Hakikat Laporan Perjalanan
Laporan
Perjalanan
Laporan
perjalanan merupakan tulisan yang menceritakan perjalanan seseorang ke suatu
tempat. Biasanya laporan perjalanan ditulis berdasarkan pengamatan, pengalaman,
dan observasi langsung pada tempat tertentu yang dikunjunginya. Lapoaran
perjalanan dapat disampaikan secara lisan atau pun tertulis. Laporan perjalanan
termasuk karangan prosa yang berbentuk narasi, dan bersifat nonfiksi. Isi yang
dikemukakan bukanlah suatu imajinasi penulis, melainkan suatu yang faktual,
bukan rekaan (Anipudin, dkk. 2012:3)
Laporan
perjalanan yang baik akan mengandung hal penting yang menjadi inti dalam
laporan tersebut dan ditulis dengan bahasa yang komunikatif. Agar menjadi
kominikatif, laporan hendaknya disusun secara logis, sistematis, dan dalam
bahasa yang lugas, padat dan jelas. Laporan dikatakan logis apabila segala
keterangan yang disajikan alasan atau dasar-dasarnya masuk akal. Laporan
dikatakan sistematis apabila keterangan yang dikemukakan diusut dalam urutan
yang memperhatikan pertalian saling menunjang.
Laporan dikatakan dalam bahasa yang
lugas apabila bahasa yang digunakan langsung menunjukkan persoalan, tidak
bertele-teledan tidak menimbulkan penafsiran rangkap. Padat apabila ekonomis
dalam menggunakan kata, namun dengan cakupan makna yang lengkap. Jelas tidak
kabur, tidak berbelit-belit, dan mudah dipahami pembaca.
2.3.1
Jenis-jenis
Laporan
Menurut
Widyamartaya (dalam Mila, 2014:32) laporan dibedakan menjadi lima macam, yaitu:
1) laporan kegiatan, 2) laporan karyawisata, 3) laporan manajerial, 4) laporan
penelitian, dan 5) laporan untuk diskusi kemasyarakatan.
1) Laporan
kegiatan
Laporan
kegiatan adalah suatu laporan setelah menyelenggarakansuatu kegiatan, misalnya:
aksi, bakti, kegiatan sosial, loma mading antar kelas, perlombaan menyanyi
antar sekolah, silaturahmi, kunjungan keluarga, bazar, karyawisata dan
sebagainya.
2) Laporan
karyawisata
Laporan
karyawisata adalah proses penyusunan dan isi laporannya sama dengan laporan
kegiatan. Contohnya dalam rangka pelajaran IPS, para siswa dengan didampingi
para guru melakukan karyawisata ke suatu daerah di pegunungan, misalnya untuk
mengetahui pengaruh alam sekitar terhadap kehidupan dan penghidupan penduduk.
3) Laporan
manajerial
Diantara
berbagai informasi itu terdapat suatu jenis keterangan yang menyangkut
urusan-urusan dalam suatu organisasi atau badan usaha untuk keperluan
pimpinannya. Dokumen yang memuat keterangan ini lazim digolongkan sebagai
laporan manajerial.
4) Laporan
penelitian
Laporan
penelitian adalah kegiatan mempelajari sesuatu dengan seksama, terutama untuk
menemukan fakta-fakta baru atau informasi tentang sesuatu itu, untuk menemukan
teori-teori baru, premis-premis, kaidah-kaidah atau norma-norma lam, ekonomi,
sosial, politik, budaya, dan sebagainya.
5) Laporan
untuk diskusi kemasyarakatan
Laporan untuk diskusi
kemasyarakatan adalah laporan yang diperlukan untuk menumpuk dan mengembangkan
tahu dan cinta kita akan masyarakat dan sesuatu sehingga dengan lebih mudah
kita menyadari dan memahami tugas kita dan menjalankannya pula.
Karakteristik
Laporan Perjalanan
Ada
beberapa ciri yang membedakan laporan perjalanan dengan laporan jenis lain,
yaitu sebagai berikut.
a) Tujuannya
adalah untuk melaporkan perjalanan yang dilaksanakan.
b) Ditulis
setelah melakukan kegiatan perjalanan.
c) Laporan
boleh ditulis secara sistematis dalam bentuk rincian
d) Laporan
boleh ditulis dalam bentuk narasi (cerita)
Menurut
Idrastuti (2010:7) laporan perjalanan disusun menurut pola urutan waktu. Hal
ini berarti laporan perjalanan disusun dari awal sampai akhir perjalanan.
Laporan perjalanan biasanya berbentuk narasi atau rincian. Adapun cara menyusun
laporan perjalanan sebagai berikut.
1. Menentukan
susunan laporan berdasarkan urutan waktu, ruang, atau tema. Urutan waktu yang
digunakan dalam laporan perjalanan adalah urut atau kronologis berdasarkan
peristiwa yang dialami pelapor.
2. Menyusun
kerangka laporan. Kerangka laporan memuat pokok-pokok laporan. Pokok-pokok
laporan perjalanan sebagai berikut.
a.
Judul laporan
b.
Waktu pelaksanaan kegiatan
c.
Peserta
d.
Tempat atau lokasi yang dituju
e.
Tujuan mengadakan perjalanan
f.
Hasil perjalanan.
3. Mengembangkan
kerangka laporan dengan bahasa yang komunikatif.
Menurut
Widyamartaya (dalam Mila, 2014:33) proses penyusunan laporan kegiatan akan
lebih mudah jika dirangsang dengan pertanyaan sebanyak-banyaknya yang berkaitan
dengan hal yang hendak dilaporkan. Pertanyaan itu meliputi seputar 5W+1H (What, Who, When, Where, Why, dan How) seperti dalam menyusun berita.
a) Apa
yang terjadi? Apa peristiwanya?
b) Siapa
saja yang terlibat dalam peristiwa itu?
c) Kapan
peristiwa itu terjadi?
d) Di
mana peristiwa itu berlangsung?
e) Mengapa
peristiwa tersebut terjadi?
f) Bagaimana
proses dan suasana terjadinya peristiwa itu?
Contoh
Laporan Perjalanan
1. Laporan
perjalanan dalam bentuk narasi
Wacana
satu
Laporan
Kunjungan ke Sekolah yang Terkena Gempa Bumi 2006 di Yogyakarta dan Klaten
Gempa bumi Mei
2006 di Daerah Istimewa Yogyakarta dan wilayah selatan Jawa Tengah menyisakan
luka mendalam bagi warga yang terkena musibah. Ribuan orang meninggal, ratusan
ribu rumah rusak ringan, sedang, maupun parah. Sumber pencaharian berupa sawah,
ladang, ternak tidak bisa diharapkan lagi. Infrastruktur juga tidak berfungsi
secara optimal. Ratusan gedung dan sarana-prasarana sekolah hancur.
Setengah tahun
pascagempa bumi masih banyak tempat tinggal maupun infrastruktur yang perlu
dibenahi. Apalagi, saudara-saudara kita masih banyak yang belajar di gedung
sekolah semipermanen, bahkan di tenda-tenda ala kadarnya. Mereka belajar dengan
fasilitas terbatas. Pakaian, sepatu, tas, maupun buku yang mereka gunakan juga
minim. Untuk itu, pengurus OSIS SMP Mutiara Nusantara Surakarta terketuk hati
untuk membantu pelajar di DIY dan Jateng tersebut.
Setelah dibentuk
kepanitiaan, akhirnya terkumpul materi yang akan disumbangkan. Pada hari yang
disepakati rombongan berangkat ke tempat tujuan. Ada dua SMP di Bantul dan dua
SMP di Klaten yang kami tuju. Pada 7 April 2007 pukul 06.00 WIB kami berkumpul
di sekolah. Dengan bersemangat, kami menaikkan barang-barang yang akan
disumbangkan ke dalam mobil. Rombongan menggunakan sebuah Kijang untuk mengangkut
enam siswa yang terdiri atas Joko Waluyo sebagai ketua didampingi Candra
Lukito, Asih Setyaningrum, Wulandari, Setyo Mintarno, dan Lusiana Herawati.
Para siswa tersebut didampingi oleh Bapak Kusdito dan Ibu Harsiningsih sebagai
pembina OSIS. Satu lagi mobil boks untuk mengangkut logistik berupa
perlengkapan sekolah.
Tepat pukul
07.00 WIB kami bergerak ke Bantul. Pukul 09.45 WIB rombongan tiba di SMP
Imogiri. Di sana kami sudah disambut oleh ratusan siswa dan guru. Setelah
dilakukan upacara penyambutan, penyerahan sumbangan dilaksanakan secara
simbolis dan sederhana. Suasana haru meliputi kami hingga derai air mata
membasahi pipi. Perjalanan dilanjutkan ke SMP di Banguntapan, Bantul, kemudian
ke SMP di Klaten. Pukul 13.00 WIB usai sudah tugas kami membantu saudara di
Bantul.
Dengan raut muka
lelah, ucap syukur kami haturkan ke hadirat Allah swt. saat doa penutup yang
kami lakukan di halaman SMP Mutiara Nusantara, sore itu pukul 17.00 WIB.
Teriring harapan, semoga teman-teman
yang terkena musibah gempa selalu diberi ketabahan dan kami pelajar Indonesia
senantiasa diberi kekuatan untuk meneruskan cita-cita bangsa. Amin.
2. Laporan
perjalanan dalam bentuk rincian
Laporan Perjalanan
A. Judul : Menengok Pasar
Kranggan di Jantung Kota Yogyakarta.
B. Waktu : Kamis, 18 Januari
2007.
C. Peserta : Siswa-siswi kelas
VIIIB, SMP Bakti Mulia, Jakarta.
D. Tujuan : 1. Mengenal Kota
Yogyakarta sebagai kota budaya. 2. Menyelami kehidupan masyarakat melalui salah
satu tempat mereka berinteraksi.
E. Sasaran : Perdagangan di Pasar
Kranggan Yogyakarta.
F.
Hasil Kunjungan : 1. Pasar Kranggan adalah pasar tradisonal yang ramai
dikunjungi pembeli.
2. Hiruk pikuk Pasar Kranggan sudah
mulai sejak pagi.
3. Puncak keramaian Pasar Kranggan
terjadi pada pukul 06.00–08.00.
4. Hampir semua komoditas
perdagangan tersedia di Pasar Kranggan.
5. Komoditas yang
terkenal dari Pasar Kranggan yaitu bunga.
G. Penutup : Demikian laporan ini
dibuat semoga bermanfaat.
Jakarta,
22 Januari 2007
Pelapor:
Nur Halimah
DAFTAR RUJUKAN
Anipudin,
Ending, Jahrudin, Delik Iskandar. 2012. Bahasa
dan Sastra Indonesia. Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.
Chaer,
Abdul. 2009. Sintaksis Bahasa Indonesia.
Jakarta: Rineka Cipta.
Dalman.
2015. Keterampilan Menulis. Jakarta:
Rajawali Pers.
Indrastuti,
Novi Kussuji dan Diah Erna Triningsih. 2010. Cakap Berbahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian
Pendidikan Nasional.
Kramadibrata,
Dew aki, Dewi Indrawati, Didik Durianto. 2008. Terampil Berbahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen
Pendidikan Nasional.
Megawati,
Mila. 2014. Analisis Kesalahan Penulisan
Laporan Kegiatan Karya Siswa Kelas VIIC SMP Muhammadiyah 09 Watukebo Tahun
Pelajaran 2013/2014. Skripsi. Jember: Universitas Muhammadiyah Jember.
Moleong,
Lexi J. 2012. Metodologi Penelitian
Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Nurgiyantoro,
Burhan. 2014. Penilaian Pembelajaran
Bahasa. Yogyakarta: BPFE-YOGYAKARTA.
Prastowo,
Andi. 2011. Metode Penelitian Kualitatif
Dalam Perspektif Rancangan Penelitian. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Rani,
Abdul, Bustanul Arifin, Mrtutik. 2010. Analisis
Wacana. Malang: Bayumedia Publishing.
Sawali
dan Ch. Susato. 2010. Bahasa dan Sastra
Indonesia. Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional.
Sudaryat,
Yayat. 2011. Makna Dalam Wacana.
Bandung: CV. Rama Widya.
No comments:
Post a Comment