Pragmatik dan Pikiran
Pikiran
adalah sumber dari asal-usul refleksi yang dilakukan manusia. Ada sisi lain
dari refleksi ini, yaitu menambah karakter pikiran yang membingungkan dan
pengabaian terhadap hal tersebut telah banyak sekali menyebabkan kesalahan
filosofis dan kerancuan teoritis. Hal ini karena bersifat pragmatic dan kajian pragmatic
terhadap pikiran masih sedikit.
Ujaran
yang dihasilkan oleh manusia melalui bahasa bisa merefleksiakn isi pikiran
penutur ujaran. Meskipun begitu penalaran yang dimiliki masih belum cermat jika
Cuma dikaji dengan bahasa saja. Maka dikembangkan satu pemikiran yaitu karakteristik universal. Maksudnya
adalah secara umum ada satu sisi pikiran manusia yang sama dengan pikiran
manusi yang lain dan dapat diubah menjadi gagasan-gagasan yang sederhana
sebagai pikiran primitive manusia. Misalnya anak-anak belum bisa melakukan
penalaran sama sekali sampai mereka dapat menggunakan tuturan.
Dalam
mengkaji isi pikiran dan pragmatic ada beberapa pendekatan modul yang dipakai: representasi, komputasi, dan organisasi.
Representasi bersifat imajinal yang berupa struktur-struktur yang
menyerupai bahasa, dalam bahasa pikiran internal. Komputasi, representasi sendiri tidak bisa melakukan berbagai macam
operasi kognitif yang kita ketahui tak bisa dipisahkan dari pemfungsian
pikiran. Agar dapat menjalankan operasi-operasi seperti menarik inferensi dan
pemrosesan bahasa, pikirah harus bisa memanipulasi representasi-representasi
yang diaksesnya. Manipulasi dilakukan dengan menggunakan sifat-sifat sintaksis
formal representasi dengan cara yang khas dari komputasi-komputasi yang
dilakukan oleh computer. Organisasi, hakikat
pendekatan modul terhadap pikiran terletak dalam pengorganisasian
struktur-struktur pikiran yang kompleks. Pada tataran pengorganisasian makro
pikiran dianggap terdiri atas sejumlah kemampuan yang berbeda namun berkaitan.
Sedangkan pada tataran pengorganisasian mikro pikiran, sejumlah kemampuan
pikiran adalah modul-modul kognitif, menurut pengertian istilah yang diberikan
fondor. Modul-modul ini khusus bagi bidang-bidang pengertian tertentu, bersifat
primer, dalam pengertian bahwa mereka tersusun dari unit-unit yang lebih dasar.
Melalui
pembahasan pragmatic dan modularitas oleh Khaser, komitmennya terhadap
modularitas tetap kuat. Pada tingkat tertentu kekuatan penuh pragmatic tidak
dibiarkan berfungsi dalam pengertian bahwa khaser tidak pernah menggunakan
pragmatic untuk mempengaruhi perubahan-perubahan dalam proposal-proposal
modularitas tersebut. Proses-proses gramatikal modul tidak memberikan sedikit
sekali wawasan langsung tentang sifat-sifat proses-proses pragmatic non modul.
Memang, semakin banyak kita memodelkan pragmatic pada tata bahasa, semakin
banyak kesalahan yang mungkin kita lakukan.
Terdapat
rumusan dasar struktur modul pragmatic yang diajukan Khaser: pragmatic dalam
pikiran adalah modul pragmatic + bagian tengah pragmatic + bidang pemisah
pragmatic. secara umum dapat dikatakan bahwa tindak tutur menunjukkan kebutuhan
akan modul pragmatic yang bersifat linguistic; implikatur percakapan dan
prinsip kesantunan menunjukkan adanya komponen pragmatic dalam system sentral
pikiran; dan indeksikal dan praanggapan pragmatic leksikal memberikan bukti
adanya bidang pemisah antara modul pragmatic dan bagian pragmatis sistemn sentral
tersebut.
No comments:
Post a Comment