Sunday, June 12, 2016

Pragmatik dan Pikiran

https://encrypted-tbn2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRwmHqUOKHgWytLXmfTeoqHDKxDn_EjHg-v4uKbBU7UEMgB0KxI



Pragmatik dan Pikiran                                   
Pikiran adalah sumber dari asal-usul refleksi yang dilakukan manusia. Ada sisi lain dari refleksi ini, yaitu menambah karakter pikiran yang membingungkan dan pengabaian terhadap hal tersebut telah banyak sekali menyebabkan kesalahan filosofis dan kerancuan teoritis. Hal ini karena bersifat pragmatic dan kajian pragmatic terhadap pikiran masih sedikit.
Ujaran yang dihasilkan oleh manusia melalui bahasa bisa merefleksiakn isi pikiran penutur ujaran. Meskipun begitu penalaran yang dimiliki masih belum cermat jika Cuma dikaji dengan bahasa saja. Maka dikembangkan satu pemikiran yaitu karakteristik universal. Maksudnya adalah secara umum ada satu sisi pikiran manusia yang sama dengan pikiran manusi yang lain dan dapat diubah menjadi gagasan-gagasan yang sederhana sebagai pikiran primitive manusia. Misalnya anak-anak belum bisa melakukan penalaran sama sekali sampai mereka dapat menggunakan tuturan. 

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbMG9CkAe7UU7OILWYgb75oV0BGGO3w0ZuSC1cYj4w_YtOL4K35AzVBkULVYgqCOiyjb4FOX3qNIDPWrHt2hYANG1cBtUVij6wOhpsDOfl8x2tda3wtSYQKFr8OE1Dnsg4buHxrG8H2hk/s1600/KACAU.jpg

Dalam mengkaji isi pikiran dan pragmatic ada beberapa pendekatan modul yang dipakai: representasi, komputasi, dan organisasi. Representasi bersifat imajinal yang berupa struktur-struktur yang menyerupai bahasa, dalam bahasa pikiran internal. Komputasi, representasi sendiri tidak bisa melakukan berbagai macam operasi kognitif yang kita ketahui tak bisa dipisahkan dari pemfungsian pikiran. Agar dapat menjalankan operasi-operasi seperti menarik inferensi dan pemrosesan bahasa, pikirah harus bisa memanipulasi representasi-representasi yang diaksesnya. Manipulasi dilakukan dengan menggunakan sifat-sifat sintaksis formal representasi dengan cara yang khas dari komputasi-komputasi yang dilakukan oleh computer. Organisasi, hakikat pendekatan modul terhadap pikiran terletak dalam pengorganisasian struktur-struktur pikiran yang kompleks. Pada tataran pengorganisasian makro pikiran dianggap terdiri atas sejumlah kemampuan yang berbeda namun berkaitan. Sedangkan pada tataran pengorganisasian mikro pikiran, sejumlah kemampuan pikiran adalah modul-modul kognitif, menurut pengertian istilah yang diberikan fondor. Modul-modul ini khusus bagi bidang-bidang pengertian tertentu, bersifat primer, dalam pengertian bahwa mereka tersusun dari unit-unit yang lebih dasar.
Melalui pembahasan pragmatic dan modularitas oleh Khaser, komitmennya terhadap modularitas tetap kuat. Pada tingkat tertentu kekuatan penuh pragmatic tidak dibiarkan berfungsi dalam pengertian bahwa khaser tidak pernah menggunakan pragmatic untuk mempengaruhi perubahan-perubahan dalam proposal-proposal modularitas tersebut. Proses-proses gramatikal modul tidak memberikan sedikit sekali wawasan langsung tentang sifat-sifat proses-proses pragmatic non modul. Memang, semakin banyak kita memodelkan pragmatic pada tata bahasa, semakin banyak kesalahan yang mungkin kita lakukan.
Terdapat rumusan dasar struktur modul pragmatic yang diajukan Khaser: pragmatic dalam pikiran adalah modul pragmatic + bagian tengah pragmatic + bidang pemisah pragmatic. secara umum dapat dikatakan bahwa tindak tutur menunjukkan kebutuhan akan modul pragmatic yang bersifat linguistic; implikatur percakapan dan prinsip kesantunan menunjukkan adanya komponen pragmatic dalam system sentral pikiran; dan indeksikal dan praanggapan pragmatic leksikal memberikan bukti adanya bidang pemisah antara modul pragmatic dan bagian pragmatis sistemn sentral tersebut.

No comments:

Post a Comment