PEMBELAJARAN BIPA
Strategi Pembelajaran Bahasa Indonesia sebagai Bahasa
Asing
Hasil penelitian Lengkanawati (dalam buku Iskandarwassid,
2011: 278) menjelaskan bahwa pembelajaran BIPA dapat dilakukan dengan strategi
mandiri yang tetap dapat meningkatkan 4 kemampuan berbahasa (mendengarkan, berbicara,
membaca dan menulis). Masing-masing aspek tersebut tentunya memiliki strategi
pembelajaran yang berbeda-beda. Berikut ini penjelasannya masing-masing aspek.
a.
Keterampilan
Mendengarkan (Menyimak)
1)
Mentranskripsi
bahan tugas menyimak untuk meningkatkan pemahamannya dalam menyimak dalam
menyimak dan sekaligus dapat meningatkan kemampuannya dalam melafalkan
bunyi-bunyi bahasa target sehingga mendekati pelafalan penutur asli.
2)
Memperhatikan
pengajar dengan seksama tatkala pengajar mengoreksi kesalahan tuturan dirinya
atau tuturan pelajar lainnya.
3)
Menyimak tuturan
penutur asli dengan seksama baik dari media elektronik maupun dari tuturan
langsung.
4)
Memperhatikan isi
maupun bentuk bahasa yang digunakan pengajar di kelas.
b.
Keterampilan
Berbicara
1)
Meniru atau melafalkan
kata-kata atau frasa yang digunakan penutur asli dalam rekaman.
2)
Mencoba mengingat
pola kalimat yang benar yang ditemukannya sewaktu mentranskripsikan wacana
bahasa target yang didengarnya.
3)
Menggunakan pola
kalimat yang baik yang digunakan oleh penulis yang baik yang dikemukakan dalam
teks yang dibacanya untuk digunakan dalam berbicara.
4)
Pada tahap awal,
memaksakan diri untuk menggunakan bahasa target dengan tidak terlalu khawatir
melakukan kesalahan dalam menggunakan bahasa tersebut.
c.
Keterampilan Membaca
Keterampilan membaca dapat dicapai dengan banyak membaca
berbagai wacana untuk meningkatkan kemampuan membacanya dan mempeluas kosakata
bahasa target.
d.
Keterampilan
Menulis
1)
Menggunakan
kemampuan menulis untuk meningkatkan kemampuan menulis dalam bahasa target.
2)
Menirukan gaya
tulisan dan pola kalimat yang digunakan para penulis baik yang ditemukannya
sewaktu membaca teks berbahasa target untuk digunakannya dalam membuat tulisan
dalam bahasa target.
Penanaman
Impresi pada Awal Tatap Muka
Kompetensi BIPA di awal pertemuan biasanya hanya
mempelajari bahasa lisan. Berbahasa target dengan lisan, meskipun pada tataran
yang sederhana, senantiasa dianggap sebagai modal awal untuk belajar bahasa
target pada tahap selanjutnya (Iskandarwassid, 2011: 279). Penguasaan bahasa
target pada tahap awal diharapkan bisa memupuk rasa percaya diri pelajar BIPA.
Hal tersebut bisa dikatakan bahwa tatap muka pertama merupakan waktu yang
krusial keberhasilan proses belajar antara pelajar dan pengajar BIPA. Impresi
inilah yang harus diperlihatkan pengajar kepada pelajar BIPA di awal pertemuan.
Impresi pembelajar pada pertemuan-pertemuan pertama
dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: (1) materi atau bahan ajar yang
diberikan, (2) suasana saat pembelajaran, dan (3) penyampaian materi dari
pengajar. Pemilihan materi yang cocok diawali dari materi yang sederhana sampai
yang paling sulit, akan membantu pelajar BIPA dalam menguasai seluruh aspek
bahasa target dengan mudah dan sistematis. Materi dapat dikatakan baik apabila
adanya kontak antara pengajar dan pelajar BIPA dalam proses pembelajaran BI.
Pemilihan materi yang baik akan menentukan keberhasilan pembelajaran pada
proses berikutnya. Selanjutnya, suasana pembelajaran BIPA juga mentukan
keberhasilan pembelajaran. Proses belajaran yang terasa tegang, pasif, akan
membuat antusias pelajar BIPA menurun dan hasil belajar tidak maksimal. Akan
tetapi jika situasi pembelajaran dibuat menyenangkan, santai tetapi tetap fokus
dan aktif akan membuat pelajar percaya diri dan hasil belajar akan maksimal.
Berikutnya, penyampaian materi ajar BIPA sering dilakukan dengan teknik tanya
jawab atau dengan dikte masih dipandang cukup ampuh dalam pembelajara BIPA.
Penyampaian materi dengan cara yang baik, komunikatif, tidak monoton, variatif,
sederhana, tidak berlebihan, akan membuat pelajar BIPA merasa senang dan
antusias untuk mengikuti sampai akhir pertemuan. Faktor-faktor itulah yang
menciptakan impresi yang baik bagi pelajar BIPA.
DAFTAR PUSTAKA
Aristha. (2011). Keterampilan Menyimak. From: http://aristhaserenade.
blogspot.com/p/keterampilan-menyimak.html. Diaksesn pada 09.09.2014.
KetBasiran, Mokh. 1999. Apakah yang Dituntut GBPP Bahasa Indonesia Kurikulum 1994.Yogyakarta: Depdikbud.
Darjowidjojo, Soenjono. 1994. Butir-butir Renungan Pengajaran Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Asing.
Makalah disajikan dalam Konferensi Internasional Pengajaran Bahasa Indonesia
sebagai Bahasa Asing. Salatiga: Univeristas Kristen Satya Wacana.
Degeng, I.N.S. 1997. Strategi
Pembelajaran Mengorganisasi Isi dengan Model Elaborasi. Malang: IKIP dan
IPTDI.
Hamalik,
O. 1994. Media Pendidikan. Bandung:
Penerbit PT. Citra Aditya Bakti.
Iskandarwassid & Dadang Sunendar. 2011. Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung:
Rosda.
Julianto, Ari.(2013). Keterampilan Berbicara. From: http://skripsi-fkip-inggris.blogspot.com/2013/10/hakikat-keterampilan-berbicara-speaking.html.
Diakses pada 09.09.2014.
Machfudz, Imam. 2000. Metode
Pengajaran Bahasa Indonesia Komunikatif. Jurnal Bahasa dan Sastra UM.
Moeleong, Lexy J. 2000. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosyda Karya.
Robhista (2014). Keterampilan
Berbicara. From: http://rosielementary.
wordpress.com/tag/keterampilan-berbicara-bahasa-indonesia/. Diakses pada
09.09.2014.
Saddhono, Khundaru
& Slamet. 2014. Pembelajaran
Keterampilan Berbahasa Indonesia. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Saksomo, Dwi. 1983. Strategi
Pengajaran Bahasa Indonesia. Malang: IKIP Malang.
Sholhah, Anik. 2000. Pertanyaan
Tutor dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing di UM.
Skripsi. Tidak diterbitkan.
Sadiman,
A.S., Rahardjo, R., Haryono, A., & Rahadjito. 1990. Media Pendidikan: pengertian, pengembangan dan pemanfaatannya, edisi 1.
Jakarta: Penerbit CV. Rajawali.
No comments:
Post a Comment