STRUKTUR KEBAHASAAN TEKS EKSPLANASI “BANJIR” PADA
SISWA KELAS XI SMK PGRI 3 TANGGUL
Oleh
Rike
Rahmawati
Prodi
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Universitas
Muhammadiyah Jember
Email : Rike_sulisianti@yahoo.com
Dosen Pembimbing
1) Astri Widyaruli Anggraeni, M.A.
(2) Agus Milu Susetyo, M.Pd.
ABSTRAK
Fakta dilapangan di kelas XI SMK PGRI 3
TANGGUL menunjukkan bahwa kemampuan
siswa dalam membuat teks eksplanasi “Banjir” telah memenuhi kriteria yang
dimaksud yang mencakup struktur yang meliputi (a) pernyataan umum, (b) deretan
penjelas, dan (c) penutup/kesimpulan. Meskipun dalam karangan siswa hanya
menyebutkan salah satu dari ketiga kriteria tersebut. Menyebutkan pernyataan
umum dan penutup namun tidak disertai deretan penjelas. Selanjutnya kebahasaan
yang diinginkan peneliti adalah konjungsi sebab akibatnya saja dan tidak
membahas mengenai kebahasaan yang lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui sejauhmana siswa memahami teks eksplanasi yang mencakup struktur dan
konjungsi sebab akibat.Pada data karangan siswa teks eksplanasi “Banjir” dengan jumlah
naskah 43 siswa telah menyebutkan ketiga struktur tersebut, ada yang
menyebutkan tiga paragraf dan ada beberapa siswa yang menyebutkan empat sampai
lima paragraf. Meskipun masih ditemukan satu kalimat dalam satu paragraf. Data
keseluruhan mengenai struktur teks eksplanasi telah tersusun dengan rapi
meskipun bahasa yang digunakan masih belum menggunakan bahasa Indonesia baku
dan masih ditemukan bahasa campur kode pada beberapa siswa. Karangan
siswa ini telah memaparkan peristiwa secara runtut dan tidak di ulang-ulang,
serta mudah dipahami oleh para pembacanya.
Teks eksplanasi “Banjir” sangat erat kaitannya dengan kehidupan di
sekitar siswa. Oleh karena itu, siswa mengarang teks ini sesuai dengan
imajinasinya namun tetap memperhatikan ketiga struktur tersebut.Pada data
karangan siswa teks eksplanasi “Banjir” dengan jumlah naskah 43 telah menyebutkan konjungsi sebab akibat . Konjungsi
sebab meliputi sebab, karena, lantaran,
dan berhubung, sedangkan konjungsi
akibat meliputi hingga atau sehingga, sampai, dan sampai-sampai. Konjungsi sebab yang sering digunakan siswa
adalah konjungsi, sebab dan karena.
Konjungsi akibat yang digunakan adalah hingga atau sehingga.
Kata kunci : Kebahasaan teks eksplanasi dan Konjungsi
PENDAHULUAN
Latar
Belakang Masalah
Menurut Zulfajri
dan Senja (dalam Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, 2008: 103) Bahasa adalah sistem
lambang bunyi yang dipakai oleh suatu masyarakat untuk berinteraksi, percakapan
yang baik, tingkah laku yang baik, sopan santun. Bahasa menunjukkan
bangsa, ciri budaya, ciri bukti, bahasa
seseorang dapat menunjukkan dari mana dia berasal, di bahasa seseorang
mencerminkan tingkat keluhurannya keturunannya (lingkungan keluarganya). Pembelajaran
erat kaitannya dengan kata belajar. Belajar mengandung arti berusaha memperoleh
kepandaian atau ilmu. Sedangkan pembelajaran itu sendiri mengandung arti proses,
cara, perbuatan menjadikan orang atau
manusia untuk belajar. Ningsih (2007: 120), menulis adalah kegiatan menyusun
serta merangkaikan kalimat sedemikian rupa agar pesan, informasi serta maksud
yang terkandung dalam pikiran, gagasan, dan pendapat penulis dapat disampaikan
dengan baik. Mengarang merupakan segenap rangkaian kegiatan seseorang
mengungkapkan buah pikirannya melalui bahasa tulis untuk di baca dan di
mengerti oleh orang lain. Buah pikiran itu dapat berupa pengalaman, pendapat,
pengetahuan, keinginan perasaan sampai gejolak kalbu seseorang. Teks berkaitan
dengan apa yang secara aktual dilakukan,dimaknai, dan dikatakan oleh masyarakat
dalam situasi yang nyata. Halliday (dalam Darma, 2009:189) menyatakan bahwa teks adalah suatu pilihan
semantis (semantic choice) data konteks sosial, yaitu suatu cara pengungkapan
makna melalui bahasa lisan dan tulis. Dengan demikian, semua bahasa hidup yang
mengambil bagian tertentu dalam konteks situasi dapat disebut denganteks. Knapp dan Watkins (dalam Widyaningsih, 2014:
18) menyebutkan bahwa melalui teks eksplanasi seorang pembaca dapat memahami
dunia dan bagaimana duania berjalan (berproses). Proses dari penjelasan
tersebut digunakan untuk menjelaskan tahapan secara logis mengenai cara kita
dan fungsi lingkungan kita secara fisik, serta memahami dan menafsirkan mengapa
budaya dan ide-ide serta konsep intelektual dapat berlaku.
Pardiyono (dalam
Widyaningsih, 2014: 21) juga membagi struktur teks eksplanasi menjadi tiga
bagian sebagai berikut (a) General
statement (pernyataan umum) yang berisi pernyataan umum tentang suatu topik
yang akan dijelaskan proses keberadaannya, proses terjadinya, proses
terbentuknya, dan lain-lain, (b) Sequence
of explanation (urutan penjelasan) merupakan penjelasan tentang proses
keberadaan atau terjadinya suatu fenomena. Adapun salah satu ciri yang dapat
menjelaskan bagian ini adalah dapat menjawab pertanyaan ‘bagaimana’, (c) Closing (penutup). Pada bagian terakhir
ini berisikan kesimpulan atau pernyataan tentang apa yang telah dijelaskan.
Bagian penutup bersifat opsional.
Menurut Abdul Chaer (
2013: 169) yang dimaksud dengan kategori penghubung adalah leksem-leksem
tertentu yang bertugas menghubungkan, baik kata dengan kata, frase dengan
frase, klausa dengan klausa, maupun kalimat dengan kalimat secara koordinatif
maupun secara subordinatif.
Berdasarkan
uraian diatas perlu kiranya dilakukan suatu tindakan secara langsung terhadap
siswa. Oleh karena itu, peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian tentang “
Struktur Kebahasaan Teks Eksplanasi
Siswa Kelas XI SMK PGRI 3 TANGGUL”.
Masalah penelitian ini (a)Bagaimanakah
struktur susunan teks eksplanasi “Banjir” karangan siswa kelas XI? (b)
Bagaimanakah penggunaan konjungsi yang menunjukkan hubungan sebab akibat dalam
teks eksplanasi “Banjir” karangan siswa kelas XI?. Tujuan
penelitian ini (a) Mendeskripsikan struktur susunan teks eksplanasi “Banjir” karangan
siswa kelas XI. (b) Mendeskripsikan penggunaan konjungsi yang menunjukkan
hubungan sebab akibat dalam teks eksplanasi “Banjir” karangan siswa kelas XI.Manfaat
yang diharapkan dalam penelitian ini sebagai berikut (1) Bagi guru bahasa
Indonesia, dapat dijadikan sebagai gambaran dalam menciptakan pembelajaran yang
kondusif terutama tentang struktur teks dan konjungsi (2)Bagi siswa, dapat
melatih siswa untuk mengungkapkan apa yang ada di dalam benaknya. Siswa
memiliki motivasi untuk mengarang sesuai dengan imajinasinya (3) Bagi peneliti
lain, dapat digunakan referensi dan digunakan sebagai sumber pengembangan
pembelajaran yang lain.Subjek penelitian adalah Siswa Kelas XI dengan
jumlah 43 siswa. Lokasi penelitian di
SMK PGRI 3 TANGGUL. Data Penelitian adalah Kebahasaan yang hanya memfokuskan
pada struktur dan konjungsi sebab akibat teks eksplanasi “Banjir”. Sumber penelitian
adalah Teks Eksplanasi dengan jumlah 43 naskah.
Kajian
Pustaka
Teks
berkaitan dengan apa yang secara aktual dilakukan,dimaknai, dan dikatakan oleh
masyarakat dalam situasi yang nyata. Halliday (dalam Darma, 2009:189) menyatakan bahwa teks adalah suatu pilihan
semantis (semantic choice) data konteks sosial, yaitu suatu cara pengungkapan
makna melalui bahasa lisan dan tulis.
Knapp dan
Watkins (dalam Widyaningsih, 2014: 18) menyebutkan bahwa melalui teks
eksplanasi seorang pembaca dapat memahami dunia dan bagaimana duania berjalan
(berproses). Proses dari penjelasan tersebut digunakan untuk menjelaskan
tahapan secara logis mengenai cara kita dan fungsi lingkungan kita secara
fisik, serta memahami dan menafsirkan mengapa budaya dan ide-ide serta konsep
intelektual dapat berlaku.
Struktur teks
eksplanasi terdiri dari tiga bagian. Pertama, pernyataan umum (pembuka) berupa
pengantar yang berisi informasi singkat mengenai apa yang akan dibicarakan
(dijelaskan). Kedua, urutan penjelasan berupa serangkaian urutan atau tahapan
mengenai proses terjadinya suatu peristiwa atau fenomena. Ketiga adalah
penutup, menyatakan pendapat singkat penulis mengenai suatu peristiwa atau
fenomena yang telah dijelaskan atau dapat juga disebut dengan kesimpulan.
Adapun bagian pertama dan kedua bersifat wajib, sementara bagian ketiga
bersifat opsional.
Menurut
Chaer (2013:169), kategori penghubung adalah leksem-leksem tertentu yang
bertugas menghubungkan, baik kata dengan kata, frase dengan frase, klausa
dengan klausa, maupun kalimat dengan kalimat secara koordinatif maupun secara
subordinatif.Leksem-leksem
penghubung koordinatif yang menyatakan makna antara lain penggabungan, pemilihan,
mempertentangkan atau mengontraskan, mengoreksi atau membetulkan, menegaskan, pembatasan,
mengurutkan, dan menyamakan. Leksem-leksem subordinatif ini yang menyatakan
makna antara lain penyebab, akibat, syarat atau kondisi yang harus dipenuhi, pengandaian,
penegasan, perbandingan, tujuan, waktu, penjelasan, keadaan atau cara.
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif
kualitatif. Penelitian ini
dilaksanakan di SMK PGRI 3 TANGGUL Kelas XI. Data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah struktur dan konjungsi teks eksplanasi “Banjir”. Sumber data
dari penelitian ini adalah hasil karangan siswa berupa teks eksplanasi
“Banjir”. Pengumpulan data yang dilakukan
dalam penelitian ini adalah penugasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
struktur dan konjungsi teks eksplanasi “Banjir” pada siswa kelas XI. Dalam penelitian
ini, peneliti sebagai kunci dan instrumen pendukung atau pembantu adalah
tabulasi dan pengkodean. Teknik analisis
data adalah reduksi data, penyajian data, dan penyimpulan data. Teknik
pengecekan keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah ketekunan
pengamatan.
Pada
data karangan siswa teks eksplanasi “Banjir” dengan jumlah naskah 43 siswa
telah menyebutkan ketiga struktur tersebut, ada yang menyebutkan tiga paragraf
dan ada beberapa siswa yang menyebutkan empat sampai lima paragraf. Meskipun
masih ditemukan satu kalimat dalam satu paragraf. Data keseluruhan mengenai
struktur teks eksplanasi telah tersusun dengan rapi meskipun bahasa yang
digunakan masih belum menggunakan bahasa Indonesia baku dan masih ditemukan
bahasa campur kode pada beberapa siswa. Karangan siswa ini telah memaparkan
peristiwa secara runtut dan tidak di ulang-ulang, serta mudah dipahami oleh
para pembacanya. Teks eksplanasi
“Banjir” sangat erat kaitannya dengan kehidupan di sekitar siswa. Oleh karena
itu, siswa mengarang teks ini sesuai dengan imajinasinya namun tetap
memperhatikan ketiga struktur tersebut.Pada data karangan siswa teks eksplanasi
“Banjir” dengan jumlah naskah 43 telah menyebutkan konjungsi sebab akibat . Konjungsi
sebab meliputi sebab, karena, lantaran,
dan berhubung, sedangkan konjungsi
akibat meliputi hingga atau sehingga, sampai, dan sampai-sampai. Konjungsi
yang sering digunakan pada karangan siswa antara lain kata sebab, karena, danhingga atausehingga.
DAFTAR RUJUKAN
Chaer Abdul. 2013. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia.
Jakarta: Rineka Cipta.
Darma
Yoce Aliah. 2013. Analisis Wacana Kritis.
Bandung: Yrama Widya.
Moleong, Lekxy, J.
2014. Metodologi Penelitian Kualitatif.
Bandung: PT Remaja Rosdakariya.
Ningsih, Sri. Dkk.
2007. Bahasa Indonesia Untuk Mahasiswa.
Yogyakarta: CV. Andi Offset.
Nurgiyantoro,
Burhan. 2014. Penilaian Pembelajaran
Bahasa. Yogyakarta: BPFE.
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif
R& D. Bandung: Alfabeta.
Widyaningsih, Ayuning tyas. 2014. Keefektifan Metode Kelompok Investigasi
Dalam Pembelajaran Memahami Teks Eksplanasi Berbasis Kurikulum 2013 Pada Siswa
Kelas VII SMP NEGERI 1 SLEMAN, YOGYAKARTA. (Online). (http://journal.student.uny.ac.id/jurnal/artikel/9427/10/959),
diakses 7 April 2016.
Zulfajri, Em. & Senja R. A. 2008. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Tanpa
kota:Difa Publiser.
No comments:
Post a Comment