Saturday, June 4, 2016

Definisi Makalah dan Cara Membuatnya



MAKALAH


https://azaenulmaarif.files.wordpress.com/2014/03/cropped-contoh-makalah.jpg

Pengertian Makalah
            Menurut Hikmat (2013: 149) menjelaskan makalah merupakan “salah satu bentuk karya tulis ilmiah yang membahas sebuah gagasan atau topik yang telah ditentukan dan wajib mentaati sistematika penulisan ilmiah”. Karya tulis ini sering sering dijadikan sebagai tugas yang harus dikerjakan oleh mahasiswa dan dipresentasikan di depan kelas. Pendapat lain juga dikemukakan oleh Tanjung (dalam Hikmat, 2013: 149) menyatakan bahwa makalah merupakan karya tulis yang memuat pikiran tentang suatu makalah atau topik tertentu yang ditulis secara sistematis dan runtut dengan disertai analisis yang logis dan objektif.

 https://mahasiswaekonomibisnis.files.wordpress.com/2015/08/makalah.jpg?w=256

  Ciri-Ciri Makalah
A.     Akurat dan Menyeluruh
Makalah harus menyajikan fakta dan gagasan secara lengkap dan tuntas. Selain itu, makalah berisi antisipasi dari pertanyaan yang mungkin muncul yang diajukan oleh calon pembaca.
B.     Memiliki Sumber Informasi yang baik
Makalah yang baik harus menngakui sumbangan dari penulis lain tentang topik makalah.  Pemberikan kutipan bisa diberikan untuk gagasan atau fakta yang bukan karya asli penulis makalah. Kutipan bisa menggunakan kutipan langsung  dan tidak langsung. Ditambah pula penafsiran dengan bahasa sendiri.
C.     Seimbang
Makalah yang membahas fakta, gagasan dan sudut pandang yang dibicarakan secara objektif dan tidak menggunggulkan atau melemahkan karya tulis sebelum dan sesudahnya.
D.     Kreatif
Makalah harusnya tidak hanya menyajikan fakta belaka, namun fakta disusun, dianalisis, dipadukan dan digunakan sebagai dasar kesimpulan dengan cara yang inovatif , kreatif dan orisinil.
E.      Penulisan Benar
Makalah harus bebas dari kesalahan gaya bahasa, tata bahasa, tanda baca, penggunaan kata dan ejaan.
F.      Tertata dengan Baik
Makalah harus memiliki tujuan yang jelas. Maksudnya materinya disusun secara logis dan sistematika antara bagian sesuai dengan peraturan yang berlaku.



 http://i1.wp.com/tukinfo.net/wp-content/uploads/2016/02/contoh-susunan-makalah-yang-baik-dan-benar.jpg?resize=710%2C434


Jenis Makalah
            Berdasarkan sifat dan jenis penalarannya Hikmat (2013: 152) membedakan makalah menjadi tiga sebagai berikut.
A.     Makalah Deduktif
Makalah yang penulisannya didasarkan pada kajian teori yang releva dan diungkapkan gagasan yang bersifat umum terlebih dahulu dan disusul dengan bagian-bagian yang khusus.
B.     Makalah Induktif
Makalah yang disusun berdasarkan kajian teori yang relevan dan diungkapkan hal yang khusus dulu ke yang umum.
C.     Makalah Campuran
Makalah yang penulisannya didasarkan pada kajian teori yang relevan dengan masalah yang dibahas. Pemaparan isi makalah bertolak dari yang bersifat umum ke khusus dan disimpulkan ke umum lagi.


 http://idieri2012.org/wp-content/uploads/2015/10/mengerjakan-makalah.jpg




 Cara Menyusun Makalah
            Penyusunan makalah harus memperhatikan hal-hal yang bersifat sistematis. Ada juga hal-hal yang harus diperhatikan dalam menyusun makalah. Berikut ini ini hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun makalah.
A.     Menyusun pola pikir
Pola berfikir dimulai dari hal berikut ini.
a.       Mengenali persoalan
b.      Menentukan tujuan dan ruang lingkup
c.       Menentukan kepada siapa makalah disajikan
B.     Mengumpulkan bahan dan pengolahan data
Makalah yang baik harus mengumpulkan bahan-bahan referensi untuk mendukung argumen yang kita susun dalam makalah. Buku, majalah, surat kabar, buletin, hasil penelitian dan sebagainya bisa digunakan sebagai bahan referensi membuat makalah. Bahan referensi harus mendukung judul yang diajukan. Setelah bahan terkumpul langkah berikutnya adalah kita olah sesuai penalaran kita.
C.     Penulisan makalah
Penulisan makalah harus memperhatikan hal-hal berikut ini.
a.       Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
b.      Menggunakan kalimat efektif, mudah dibaca dan dipahami pembaca.
c.       Antara materi satu denngan materi selajutnya berhubungan.
d.      Pembahasannya singkat, jelas dan tegas jangan sampai bertele-tele.
e.       Hindari kata-kata yang bombastis.

D.     Koreksi akhir makalah
Makalah bisa ditampilkan jika sudah dikoreksi dulu, tujuannya untuk penyempurnaan makalah. Penulis perlu membaca berulang-ulang secara keseluruhan isi makalah sehingga dapat ditemukan kesalahan berupa pengorganisasia isi, penulisan kalimat, koherensi, diksi ejaan, dll.


 https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcROjl4Zdvy8jTV3Zy1JydRtTHndGwpVeykeprIn4so2jB0n8awGIg


Sistematika Penulisan Makalah
            Menurut Zaenuudin (dalam Hikmat: 2013: 155), format penulisan makalah secara umum ada tiga bagian.
A.     Bagian awal
a.       Lembar judul
1)      Judul, merupakan penjelasan singkat makalah yang ditulis.
2)      Nama NIM
3)      Nama dan tempat perguruan tinggi
4)      Tahun
b.      Kata pengantar
Bagain ini berisi pernyataan dari penulis untuk menyerahkan tulisannya kepada penerima tulisan, gambaran umum tentang pelaksanaan tugas dan hasilnya, ucapan terima kasih, tempat, tanggal bulan dan tahun penyusunan tulisan, serta penanggung jawab tulisan, hal ini diakhiri harapan penulis atas teguran, kritik dan saran untuk perbaikan tulisan tersebut dari pembaca.
c.       Daftar isi
Bagian ini berisi bab, subbab disertai dengan pencantuman nomor halaman tempat bagian tersebut terdapat dalam tulisan.
d.      Daftar tabel (jika ada)
e.       Daftar gambar (jika ada)

B.     Bagian isi
Bagian inti makalah berisi hal-hal berikut ini.
a.       Bab I Pendahuluan
Pendahuluan merupakan bagian dari makalah yang bersuha mengantarkan pembaca ke arah pokok permasalah yang disajikan. Oleh karena itu isi pendahuluan adalah penjelasan singkat mengenai pokok persoalan. Ada enam hal yang harus diperhatikan antara lain: umum, maksud dan tujuan, pendekatan, ruang lingkup, pengertian dan tata urutan.
      Secara garis besar ini dari bab I pendahuluan sebagai berikut.
1.1 Latar Belakang
      Latar belakang secara umu menjabarkan alasan apa dan mengapa persoalan perlu diangkat.
1.2 Rumusan Masalah
Kesulitan yang ingin dipecahkan penulis perlu dirumuskan dalam bentuk rumusan masalah. Penentuan rumusan masalah perlu memperhatikan: (a) apakaha masalah tersebut berguna jika dipecahkan, (b) apakah penulis memiliki kepandaian dan kemampuan untuk memecahkan, (c) apakah masalah tersebut menarik untuk dipecahkan, (d) apakah permasalahan tersebut memberikan sesuatu yang baru jika dipecahkan dan (e) apakah cukup tersedia data dan referensi untuk memecahkan masalah tersebut. Rumusan selalu menggunakan kalimat tanya.
1.3 Tujuan
      Tujuan merupakan sasaran yang akan dicapai dari persoalan dalam makalah. Tujuan makalah menggunakan kalimat pernyataan
1.4 Manfaat
      Bagian ini menunjukkan kegunaan dan pentingnya makalah disusun. Kegunaan bisa untuk pengembangan ilmu bagi berbagai kalangan pembaca sehingga terlihat kelayakan dari isi makalah untuk diangkat.
1.5 Ruang Lingkup (bisa ada bisa tidak)
b.      Bab II Pembahasan
Pembahasan merupakan isi dari makalah. Berupa uraian yang relevan dengan judul. Uraiannya berkaitan untuk memecahkan masalah yang telah dirumuskan. Pembahasan yang baik harus berorientasi pada pokok permasalahan. Selain itu harus menggunakan bahasa yang baik, jelas  dan singkat (Hikmat, 2013:158).
c.       Bab III Penurup
Penutup merupakan bab akhir dari makalah. Hendaknya bagian ini ditulis dengan singat dan jelas. Secara umum bab penutup ini berisi kesimpulan dan saran.
3.1 Kesimpulan
Bagain ini merupakan ringkasan dari kajian makalah yang disusun. Kesimpulan hendaknya dibuat sederhana dan sistematis, sehingga pembaca mudah memahami isi makalah.
3.2 Saran
Saran merupakan anjuran-anjuran yang bersifat realistis demi perbaikan makalah tersebut. 
C.     Bagian akhir
Bagian akhir dari makalah berisi daftar pustaka dan lampiran. Daftar pustakan berisi semua sumber kepustakaan yang digunakan dalam penulisan. Bisa bersumber dari buku, surat kabar, majalah, internet dll. Penulisannya pun harus memperhatikan penulisan daftar pustaka yang benar. Selanjutnya lampiran atau appendiks biasanya disusun setelah daftar pustaka. Lampira ditulis dengan memberikan tulisan “Lampiran”, nomor urut lampiran, judul lampiran. Bagian bisa bersisikan tabel-tabel, gambar, bagan, peta, perhitungan statistik dll.






DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zaenal dan Amran Tasai. 1985. Berbahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Mediyatama sarana Perkasa.

Artati, Budi. 2009. Baku dan Tidak Baku. Klaten: Intan Pariwara.

Chaer, Abdul. 2011. Ragam Bahasa Ilmiah. Jakarta: Rinneka Cipta.

Dalman. 2012. Menulis Karya Ilmiah. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Keraf, Gorys. 1984. Tata Bahasa Indonesia: Sekolah Menengah Tingkat Atas. Jakarta: Nusa Indah.

Hikmat, Ade dan Nani Solihati. 2013. Bahasa Indonesia. Jakarta: Kompas Gramedia.

Nazar, A. Noerzihri. 2006. Bahasa Indonesia dalam Karangan Ilmiah. Bandung: Humaniora.

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1993. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan. Jakarta: Gramedia Widia Sarana Indonesia.

Yunohudiyono, dkk. 2007. Bahasa Indonesia Keilmuan. Surabaya: UNESA University Press









No comments:

Post a Comment