Saturday, June 4, 2016

Apa itu Konjungsi dan jenisnya



KATA HUBUNG (KONJUNGSI)


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhE28Ip6mMdQbN69ZWQvzKFoFB3bRNh1tievvtd_f3dpEeQ-EO7kfZE8vCA0gbtVsRIMyOYQnGXgxHeanHfbf1xYufA56OeiB3QGW4urQtExUrrTEQZ3Rzp8aLYA2ujCTVeTmXSRgwTJ_U/s1600/konjungsi.jpg



Pengertian Konjungsi
Pembentukan sebuah paragraf tidak akan lepas dari unsur-unsur pengait paragraf. Salah satu unsur pengait itu berupa konjungsi. Menurut Chaer (2009:81) juga berpendapat bahwa konjungsi adalah kategori yang menghubungkan kata dengan kata, klausa dengan klausa, atau kalimat dengan kalimat, bisa juga antara paragraf dengan paragraf.
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kata penghubung atau konjungsi adalah suatu kata yang bertugas untuk menghubungkan ide atau pikiran baik dituangkan dalam bentuk kata, klausa, kalimat, maupun paragraf agar menjadi suatu kesatuan ide atau pikiran yang utuh.
Jenis kata penghubung dapat dipergunakan sebagai unsur pengait dalam sebuah karangan yang di dalam pembentukan sebuah karangan juga tidak lepas dari kalimat. Di dalam kalimat pun juga tedapat  kata penghubung, seperti halnya pada kalimat majemuk. Dengan demikian, dapat disimpulakan bahwa kalimat majemuk tidak lepas dari konjungsi atau kata penghubung. Perhatikan contoh berikut.
Raja sakit, permaisuri meninggal.
Karena kalimat itu tidak ada konjungsinya, maka hubungannya bisa ditafsirkan ambigu, yaitu bisa sebagai hubungan penjumlahan, hubungan sebab akibat,atau  hubungan waktu, seperti:
Raja sakit dan permaisuri meninggal.
Raja sakit karena permaisuri meninggal.
Raja sakit ketika (sebelum, sesudah) permaisuri meninggal.

            Ditinjau dari kedudukan konstituen yang dihubungkan dibedakan adanya konjungsi koordinatif dan konjungsi subordinatif.

 https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjSi64M44Pmq3DJNqmc-1x83KbzW3u1qDQxlKxvmul7SM2G65DBLf9O5G87hMomGwqPh4OT2X5aamhj2N86PFLuAF11edlOPOZgKU1jqAmIYrvPblRmE3N8fx-9jxJZbiAzP5treygxmA_5/s320/konjungsi.jpg


 Jenis Konjungsi
A. Konjungsi Koordinatif
          Konjungsi koordinatif  adalah konjungsi yang menghubungkan dua buah konstituen yang kedudukannya sederajat. Konjungsi ini dibedakan pula atas konjungsi yang menghubungkan menyatakan.
a.       Penjumlahan, yaitu konjungsi dan, dengan, dan serta.
b.      Pemilihan, yaitu konjungsi atau.
c.       Pertentangan, yaitu konjungsi tetapi, namun, sedangkan, dan sebaliknya.
d.      Pembetulan, yaitu konjungsi melainkan, dan hanya.
e.       Penegasan, yaitu konjungsi bahkan, malah (malahan), lagipula, apalagi, dan jangankan.
f.       Pembatasan, yaitu konjungsi kecuali, dan hanya.
g.       Pengurutan, yaitu konjungsi lalu, kemudian, dan selanjutnya.
h.      Penyamaan, yaitu konjungsi yaitu, yakni, bahwa, adalah, dan ialah.
i.        Penyimpulan, yaitu konjungsi jadi, karena itu, oleh sebab itu, maka, maka itu, dengan demikian, dan dengan begitu.
Contoh penerapan konjungsi dalam kalimat.
1)      Puluhan ribu anggota TNI dan POLRI dikerahkan guna mengamankan Pilkada DKI.
2)      Tidak hanya kehilangan rumah, tetapi ia juga kehilangan seluruh anggota keluarganya.
3)      Pemerintah mengajukan dua opsi yaitu menaikkan harga BBM atau menambah jumlah subsidi energi.


 https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEge3ExGbvO-FEbkVKRiXaUM0mykVK6iweKJmmuKBlmXd5L1e7D8MMXngvCS3IRPTP12TNul_4Fib9pitl45cXaS5hTYkvPutW23agMuCO_TPppWWvXNFilccZ-7csMRrPiM_O0f-yPY6AU/s1600/konjungsi.jpg


Konjungsi Subordinatif
Konjungsi subordinatif adalah konjungsi yang menghubungkan dua buah konstituen yang kedudukannya tidak sederajat. Ada konstituen atasan dan ada konstituen bawahan. Konjungsi subordinatif ini dibedakan lagi atas konjungsi yang menyatakan.
a.       Penyebaban, yaitu konjungsi sebab, karena, oleh karena. dan akibat.
b.      Persyaratan, yaitu konjungsi kalau, jika, jikalau, bila, apabila, bilamana, dan asal.
c.       Tujuan, yaitu konjungsi agar, biar dan supaya.
d.      Penyungguhan (perlawanan), yaitu konjungsi meskipun,  biarpun, walaupun, sungguhpun, dan sekalipun.
e.       Kesewaktuan, yaitu konjungsi sesudah, setelah, sebelum, sehabis, sejak, selesai, ketika, tatkala, sewaktu, sementara, sambil, seraya, selagi, selama, hingga, sampai.
f.       Pengakibatan, yaitu konjungsi sampai, hingga, dan sehingga.
g.       Perbandingan, yaitu konjungsi seperti, sebagai, dan laksana.
h.      Pengandaian, yaitu konjungsi andaikan, seandainya, andaikata, umpamanya, sekiranya.
i.        Pemiripan yaitu konjugsi, seakan-akan, seolah-olah, sebagaimana, seperti, sebagai, laksana.
j.        Menyatakan sebab yaitu konjungsi sebab, karena, dan oleh karena.
k.      Menyatakan Penjelasan, yaitu konjungsi bahwa.
Contoh penerapan konjungsi dalam kalimat.
1)      Kakaknya belajar demikian tekun, sehingga ia dapat peringkat pertama.
2)      Peraturan tersebut dibuat, supaya tidak ada siswa yang membolos.
3)      Budaya kita akan diklaim oleh bangsa lain, jika kita tidak menjaga dan melestarikannya.
4)      Karena ia sedang sakit, maka hari ini ia tidak masuk sekolah.
5)      Meskipun hari ini hujan deras, Rooney tetap berangkat ke sekolah.
6)      Pemerintah seolah-olah mengabaikan suara rakyat dengan rencana menaikkan harga BBM.
7)      Seandainya Pepe mau mengoper bola ke Pedro, maka itu akan menghasilkan gol bagi Chelsea.
8)      Semua orang berdoa sebelum mengawali aktivitas mereka masing-masing.
9)      Pemerintah menyatakan bahwa harga BBM bersubsidi tidak akan naik pada tanggal 1 April 2012.



Konjungsi Korelatif
Kata penghubung korelatif adalah kata penghubung yang menghubungkan dua kata, frasa, atau klausa, dan hubungan kedua unsur itu memiliki derajat yang sama. Kata penghubung ini biasanya berupa tidak hanyatetapi juga, tidak hanya…, bukannya…, melainkan…, makin…, jangankan…, pun…, baik…, maupun…, demikian…, sehingga, apa(kah)… atau, entahentahlah….

Konjungsi Antarkalimat
Konjungsi antarkalimat menghubungkan antara kalimat satu dengan kalimat lain. Oleh karena itu , konjungsi ini selalu memulai kalimat baru. Berikut ini contoh konjungsi antarkalimat beserta fungsinya dalam kalimat.
a.       Konjungsi yang menyatakan pertentangan dengan yang dinyatakan pada kalimat sebelumnya, seperti: biarpun demikian/begitu, sekalipun demikian, walaupun demikian, dan meskipun demikian.
b.      Konjungsi yang menyatakan lanjutan dari peristiwa atau keadaan pada kalimat sebelumnya, sepert:i sesudah itu, setelah itu, dan selanjutnya.
c.       Konjungsi yang menyatakan adanya hal, peristiwa, atau keadaan lain di luar dari yang telah dinyatakan sebelumnya, seperti: tambahan pula, lagi pula, dan selain itu.
d.      Konjungsi yang menyatakan kebalikan dari yang dinyatakan sebelumnya , seperti: sebaliknya. Contoh : Kita jangan terus menebang pohon – pohon di hutan ini. Sebaliknya , kita harus menanam bibit – bibit pohon baru .
e.       Konjunsi yang menyatakan keadaan yang sebenarnya, seperti: sesunguhnya dan bahwasanya. Contoh : Kita dilanda banjir besar tahun ini.  Sesunguhnya, bencana ini telah kita ramalkan tahun kemarin .
f.       Konjungsi yang menguatkan keadaan yang dinyatakan sebelumnya , seperti: malahan dan bahkan. Contoh: Rumah–rumah di Kalimantan kebanyakan didirikan di tepi sungai. Bahkan, ada kampung di tengah laut yang dangkal.
g.       Konjungsi yang menyatakan pertentangan dengan keadaan sebelumnya , seperti: namun dan akan tetapi. Contoh: keadaannya memang sudah aman. Akan tetapi, kita harus waspada.
h.      Konjungsi yang menyatakan kosekuensi, seperti: dengan demikian. Contoh: Kamu telah setuju dengan persyaratan ini. Dengan demikian , kamu pun harus menanggung semua resikonya.
i.        Konjungsi yang menyatakan akibat, seperti: oleh karena itu dan oleh sebab itu. Contoh: Kami sudah melarang mereka berburu di hutan, tetapi mereka tetap nekat. Oleh karena itu , biar merka rasakan sendiri akibatnya.
b.      Konjungsi yang menyatakan kejadian yang mendahului hal yang di nyatakan sebelumnya, seperti sebelum itu. Contoh: Polisi hutan menangkap dua pemburu liar. Sebelum itu, mereka menagkap lima orang pemburu liar.

Konjungsi Antarparagraf
            Konjungsi antarparagraf adalah konjungsi yang digunakan untuk menghubungan paragraf. Konjungsi antar paragraf pada umumnya terletak pada awal paragraf.
Macam-macamnya.
a.       Adapun.
b.      Akan hal.
c.       Mengenal.
d.      Dalam pada itu.
Selain keempat konjungsi antar paragraf tersebut terdapat juga konjungsi antar paragraf berikut.
a.       alkisah
b.      arkian
c.       sebermula
d.      syahdan







DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zaenal dan Amran Tasai. 1985. Berbahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Mediyatama sarana Perkasa.

Artati, Budi. 2009. Baku dan Tidak Baku. Klaten: Intan Pariwara.

Chaer, Abdul. 2011. Ragam Bahasa Ilmiah. Jakarta: Rinneka Cipta.

Dalman. 2012. Menulis Karya Ilmiah. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Keraf, Gorys. 1984. Tata Bahasa Indonesia: Sekolah Menengah Tingkat Atas. Jakarta: Nusa Indah.

Hikmat, Ade dan Nani Solihati. 2013. Bahasa Indonesia. Jakarta: Kompas Gramedia.

Nazar, A. Noerzihri. 2006. Bahasa Indonesia dalam Karangan Ilmiah. Bandung: Humaniora.

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1993. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan. Jakarta: Gramedia Widia Sarana Indonesia.

Yunohudiyono, dkk. 2007. Bahasa Indonesia Keilmuan. Surabaya: UNESA University Press










 

No comments:

Post a Comment