Friday, July 22, 2016

Kohesi Gramtikal (Artikel-Skripsi-SIti N)

KOHESI GRAMATIKAL PENGACUAN PRONOMINA DALAM LAPORAN PERJALANAN SISWA KELAS VIII A MTsN JEMBER 1 TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Siti Nurlaely
Program S1 Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Jember
ellysoepono69@gmail.com

Abstrak
kalimat disusun secara padu dan padat untuk menghasilkan tuturan. Kohesi gramatikal diartikan sebagai hubungan antar unsur kalimat yang mengalami proses gramatikal. Pengacuan pronomina diartikan sebagai hubungan antara kata ganti yang menggantikan benda dengan unsur acuannya. Laporan perjalanan merupakan salah satu bentuk laporan yang berisi kegiatan seseorang dalam melakukan perjalanan ke suatu tempat yang ditulis berdasarkan pengalaman, pengamatan, dan observasi objek yang dikunjungi.
Permasalahan yang muncul dari latar belakang adalah bagaimanakah bentuk kohesi gramatikal pengacuan pronomina dalam laporan perjalanan siswa kelas VIII A MTsN Jember 1 Tahun Pelajaran 2015/2016. Tujuan Penelitian adalah mendeskripsikan  bentuk kohesi gramatikal pengacuan pronomina dalam laporan perjalanan siswa kelas VIII A MTsN Jember 1 Tahun Pelajaran 2015/2016.
Jenis penelitian ini deskriptif kualitatif, sasaran pada penelitian ini adalah siswa-siswi kelas VIII A MTsN Jember 1 Tahun Pelajaran 2015/2016, pada tanggal 22 April 2016. Teknik pengumpul data adalah penugasan. Instrumen  dalam penelitian adalah peneliti sebagai instrumen kunci, dan instrumen bantu berupa tabulasi data. Data dalam penelitian dianalisis dengan metode analisis deskriptif kualitatif yaitu kata-kata yang diperoleh diinterpretasikan dengan membaca data, menemukan data, mengidentifikasi data, megklasifikasi data, menganalisis data, dan menyimpulkan data.
Hasil analisis data menunjukkan bentuk pengacuan pronomina yang memenuhi kriteria adalah dua ratus enam puluh lima data diantaranya seratus enampuluh dua data pronomina persona, seratus tiga data pronomina demonstratif, dan tidak ditemukan data pronomina komparatif dari delapan belas data laporan perjalanan siswa.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa bentuk penggunaan pengacuan pronomina baik pronomina persona dan pronomina demonstratif dari dua ratus enam puluh lima data pada 18 laporan perjalanan siswa kelas VIII A MTsN Jember 1 tahun pelajaran 2015/2016 sudah tepat karena terdapat kata yang diacu. Sedangkan penggunaan pronomina komparatif belum diterapkan siswa dalam menulis laporan perjalanan, karena tidak ditemukan data yang menunjukkan pronomina komparatif dalam laporan perjalanan siswa.
Kata Kunci: kohesi gramatikal, pengacuan pronomina, laporan perjalanan

Abstract

            Cohesion is a form of cohesion in a sentence, sentences are arranged in compact and dense to produce speech. Grammatical cohesion is defined as the relationship between these elements that undergo a process of grammatical sentences. Pronoun that the reference is defined as a relationship between a pronoun that replaces the object with the reference element. Trip report is one form of a report containing the activities of a person to travel to a place that is written based on experience, observation and object observation visit.
The problems that arise from the background is how the grammatical form of cohesion that the reference of pronouns in the travel report class VIII A MTsN Jember 1 Academic Year 2015/2016. Objective is to describe the form of grammatical cohesion in the report that the reference of pronouns trip class VIII A MTsN Jember 1 Academic Year 2015/2016.
            This study was descriptive qualitative, objective in this study was the students of class VIII A MTsN Jember 1 Academic Year 2015/2016, on April 22, 2016. The technique of collecting data is the assignment. Instruments in the study are researchers as a key instrument, and auxiliary instruments in the form of data tabulation. The data were analyzed with descriptive analysis method qualitative words interpreted obtained by reading the data, find data, identifying the data, megklasifikasi the data, analyze the data, and infer data.
            The result showed that the reference pronoun forms that meet the criteria are two hundred and sixty-five hundred and sixty-two of data including the data personal pronouns, demonstrative pronouns hundred and three of data, and no data is pronoun comparative of eighteen student travel report data.
            Based on the results of this study concluded that the use of this reference pronoun form good personal pronouns and demonstrative pronouns of two hundred and sixty-five trip report data on 18 students of class VIII A MTsN Jember 1 academic year 2015/2016 precisely because there is a word that applies. While the use of comparative pronouns have not been applied students in writing a trip report, because there was no data showing comparative pronouns in the report student travel.
Keywords: grammatical cohesion, this reference pronouns, travel reports

1.      PENDAHULUAN
Pembelajaran bahasa Indonesia terintegrasi dalam empat keterampilan berbahasa yang meliputi keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi. Melalui bahasa munusia dapat saling berhubungan (berkomunikasi), saling berbagi pengalaman, saling belajar dari yang lain dan meningkatkan kemampuan intelektual. Mata pelajaran bahasa Indonesia merupakan program untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan berbahasa dan sikap positif terhadap bahasa Indonesia. Salah satu keterampilan berbahasa yang cukup kompleks adalah menulis. Di dalam kehidupan sehari hari kita tidak akan lepas dari kegiatan menulis. Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang digunakan oleh sesorang untuk berkomunikasi secara tidak langsung.
            Menulis merupakan sebuah proses kreatif menuangkan gagasan dalam bentuk bahasa tulis dalam tujuan, misalnya menyampaikan, menyakinkan, atau
menghibur. Hasil dari proses kreatif ini biasa disebut istilah karangan atau tulisan. Kedua istilah tersebut mengacu pada hasil yang sama meskipun ada pendapat yang mengatakan kedua istilah tersebut memiliki pengertian yang berbeda. Istilah menulis sering melekatkan pada proses kreatif yang sejenis ilmiah. Sementara istilah mengarang sering dilekatkan pada proses kreatif yang berjenis nonilmiah. Menulis juga dapat dikatakan sebagai kegiatan merangkai huruf menjadi kata atau kalimat, kalimat menjadi sebuah paragraf, dan paragraf nantinya akan dikembangkan lagi menjadi sebuah wacana yang baik untuk disampaikan kepada orang lain, sehingga orang lain dapat memahaminya. Dalam hal ini, dapat terjadi komunikasi antara penulis dan pembaca dengan baik.         
Kohesi atau penanda wacana ialah keserasian hubungan antarunsur yang satu dengan unsur yang lain dalam wacana, sehingga terciptalah pengertian yang koheren. Kohesi mengacu pada aspek bentuk dan aspek formal bahasa, dan wacana itu sendiri dari kalimat-kalimat. Sehubungan dengan hal tersebut kohesi atau kepaduan wacana merupakan aspek formal bahasa dalam wacana. Kohesi atau kepaduan wacana banyak melibatkan aspek gramatikal dan aspek leksikal. Sehingga penanda yang digunakan untuk mencapai kepaduan sebuah wacana juga meliputi kedua aspek tersebut. Penanda yang dipakai untuk menandai kohesif setidaknya suatu wacana meliputi : pronomina, subtitusi, elipsis, konjungsi, dan leksikal.
Dalam kohesi gramatikal juga terapat referensi atau hubungan antar kata dengan benda. Kata buku misalnya mempunyai referensi kepada sekumpulan kertas yang dijilid untuk menulis dan dibaca. Referensi dibagi menjadi dua macam, yaitu eksoforis dan endoforis. Referensi eksoforis adalah pengacuan terhadap antesenden di luar bahasa seperti manusia, hewan, alam sekitar. Sedangkan  referensi endoforis adalah pengacuan terhadap antesenden yang terdapat dalam teks dengan menggunakan pronomina, baik pronomina persona, pronomina demonstratif, maupun pronomina komparatif. Apabila yang ditunjuk itu sudah lebih dahulu diucapkan atau ada pada kalimat yang lebih dahulu maka akan disebut anafora dan jika yang ditunjuk berada di depan atau pada kalimat sesudahnya makan akan disebut katafora.
Salah satu keterampilan menulis yang diajarkan pada jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) adalah keterampilan menulis laporan yang berupa laporan perjalanan. Dalam menulis laporan perjalanan siswa harus memperhatikan aspek kohesi gramatikal agar dapat memahami bentuk atau struktur lahir. Struktur lahir dalam wacana yaitu bentuk kata yang dipakai untuk menyusun sebuah kalimat sehingga dapat membentuk wacana yang baik.
Berdasarkan latar belakang wacana tentang kohesi di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dalam laporan perjalanan siswa kelas VIII A MTsN Jember 1 untuk mengetahui pemahaman siswa yang berkaitan dengan kohesi gramatikal pengacuan pronomina persona, pronomina demonstratif, dan pronomina komparatif karena pemahaman dalam wacana sering terjadi salah tafsir. Memahami pengacuan pronomina akan memperoleh pemahaman yang terarah mengenai pesan yang ingin disampaikan oleh penulis. 
Berdasarkan hal tersebut, peneliti ingin melakukan suatu penelitian yang berbeda dari peneliti sebelumnya. Serta alasan karena belum pernah dilakukannya penelitian tentang kohesi gramatikal pengacuan pronomina dalam laporan perjalanan maka peneliti ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan kohesi gramatikal pengacuan pronomina dalam laporan perjalanan siswa. Peneliti ingin mengetahui pemahaman siswa yang berkaitan dengan kohesi gramatikal pengacuan pronomina persona, pronomina demonstratif, dan pronomina komparatif karena dengan memahami pengacuan pronomina, siswa akan memiliki pemahaman yang terarah terhadap pesan yang ingin disampaikan dalam tulisannya. Dengan demikian peneliti mengambil judul penelitian yaitu Kohesi Gramatikal Pengacuan Pronomina Dalam Laporan Perjalanan Siswa Kelas VIII A MTsN Jember 1 Tahun Pelajaran 2015/2016.
2.      METODE PENELITIAN
Berdasarkan judul penelitian “Kohesi Gramatikal Pengacuan Pronomina dalam Laporan Perjalanan Siswa Kelas VIII A MTsN Jember 1”, maka penelitian ini termasuk penelitian dekskriptif kualitatif. Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan data dan berusaha memberikan gambaran yang sebenarnya (alamiah), menjelaskan tentang kohesi gramatikal yang berkaitan dengan pronomina persona, pronomina demonstratif, dan pronomina komparatif yang terdapat dalam laporan perjalanan siswa.
Data dalam penelitian ini meliputi kalimat yang mengandung pronomina persona, pronomina demonstratif, dan pronoina komparatif dalam laporan perjalanan siswa Kelas VIII A MTsN Jember 1 Tahun Pelajaran 2015/2016. Sumber data dalam penelitian ini adalah laporan perjalanan siswa Kelas VIII A MTsN Jember 1 Tahun Pelajaran 2015/2016. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah penugasan. Instrumen pengumpulan data yaitu peneliti sebagai instrumen utama yang dibantu dengan adanya tabulasi data. Teknik analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan mengumpumpulkan data, mereduksi data, penyajian data, dan menyimpulkan data.

3.      PEMBAHASAN
Berdasarkan analisis kohesi gramatikal pengacuan pronomina dalam laporan perjalanan siswa, menunjukkan bahwa dalam laporan perjalanan siswa terdapat pronomina persona, pronomina demonstratif, dan pronomina komparatif referensi anafora dan referensi katafora sesuai teori Fillmore (dalam Rani, 2006:100). Data pronomina persona yang ditemukan dalam laporan perjalanan siswa yaitu pronomina takrif kami, mereka, kita, dia, ia, beliau, enklitik –nya, dan pronomina tidak takrif beberapa, para, dan masing-masing. Sedangkan data pronomina demosntratif yang ditemukan dalam laporan perjalanan siswa yaitu ini, itu, dan di sana. Data pronomina komparatif tidak ditemukan dalam laporan perjalanan siswa.
Analisis pronomina persona kami pada data yang berjudul “Study Tour”. (b) MtsN Jember 1 mengadakan program rutinan, yakni study  tour menlusuri jejak para wali dan WBL, yang mengikuti adalah seluruh siswa-siswi kelas 8. (c) Kami berangkat pada malam hari pukul 21.00. Data tersebut benar menunjukkan pronomina takrif persona pertama jamak kami sebagai alat kohesi referensi anafora, karena pronomina persona kami pada kalimat (c) mengacu pada siswa-siswi kelas 8 pada kalimat (b). 
Analisis pronomina persona mereka pada data yang berjudul “Liburan Bersama Sahabat”. (g) Di pinggir jalan menuju Banyuwangi banyak orang meminta-minta, ada yang sudah tua, masih anak-anak maupun yang masih setengah tua. (h) Mereka mempunyai cara sendiri untuk meminta-minta. Data tersebut benar menunjukkan pronomina takrif persona ketiga jamak mereka sebagai alat kohesi referensi anafora, karena pronomina persona mereka pada kalimat (h) mengacu pada orang meminta-minta pada kalimat (g) sebelumnya.
Analisis pronomina persona kita pada data yang berjudul “Study Islam”. (a) Pada tanggal 4 februari 2016 MTsN Jember 1 mengadakan study islam bagi semua kelas VIII. (b) Study islam di lakukan di berbagai tempat bersejarah. (c) Seperti makam Maulana Malik Ibrahim, makam Sunan Ampel, Makam Sunan Giri, serta makam Sunan Drajat. (d) Di sana kita melakukan penelitian dan mendoakan para wali. Data tersebut benar menunjukkan pronomina takrif persona pertama jamak kita sebagai alat kohesi referensi anafora, karena pronomina persona kita pada kalimat (b) mengacu pada semua kelas VIII pada kalimat (a).
Analisis pronomina persona dia pada data yang berjudul “Liburan Bersama Sahabat”. (m) Ternyata di pinggir jalan ada Nicky. (n) Kami senang sekali dia ikut mobil kami. Data tersebut benar menunjukkan pronomina takrif persona ketiga tunggal dia sebagai alat kohesi referensi anafora, karena pronomina persona dia pada kalimat(n) mengacu pada Nicky pada kalimat (m).
Analisis pronomina persona ia pada data yang berjudul “Wisata Religi”. (d) Sekitar jam 02.30 kami sampai di Surabaya untuk berziarah ke makam Sunan Ampel serta menelusuri sejarah yang telah ia toreh. Data tersebut benar menunjukkan pronomina takrif persona ketiga tunggal ia sebagai alat kohesi referensi anafora, karena pronomina persona ia mengacu pada Sunan Ampel yang terdapat sebelum pronomina persona ia tersebut.
Analisis pronomina persona beliau pada data yang berjudul “Study Tour Wali 4 dan WBL”. (h) Kita sampai di tempat tujuan pertama yaitu makam Sunan Ampel yang berada di Surabaya. (i) Saya dan teman-teman mendoakan beliau, dan setelah itu saya meminum air yang berasal dari sumur. Data tersebut benar menunjukkan pronomina takrif  persona ketiga tunggal beliau sebagai alat kohesi referensi anafora, karena pronomina persona beliau pada kalimat (i) mengacu pada Sunan Ampel pada kalimat (h).
Analisis pronomina persona enklitik -nya pada data yang berjudul ”Study Tour Wali 4 dan WBL”. (m) Dan setelah sampai, kami pun telah sampai di makam beliau kemudian mendoakannya. Data tersebut benar menunjukkan pronomina persona ketiga enklitik –nya sebagai alat kohesi referensi anafora, karena kata –nya yang diklitikkan pada kata mendoakannya dalam relasi posesif mengacu pada kata beliau yang terdapat sebelum pronomina persona –nya tersebut.
Analisis pronomina persona beberapa pada data yang berjudul “Study Tour Kelas VIII”. (q) Setelah masuk WBL kami menaiki beberapa wahana-wahana di sana. Data tersebut benar menunjukkan pronomina persona tidak takrif (tidak tentu) beberapa sebagai alat kohesi referensi katafora, karena pronomina persona tidak takrif  beberapa mengacu pada wahana-wahana yang terdapat setelah pronomina persona tidak takrif beberapa tersebut.
Analisis pronomina persona para pada data yang berjudul “Study Tour”. (d) Di perjalanan banyak aktivitas yang dilakukan oleh para siswa, ada yang tidur, ada yang menyanyi, ada yang asyik dengan gatgednya masing-masing. Data tersebut benar menunjukkan pronomina persona tidak takrif (tidak tentu)  para sebagai alat kohesi referensi katafora, karena pronomina persona tidak takrif  para mengacu pada siswa yang terdapat setelah pronomina persona tidak takrif para tersebut.
Analisis pronomina persona masing-masing pada data yang berjudul “Study Tour”. (d) Di perjalanan banyak aktivitas yang dilakukan oleh para siswa, ada yang tidur, ada yang menyanyi, ada yang asyik dengan gatgednya masing-masing. Data tersebut benar menunjukkan pronomina persona tidak takrif (tidak tentu) masing-masing sebagai alat kohesi referensi anafora, karena pronomina persona tidak takrif  masing-masing mengacu pada siswa yang terdapat sebelum pronomina persona tidak takrif masing-masing tersebut.
Analisis pronomina demonstratif ini pada data yang berjudul “Liburan Bersama Sahabat”. (r) Kami tertawa bersama, bagaikan tempat ini milik kami semua. Data tersebut benar menunjukkan pronomina demonstratif ini penunjuk sesuatu yang dekat referensi anafora, karena pronomina demonstratif ini mengacu pada tempat yang terdapat sebelum pronomina demonstratif ini tersebut. Siswa menggunakan pronomina demonstratif ini untuk menunjukkan ketika menuturkan kalimat tersebut keberadaan siswa dekat dengan tempat yang dimaksudkan dalam kalimat itu.
Analisis pronomina demonstratif itu pada data yang berjudul “Rekreasi Sekolah”. (e) Aku berkumpul di sekolah pukul 20.00. (f) Setelah itu bus siap berangkat menuju Malang dan Surabaya. Data tersebut benar menunjukkan pronomina demonstratif itu penunjuk sesuatu yang jauh referensi anafora, karena pronomina demonstratif itu pada kalimat (f) mengacu pada berkumpul di sekolah pada kalimat (e). Pronomina demonstratif itu menerangkan setelah berkumpul di sekolah siswa akan berangkat menuju Malang dan Surabaya.
Analisis pronomina demonstratif di sana pada data yang berjudul “Study Tour Kelas VIII”. (c) Setelah di Sunan Ampel kami menuju Sunan Gersik. (d) Kami sampai di sana sekitar 05.00. Data tersebut benar menunjukkan pronomina demonstratif di sana penunjuk sesuatu yang jauh referensi anafora, karena pronomina demonstratif  di sana pada kalimat (d) mengacu pada Sunan Gersik pada kalimat (c). Siswa menggunakan pronomina demonstratif di sana untuk menunjukkan ketika menuturkan kalimat tersebut keberadaan siswa jauh dari Sunan Gersik yang pernah dikunjunginya.

4.      KESIMPULAN
Disimpulkan berdasarkan 265 data pronomina terdapat 162 data pronomina persona, 152 data bereferensi anafora, 10 data bereferensi katafora. 103 data pronomina demonstratif, 101 data bereferensi anafora dan 2 data bereferensi katafora, sedangkan pronomina komparatif tidak ditemukan dalam 18 laporan perjalanan siswa kelas VIIIA MTsN Jember 1 tahun pelajaran 2015/201. Dari data tersebut dapat simpulkan bahwa bentuk penggunaan pengacuan pronomina baik pronomina persona dan pronomina demonstratif sudah tepat karena terdapat kata yang diacu. Sedangkan penggunaan pronomina komparatif belum diterapkan siswa dalam menulis laporan perjalanan, karena tidak ditemukan data yang menunjukkan pronomina komparatif dalam laporan perjalanan siswa.














DAFTAR RUJUKAN

Anipudin, Ending, Jahrudin, Delik Iskandar. 2012. Bahasa dan Sastra Indonesia. Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.

Chaer, Abdul. 2009. Sintaksis Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.

Dalman. 2015. Keterampilan Menulis. Jakarta: Rajawali Pers.

Indrastuti, Novi Kussuji dan Diah Erna Triningsih. 2010. Cakap Berbahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional.

Kramadibrata, Dew aki, Dewi Indrawati, Didik Durianto. 2008. Terampil Berbahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Megawati, Mila. 2014. Analisis Kesalahan Penulisan Laporan Kegiatan Karya Siswa Kelas VIIC SMP Muhammadiyah 09 Watukebo Tahun Pelajaran 2013/2014. Skripsi. Jember: Universitas Muhammadiyah Jember.

Moleong, Lexi J. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Nurgiyantoro, Burhan. 2014. Penilaian Pembelajaran Bahasa. Yogyakarta: BPFE-YOGYAKARTA.
Prastowo, Andi. 2011. Metode Penelitian Kualitatif Dalam Perspektif Rancangan Penelitian. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Rani, Abdul, Bustanul Arifin, Mrtutik. 2010. Analisis Wacana. Malang: Bayumedia Publishing.

Sawali dan Ch. Susato. 2010. Bahasa dan Sastra Indonesia. Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional.

Sudaryat, Yayat. 2011. Makna Dalam Wacana. Bandung: CV. Rama Widya.

No comments:

Post a Comment