KEPEMIMPINAN
Definisi
Kepemimpinan
Kepemimpinan
diterjemahkan dari bahasa Inggris leadership.
Dapat diartikan juga hubungan yang erat antara seorang dan kelompok manusia, karena
ada kepentingan yang sama. Hubungan tersebut ditandai oleh tingkah laku yang
tertuju dan terbimbing dari pemimpin dan yang dipimpin.
Akan terjadi kepemimpinan apabila di dalam situasi
tertentu seorang lebih menonjol dapat mempengaruhi perilaku orang lain baik
secara perseorangan atau kelompok sehingga dengan penuh kesadaran orang-orang
dapat mengikuti apa yang diingnkan pemimpin dalam mencapai tujuan.
Kepemimpinan pendidikan adalah suatu proses mempengaruhi,
mengkoordinasi, dan menggerakan perilaku orang lain serta melakukan suatu
perubahan ke arah yang lebih positif dalam mengupayakan keberhasilan
pendidikan.
Kepemimpinan adalah hubungan yang ada dalam diri
seseorang atau pemimpin, mempengaruhi orang lain untuk bekerja secara sadar
dalam hubungan tugas untuk mencapai tujuan yang diinginkan Kepemimipinan yang baik dicirikan oleh
sifat-sifat: (1) manusiawi; (2) memandang jauh ke dpan visioner; (3) inspiratif
(kaya akan gagasan); dan (4) percaya diri.
Tiga prinsip kepemimipinan ynag saling berbeda, yaitu (a) otocratic leadership,
kepemimpinan gaya otokrasi, (b) parcitipative
or democratic leadership,
kepemimpinan gaya parsitipatif atau demokrasi, dan (c) the lazes-faire leadership,
kepemimpinan gaya bebas atau liberal.
Ciri-ciri tertentu sebagai pemimpin memang harus
dimiliki, karena: (1) seorang menejer yang tidak memiliki perhatian tentang
produksi akan mengalami kesulitan untuk memimpin bagaimana memproduksi, dan (2)
menejer yang tidak memiliki perhatian terhadap hubungan kemanusiaan akan
mengalamikesulitan untuk memimipin dengan penuh kesuksesan. Kepemimipinan ynag
efektif biasanya ditopang oleh ciri-ciri kepemimpinan yang lengkap.
Fungsi pemimpin adalah memudahkan pencapaian tujuan
secara koperatif diantara para pengikut dan pada saat yang sama menyediakan
kesempatan bagi pertumbuhan dan perkembangan pribadi mereka.
Keterampilan Kepemimpinan
Davis,1981:127
mengidentifikasikan tiga keterampilan kepemimpinan yaitu:
a.
Technical skills;
diperlukan pemimpin agar ia mampu mengawasi dan menilai pekerjaan sesuai dengan
keahlian yang digelutinya. Contohnya pemimpin pendidikan perlu menguasai
cara-cara membuat silabus,menguasai teknis penilaian,dan sebagainya.
b.
Human Skils;
kemampuan dalam membangun relasi dan dapat bekerja sama dengan orang lain
mimpin baik adalah kualifikasi yang dipersyaratkan seorang pemimpin yang lebih baik harus dikembangakan sikap
resfek dan saling menghargai satu sama lain.
c.
Conceptual Skills;
pemimpin yang disegani adalah pemimpin yang mampu member solusi yang tepat yang
timbul dari pemikirannya yang cerdas tentang suatu persoalan.
Pendekatan
Kepemimpinan
a.
Pendekatan Teory
Sifat Pemimpin (Traits Theory)
Pemimpin yang memiliki ciiri kepemimpinan adalah seorang
yang memiliki kualitas diri yang baik tercermin
dari sifat-sifat atau watak. Biasanya sifat yang diharapkan anggota dari
pemimpin adalah cerdas, bijal,s emangat, tanggung jawab,dan dapat dipercaya.
Ordway Tead berpendapat bahwa peranan pemimpin akan berhasil apabila memililki
10 sifat kepemimpinan sebagai berikut.
1)
Energi jasmaniah dan mental. Ia memiliki kekuatan
fisik yang tangguh dari mentalis baja yang tak pernah menyerah dalam
menjalankan kepemimpinannya.
2)
Kesadaran akan tujuan dan arah. Ia menyadari
betul memelihara tujuan dan mengupayakan keberhasilan.
3)
Antusiasme. Ia memiliki keyakinan dalam
usahanya sehingga bekerja dengan optimisme yang tinggi.
4)
Keramahan dan kecintaan. Sikap ramah yang
menguntungkan adalah keramahan yang tulus diikuti dengan kasih saying kepada
sesame.
5)
Integritas. Pemimpin yang memiliki integritas
adalah seseorang yang memiliki kepribadian utuh yang dapat dijadikan teladan.
6)
Penguasaan teknis. Penguasaan pengetahuan,
keterampilan, dan keahlian dalam bidangnya membuat bawahan percaya dan ini
menimbulkan kewibawaan.
7)
Ketegasan dalam mengambil keputusan. Saat
mengambil keputusan. Pemimipin tidak diombang-ambing oleh situasi, tidak juga
dapat dipermainkan dan diperalat bawahan. Ia harus tegas dalam memutuskan
persoalan dengan didasari prosedur yang
benar dan pelaksanaan yang konsisten.
8)
Kecerdasan. Pemimpin yang cerdas adalah
pemimpin yang mampu berfikir rasional dan menggunakan hati dalam melaksanakan
kepemimpinannya.
9)
Keterampilan mengajar. Ia harus mampu
mendidik, melatih, dan membimbing anggota secara emphatic.
10)
Kepercayaan (faith). Pemimpin yang dipercaya
akan disenangi dan dengan penuh kerelaan anggota akan mengikuti semua perinta.
b.
Pendekatan Perilaku
Pemimpin (Behavior Teory)
Mintorogo (1996) menjelaskan bahwa perilaku kepemimpinan
merupakan tindakan-tindakan spcsifik seseorang pemimpin dalam mengarahkan dan
mengkoordinasikan kerja anggota kelompok. Sehingga kita dapat mempelajarinya
sebagaimana dikatakan Hoy dan Miskel (1982) bahwa perilaku kepemimpinan dapat
dipelajari. Oleh karena itu dapat terjadi bahwa individu yang dilatih dalam
perilaku kepemimpinan yang memadai akan mampu memimpin secara lebih efektif.
Menelaah perilaku kepemimpinan dapat diidentifikasi dari dua aspek yaitu fungsi
kepemimpinan yang dijalankan dari gaya yang ditunjukkan pemimpin.
1)
Fungsi Kepemimpinan
Organisasi berisi sekelompok orang yang satu diantaranya
dibutuhkan untuk menggerakkan mereka
agar bekerja dengan efektif. Kepemimpinan akan terjadi secara efektif apabila
pemimpin dapat menjalankan dua fungsi utama yaitu (1) yang berkaitan dengan
tugas (task-related) atau fungsi pemecahan masalah, dan (2) berkaitan dengan
pembinaan kelompok atau fungsi social (group maintenance).
Fungsi tugas memudahkan dan mengkoordinasikan usah
kelompok dan memilih, mendifinisikan dan memecahkan masalah bersama. Funsi
sosial membantu kelompok berjalan lebih
lancar, menengahi perbedaan pendapat, meredam konflik, dan dapat memancarkan
perasaan hangat dan empathic kepada anggota.
2)
Gaya Kepemimpinan
Gaya kepemimpinan merupakan norma atau dapat juga
diartikan sebagai pola perilaku dalam meragakan kepemimpinannya. Terdapat dua
gaya kepemimpinan yaitu gaya dengan orientasi tugas (task oriented), dan gaya dengan gaya orientasi pada anggota (employee-oriented).
Gaya kepemimpinan yang berorientasi tugas ingin pekerjaan
selesai dengan memuaskan, tepat waktu, dan sempurna sehingga ia betul-betul
mengendalikan pegawai agar konsisten dan serius dalam pekerjaannya,
kadang-kadang pemimpin tidak mau tahu dengan urusan-urusan pribadi karyawannya.
Gaya kepemimpinan yang berorientasi pada pegawai/anggota
organisasi melaksanakan kepemimpinannya dengan berupaya memberikan dorongan
semangat, membimbing dan mengarahkan secara empatik dan memberikan kepercayaan
kepada anggota untuk melaksanakan suatu pekerjaan dengan karyanya sendiri.
c.
Pendekatan
Kontigensi
Studi kepemimpinan yang disebut pendekatan kontigensi,
yaitu suatu studi kepemimpinan yang hakekatnya berusaha untuk memenuhi jawaban
atas pertanyaan What makes the leader effective. Bahwa yang membuat
kepemimpinan itu efektif bukan hanya karena keberadaan pemimpinnya itu sendiri
tetapi ada variable lain yang turut menentukan. Menurut Blanchar (1995)
terdapat factor-faktor yang mempengaruhi efektivitas kepemimpinan yaitu: (1)
kepribadian pengalaman masa lampau dan harapan pemimpin, (2) harapan dan
perilaku atasan, (3) tuntutan tugas yang diberikan, (4) harapan dan perilaku
rekan, (5) karakteristik, harapan, dan perilaku bawahan, (6) kultur dan
kebijakan organisasi.
d.
Perubahan Sosial
dan Gaya Kepemimpinan
Perubahan sosial sebagaimana sifatnya yang abadi, akan
selalu terjadi dan pasti terjadi. Demikian pula halnya pada organisasi sebagai
organisasi sebagai organisasi terbuka yang memiliki cirri kumpulan orang-orang
yang bekerja secara sinergi untuk mencapai tujuan bersama, mengalami teori perubahan
organisasi mulai dari orientasi, teknologi, struktur, dan manajemennya.
Terdapat tiga jenis kepemimpinan yang dipandang representative dengan tuntutan
era disentralisasi.
1)
Kepemimpinan
Transaksional
Kepemimpinan traksional adalah kepemimpinan yang
menekankan kepada tugas yang diemban bawahan. Pemimpin adalah seseorang yang
mendesain pekerjaan beserta mekanismenya dan staf adalah seseorang yang
melaksanakan tugas sesuai dengan kemampuan dan keahlian
2)
Kepemimpinan
Transformasional
Burn (1978) menjelaskan kepemimpinan transformasional
sebagai suatu proses yang pada dasarnya “ Para pemimpin dan pengikut saling
menaikan diri ketingkat moralitas dan motivasi yang lebih tinggi”. Para
pemimpin adalah seseorang yang sadar akan prinsip perkembangan organisasi dan
kinerja manusia, sehinnga ia berupaya mengembangkan segi kepemimpinannya secara
utuh melalui pemotivasian terhadap staf dan menyerukan cita-cita yang lebih
tinggi dan nilai-nilai moral seperti kemerdekaan, keadilan, dan kemanusiaan,
bukan didasarkan atas emosi, seperti misalnya keserakahan, kecemburuan atau
kebencian.
3)
Kepemimpinan
Visioner
Kepemimpinan visioner adalah kemampuan pemimpin dalam
mencipta, merumuskan, mengkomunikasikan/ mentransformasikan dan
mengimplementasikan pemikiran-pemikiran ideal yang berasal dari dirinya atau
sebagai hasil interaksi sosial diantara anggota organisasi dan stakeholders
yang diyakini sebagai cita-cita organisasi di masa depan yang harus diraih atau
diwujudkan melalui komitmen semua personil.
DAFTAR PUSTAKA
Burhanudin, Yusak. 2005.
Administrasi Pendidikan. Bandung:
Pustaka Setia.
Daryanto. 2001. Administrasi Pendidikan.
Jakarta: Rineka Cipta,
_______. 1998. Administrasi Pendidikan.
Jakarta: Rineka Cipta,
Engkoswara,
dan Komariah, Aan. 2011. Administrasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta,
Gunawan, Ary. 1996. Administrasi
Sekolah:administrasi Pendidikan mikro. Jakarta:Rineka cipta.
Maulida,fella.
2012. Menejemen Sekolah. (diakses
tanggal 28/11). http://manajemensekolah24.blogspot.com/2012/10/manajemen-peserta-didik.
Nawawi, Hadari. 1997. Administrasi Pendidikan.
Jakarta: Gunung Agung
Ngalim, Purwanto, M.
2010. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Putra,
Eka. 2012. Pengambilan Keputusan dan
Sistem Informasi. online:
www.belbuk.com/pengambilan-keputusan-dan-sistem-informasi-p-154.html (diakses pada tanggal 15 November 2013 pukul
12.00 WIB).
Rahman,Fandi.
2013. Bahaya Narkoba Bagi Remaja.
(diakses tanggal 28/22). http://www.tugasku4u.com/2013/05/makalah-bahaya-narkoba-bagi-remaja.
Riswanda.
2012. Sistem Informasi dan Pengambilan
Keputusan. online:
sweetmanggo.blogspot.com/2008/12/sistem-informasi-dan-pengambilan.html (diakses
pada tanggal 15 November 2013 pukul 12.00 WIB).
Sagala, Syaiful, 2005.
Administrasi Pendidikan Kontemporer. Bandung: Alfabeta
Siagian Sondang, P. 1992
Kerangka Dasar Ilmu Administrasi. Jakarta: PT Rineka
No comments:
Post a Comment