Kegagalan Pengajaran Bahasa Indonesia
Pengajaran bahasa
merupakan salah satu bentuk pengajaran yang memiliki cara yang berbeda dalam
metode pengajarannya dibandingkan dengan bidang-bidang yang lain. Bahasa
sebagaimana kita ketahui didapatkan oleh seseorang melalui dua hal, yaitu
melalui perolehan dan melalui pembelajaran. Didapatkan melalui perolehan di
sini artinya yakni di mana seseorang untuk pertama kalinya memperoleh bahasa
(masih murni, belum memiliki bahasa) dalam penjelasan hal ini yang dimaksud
yakni bayi atau balita. Sistem kehidupan inilah yang menyerap semua aspek-aspek
tentang bahasa pertamanya dari orang tua, keluarga dan lingkungan sekitarnya
tanpa harus belajar. Contoh: Jika satu bayi dari orang Indonesia diasuh dengan menggunakan bahasa inggris
maka bayi itu akan berbahasa inggris, jadi bahasa yang diperolehnya adalah
bahasa inggris bukan Bahasa Indonesia. Sedangkan yang dimaksud dengan
pembelajaran di sini adalah di mana seseorang yang telah memiliki bahasa
kemudian ingin dapat berbahasa lainnya maka ia harus mempelajari bahasa itu.
Contoh: Seorang berkebangsaan Inggris yang tidak bisa Bahasa Indonesia maka
apabila ia ingin dapat berbahasa Indonesia ia kemudian belajar Bahasa Indonesia dengan pengajar bahasa atau juga dapat belajar
secara otodidak yaitu dengan lingkungan sekitar (dengan hidup di kalangan orang
berbahasa Indonesia). Maka proses yang demikian itu adalah proses pembelajaran.
Untuk memperlancar kegiatan pengajaran bahasa diperlukanlah metode atau
suatu rumusan sistem cara pengajaran karena metode pengajaran merupakan salah
satu faktor yang berperan dalam pengajaran. Peran suatu metode sangatlah besar
dalam suatu pengajaran dan bersangkutan juga dengan siswa yang menjadi objek
pengajaran.
Dalam menerapkan metode pengajaran bahasa ada beberapa hal yang sebaiknya
diperhatikan terlebih dahulu oleh para pengajar yang antara lain adalah sebagai
berikut:
1. Pengajaran harus
disesuaikan dengan kultur sosial dari objek siswa
2. Menggunakan metode yang
dianggap mudah oleh para siswa
3. Melalui pendekatan yang
sifatnya komunikatif dalam kegiatan belajar mengajar
4. Dan lain-lain
Banyak sekali metode-metode dalam pengajaran bahasa
yang sesungguhnya memiliki perbedaan-perbedaan antara satu dengan lainnya yang
mungkin diakibatkan oleh teori-teori bahasa yang berbeda, jenis-jenis deskripsi
bahasa yang beragam dan ide-ide yang beraneka tentang belajar bahasa.
Mengapa adanya kegagalan dalam pengajaran Bahasa
Indonesia? Bahasa Indonesia yang sesungguhnya berasal dari bahasa Melayu Riau
yang kemudian mendapatkan pengaruh-pengaruh dari bahasa daerah-daerah lain dan
juga dari bahasa asing, seperti bahasa-bahasa penjajah kita. Kegagalan di sini
bersumber pada metode yang digunakan karena metode itu menentukan apa dan
bagaimana pengajaran bahasa itu. Pengajaran bahasa dianggap berhasil apabila
siswa dapat mendengar (menyimak), berbicara, membaca, menulis, memiliki banyak
kosakata (vocab) dan juga bertata bahasa (grammar) dengan baik.
Jenis-jenis metode pengajaran Bahasa Indonesia
1. Metode
Langsung 10. Metode Unit
2. Metode
Natural 11. Metode Kontrol Bahasa
3. Metode
Psikologis 12. Metode Mimikri Memorasi
4. Metode
Fonetik 13. Metode Teori Praktek
5. Metode
Membaca 14. Metode Kognisi
6. Metode Tata
Bahasa 15. Metode Dwibahasa
7. Metode
Terjemahan 16. Metode Audiolingual
8. Metode Tata Bahasa
Terjemahan 17. Metode Audiovisual
9. Metode Eklektik
Metode-metode di atas memiliki keunggulan dan juga
kelemahan masing-masing sebagai contoh yakni pada metode langsung yang
menerapkan sistem belajar yang dirasa dapat membuat siswa senang dalam belajar
bahasa karena menggunakan kosakata dan struktur sehari-hari yang dipakai siswa
dengan tata bahasa yang diajarkan menurut situasinya tetapi kelemahan ini
terjadi karena pada umumnya pengajaran dilakukan di kelas dan itu pun dengan
waktu yang berjam-jam.
Pada hakikatnya semua metode pengajaran bahasa terjadi
dari penahapan seleksi, gradasi, persentasi dan repetisi tertentu dari bahan
pelajaran. Oleh karena itu, untuk membedakan suatu metode dengan metode yang
lain kita harus menggunakan keempat tahap tersebut sebagai kriteria. Tahap
seleksi dilakukan karena tidak mungkin mengajarkan semua bidang pengetahuan
tetapi kita harus menyeleksi bagian mana yang akan kita ajarkan. Tahap gradasi
dilakukan karena tidak mungkin kita mengajarkan secara serentak semua yang
telah kita seleksi. Tahap persentasi dilakukan karena tidak mungkin kita
mengajar tanpa mengkomunikasikan sesuatu itu kepada orang lain. Tahap repetisi
dilakukan karena tidak mungkin kita mempelajari sesuatu keterampilan dari suatu
keadaan yang tunggal saja. Semua keterampilan bergantung pada prakteknya.
Guna mencapai keberhasilan dalam pengajaran Bahasa
Indonesia selain menmggunakan metode-metode di atas diperlukan juga
pendekatan-pendekatan dalam pengajaran bahasa, pendekatan ini bertujuan agar
siswa dapat dengan senang dan juga dengan mudah menyerap atau belajar seperti
pendekatan komunikatif yang mempunyai hakikat bahwa bahasa adalah suatu sistem
buat ekspresi makna. Beberapa pendekatan yang lain adalah:
· Pendekatan Situasional
· Pendekatan Audiolingual
· Pendekatan Responsi Fisik Total
· Pendekatan Cara Diam
· Pendekatan Pembelajaran Bahasa Masyarakat
· Pendekatan Alamiah
Beberapa faktor yang menurut saya menjadi penyebab
kegagalan dalam pengajaran Bahasa Indonesia yaitu:
1. Pengajar bahasa yang memang kurang memahami teori bahasa, teori
pembelajaran, tujuan pengajaran, silabus, tipe-tipe kegiatan yang akan
digunakan, peranan pembelajar, peranan pengajar itu sendiri, serta peranan
materi yang akan diajarkan.
2. Situasional yang tidak mendukung terciptanya kegiatan belajar dan mengajar
bahasa seperti pengajar bahasa yang belum mampu berkomunikasi dengan lancar
secara lisan dengan siswa, siswa yang berbeda kultur sosial dengan pengajar
hingga tidak adanya ketertarikan kepada yang diajarkan.
3. Metode yang diterapkan oleh pengajar tidak cocok untuk siswa karena
beberapa hal yang telah disebutkan sebelumnya dan juga alat-alat bantu
pengajaran bahasa yang kurang memadai untuk pengajaran bahasa.
Jadi sebaiknya agar pengajaran bahasa mencapai
keberhasilan seorang pengajar bahasa adalah orang yang berkompeten yaitu orang
yang sepenuhnya mengerti, memahami serta mempunyai ide untuk menemukan jalan
keluar atas masalah pengajaran bahasa yang dihadapinya serta mempunyai tujuan
yang baik dalam mengajarkan bahasa.
No comments:
Post a Comment