Pengertian Menulis
Menulis adalah kegiatan menyusun serta merangkaikan
kalimat sedemikian rupa agar pesan, informasi, serta maksud yang terkandung
dalam pikiran, gagasan, dan pendapat penulis dapat disampaikan dengan baik.
Untukk itu, setiap kalimat harus disusun sesuai dengan kaidah-kaidah gramatika
sehingga mampu mendukung pengertian yang baik. Menulis merupakan suatu kegiatan
produktif dan ekspresif.
Menurut Alek (2010:106), menulis merupakan suatu
kegiatan untukk menciptakan suatu catatan atau informasi pada suatu media
dengan menggunakan aksara. Menulis merupakan suatu kegiatan komunikasi berupa
penyampaian pesan (informasi) secara tertulis kepada pihak lain dengan
menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya. Menulis juga merupakan
sebuah proses kreatif menuangkan gagasan dalam bentuk bahasa tulis (Dalma,2015:3).Menurut
Suparno dan Yunus (2008 :13) menulis merupakan suatu kegiatan penyampaian pesan
(komunikasi) dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya.Berdasarkan
pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa menulis adalah proses penyampaian
pikiran, angan-angan, perasaan dalam bentuk lambang, tanda, tulisan yang
bermakna.
Proses Menulis
Menurut Dewi ( 2007 :123), menulis harus melalui tiga tahap proses
penulisan sebagai berikut.
1)
Tahap
pramenulis diakukan persiapan, terutama menyanggkut materi tulisan.
2)
Tahap
penulisan dilakukan kegiatan menuangkan ide ke dalam tulisan tanpa kekhawatiran
tentang hal-hal seperti tata bahasa, ejaan dan sebagainya.
3)
Tahap
revisi dilakukan atas bagian-bagian tulisan yang dianggap perlu direvisi.
Keterampilan menulis merupakan kegiatan yang sangat penting untuk
ditanamkan sejak dini, karena menulis membutuhkan latihan yang terus menerus.
Akan tetapi, pada kenyataannya saat ini keterampilan menulis kurang mendapat
perhatian dari masyarakat, khususnya orang tua. Mereka kurang menanamkan minat
menulis dan kurang melatih anak-anak mereka agar dapat menulis dengan baik.
Keterampilan menulis mempunyai berbagai macam jenis antara lain menulis karangan
(mengarang), menulis cerpen, menulis puisi, dan menulis surat.
Pengertian Surat
Surat
merupakan kegiatan yang sering dilakukan oleh kebanyakan orang. Kegiatan ini
dapat dilakukan antara satu orang dengan orang lain dan dapat juga seseorang
dengan instansi atau instansi dengan lembaga. Surat menyurat juga merupakan
kegiatan yang penting dalam masyarakat saat ini. Akan tetapi, dalam kegiatan
surat menyurat sekarang ini masih banyak siswa yang kurang memahami dan menuai
kesulitan dalam membuat surat. Kesulitan yang dialami oleh pemakai saat ini
ditemukan dalam penggunaan aturan surat menyurat yang umum, baik dari segi
bahasa maupun bentuknya (Djuharie, 2011:10)
Menurut
Soedjito (2014 :1) ditinjau dari isinya adalah jenis karangan
(komposisi)paparan. Di dalam paparan pengarang mengemukakan maksud dan
tujuannya, menjelaskan apa yang dipikirkan dan dirasakannya. Ditinjau dari
wujud peraturanya, surat adalah percakapan yang tertulis. Ditinjau dari
fungsinya, surat adalah suatu alat atau sarana komunikasi tulis.
Menurut
Nanik (2014:1) surat adalah secarik kertas atau lebih yang berisi percakapan
(bahasa komunikasi) yang disampaikan oleh seseorang kepada orang lain, baik
atas nama pribadi maupun organisasi, lembaga, dan instansi. Adapun percakapan
dalam surat sesuai dengan tatacara bahasa tulis. Isi atau maksud surat dapat
berupa suatu pemberitahuan, permohonan, pernyataan dan sebagainya. Berdasarkan
beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa surat menyurat adalah alat
atau sarana untuk menyampaikan pesan secara tertulis dari pihak satu ke pihak
lain yang berupa pemberitahuan, pernyataan, laporan, undangan, sanggahan, dan
sebagainya.
Tujuan Surat
Surat
masih penting perannya dalam komunikasi, baik untuk kepentingan pribadi maupun
kelompok. Penulisan surat mempunyai tujuan- tujuan tertentu. Menurut Slamet
(2014:3), tujuan penulisan surat dibagi menjadi tiga, sebagai berikut.
1)
Ingin
menyampaikan informasi kepada pihak lain.
2)
Ingin
mendapatkan balasan, reaksi atau tanggapan dari penerima surat tentang
informasi yang disampaikan tersebut.
3)
Memperlancar
arus informasi, sehingga informasi yang di terima jelas.
Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa tujuan surat
adalah untuk menyampaikan sebuah informasi atau menjalin komunikasi secara
terus menerus antara pihak yang satu dengan pihak lainnya, yang dilaksanakan
dengan saling berkirim surat.
Fungsi Surat
Secara
umum surat berfungsi sebagai media komunikasi. Menurut Slamet (2014:4), fungsi
surat dibagi menjadi delapan, sebagai berikut.
1)
Alat
bukti tertulis, misalnya perjanjian. Dipergunakan bila terjadi perselisihan
antar kantor atau pejabat yang mengadakan hubungan korespondensi.
2)
Surat
sebagai dokumen tertulis, misalnya akte kelahiran, surat keputusan (SK), surat
nikah, KTP.
3)
Duta
organisasi atau wakil penulis, misalnya surat-surat yang dikirim oleh suatu
perusahan kepada perusahaan lain atau rekannya.
4)
Surat
sebagai media komunikasi.
5)
Surat
sebagai barometer kemajuan kantor.
6)
Surat
sebagai alat pengingat, bila dipergunakan untuk mengetahui hal-hal yang telah
terlupakan.
7)
Surat
sebagai bukti historis, yaitu digunakan untuk mengetahui atau meyelidiki
kegiatan seseorang.
8)
Pedoman
kerja, yaitupedoman dalam bertugas atau dalam melaksanakan kegiatan.
Menurut
Nanik(2014 :2-3) fungsi surat dibagi menjadi lima, sebagai berikut.
1)
Alat
bukti sebagai tertulis
Surat sebagai
alat bukti tertulis akan dipergunakan apabila terjadi adanya perselisihan
diantara orang atau pejabat yang menulis dan menerima surat tersebut karena
melakukan kegiatan dengan menggunakan media surat.
2)
Bukti
histori
Surat yang
pernah dikirim maupun diterima pada suatu organisasi, lembaga dan instansi dapat dijadikan sebagai bahan
kajian tentang aktivitasnya atau tindakan- tindakan yang pernah dilakukan
selama beberapa tahun trakhir.
Berdasarkan pendapat tersebut disimpulkan bahwa fungsi surat adalah
sebagai alalat komunikasi tertulis serta dokumentasi oleh penulis maupun
pengirim. Selain itu, fungsi surat juga untuk memperpendek jarak antara
pengirim dan penerima surat.
Bagian- bagian surat
Surat
tersusun dari bagian-bagian yang setiap bagian surat tersebut memiliki fungsi
dan cara penulisan tersendiri. Sedamgkan cara meletakkan bagian-bagian surat
tersebut tergantuk bentuk surat yang di pilih.Menurut Soedjito (2024:38),bagian
surat meliputi :
1)
Kepala
2)
Nama
tempat dan tanggal
3)
Nomor
4)
Lampiran
5)
Hal
atau perihal
6)
Alamat
7)
Salam
pembuka
8)
Isi
9)
Salam
penutup dan
10)
Tembusan
Menurut
Slamet (2014:29), bagian surat meliputi :
1)
Kepala
2)
nomor
3)
Tanggal
4)
Lampiran
5)
Hal
atau perihal
6)
Alamat
tujuan
7)
Salam
pembuka
8)
Isi
9)
Salam
penutup
10)
Nama
organisasi atau unit yang mengeluarkan surat
11)
Jabatan
penanda tangan
12)
Tanda
tangan dan penanggung jawab
13)
Tembusan
14)
Inisial
pengonsep dan pengetik
Pengertian Surat Resmi
Surat
resmi atau dinas adalah surat yang dikeluarkan oleh suatu lembaga atau instansi
untuk diberikan kepada lembaga atau instansi lain dan perorangan (Slamet, 2014:59).
Surat resmi atau dinas adalah surat yang berisi masalah kedinasan atau
administrasi pemerintahan.Menurut Nanik (2014: 64) surat resmi surat yang
berisi masalah kedinasan atau bisnis tertentu. Oleh karena itu, pembuatan
surat-surat resmi merupakan bagian dari pekerjaan administratif. Surat- surat
resmi, juga bisa menjadi alat bukti tertulis yang mempunyai kekatan hukum.
Dalam suatu perusahan, surat-surat yang diarsipkan juga menjadi alat bukti
historis dan alat pengingat aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan tersebut. Berdasarkan
uraian diatas, bahwa surat resmi berfungsi sebagai, (1) alat komunikasi,(2)
alat bukti tertulis,(3) alat bukti historis, (4) alat pengingat, (5) duta
organisasi, (6) pedoman kerja.
Berdasarkan
pendapat diatas dapat disimpulkan bahawa surat dinas adalah alat untuk
menyampaikan informasi secara tertulis dari pihak yang satu ke pihak lain yang
berisikan tentang masalah kedinasan dan kepemerintahan yang ditulis oleh
instansi pemerintahan dan ditunjukan kepada instansi lain, perorangan, dan
organisasi tertentu dan dtulis menggunakan bahasa resmi.
Daftar Rujukan
Arifin, Zainal.
2013. Evaluasi Pembelajaran.Bandung :
PT Remaja Rosdakarya.
Chaer,
Abdul. 2006. Tata Bahasa Praktis Bahasa
Indonesia. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Dalma. 2012. Keterampilan Menulis. Jakarta: PT
Rajagrafindo Persada.
Nugiantoro,
Burhan. 2014. Penilaian Pembelajaran
Bahasa. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.
Soedjito. 2014.Surat Menyurat Resmi Bahasa Indonesia.
Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung :
CV Alfabeta.
. 2010. Statistik untuk Penelitian. Bandung : CV Alfabeta.
Suryani,
Nanik. 2014. Korespondensi Bahasa
Indonesia. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Triyatna,
Slamet. 2014.Korespodensi Bahasa
Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Yogyakarta: Mediatera.
No comments:
Post a Comment