25 PERTANYAAN UMUM SAAT
WAWANCARA
- “Mari kita mulai dengan menceritakan tentang siapa Anda.”
- “Mengapa Anda meninggalkan—atau mengapa Anda berencana meninggalkan—pekerjaan terakhir Anda?”
- “Mengapa Anda ingin bekerja di sini?”
- “Apa tujuan yang hendak Anda capai?”
- “Apa keunggulan yang Anda miliki?”
- “Apa kelemahan terbesar Anda?”
- “Kapankah Anda pernah merasa paling termotivasi?”
- “Bagaimanakah Anda akan memberikan gambaran tentang kepribadian Anda?”
- “Apakah Anda pernah dipecat?”
- “Mengapa begitu lama baru Anda menemukan sebuah pekerjaan?”
- “Pengalaman apa yang Anda miliki sehingga Anda memenuhi syarat untuk menempati posisi ini?”
- “Bagaimanakah atasan Anda yang sekarang atau mantan atasan Anda akan memberikan gambaran tentang kinerja Anda?”
- “Apa yang Anda ketahui tentang perusahaan ini?”
- “Menurut Anda apakah kualitas kunci bagi seorang support person (pribadi pendukung)?”
- “Berikan gambaran tentang gaya kepemimpinan atau manajemen Anda.”
- “Dengan cara bagaimana pekerjaan Anda yang sekarang ini atau pekerjaan Anda yang lalu membuat diri Anda siap untuk menambah beban tanggung jawab?”
- “Apa yang paling Anda nilai pada diri seorang rekan dalam satu tim?”
- “Bagi Anda hal apakah yang terpenting dalam suatu pekerjaan/perusahaan?”
- “Bagaimana cara yang Anda lakukan untuk senantiasa dapat mengikuti perkembangan mutakhir tentang industri dan teknologi yang sedang tren?”
- “Apakah Anda yakin bahwa diri Anda overqualified (melampaui persyaratan yang diperlukan) untuk posisi ini?”
- “Jika saya bertanya kepada teman-teman sekerja Anda tentang tiga hal positif pada diri Anda, apa yang akan mereka katakan?”
- “Mengapa kami harus menerima Anda?”
- “Jika saya hanya ingat satu hal saja tentang diri Anda, maka apakah itu?”
- “Berapa gaji yang Anda minta?”
- “Apakah Anda punya pertanyaan?”
Hal-Hal
Tabu Saat Interview Kerja
- Jangan menyumpah
Seringkali kita
reflek menyumpah, dan terkadang dalam kata-kata sangat kasar, ketika mendadak
menghadapi situasi yang tidak menyenangkan. Tidak peduli apakah kamu sekadar
tersandung atau menginjak sarang semut merah, seburuk apa pun keadaan yang kamu
hadapi, jangan menyumpah dan naikkan standarmu. Bahkan jika kamu tidak secara langsung
diwawancarai, dan hanya diajak "ngobrol", sumpah serapahmu akan
membuat citramu buruk. Ingat, kantor memiliki banyak mata dan telinga yang
melihat dan mendengar semua langkah yang kamu buat.
- Perlakukan semua orang setara
Kamu bukanlah
karyawan di tempat yang kamu datangi, jadi kamu tidak punya hak untuk merasa
"lebih" dari semua orang. Kamu harus memperlakukan semua orang yang
kamu temui ketika wawancara kerja - mulai dari direktur hingga petugas
kebersihan - dengan level hormat yang setara. Terkadang, para bos
berjalan-jalan untuk melihat tipe karyawan seperti apa kamu. Dan jika kamu
memiliki dua wajah, maka mereka tidak akan menginginkanmu dalam timnya.
- Jangan menguap
Akibat perjalanan
jauh, kamu pun menguap. Bisa jadi kamu tidak sengaja menguap. Apa pun
penyebabnya, kamu harus minta maaf jika ini terjadi. Jika kamu tidak bisa
berhenti menguap, ambillah lima menit untuk ke kamar mandi dan cuci mukamu agar
kembali segar. Kamu bisa juga minum atau makan permen. Menguap,
meski dilakukan secara tidak sengaja, memperlihatkan seolah-olah kamu tidak
tertarik dan tidak berpikir perusahaan yang memanggilmu berarti untukmu. Jangan
lupa akan dampak yang mungkin kamu timbulkan.
- Bermain aman
Bahkan jika kamu 100
persen yakin tidak ingin bekerja di perusahaan yang sedang mewawancaraimu, kamu
perlu menjaga sikap yang positif selama sesi wawancara. Dunia kerja sangat
ketat, dan informasi apa pun akan cepat menyebar, terlebih jika kamu terbukti
kasar dan tidak sopan.
- Mendiskusikan masa lalu
Bisa jadi kamu memang
memiliki pengalaman kerja yang sangat memuaskan dan patut menjadi catatan tersendiri
dalam aplikasi kerjamu. Tetapi, janganlah kemudian kamu selalu menyinggungnya
dalam wawancara dengan calon perusahaan barumu.
- Intinya, kamu harus memperlihatkan sikap terbaikmu sedetik setelah kamu memasuki ruang wawancara. Perekrutmu mengharapkan kamu menjadi diri sendiri pada titik ini. Dan jika kamu membuat keputusan yang buruk, maka mereka akan menyadari bahwa "dirimu sendiri" tidaklah cukup untuk menarik perhatian mereka. Tampilkanlah yang terbaik pada dirimu. Biarkan kepribadianmu bersinar.(rfa)
Pertanyaan
Yang Ditanyakan Saat Interview Kerja
Ceritakan mengenai diri Anda
Ini merupakan pertanyaan yang selalu
ditanyakan pada saat interview kerja.Anda dapat menceritakan mengenai pekerjaan
yang sudah pernah Anda lakukan dan apa saja pengalaman kerja yang Anda dapatkan
dari pekerjaan terdahulu.
Mengapa Anda ingin bekerja di perusahaan ini
dan memilih posisi ini?
Sebelum interview, Anda sudah harus
mengetahui latar belakang dari perusahaan yang dituju. Hal tersebut pasti akan
memudahkan Anda untuk menjawab. Dan bicarakan mengenai pengalaman kerja Anda
dalam posisi yang Anda inginkan.
Mengapa Anda pindah dari pekerjaan anda
sebelumnya?
Tetap senyum dan positif dalam menjawab
pertanyaan. Jangan pernah berbicara buruk mengenai supervisor, rekan kerja dan
perusahaan. Kemukakan alasan positif untuk meninggalkan pekerjaan sebelumnya
seperti : peluang karir yang lebih baik, kesempatan untuk mencoba hal yang
baru, etc.
Apa kekuatan/keahlian yang Anda miliki
sehingga membuat kami mau menggaji Anda?
Tunjukan bahwa Anda memiliki keahlian penting
yang dibutuhkan oleh perusahaan. Contoh: Keahlian dalam berbahasa asing,
keahlian untuk bekerja di bawah tekanan tinggi, keahlian dalam memimpin,
keahlian dalam memecahkan masalah, etc.
Berapa gaji yang Anda inginkan?
Sebaiknya Anda tidak langsung menyebutkan
nominal yang Anda inginkan. Coba balik bertanya pada pewawancara, "Berapa
rentang gaji yang biasa diberikan untuk posisi ini?". Nah, dari jawaban
yang diberikan pewawancara inilah, kita bisa melakukan negosiasi gaji.
Tidak ada salahnya juga apabila Anda mencari
tahu lebih dahulu mengenai gaji di posisi yang sama dengan kualifikasi (tingkat
pendidikan, pengalaman kerja) yang kita punya sebelum interview. Anda bisa
menemukan fasilitas Cek Gaji di Gajimu. Hasil dari Cek Gaji bisa Anda cetak dan
gunakan sebagai alat pembantu dalam proses negosiasi gaji.
No comments:
Post a Comment