Friday, July 22, 2016

Pengertian Laporan Perjalanan


Hakikat Laporan Perjalanan



Laporan Perjalanan
Laporan perjalanan merupakan tulisan yang menceritakan perjalanan seseorang ke suatu tempat. Biasanya laporan perjalanan ditulis berdasarkan pengamatan, pengalaman, dan observasi langsung pada tempat tertentu yang dikunjunginya. Lapoaran perjalanan dapat disampaikan secara lisan atau pun tertulis. Laporan perjalanan termasuk karangan prosa yang berbentuk narasi, dan bersifat nonfiksi. Isi yang dikemukakan bukanlah suatu imajinasi penulis, melainkan suatu yang faktual, bukan rekaan (Anipudin, dkk. 2012:3)
Laporan perjalanan yang baik akan mengandung hal penting yang menjadi inti dalam laporan tersebut dan ditulis dengan bahasa yang komunikatif. Agar menjadi kominikatif, laporan hendaknya disusun secara logis, sistematis, dan dalam bahasa yang lugas, padat dan jelas. Laporan dikatakan logis apabila segala keterangan yang disajikan alasan atau dasar-dasarnya masuk akal. Laporan dikatakan sistematis apabila keterangan yang dikemukakan diusut dalam urutan yang memperhatikan pertalian saling menunjang.
Laporan dikatakan dalam bahasa yang lugas apabila bahasa yang digunakan langsung menunjukkan persoalan, tidak bertele-teledan tidak menimbulkan penafsiran rangkap. Padat apabila ekonomis dalam menggunakan kata, namun dengan cakupan makna yang lengkap. Jelas tidak kabur, tidak berbelit-belit, dan mudah dipahami pembaca.

2.3.1        Jenis-jenis Laporan
Menurut Widyamartaya (dalam Mila, 2014:32) laporan dibedakan menjadi lima macam, yaitu: 1) laporan kegiatan, 2) laporan karyawisata, 3) laporan manajerial, 4) laporan penelitian, dan 5) laporan untuk diskusi kemasyarakatan.
1)   Laporan kegiatan
Laporan kegiatan adalah suatu laporan setelah menyelenggarakansuatu kegiatan, misalnya: aksi, bakti, kegiatan sosial, loma mading antar kelas, perlombaan menyanyi antar sekolah, silaturahmi, kunjungan keluarga, bazar, karyawisata dan sebagainya.
2)   Laporan karyawisata
Laporan karyawisata adalah proses penyusunan dan isi laporannya sama dengan laporan kegiatan. Contohnya dalam rangka pelajaran IPS, para siswa dengan didampingi para guru melakukan karyawisata ke suatu daerah di pegunungan, misalnya untuk mengetahui pengaruh alam sekitar terhadap kehidupan dan penghidupan penduduk.
3)   Laporan manajerial
Diantara berbagai informasi itu terdapat suatu jenis keterangan yang menyangkut urusan-urusan dalam suatu organisasi atau badan usaha untuk keperluan pimpinannya. Dokumen yang memuat keterangan ini lazim digolongkan sebagai laporan manajerial.
4)   Laporan penelitian
Laporan penelitian adalah kegiatan mempelajari sesuatu dengan seksama, terutama untuk menemukan fakta-fakta baru atau informasi tentang sesuatu itu, untuk menemukan teori-teori baru, premis-premis, kaidah-kaidah atau norma-norma lam, ekonomi, sosial, politik, budaya, dan sebagainya.
5)   Laporan untuk diskusi kemasyarakatan
Laporan untuk diskusi kemasyarakatan adalah laporan yang diperlukan untuk menumpuk dan mengembangkan tahu dan cinta kita akan masyarakat dan sesuatu sehingga dengan lebih mudah kita menyadari dan memahami tugas kita dan menjalankannya pula.

Karakteristik Laporan Perjalanan
Ada beberapa ciri yang membedakan laporan perjalanan dengan laporan jenis lain, yaitu sebagai berikut.
a)    Tujuannya adalah untuk melaporkan perjalanan yang dilaksanakan.
b)   Ditulis setelah melakukan kegiatan perjalanan.
c)    Laporan boleh ditulis secara sistematis dalam bentuk rincian
d)   Laporan boleh ditulis dalam bentuk narasi (cerita)

Prosedur Penulisan Laporan Perjalanan
Menurut Idrastuti (2010:7) laporan perjalanan disusun menurut pola urutan waktu. Hal ini berarti laporan perjalanan disusun dari awal sampai akhir perjalanan. Laporan perjalanan biasanya berbentuk narasi atau rincian. Adapun cara menyusun laporan perjalanan sebagai berikut.
1.    Menentukan susunan laporan berdasarkan urutan waktu, ruang, atau tema. Urutan waktu yang digunakan dalam laporan perjalanan adalah urut atau kronologis berdasarkan peristiwa yang dialami pelapor.
2.    Menyusun kerangka laporan. Kerangka laporan memuat pokok-pokok laporan. Pokok-pokok laporan perjalanan sebagai berikut.
a. Judul laporan
b. Waktu pelaksanaan kegiatan
c. Peserta
d. Tempat atau lokasi yang dituju
e. Tujuan mengadakan perjalanan
f. Hasil perjalanan.
3. Mengembangkan kerangka laporan dengan bahasa yang komunikatif.
Menurut Widyamartaya (dalam Mila, 2014:33) proses penyusunan laporan kegiatan akan lebih mudah jika dirangsang dengan pertanyaan sebanyak-banyaknya yang berkaitan dengan hal yang hendak dilaporkan. Pertanyaan itu meliputi seputar 5W+1H (What, Who, When, Where, Why, dan How) seperti dalam menyusun berita.
a)    Apa yang terjadi? Apa peristiwanya?
b)   Siapa saja yang terlibat dalam peristiwa itu?
c)    Kapan peristiwa itu terjadi?
d)   Di mana peristiwa itu berlangsung?
e)    Mengapa peristiwa tersebut terjadi?
f)    Bagaimana proses dan suasana terjadinya peristiwa itu?

Contoh Laporan Perjalanan
1. Laporan perjalanan dalam bentuk narasi
Wacana satu
Laporan Kunjungan ke Sekolah yang Terkena Gempa Bumi 2006 di Yogyakarta dan Klaten
Gempa bumi Mei 2006 di Daerah Istimewa Yogyakarta dan wilayah selatan Jawa Tengah menyisakan luka mendalam bagi warga yang terkena musibah. Ribuan orang meninggal, ratusan ribu rumah rusak ringan, sedang, maupun parah. Sumber pencaharian berupa sawah, ladang, ternak tidak bisa diharapkan lagi. Infrastruktur juga tidak berfungsi secara optimal. Ratusan gedung dan sarana-prasarana sekolah hancur.
Setengah tahun pascagempa bumi masih banyak tempat tinggal maupun infrastruktur yang perlu dibenahi. Apalagi, saudara-saudara kita masih banyak yang belajar di gedung sekolah semipermanen, bahkan di tenda-tenda ala kadarnya. Mereka belajar dengan fasilitas terbatas. Pakaian, sepatu, tas, maupun buku yang mereka gunakan juga minim. Untuk itu, pengurus OSIS SMP Mutiara Nusantara Surakarta terketuk hati untuk membantu pelajar di DIY dan Jateng tersebut.
Setelah dibentuk kepanitiaan, akhirnya terkumpul materi yang akan disumbangkan. Pada hari yang disepakati rombongan berangkat ke tempat tujuan. Ada dua SMP di Bantul dan dua SMP di Klaten yang kami tuju. Pada 7 April 2007 pukul 06.00 WIB kami berkumpul di sekolah. Dengan bersemangat, kami menaikkan barang-barang yang akan disumbangkan ke dalam mobil. Rombongan menggunakan sebuah Kijang untuk mengangkut enam siswa yang terdiri atas Joko Waluyo sebagai ketua didampingi Candra Lukito, Asih Setyaningrum, Wulandari, Setyo Mintarno, dan Lusiana Herawati. Para siswa tersebut didampingi oleh Bapak Kusdito dan Ibu Harsiningsih sebagai pembina OSIS. Satu lagi mobil boks untuk mengangkut logistik berupa perlengkapan sekolah.
Tepat pukul 07.00 WIB kami bergerak ke Bantul. Pukul 09.45 WIB rombongan tiba di SMP Imogiri. Di sana kami sudah disambut oleh ratusan siswa dan guru. Setelah dilakukan upacara penyambutan, penyerahan sumbangan dilaksanakan secara simbolis dan sederhana. Suasana haru meliputi kami hingga derai air mata membasahi pipi. Perjalanan dilanjutkan ke SMP di Banguntapan, Bantul, kemudian ke SMP di Klaten. Pukul 13.00 WIB usai sudah tugas kami membantu saudara di Bantul.
Dengan raut muka lelah, ucap syukur kami haturkan ke hadirat Allah swt. saat doa penutup yang kami lakukan di halaman SMP Mutiara Nusantara, sore itu pukul 17.00 WIB. Teriring  harapan, semoga teman-teman yang terkena musibah gempa selalu diberi ketabahan dan kami pelajar Indonesia senantiasa diberi kekuatan untuk meneruskan cita-cita bangsa. Amin.

2.    Laporan perjalanan dalam bentuk rincian
Laporan Perjalanan
A. Judul : Menengok Pasar Kranggan di Jantung Kota Yogyakarta.
B. Waktu : Kamis, 18 Januari 2007.
C. Peserta : Siswa-siswi kelas VIIIB, SMP Bakti Mulia, Jakarta.
D. Tujuan : 1. Mengenal Kota Yogyakarta sebagai kota budaya. 2. Menyelami kehidupan masyarakat melalui salah satu tempat mereka berinteraksi.
E. Sasaran : Perdagangan di Pasar Kranggan Yogyakarta.
F. Hasil Kunjungan : 1. Pasar Kranggan adalah pasar tradisonal yang ramai dikunjungi pembeli.
          2. Hiruk pikuk Pasar Kranggan sudah mulai sejak pagi.
          3. Puncak keramaian Pasar Kranggan terjadi pada pukul 06.00–08.00.
                      4. Hampir semua komoditas perdagangan tersedia di Pasar Kranggan.
                      5. Komoditas yang terkenal dari Pasar Kranggan yaitu    bunga.
G. Penutup : Demikian laporan ini dibuat semoga bermanfaat.

Jakarta, 22 Januari 2007
Pelapor: Nur Halimah




DAFTAR RUJUKAN

Anipudin, Ending, Jahrudin, Delik Iskandar. 2012. Bahasa dan Sastra Indonesia. Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.

Chaer, Abdul. 2009. Sintaksis Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.

Dalman. 2015. Keterampilan Menulis. Jakarta: Rajawali Pers.

Indrastuti, Novi Kussuji dan Diah Erna Triningsih. 2010. Cakap Berbahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional.

Kramadibrata, Dew aki, Dewi Indrawati, Didik Durianto. 2008. Terampil Berbahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Megawati, Mila. 2014. Analisis Kesalahan Penulisan Laporan Kegiatan Karya Siswa Kelas VIIC SMP Muhammadiyah 09 Watukebo Tahun Pelajaran 2013/2014. Skripsi. Jember: Universitas Muhammadiyah Jember.

Moleong, Lexi J. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Nurgiyantoro, Burhan. 2014. Penilaian Pembelajaran Bahasa. Yogyakarta: BPFE-YOGYAKARTA.
Prastowo, Andi. 2011. Metode Penelitian Kualitatif Dalam Perspektif Rancangan Penelitian. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Rani, Abdul, Bustanul Arifin, Mrtutik. 2010. Analisis Wacana. Malang: Bayumedia Publishing.

Sawali dan Ch. Susato. 2010. Bahasa dan Sastra Indonesia. Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional.

Sudaryat, Yayat. 2011. Makna Dalam Wacana. Bandung: CV. Rama Widya.

No comments:

Post a Comment