KOHESI
GRAMATIKAL PENGACUAN PRONOMINA DALAM LAPORAN PERJALANAN SISWA KELAS VIII A MTsN
JEMBER 1 TAHUN PELAJARAN 2015/2016
Siti Nurlaely
Program S1 Bahasa
dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Jember
ellysoepono69@gmail.com
Abstrak
kalimat
disusun secara padu dan padat untuk menghasilkan tuturan. Kohesi gramatikal
diartikan sebagai hubungan antar unsur kalimat yang mengalami proses
gramatikal. Pengacuan pronomina diartikan sebagai hubungan
antara kata ganti yang menggantikan benda dengan unsur acuannya. Laporan
perjalanan merupakan salah satu bentuk laporan yang berisi kegiatan seseorang
dalam melakukan perjalanan ke suatu tempat yang ditulis berdasarkan pengalaman,
pengamatan, dan observasi objek yang dikunjungi.
Permasalahan
yang muncul dari latar belakang adalah bagaimanakah bentuk kohesi
gramatikal pengacuan pronomina dalam laporan perjalanan siswa kelas VIII A MTsN
Jember 1 Tahun Pelajaran 2015/2016.
Tujuan Penelitian adalah mendeskripsikan bentuk kohesi gramatikal pengacuan pronomina
dalam laporan perjalanan siswa kelas VIII A MTsN Jember 1 Tahun Pelajaran
2015/2016.
Jenis
penelitian ini deskriptif kualitatif, sasaran pada penelitian ini adalah siswa-siswi kelas VIII A
MTsN Jember 1 Tahun Pelajaran 2015/2016, pada tanggal 22 April 2016. Teknik pengumpul data adalah penugasan.
Instrumen dalam penelitian adalah
peneliti sebagai instrumen kunci, dan instrumen bantu berupa tabulasi data.
Data dalam penelitian dianalisis dengan metode analisis deskriptif kualitatif
yaitu kata-kata yang diperoleh diinterpretasikan dengan membaca data, menemukan
data, mengidentifikasi data, megklasifikasi data, menganalisis data, dan
menyimpulkan data.
Hasil
analisis data menunjukkan bentuk pengacuan pronomina yang memenuhi kriteria
adalah dua ratus enam puluh lima data diantaranya seratus
enampuluh dua data pronomina persona, seratus tiga data pronomina demonstratif,
dan tidak ditemukan data pronomina komparatif dari delapan belas data laporan
perjalanan siswa.
Berdasarkan
hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa bentuk penggunaan pengacuan
pronomina baik pronomina persona dan pronomina demonstratif dari dua ratus enam puluh lima data pada 18 laporan
perjalanan siswa kelas VIII A MTsN Jember 1 tahun pelajaran 2015/2016 sudah
tepat karena terdapat kata yang diacu. Sedangkan penggunaan pronomina
komparatif belum diterapkan siswa dalam menulis laporan perjalanan, karena
tidak ditemukan data yang menunjukkan pronomina komparatif dalam laporan
perjalanan siswa.
Kata Kunci: kohesi
gramatikal, pengacuan pronomina, laporan perjalanan
Abstract
Cohesion is a form of cohesion in a sentence, sentences are arranged in compact and dense to produce speech. Grammatical cohesion is defined as the relationship between these elements that undergo a process of grammatical sentences. Pronoun that the reference is defined as a relationship between a pronoun that replaces the object with the reference element. Trip report is one form of a report containing the activities of a person to travel to a place that is written based on experience, observation and object observation visit.
The problems that arise from the background is how the grammatical form of cohesion that the reference of pronouns in the travel report class VIII A MTsN Jember 1 Academic Year 2015/2016. Objective is to describe the form of grammatical cohesion in the report that the reference of pronouns trip class VIII A MTsN Jember 1 Academic Year 2015/2016.
This study was descriptive qualitative, objective in this study was the students of class VIII A MTsN Jember 1 Academic Year 2015/2016, on April 22, 2016. The technique of collecting data is the assignment. Instruments in the study are researchers as a key instrument, and auxiliary instruments in the form of data tabulation. The data were analyzed with descriptive analysis method qualitative words interpreted obtained by reading the data, find data, identifying the data, megklasifikasi the data, analyze the data, and infer data.
The result showed that the reference pronoun forms that meet the criteria are two hundred and sixty-five hundred and sixty-two of data including the data personal pronouns, demonstrative pronouns hundred and three of data, and no data is pronoun comparative of eighteen student travel report data.
Based on the results of this study concluded that the use of this reference pronoun form good personal pronouns and demonstrative pronouns of two hundred and sixty-five trip report data on 18 students of class VIII A MTsN Jember 1 academic year 2015/2016 precisely because there is a word that applies. While the use of comparative pronouns have not been applied students in writing a trip report, because there was no data showing comparative pronouns in the report student travel.
Keywords:
grammatical cohesion, this reference pronouns, travel reports
1.
PENDAHULUAN
Pembelajaran bahasa Indonesia terintegrasi dalam empat
keterampilan berbahasa yang meliputi keterampilan menyimak, berbicara, membaca,
dan menulis. Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi. Melalui bahasa
munusia dapat saling berhubungan (berkomunikasi), saling berbagi pengalaman,
saling belajar dari yang lain dan meningkatkan kemampuan intelektual. Mata
pelajaran bahasa Indonesia merupakan program untuk mengembangkan pengetahuan,
keterampilan berbahasa dan sikap positif terhadap bahasa Indonesia. Salah satu
keterampilan berbahasa yang cukup kompleks adalah menulis. Di dalam kehidupan
sehari hari kita tidak akan lepas dari kegiatan menulis. Menulis merupakan
suatu keterampilan berbahasa yang digunakan oleh sesorang untuk berkomunikasi
secara tidak langsung.
Menulis merupakan sebuah proses
kreatif menuangkan gagasan dalam bentuk bahasa tulis dalam tujuan, misalnya
menyampaikan, menyakinkan, atau
menghibur.
Hasil dari proses kreatif ini biasa disebut istilah karangan atau tulisan.
Kedua istilah tersebut mengacu pada hasil yang sama meskipun ada pendapat yang
mengatakan kedua istilah tersebut memiliki pengertian yang berbeda. Istilah
menulis sering melekatkan pada proses kreatif yang sejenis ilmiah. Sementara
istilah mengarang sering dilekatkan pada proses kreatif yang berjenis
nonilmiah. Menulis juga dapat dikatakan sebagai kegiatan merangkai huruf
menjadi kata atau kalimat, kalimat menjadi sebuah paragraf, dan paragraf
nantinya akan dikembangkan lagi menjadi sebuah wacana yang baik untuk
disampaikan kepada orang lain, sehingga orang lain dapat memahaminya. Dalam hal
ini, dapat terjadi komunikasi antara penulis dan pembaca dengan baik.
Kohesi atau penanda wacana ialah keserasian hubungan
antarunsur yang satu dengan unsur yang lain dalam wacana, sehingga terciptalah
pengertian yang koheren. Kohesi mengacu pada aspek bentuk dan aspek formal
bahasa, dan wacana itu sendiri dari kalimat-kalimat. Sehubungan dengan hal
tersebut kohesi atau kepaduan wacana merupakan aspek formal bahasa dalam
wacana. Kohesi atau kepaduan wacana banyak melibatkan aspek gramatikal dan
aspek leksikal. Sehingga penanda yang digunakan untuk mencapai kepaduan sebuah
wacana juga meliputi kedua aspek tersebut. Penanda yang dipakai untuk menandai
kohesif setidaknya suatu wacana meliputi : pronomina, subtitusi, elipsis,
konjungsi, dan leksikal.
Dalam kohesi gramatikal juga terapat referensi atau hubungan
antar kata dengan benda. Kata buku
misalnya mempunyai referensi kepada sekumpulan kertas yang dijilid untuk
menulis dan dibaca. Referensi dibagi menjadi dua macam, yaitu eksoforis dan
endoforis. Referensi eksoforis adalah pengacuan terhadap antesenden di luar
bahasa seperti manusia, hewan, alam sekitar. Sedangkan referensi endoforis adalah pengacuan terhadap
antesenden yang terdapat dalam teks dengan menggunakan pronomina, baik
pronomina persona, pronomina demonstratif, maupun pronomina komparatif. Apabila
yang ditunjuk itu sudah lebih dahulu diucapkan atau ada pada kalimat yang lebih
dahulu maka akan disebut anafora dan jika yang ditunjuk berada di depan atau pada
kalimat sesudahnya makan akan disebut katafora.
Salah satu keterampilan menulis yang diajarkan pada jenjang
Sekolah Menengah Pertama (SMP) adalah keterampilan menulis laporan yang berupa
laporan perjalanan. Dalam menulis laporan perjalanan siswa harus memperhatikan
aspek kohesi gramatikal agar dapat memahami bentuk atau struktur lahir.
Struktur lahir dalam wacana yaitu bentuk kata yang dipakai untuk menyusun
sebuah kalimat sehingga dapat membentuk wacana yang baik.
Berdasarkan latar belakang wacana tentang kohesi di atas
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dalam laporan perjalanan siswa
kelas VIII A MTsN Jember 1 untuk mengetahui pemahaman siswa yang berkaitan
dengan kohesi gramatikal pengacuan pronomina persona, pronomina demonstratif,
dan pronomina komparatif karena pemahaman dalam wacana sering terjadi salah
tafsir. Memahami pengacuan pronomina akan memperoleh pemahaman yang terarah
mengenai pesan yang ingin disampaikan oleh penulis.
Berdasarkan hal
tersebut, peneliti ingin melakukan suatu penelitian yang berbeda dari peneliti
sebelumnya. Serta alasan karena belum pernah dilakukannya penelitian tentang
kohesi gramatikal pengacuan pronomina dalam laporan perjalanan maka peneliti
ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan kohesi gramatikal pengacuan
pronomina dalam laporan perjalanan siswa. Peneliti ingin mengetahui pemahaman
siswa yang berkaitan dengan kohesi gramatikal pengacuan pronomina persona,
pronomina demonstratif, dan pronomina komparatif karena dengan memahami
pengacuan pronomina, siswa akan memiliki pemahaman yang terarah terhadap pesan
yang ingin disampaikan dalam tulisannya. Dengan demikian peneliti mengambil
judul penelitian yaitu Kohesi Gramatikal
Pengacuan Pronomina Dalam Laporan Perjalanan Siswa Kelas VIII A MTsN
Jember 1 Tahun Pelajaran 2015/2016.
2.
METODE PENELITIAN
Berdasarkan judul penelitian “Kohesi Gramatikal Pengacuan
Pronomina dalam Laporan Perjalanan Siswa Kelas VIII A MTsN Jember 1”, maka
penelitian ini termasuk penelitian dekskriptif kualitatif. Penelitian ini dilakukan
untuk mendeskripsikan data dan berusaha memberikan gambaran yang sebenarnya
(alamiah), menjelaskan tentang kohesi gramatikal yang berkaitan dengan
pronomina persona, pronomina demonstratif, dan pronomina komparatif yang
terdapat dalam laporan perjalanan siswa.
Data dalam penelitian ini meliputi kalimat yang mengandung
pronomina persona, pronomina demonstratif, dan pronoina komparatif dalam
laporan perjalanan siswa Kelas VIII A MTsN Jember 1 Tahun Pelajaran 2015/2016.
Sumber data dalam penelitian ini adalah laporan perjalanan siswa Kelas VIII A
MTsN Jember 1 Tahun Pelajaran 2015/2016. Teknik pengumpulan data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah penugasan. Instrumen
pengumpulan data yaitu peneliti sebagai instrumen utama yang dibantu dengan adanya
tabulasi data. Teknik analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan
mengumpumpulkan data, mereduksi data, penyajian data, dan menyimpulkan data.
3. PEMBAHASAN
Berdasarkan analisis kohesi gramatikal
pengacuan pronomina dalam laporan perjalanan siswa, menunjukkan bahwa dalam laporan
perjalanan siswa terdapat pronomina persona, pronomina demonstratif, dan
pronomina komparatif referensi anafora dan referensi katafora sesuai teori
Fillmore (dalam Rani, 2006:100). Data pronomina
persona yang ditemukan dalam laporan perjalanan siswa yaitu pronomina takrif
kami, mereka, kita, dia, ia, beliau, enklitik –nya, dan pronomina tidak takrif
beberapa, para, dan masing-masing. Sedangkan data pronomina demosntratif yang
ditemukan dalam laporan perjalanan siswa yaitu ini, itu, dan di sana. Data
pronomina komparatif tidak ditemukan dalam laporan perjalanan siswa.
Analisis pronomina persona kami pada data yang berjudul “Study
Tour”. (b) MtsN Jember 1 mengadakan
program rutinan, yakni study tour
menlusuri jejak para wali dan WBL, yang mengikuti adalah seluruh siswa-siswi
kelas 8. (c) Kami berangkat pada malam hari pukul 21.00. Data tersebut benar menunjukkan pronomina takrif
persona pertama jamak kami sebagai
alat kohesi referensi anafora,
karena pronomina persona kami pada
kalimat (c) mengacu pada siswa-siswi
kelas 8 pada kalimat (b).
Analisis pronomina persona mereka pada data yang berjudul “Liburan
Bersama Sahabat”. (g) Di pinggir
jalan menuju Banyuwangi banyak orang meminta-minta, ada yang sudah tua, masih
anak-anak maupun yang masih setengah tua. (h) Mereka mempunyai cara sendiri untuk meminta-minta. Data tersebut
benar menunjukkan pronomina takrif persona ketiga jamak mereka sebagai alat kohesi referensi
anafora, karena pronomina persona mereka
pada kalimat (h) mengacu pada orang
meminta-minta pada kalimat (g) sebelumnya.
Analisis pronomina persona kita pada data yang berjudul “Study Islam”. (a)
Pada tanggal 4 februari 2016 MTsN Jember 1 mengadakan study islam bagi semua
kelas VIII. (b) Study islam di lakukan di berbagai tempat bersejarah. (c)
Seperti makam Maulana Malik Ibrahim, makam Sunan Ampel, Makam Sunan Giri, serta
makam Sunan Drajat. (d) Di sana kita melakukan penelitian dan mendoakan para
wali. Data tersebut benar menunjukkan pronomina takrif persona
pertama jamak kita sebagai alat
kohesi referensi anafora, karena
pronomina persona kita pada kalimat
(b) mengacu pada semua kelas VIII pada
kalimat (a).
Analisis pronomina persona dia pada data yang berjudul “Liburan
Bersama Sahabat”. (m) Ternyata di pinggir
jalan ada Nicky. (n) Kami senang sekali dia ikut mobil kami. Data tersebut
benar menunjukkan pronomina takrif persona ketiga tunggal dia sebagai alat kohesi referensi
anafora, karena pronomina persona dia
pada kalimat(n) mengacu pada Nicky pada
kalimat (m).
Analisis pronomina persona ia pada data yang berjudul “Wisata
Religi”. (d) Sekitar jam 02.30 kami
sampai di Surabaya untuk berziarah ke makam Sunan Ampel serta menelusuri
sejarah yang telah ia toreh. Data tersebut benar menunjukkan pronomina
takrif persona ketiga tunggal ia
sebagai alat kohesi referensi anafora,
karena pronomina persona ia mengacu
pada Sunan Ampel yang terdapat sebelum
pronomina persona ia tersebut.
Analisis pronomina persona beliau pada data yang berjudul “Study
Tour Wali 4 dan WBL”. (h) Kita sampai di
tempat tujuan pertama yaitu makam Sunan Ampel yang berada di Surabaya. (i) Saya
dan teman-teman mendoakan beliau, dan setelah itu saya meminum air yang berasal
dari sumur. Data tersebut benar menunjukkan pronomina takrif persona ketiga tunggal beliau sebagai alat kohesi referensi
anafora, karena pronomina persona beliau
pada kalimat (i) mengacu pada Sunan Ampel
pada kalimat (h).
Analisis pronomina persona enklitik -nya pada data yang berjudul ”Study
Tour Wali 4 dan WBL”. (m) Dan setelah
sampai, kami pun telah sampai di makam beliau kemudian mendoakannya. Data
tersebut benar menunjukkan pronomina persona ketiga enklitik –nya sebagai alat kohesi referensi anafora, karena kata –nya yang diklitikkan pada kata mendoakannya dalam relasi posesif
mengacu pada kata beliau yang
terdapat sebelum pronomina persona –nya
tersebut.
Analisis pronomina persona beberapa pada data yang berjudul “Study Tour Kelas VIII”. (q) Setelah masuk WBL kami menaiki
beberapa wahana-wahana di sana. Data tersebut benar menunjukkan
pronomina persona tidak takrif (tidak tentu) beberapa sebagai alat kohesi referensi
katafora, karena pronomina persona tidak takrif beberapa
mengacu pada wahana-wahana yang
terdapat setelah pronomina persona tidak takrif beberapa tersebut.
Analisis pronomina persona para pada data yang berjudul “Study
Tour”. (d) Di perjalanan banyak aktivitas yang dilakukan oleh para siswa, ada yang tidur, ada yang
menyanyi, ada yang asyik dengan gatgednya masing-masing. Data tersebut benar
menunjukkan pronomina persona tidak takrif (tidak tentu) para sebagai
alat kohesi referensi katafora,
karena pronomina persona tidak takrif para mengacu pada siswa yang terdapat setelah pronomina persona tidak takrif para tersebut.
Analisis pronomina persona masing-masing pada data yang berjudul “Study
Tour”. (d) Di perjalanan banyak aktivitas
yang dilakukan oleh para siswa, ada yang tidur, ada yang menyanyi, ada yang
asyik dengan gatgednya masing-masing. Data tersebut benar menunjukkan
pronomina persona tidak takrif (tidak tentu) masing-masing sebagai alat kohesi referensi anafora, karena pronomina persona tidak takrif masing-masing
mengacu pada siswa yang terdapat
sebelum pronomina persona tidak takrif masing-masing
tersebut.
Analisis pronomina demonstratif ini pada data yang berjudul “Liburan
Bersama Sahabat”. (r) Kami tertawa
bersama, bagaikan tempat ini milik kami semua. Data tersebut benar
menunjukkan pronomina demonstratif ini
penunjuk sesuatu yang dekat referensi
anafora, karena pronomina demonstratif ini
mengacu pada tempat yang terdapat
sebelum pronomina demonstratif ini tersebut.
Siswa menggunakan pronomina demonstratif ini
untuk menunjukkan ketika menuturkan kalimat tersebut keberadaan siswa dekat
dengan tempat yang dimaksudkan dalam kalimat itu.
Analisis pronomina demonstratif itu pada data yang berjudul “Rekreasi Sekolah”. (e) Aku berkumpul di sekolah pukul
20.00. (f) Setelah itu bus siap berangkat menuju Malang dan Surabaya. Data
tersebut benar menunjukkan pronomina demonstratif itu penunjuk sesuatu yang jauh referensi
anafora, karena pronomina demonstratif itu
pada kalimat (f) mengacu pada berkumpul
di sekolah pada kalimat (e). Pronomina demonstratif itu menerangkan setelah berkumpul
di sekolah siswa akan berangkat menuju Malang dan Surabaya.
Analisis pronomina demonstratif di sana pada data yang berjudul “Study
Tour Kelas VIII”. (c) Setelah di Sunan
Ampel kami menuju Sunan Gersik. (d) Kami sampai di sana sekitar 05.00. Data
tersebut benar menunjukkan pronomina demonstratif di sana penunjuk sesuatu yang jauh referensi anafora, karena pronomina demonstratif di sana
pada kalimat (d) mengacu pada Sunan
Gersik pada kalimat (c). Siswa menggunakan pronomina demonstratif di sana untuk menunjukkan ketika
menuturkan kalimat tersebut keberadaan siswa jauh dari Sunan Gersik yang pernah
dikunjunginya.
4.
KESIMPULAN
Disimpulkan berdasarkan 265 data pronomina terdapat 162 data
pronomina persona, 152 data bereferensi anafora, 10 data bereferensi katafora.
103 data pronomina demonstratif, 101 data bereferensi anafora dan 2 data
bereferensi katafora, sedangkan pronomina komparatif tidak ditemukan dalam 18
laporan perjalanan siswa kelas VIIIA MTsN Jember 1 tahun pelajaran 2015/201.
Dari data tersebut dapat simpulkan bahwa bentuk penggunaan pengacuan pronomina
baik pronomina persona dan pronomina demonstratif sudah tepat karena terdapat
kata yang diacu. Sedangkan penggunaan pronomina komparatif belum diterapkan
siswa dalam menulis laporan perjalanan, karena tidak ditemukan data yang
menunjukkan pronomina komparatif dalam laporan perjalanan siswa.
DAFTAR RUJUKAN
Anipudin,
Ending, Jahrudin, Delik Iskandar. 2012. Bahasa
dan Sastra Indonesia. Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.
Chaer,
Abdul. 2009. Sintaksis Bahasa Indonesia.
Jakarta: Rineka Cipta.
Dalman.
2015. Keterampilan Menulis. Jakarta:
Rajawali Pers.
Indrastuti,
Novi Kussuji dan Diah Erna Triningsih. 2010. Cakap Berbahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian
Pendidikan Nasional.
Kramadibrata,
Dew aki, Dewi Indrawati, Didik Durianto. 2008. Terampil Berbahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen
Pendidikan Nasional.
Megawati,
Mila. 2014. Analisis Kesalahan Penulisan
Laporan Kegiatan Karya Siswa Kelas VIIC SMP Muhammadiyah 09 Watukebo Tahun
Pelajaran 2013/2014. Skripsi. Jember: Universitas Muhammadiyah Jember.
Moleong,
Lexi J. 2012. Metodologi Penelitian
Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Nurgiyantoro,
Burhan. 2014. Penilaian Pembelajaran
Bahasa. Yogyakarta: BPFE-YOGYAKARTA.
Prastowo,
Andi. 2011. Metode Penelitian Kualitatif
Dalam Perspektif Rancangan Penelitian. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Rani,
Abdul, Bustanul Arifin, Mrtutik. 2010. Analisis
Wacana. Malang: Bayumedia Publishing.
Sawali
dan Ch. Susato. 2010. Bahasa dan Sastra
Indonesia. Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional.
Sudaryat,
Yayat. 2011. Makna Dalam Wacana.
Bandung: CV. Rama Widya.
No comments:
Post a Comment