SISTEM SEBAGAI MODEL ADMINISTRASI
Pengertian Sistem
Memperhatikan beberapa definisi
yang telah dikemukakan oleh para ahli, dapat ditarik beberapa hal pokok
mengenai apa yang dimaksud dengan sistem.
a.
Suatu sistem
bergerak ke arah tujuan tertentu
Semua unsur yang
ada dalam sebuah sistem akan bergerak dan berperan sesuai dengan fungsinya
masing–masing dan secara bersama–sama akan tertuju pada apa yang ingin dicapai.
Namun, tujuan yang ada dalam sebuah sistem akan mengikuti hierarki tertentu.
Pencapaian tujuan akhir dari suatu sistem akan melalui tahap–tahap pencapaian
tujuan pada setiap bagiannya masing–masing
b.
Suatu sistem
terdiri atas bagian – bagian tertentu.
Urutan hierarki
sistem dimulai dari bagian yang terbesar sampai pada unsur atau elemen. Fungsi
yang dijalankan suatu bagian tidak dapat digantikan oleh bagian yang lain.
Kalau terjadi kekosongan (ketidakadaan) akan menyebabkan suatu sistem tersebut
tidak akan mencapai tujuan sebagaimana yang diharapkan. Penyimpangan fungsi
untuk mencapai tujuan dari suatu bagian akan merupakan “gangguan” terhadap
bekerjanya suatu sistem
c.
Adanya kesatuan
berbagai bagian unsur yang saling kait.
Adanya saling kait
diantara semua bagian, komponen atau unsur yang membentuk suatu sistem sangat
diperlukan agar sistem tersebut berfungsi atau bekerja. Suatu sistem hendaknya
dipandang sebagai suatu kedaulatan atau kesatuan yang terpadu.
d.
Terbuka untuk
berhubungan dengan lingkungannya.
Dapat dikatakan
bahwa tidak ada sistem yang benar – benar tertutup. Semua sistem pada dasarnya
berada dalam ssuatu lingkungan tertentu. Pendapat ini dikemukakan oleh Elias M.
Awad (1979, p.4)
e.
Adanya sejumlah
aktivitas yang dilaksanakan.
Aktivitas yang
terjadi dalam suatu sistem senatiasa ditujukan pada pencapaian tujuan yang
telah ditetapkan. Aktivitas yang dilaksanakan berkenaan baik dengan unsur –
unsur yang membentuk sistem secara sendiri – sendiri maupun dengan
pengkombinasian berbagai unsur yang ada
Karakteristik
Sistem
Pada dasranya tidak ada sistem
yang benar – benar tertutup, maka dalam mengemukakan karakteristik sistem dalam
hal ini bererati suatu sistem yang terbuka. Karaketristik sistem yang terbuka
menurut D. Katz dan R. L. Khan (in F.E. Emery, 1974, p. 92 – 100) adalah
a.
Pemasukan Energi
Berbagai bentuk energi diperlukan oleh sistem dimasukkan
(diimpor) dari berbagai lingkungan eksternal. Suatu sistem itu memerlukan
masukan (input) dari lingkungannya.
b.
Transformasi
Bahan-Bahan atau Energi
Bahan–bahan masukan atau energi yang diperoleh dari
lingkungan ditransformasikan atau diprosesoleh sistem. Dalam hal ini
dilaksanakan aktivitas sistem untuk mengubah bahan – bahan masukan maupun
energi yang tersedia untuk menghasilkan sesuatu yang diperlukan.
c.
Hasil
Hasil dari proses dalam sistem dilontarkan ke lingkungan
eksternal.
d.
Sistem sebagai
Lingkaran Peristiwa-Peristiwa
Hubungan antara sistem dengan lingkungannya menunjukkan
adanya suatu siklus yang berpola. Dalam hal ini saling butuh dan saling memberi
antara sistem dan lingkungan menyebabkan terjadinya siklus tersebut.
e.
Entropi Negatif
Proses entropik adalah suatu hukum alam yang universal
untuk semua bentuk organisasi ke arah ketidakteraturan atau mati. Sistem
terbuka yang mengimpor energi dari lingkungan eksternalnya dapat menyimpannya
dan dapat mencapai tingkat entropi yang negatif. Ada kecenderungan bahwa sistem
terbuka akan berusaha untuk meningkatkan energi yang diimpor agar dapat
bertahan untuk suatu periode tertentu
f.
Input Informasi,
Umpan Balik Negatif dan Proses Pengkodean.
Masukan untuk suatu
sistem kehidupan tidak hanya meliputi bahan – bahan energi, tetapi juga masukan
– masukan yang bersifat informatif yang berfungsi dalam hubungannya dengan
lingkungan.
Tipe masukan
informasi yang ditemukan dalam suatu sistem ialah “Umpan Balik Negatif”. Jenis
ini memungkinkan suatu sistem untuk mengoreksi peyimpangan yang terjadi.
Suatu sistem
terbuka pula mempunyai sifat selalu selektif dalam menerima masukan – masukan
ke dalam sistem dari lingkungan. Sistem yang ada akan menciptakan asimilasi
terhadap masukan – masukan dapat diadaptasi. Mekanisme selektif dalam menerima
bahan – bahan masukan serta prinsip – prinsip selektif dan adaptif terhadap
struktur dinakam pengkodean.
g.
Steady State
dan Homeotatis yang Dinamik.
Steady
state merupakan ciri kemampuan
sistem untuk bertahan yang memungkinkan adanya importasi energi yang dapat
menahan entropi. Steady state bukan berarti tidak bergerak. Pemasukan energi
dari lingkungan eksternal dan pengeluaran produk sistem tetap terlaksana secara
kontinu, hanyalah selalu ditandai oleh adanya rasio pertukaran energi dan
hubungan diantara bagian – bagian yang tetap sama.
h.
Diferensiasi
Sistem terbuka bergerak ke arah deferensiasi dan
elaborasi. Dengan kata lain sistem terbuka mempunyai kecendurungan untuk
bertumbuh menjadi lebih terspesialisasi mengenai elemen–elemen dan strukturnya
dielaborasi sehingga batas – batasnya diperluas.
i.
Ekuifinalitas
Dalam sistem terbuka cara–cara untuk mencapai suatu
tujuan dapat dilalui dengan banyak cara. Juga dapat dikatakan bahwa untuk
mencapai tujuan tertentu (yang diinginkan) bermacam–macam input dapat diproses
dengan cara atau metode yang berbeda pula. Konsep ini dikenal dengan nama
ekuifinalitas.
Klasifikasi
Sistem
a.
Menurut terjadinya
sistem
1)
Sistem natural
Kebanyakan sistem–sistem natural ini merupakan sistem –
sistem fisik atau biologis. Sistem natural ialah semua sistem yang dapat
berwujud karena proses alamiah.
2)
Sistem buatan
manusia
Sistem ini dibentuk dengan sengaja oleh manusia untuk
mencapai tujuan tertentu. Kebanyakan sistem organisasi atau sistem sosial
termasuk dalam sistem buatan manusia.
b.
Menurut tingkat
kompleksitiasnya
1)
Sistem sederhana
Sistem-sistem yang termasuk dalam kategori ini adalah
yang terdiri dari bagian atau unsur-unsur yang kurang bervariasi dan
permasalahannya cukup sederhana.
2)
Sistem kompleks
Sistem-sistem yang kompleks ialah semua yang memiliki
unsur yang cukup banyak dan bervariasi sehingga menimbulkan persoalan yang
rumit pula.
c.
Menurut tingkat predictability
1)
Sistem-sistem yang
probabilistic yaitu sistem-sistem yang dapat mencapai hasil yang bervariasi.
Hasil yang dicapai tidak menunjukkan tingkat kepastian tinggi.
2)
Sistem-sistem
deterministik yaitu sistem-sistem yang hasilnya dapat diprediksi. Sistem-sistem
ini melaksanakan apa yang telah ditetapkan untuk dilaksanakan. Dengan demikian
diharapkan tidak terjadi perubahan dalam hasil yang dicapai. Baik untuk
sistem-sistem yang deterministic maupun yang probabilistik dapat berupa sistem
yang sederhana ataupun kompleks.
d.
Menurut
kedinamikaan sistem
1)
Sistem-sistem yang
statis, yaitu sistem yang tidak memperlihatkan adanya perubahan-perubahan
secara struktural.
2)
Sistem-sistem yang
dinamik, yaitu yang memungkinkan terjadinya perubahan-perubahan sewaktu-waktu.
3)
Sistem-sistem
homeostatic, yaitu sistem yang elemen-elemennya bersifat statis, sedangkan
dalam hal hubungannya dengan lingkungan terdapat sifat dinamik.
e.
Menurut kemungkinan
berinteraksi dengan lingkungan
1)
Sistem-sistem
terbuka, yaitu semua sistem yang dapat berhubungan dengan timbal balik antara
elemen-elemen sistem dengan lingkungannya.
2)
Sistem-sistem
tertutup, yaitu semua sistem yang tidak dapat berinteraksi secara jelas dengan
lingkungannya.
No comments:
Post a Comment