Pembelajaran Menulis Poster
di Sekolah
Pembelajaran bahasa Indonesia materi menulis
poster tertuang dalam kompetensi dasar dan standar kompetensi. Hal ini
ditegaskan dalam kurikulum berbasis KTSP 2006 mata pelajaran bahasa Indonesia
SMP/MTs bahwa standart kompetensi (12) “mengungkapkan informasi dalam bentuk
rangkuman, teks berita, slogan/poster” sedangkan kompetensi dasar (12.3)
yaitu “menulis poster untuk berbagai
keperluan . Pembedengan pilihan kata dan kalimat yang bervariasi, serta
persuasi” plajaran ini bertujuan melatih siswa dalam menulis poter yang baik
dan benar, untuk memotivasi diri sertamenambahwawasan.
Tampilan Poster
Poster yang baik harus
dinamis, menonjolkan kualitas. Poster harus sederhana tidak memerlukan
pemikiran bagi pengamat secara terinci, harus cukup kuat menarik perhatian,
bila tidak akan hilang kegunaannya. Kesederhanaan desain dan sedikit kata-kata
yang dipergunakan, mencirikan poster yang berwatak kuat. Ukuran poster yang
sering digunakan saat ini sangat bervariasi. Mulai dari ukuran uang kertas
kecil, sampai ukuran yang sangat besar.
Pada prinsipnya poster itu
merupakan gagasan yang dicetuskan dalam bentuk ilustrasi gambar yang
disederhanakan dan dibuat dalam ukuran besar, bertujuan untuk menarik
perhatian, membujuk, memotivasi atau memperingatkan pada gagasan pokok, fakta
atau peristiwa tertentu. Desain sebuah poster merupakan perpaduan antara
kesederhanaan serta dinamika. Berbagai warna yang mencolok dan kontras seringkali
dipakai dalam poster. Kebanyakan poster bertumpu pada luasnya kata-kata yang
menyampaikan gagasan khusus atau pesan khusus.
Menulis poster harus
memperhatikan kata-kata yang dipilih dengan hati-hati. Pada umumnya
dipergunakan sedikit kata, dan hanya kata-kata kunci yang ditonjolkan dengan
cara menempatkan kedudukan huruf atau besarnya ukuran huruf. Tiga buah
kata-kata dalam poster lebih efektif daripada sebuah kalimat yang panjang
(Sudjana, 2015: 54).Imajinasi kreatif, ditambah dengan pemusatan perhatian yang
bagus, akan membantu penyampaian gagasan yang efektif.
Komposisi, warna, dan teknik
adalah unsur pokok di dalam penyajian poster yang efektif. Unsur-unsur ini pun
dapat dipakai pada gambar datar, bagan-bagan, papan rencana, dan papan
pengumuman yang pada dasarnya diperuntukkan bagi sarana gambar. Untuk
kehalusan, umumnya dihindarkan mendukung tekanan dan kontras yang tegas. Warna
memberi arti dan ungkapan seindah lukisan yang bagus. Warna memberikan sifat
kontras dan kuat, karena merupakan daya tarik bagi sebuah poster yang baik.
Pendapat lain dikemukakan (Sudjana,
2015: 47) bahwa poster yang baik memiliki karakteristik antara lain : (1)
sederhana, (2) menyajikan, (3) berwarna, (4) slogannya ringkas dan jitu, (5)
tulisannya jelas, (6) motif dan desain bervariasi. Dengan demikian poster
merupakan keunikan dalam tujuan sertakonstruksinya. Hal ini tidak berarti bahwa
teknik poster menyepelekan karakteristik yang terdapat pada bentuk-bentuk
visual lain yakni:
(1)
Warna
Kebanyakan pada poster dihiasi dengan aneka warna, dengan gambar-gambar dan
pemandangan yang realistis sehingga memudahkan pembaca untuk mengingat pesan
atau informasi tertentu yang diwakilinya. Berbagai warna yang mencolok dan
kontras seringkali digunakan dalam poster. Desain sebuah poster merupakan
perpaduan antara kesederhanaan serta dinamika. Warna memberikan sifat kontras
dan kuat, karena merupakan daya tarik bagi sebuah poster yang baik.
(2)
Ukuran dan Dominasi
Pada umumnya poster dibuat
dengan ukuran besar supaya mudah dibaca dan mendominasi pandangan sehingga
dapat menarik perhatian. Poster tidak hanya dibuat dengan ukuran besar saja
tetapi dengan berbagai ukuran, namun tetap memilih ilustrasi atau gambar yang
dapat mendominasi pandangan mata agar tertarik untuk membacanya.
Bahasa poster memiliki
perbedaan dan keunikan dari bahasa lainnya, seert bahasa karangan atau bahasa
surat. Kebanyakan poster bertumpu pada luasnya kata-kata yang menyampaikan
gagasan khusus atau pesan khusus. Ada yang perlu diingat, pakailah kata-kata
dalam poster dengan hati-hati. Pada umumnya dipergunakan sedikit kata dan hanya
kata - kata kunci yang ditonjolkan dengan cara menempatkan kedudukan huruf atau
besarnya ukuran huruf. Tiga buah kata dalam poster lebih efektif daripada sebuah
kalimat panjang (Sudjana, 2015: 54). Bahasa poster yang baik adalah bahasanya
singkat, menarik, logis serta sesuai kaidah yang berlaku, sebagaimana yang
dipaparkan berikut ini.
(1) Bahasa yang Singkat
Bahasa yang singkat artinya
kalimat atau pesan-pesan yang tertulis biasanya hanya terbatas satu kata yang
dicetak menggunakan ukuran huruf yang besar dan mencolok, tujuannya untuk
menekankan pesan yang hendak disampaikan melalui poster tersebut.
(2) Bahasa yang Menarik
Bahasa yang menarik artinya
kalimat yang tertulis mudah diingat, yakni kalimatnya ditulis dengan tampilan
yang bervariasi dan tidak monoton, warna kalimat yang dipilih lebih kontras
dibandingkan warna dasar. Selain itu, dihiasi dengan aneka warna serta
ilustrasi gambar yang bisa memudahkan pembaca untuk mengingat apa yang ingin
disampaikan oleh sebuah poster.
(3) Bahasa yang Logis
Bahasa yang logis artinya kalimat yang terdapat
di dalam poster mudah untuk dipahami oleh pikiran masyarakat, karena menggunakan
bahasa yang terbiasa digunakan masyarakat pada umumnya.
DAFTAR RUJUKAN
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian-Suatu
Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Aqib, Zainal. 2013. Model-Model, Media, dan Strategi
Pembelajaran Konteksual (Inovatif). Bandung: CV Yrama Widya.
Barus, Sedia Willing. 2010. Jurnalistik Petunjuk Teknis Menulis Berita. Jakarta: Erlangga.
Chaer, Abdul. 2010. Bahasa Jurnalistik. Jakarta: Rineka
Cipta.
Dalman, H. 2015. Keterampilan Menulis. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Djuraid, Husnun N. 2007. Panduan Menulis Berita. Malang: UPT Penerbit Universitas
Muhammadiyah Malang
Habsari, Roro Ayu.2012. Peningkatan Kemamampuan Menulis Teks Berita dengan Menggunakan Media
Gambar Siswa Kelas VIIID SMP Negeri 1 Mayang Kabupaten Jember. Skripsi
tidak diterbitkan. Jember: FKIP Universitas Muhammadiyah Jember.
Huda, Miftahul. 2015. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka
Belajar.
Kusumaningrat, Hikmat dan Pernama Kusumaningrat.
2014. Jurnalistik Teori dan Praktik.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Miadiarti, Sekar. 2014. Meningkatkan Kemampuan Menulis Teks Berita Siswa Kelas VIIIA SMP Negeri
1 Candipuro Melalui Pendekatan Saintifik dengan Teknik Mind Mapping.
Skripsi tidak diterbitkan. Jember: FKIP Universitas Jember.
Nurgiyantoro, Burhan.2010. Penilaian Pembelajaran Bahasa. Yogyakarta: BPFE- Yogyakarta.
Pujiono, Setyawan. 2013. Terampil Menulis.
Yogyakarta: Graha Ilmu
Riduwan.2014. Dasar-dasar Statika. Bandung: Alfabeta.
Sanjaya, Wina. 2011. Penelitian Tindakan Kelas.
Jakarta: Kecana Prenada Media Grup.
Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. 2007. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru
Algesindo.
Sumandiria, Haris. 2014. Jurnalistik Indonesia. Bandung: Simbiosa Rakatama Media.
Tampubolon, Saur. 2014. Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Pendidikan dan Keilmuan. Jakarta:
Erlangga.
No comments:
Post a Comment