Thursday, July 28, 2016

Pembelajaran Menulis Poster di Sekolah




Pembelajaran Menulis Poster di Sekolah
Pembelajaran bahasa Indonesia materi menulis poster tertuang dalam kompetensi dasar dan standar kompetensi. Hal ini ditegaskan dalam kurikulum berbasis KTSP 2006 mata pelajaran bahasa Indonesia SMP/MTs bahwa standart kompetensi (12) “mengungkapkan informasi dalam bentuk rangkuman, teks berita, slogan/poster” sedangkan kompetensi dasar (12.3) yaitu  “menulis poster untuk berbagai keperluan . Pembedengan pilihan kata dan kalimat yang bervariasi, serta persuasi” plajaran ini bertujuan melatih siswa dalam menulis poter yang baik dan benar, untuk memotivasi diri sertamenambahwawasan.                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                  
 Tampilan Poster
Poster yang baik harus dinamis, menonjolkan kualitas. Poster harus sederhana tidak memerlukan pemikiran bagi pengamat secara terinci, harus cukup kuat menarik perhatian, bila tidak akan hilang kegunaannya. Kesederhanaan desain dan sedikit kata-kata yang dipergunakan, mencirikan poster yang berwatak kuat. Ukuran poster yang sering digunakan saat ini sangat bervariasi. Mulai dari ukuran uang kertas kecil, sampai ukuran yang sangat besar.   
Pada prinsipnya poster itu merupakan gagasan yang dicetuskan dalam bentuk ilustrasi gambar yang disederhanakan dan dibuat dalam ukuran besar, bertujuan untuk menarik perhatian, membujuk, memotivasi atau memperingatkan pada gagasan pokok, fakta atau peristiwa tertentu. Desain sebuah poster merupakan perpaduan antara kesederhanaan serta dinamika. Berbagai warna yang mencolok dan kontras seringkali dipakai dalam poster. Kebanyakan poster bertumpu pada luasnya kata-kata yang menyampaikan gagasan khusus atau pesan khusus.
Menulis poster harus memperhatikan kata-kata yang dipilih dengan hati-hati. Pada umumnya dipergunakan sedikit kata, dan hanya kata-kata kunci yang ditonjolkan dengan cara menempatkan kedudukan huruf atau besarnya ukuran huruf. Tiga buah kata-kata dalam poster lebih efektif daripada sebuah kalimat yang panjang (Sudjana, 2015: 54).Imajinasi kreatif, ditambah dengan pemusatan perhatian yang bagus, akan membantu penyampaian gagasan yang efektif. 
Komposisi, warna, dan teknik adalah unsur pokok di dalam penyajian poster yang efektif. Unsur-unsur ini pun dapat dipakai pada gambar datar, bagan-bagan, papan rencana, dan papan pengumuman yang pada dasarnya diperuntukkan bagi sarana gambar. Untuk kehalusan, umumnya dihindarkan mendukung tekanan dan kontras yang tegas. Warna memberi arti dan ungkapan seindah lukisan yang bagus. Warna memberikan sifat kontras dan kuat, karena merupakan daya tarik bagi sebuah poster yang baik.
Pendapat lain dikemukakan (Sudjana, 2015: 47) bahwa poster yang baik memiliki karakteristik antara lain : (1) sederhana, (2) menyajikan, (3) berwarna, (4) slogannya ringkas dan jitu, (5) tulisannya jelas, (6) motif dan desain bervariasi. Dengan demikian poster merupakan keunikan dalam tujuan sertakonstruksinya. Hal ini tidak berarti bahwa teknik poster menyepelekan karakteristik yang terdapat pada bentuk-bentuk visual lain yakni:
(1) Warna
Kebanyakan pada poster dihiasi dengan aneka warna, dengan gambar-gambar dan pemandangan yang realistis sehingga memudahkan pembaca untuk mengingat pesan atau informasi tertentu yang diwakilinya. Berbagai warna yang mencolok dan kontras seringkali digunakan dalam poster. Desain sebuah poster merupakan perpaduan antara kesederhanaan serta dinamika. Warna memberikan sifat kontras dan kuat, karena merupakan daya tarik bagi sebuah poster yang baik.
(2) Ukuran dan Dominasi
Pada umumnya poster dibuat dengan ukuran besar supaya mudah dibaca dan mendominasi pandangan sehingga dapat menarik perhatian. Poster tidak hanya dibuat dengan ukuran besar saja tetapi dengan berbagai ukuran, namun tetap memilih ilustrasi atau gambar yang dapat mendominasi pandangan mata agar tertarik untuk membacanya.

Bahasa Poster
Bahasa poster memiliki perbedaan dan keunikan dari bahasa lainnya, seert bahasa karangan atau bahasa surat. Kebanyakan poster bertumpu pada luasnya kata-kata yang menyampaikan gagasan khusus atau pesan khusus. Ada yang perlu diingat, pakailah kata-kata dalam poster dengan hati-hati. Pada umumnya dipergunakan sedikit kata dan hanya kata - kata kunci yang ditonjolkan dengan cara menempatkan kedudukan huruf atau besarnya ukuran huruf. Tiga buah kata dalam poster lebih efektif daripada sebuah kalimat panjang (Sudjana, 2015: 54). Bahasa poster yang baik adalah bahasanya singkat, menarik, logis serta sesuai kaidah yang berlaku, sebagaimana yang dipaparkan berikut ini.
(1) Bahasa yang Singkat
Bahasa yang singkat artinya kalimat atau pesan-pesan yang tertulis biasanya hanya terbatas satu kata yang dicetak menggunakan ukuran huruf yang besar dan mencolok, tujuannya untuk menekankan pesan yang hendak disampaikan melalui poster tersebut.
(2) Bahasa yang Menarik
Bahasa yang menarik artinya kalimat yang tertulis mudah diingat, yakni kalimatnya ditulis dengan tampilan yang bervariasi dan tidak monoton, warna kalimat yang dipilih lebih kontras dibandingkan warna dasar. Selain itu, dihiasi dengan aneka warna serta ilustrasi gambar yang bisa memudahkan pembaca untuk mengingat apa yang ingin disampaikan oleh sebuah poster.

(3) Bahasa yang Logis
Bahasa yang logis artinya kalimat yang terdapat di dalam poster mudah untuk dipahami oleh pikiran masyarakat, karena menggunakan bahasa yang terbiasa digunakan masyarakat pada umumnya.







DAFTAR RUJUKAN

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian-Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

 Aqib, Zainal. 2013. Model-Model, Media, dan Strategi Pembelajaran Konteksual (Inovatif). Bandung: CV Yrama Widya.

Barus, Sedia Willing. 2010. Jurnalistik Petunjuk Teknis Menulis Berita. Jakarta: Erlangga.

Chaer, Abdul. 2010. Bahasa Jurnalistik. Jakarta: Rineka Cipta.

Dalman, H. 2015. Keterampilan Menulis. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Djuraid, Husnun N. 2007. Panduan Menulis Berita. Malang: UPT Penerbit Universitas Muhammadiyah Malang

Habsari, Roro Ayu.2012. Peningkatan Kemamampuan Menulis Teks Berita dengan Menggunakan Media Gambar Siswa Kelas VIIID SMP Negeri 1 Mayang Kabupaten Jember. Skripsi tidak diterbitkan. Jember: FKIP Universitas Muhammadiyah Jember.

Huda, Miftahul. 2015. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Kusumaningrat, Hikmat dan Pernama Kusumaningrat. 2014. Jurnalistik Teori dan Praktik. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Miadiarti, Sekar. 2014. Meningkatkan Kemampuan Menulis Teks Berita Siswa Kelas VIIIA SMP Negeri 1 Candipuro Melalui Pendekatan Saintifik dengan Teknik Mind Mapping. Skripsi tidak diterbitkan. Jember: FKIP Universitas Jember.

Nurgiyantoro, Burhan.2010. Penilaian Pembelajaran Bahasa. Yogyakarta: BPFE- Yogyakarta.

Pujiono, Setyawan. 2013. Terampil Menulis.  Yogyakarta: Graha Ilmu

Riduwan.2014. Dasar-dasar Statika. Bandung: Alfabeta.

Sanjaya, Wina. 2011. Penelitian Tindakan Kelas.  Jakarta: Kecana Prenada Media Grup.

Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. 2007. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo.
Sumandiria, Haris. 2014. Jurnalistik Indonesia. Bandung: Simbiosa Rakatama Media.

Tampubolon, Saur. 2014. Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan  Profesi Pendidikan dan Keilmuan. Jakarta: Erlangga.
 

No comments:

Post a Comment