Penelitian Tindakan Kelas). Menurut Tampubolon (2014:19) berpendapat bahwa
penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh pendidik di
dalam kelasnya melalui refleksi diri. Tujuannya adalah untuk memperbaiki
kinerjanya sebagai pendidik sehingga hasil belajar peserta didik menjadi
meningkat. Penentuan tahap-tahap penelitian tindakan kelas ini mengacu
pada pernyataan Tampubon (2014:28) bahwa desain siklus
PTK terdiri atas empat, yakni a) perencanaan tindakan, b) pelaksanaan
tindakan, c) observasi atau pengamatan, dan d) evaluasi/refleksi, yang terangkai pada masing-masing siklus. Apabila
melalui kegiatan refleksi diketahui kekurangan atau permasalahan pada siklus I,
maka dapat direfleksikan untuk
dilanjut ke siklus II dengan RPP berbeda sedangkan yang sama adalah SK dan model
pembelajaran karena penelitian tindakan kelas bukan remedial teaching. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIIID SMP
Negeri 2 Kalibaru tahun pelajaran 2015/2016, yang berjumlah 27 siswa terdiri atas 17 siswa putri dan 10
siswa putra. Peneliti mengambil subjek penelitian di SMP Negeri 2
Kalibaru, Kab.Banyuwangi didasari
oleh observasi dan wawancara yang diterima dari guru bahasa Indonesia di
sekolah tersebut bahwa kemampuan siswa dalam
pembelajaran bahasa Indonesia masih belum cukup baik, terutama pada
pembelajaran penulisan. Penelitian dilakukan di
SMP Negeri 2 Kalibaru, Kab.Banyuwangi yang beralamat di Jalan jember 91
Kalibaru Kab. Banyuwangi. Pemilihan SMP
Negeri 2 Kalibaru, Kab. Banyuwangi
sebagai lokasi penelitian didasarkan pada pengamatan dan wawancara terdapat
permasalahan pembelajaran bahasa Indonesia khususnya pembelajaran menulis,
karena nilai siswa kurang memuaskan atau ≤ KKM
dan guru masih menggunakan model ceramah dan penugasan dalam
pembelajaran serta belum diterapkan model pembelajaran yang inovatif.
Prosedur penelitian
ini meliputi (1) studi pendahuluan, (2) perencanaan tindakan, (3)
pelaksanaan tindakan, (4) observasi, dan (5) refleksi. Kriteria kesuksesan pada penelitian ini adalah dengan mengukur
ketuntasan belajar klasikal siswa dengan indikator ketuntasan belajar 80%. daya serap perorangan
yaitu seorang siswa dikatakan tuntas belajar apabila telah mencapai skor 76 dari skor maksimal 100
dan daya serap klasikal yaitu
suatu kelas dikatakan tuntas belajar apabila terdapat minimal 80% yang telah mencapai 76 dari skor maksimal 100. Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data
penelitian adalah instrumen non tes dan instrumen tes.
3.
PEMBAHASAN
a)
Proses Pembelajaran Menulis Siswa dengan Penerapan Model Pembelajaran Example
Non Example
Kegiatan
siklus I dilakukan dengan penerapan
model pembelajaran example non example
pada pembelajaran menulis teks berita siswa
kelas VIIID SMPN 2 Kalibaru tahun pelajaran 2015/2016. Proses
pembelajaran menulis berita dengan penerapan
model pembelajaran example non
example yaitu (a) Guru
membentuk kelompok yang masing-masing terdiri dari 5-6 siswa; (b) Secara
berkelompok siswa memperhatikan
gambar yang disertai petunjuk
berupa deskripsi berita yang merupakan example non example berita dan guru juga
membimbing siswa menemukan unsur 5W+1H yang terdapat pada gambar dan petunjuk
berupa deskripsi; (c) Guru memberi
tugas kelompok dengan memberikan gambar yang berbeda kepada masing-masing
kelompok dan memberi kesempatan pada siswa untuk memperhatikan/ menganalisa
gambar; (d) Siswa berdiskusi bersama kelompoknya, mendata unsur 5W+1H dan informasi
apa saja yang akan dijadikan bahan dalam menyusun teks berita; (e) Secara
individu siswa menulis teks berita dengan memperhatikan penulisan judul berita,
kelengkapan unsur 5W+1H, bahasa berita dan kontruksi kalimat saat proses
menulis teks berita guru memamtau dengan mendekati siswa yang sedang menulis
teks berita; (f) Perwakilan kelompok maju untuk membacakan unsur berita 5W+1H
yang telah ditemukan dari gambar dan petunjuk berupa deskripsi bersama
kelompoknya dan menunjukkan kontruksi kalimat dalam berita yang telah disusun
secara individu sedangkan kelompok lain memperhatikan dan memberikan tanggapan,
peneliti memberikan penguatan.
Kegiatan
perencanaan pada siklus II dilaksanakan tentang materi berbeda yaitu menulis
poster dengan SK dan model pembelajaran yang sama alasannya penelitian tindakan
kelas bukan remedial teaching,
sehingga RPP setiap siklus berbeda sementara yang sama adalah SK dan model
pembelajaran. Proses pembelajaran menulis poster dengan penerapan model pembelajaran example non example yaitu (a)
Guru membentuk kelompok yang masing-masing terdiri dari 5-6 siswa; (b) Secara
berkelompok siswa memperhatikan
gambar yang disertai petunjuk
poster yang merupakan example non example poster dan guru
membimbing siswa memahami jenis poster apa yang terdapat pada example
non example poster,
membimbing siswa memahami bahasa poster serta membimbing siswa dalam berdiskusi
desain atau tampilan, warna yang sesuai dengan poster yang terdapat pada
gambar; (c) Guru memberi
tugas kelompok dengan memberikan gambar yang berbeda kepada masing-masing
kelompok dan memberi kesempatan pada siswa untuk memperhatikan/ menganalisa
gambar; (d) Siswa berdiskusi bersama kelompoknya, menentukan jenis poster apa
yang terdapat pada gambar dan petunjuk yang diberikan guru; (e) Secara individu
siswa menulis poster dengan sesuai dengan jenis poster secara kelompok dengan
memperhatikan tampilan dan bahasa poster, saat proses menulis poster; (f)
Perwakilan kelompok maju untuk menunjukkan jenis poster yang telah ditemukan dari
gambar dan petunjuk bersama kelompoknya dan menunjukkan poster yang dikerjakan
secara individu dengan memperhatikan
ukuran dan dominasi, warna yang digunakan serta bahasa poster sedangkan
kelompok lain memperhatikan dan memberikan tanggapan, peneliti memberikan
penguatan.
b)
Peningkatan Kemampuan Menulis dengan Pembelajaran Penerapan Model Pembelajaran Example
Non Example
Penerapan
model pembelajaran example non example
dalam pembelajaran menulis dapat meningkatkan hasil belajar siswa terbukti pada
materi menulis teks berita siklus I hasil
belajar siswa lebih besar dibandingkan prates, walaupun belum mencapai ketuntasan hasil
belajar siswa secara klasikal. Siklus II dengan
materi menulis poster, menunjukkan peningkatan yang dapat dilihat dengan
berhasilnya ketercapaian ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal.
Berikut merupakan perbandingan hasil belajar siswa tahap prates, siklus I, dan
siklus II.
Nilai prates masih tergolong
rendah karena belum mencapai KKM yang ditetapkan sekolah, ada 10 orang siswa
yang mendapatkan nilai ≥ 76 dan 17 siswa mendapatkan nilai < 76. Dilihat
dari ketuntasan belajar secara klasikal dari kemampuan menulis teks berita
diperoleh presentase sebesar 37.03% sehingga
belum mencapai kriteria kesuksesan klasikal yang telah ditetapkan. Berdasarkan
hasil tes pada siklus I dengan materi
menulis berita mengalami peningkatan dari nilai prates. Nilai prates diperoleh
37.03% mengalami peningkatan menjadi 73.07% pada siklus I, akan tetapi belum mencapai
standar ketuntasan klasikal yang telah ditentukan yaitu 80%. Kegiatan
perencanaan pada siklus II dilaksanakan tentang materi berbeda yaitu menulis
poster dengan SK dan model pembelajaran yang sama alasannya penelitian tindakan
kelas bukan remedial teaching,
sehingga RPP setiap siklus berbeda sementara yang sama adalah SK dan model
pembelajaran. Berdasarkan hasil tes pada
siklus II mengalami peningkatan dari nilai siklus I, dari nilai siklus I
diperoleh 73.07% mengalami peningkatan menjadi 80.00% pada siklus II dengan
materi menulis poster dan telah mencapai standar ketuntasan klasikal yang telah
ditentukan.
3. Pembuktian Hipotesis
Berdasarkan
hasil penelitian terjadi peningkatan hasil belajar siswa dari nilai prates yang
diperoleh sebesar 37.03% menjadi 73.07% pada siklus I dengan materi menulis
berita, kemudian diadakan siklus II pada materi menulis poster yang hasilnya
lebih meningkat dengan presentase sebesar 80.00% dan sekaligus memenuhi
ketuntsan klasikal. Berdasarkan perhitungan persentase skala empat, hipotesis
penelitian dalam penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran example non example secara klasikal baik
sedangkan secara individu baik sekali dalam meningkatkan kemampuan menulis
siswa kelas VIIID SMP Negeri 2 Kalibaru,
Kabupaten Banyuwangi tahun pelajaran 2015/2016.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian
dan pembahasan terhadap hasil penelitian tentang peningkatan kemampuan menulis
dengan penerapan model pembelajaran example non example dapat didimpulkan
sebagai berikut.
1. Proses pembelajaran
menulis siswa kelas VIIID SMPN 2 Kalibaru,
Kab. Banyuwangi tahun pelajaran 2015/2016 dengan
penerapan model pembelajaran example non example sebagai berikut.
Kegiatan siklus I dengan materi menulis berita (a) siswa memperhatikan dan
memahami contoh penulisan berita dari gambar dan petunjuk berupa deskripsi (example non example); (b) siswa
mengidentifikasi unsur-unsur berita 5W+1H pada tugas kelompok; (c) secara
individu siswa menulis berita berdasarkan gambar dan petunjuk berupa deskripsi
serta unsur berita yang telah didiskusikan bersama kelompoknya dengan
memperhatikan penulisan judul berita, kelengkapan 5W+1H, bahasa berita dan
kontruksi kalimat. Kegiatan siklus II dengan materi menulis poster (a) siswa
memperhatikan dan memahami contoh penulisan poster dari gambar dan petunjuk (example non example); (b) secara
berkelompok siswa berdiskusi menentukan jenis poster dari gambar dan petunjuk
yang diberikan guru; (c) secara individu siswa menulis poster berdasarkan
gambar dan petunjuk dan sesuai dengan jenis poster yang telah didiskusikan
bersama kelom-poknya dengan memperhatikan tampilan dan bahasa poster.
2. Terdapat peningkatan
kemampuan menulis siswa siswa
kelas VIIID SMPN 2 Kalibaru, Kab.
Banyuwangi tahun pelajaran
2015/2016 dengan penerapan model
pembelajaran example non example. Hasil
belajar siswa meningkat dari prates sebesar 37.03% menjadi 73.07% pada siklus I, kemudian siklus II
dengan materi berbeda yaitu menulis poster mengalami peningkatan menjadi 80.00%
telah mencapai standar ketuntasan klasikal yang telah ditentukan yaitu 80%.
DAFTAR RUJUKAN
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian-Suatu
Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Aqib, Zainal. 2013. Model-Model, Media, dan Strategi
Pembelajaran Konteksual (Inovatif). Bandung: CV Yrama Widya.
Barus, Sedia Willing. 2010. Jurnalistik Petunjuk Teknis Menulis Berita. Jakarta: Erlangga.
Chaer, Abdul. 2010. Bahasa Jurnalistik. Jakarta: Rineka
Cipta.
Dalman, H. 2015. Keterampilan Menulis. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Djuraid, Husnun N. 2007. Panduan Menulis Berita. Malang: UPT Penerbit Universitas
Muhammadiyah Malang
Habsari, Roro Ayu.2012. Peningkatan Kemamampuan Menulis Teks Berita dengan Menggunakan Media
Gambar Siswa Kelas VIIID SMP Negeri 1 Mayang Kabupaten Jember. Skripsi
tidak diterbitkan. Jember: FKIP Universitas Muhammadiyah Jember.
Huda, Miftahul. 2015. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka
Belajar.
Kusumaningrat, Hikmat dan Pernama Kusumaningrat.
2014. Jurnalistik Teori dan Praktik.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Miadiarti, Sekar. 2014. Meningkatkan Kemampuan Menulis Teks Berita Siswa Kelas VIIIA SMP Negeri
1 Candipuro Melalui Pendekatan Saintifik dengan Teknik Mind Mapping.
Skripsi tidak diterbitkan. Jember: FKIP Universitas Jember.
Nurgiyantoro, Burhan.2010. Penilaian Pembelajaran Bahasa. Yogyakarta: BPFE- Yogyakarta.
Pujiono, Setyawan. 2013. Terampil Menulis.
Yogyakarta: Graha Ilmu
Riduwan.2014. Dasar-dasar Statika. Bandung: Alfabeta.
Sanjaya, Wina. 2011. Penelitian Tindakan Kelas.
Jakarta: Kecana Prenada Media Grup.
Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. 2007. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru
Algesindo.
Sumandiria, Haris. 2014. Jurnalistik Indonesia. Bandung: Simbiosa Rakatama Media.
Tampubolon, Saur. 2014. Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Pendidikan dan Keilmuan. Jakarta:
Erlangga.
No comments:
Post a Comment