PARAGRAF EKSPOSISI
Pengertian
Paragraf eksposisi adalah paragraf atau karangan yang
mempunyai tujuan untuk memberikan informasi mengenai sesuatu sehingga bisa
memperluas pengetahuan pembaca. Paragraf eksposisi bersifat ilmiah/ nonfiksi.
Sumber karangan paragraf eksposisi ini bisa diperoleh dari hasil pengamatan,
penelitian atau pengalaman.
Ciri-Ciri
- Berupa tulisan yang memberikan pegertian dan pengetahuan.
- Menjawab pertanyaan tentang apa, mengapa, kapan, dan bagaimana.
- Disampaikan secara lugas dengan menggunakan bahasa baku.
- Bersifat netral, dalam artian tidak memihak, dan memaksakan sikap penulis terhadap pembaca.
Macam-Macam Paragraf Eksposisi
- Eksposisi definisi: teknik pengembangan paragraf eksposisi yang memaparkan pengertian atau konsep suatu hal. Metode definisi merupakan penjelasan mengenai makna atau pengertian suatu kata, frasa, atau kalimat. Definisi terbagi atas dua bagian, yaitu bagian yang didefinisikan dan bagian yang mendefisikan. Menurut sifat dan strukturnya, definisi terbagi atas tiga macam (Keraf dalam Akhadiah, dkk. 1999 dalam Dalman 2014: 130), yaitu:
a.
Definisi nominal, yaitu definisi berupa sinonim atau yang
biasa digunakan dalam kamus.
b.
Definisi logis atau formal, yaitu definisi yang berisi
penjelasan tentang suatu kelas dan kekhususan sesuatu yang didefinisikan
dibandingkan anggota kelas lainnya. Misalnya, istilah menulis didefinisikan
sebagai suatu bentuk penyampaian pesan (komunikasi) dari satu pihak kepada
pihak lain dengan menggunakan simbol tulisan seperti huruf.
c.
Definisi luas, yaitu definisi formal yang diperluas
sehingga membentuk suatu alinea atau lebih.
Contoh.
Bekam atau hijamah ialah sebuah teknik pengobatan yang dilakukan dengan
jalan membuang darah kotor (racun yang berbahaya) dari dalam tubuh lewat
permukaan kulit. menurut pemahaman umum, sebenarnya ia berfungsi untuk membuang
darah yang telah rusak atau teroksidasi karena tingginya oksidan dalam tubuh.
Ozone therapy adalah pengobatan suatu penyakit dengan cara memasukkan
oksigen ,urni dan ozon berenergi tinggi ke dalam tubuh melalui darah. Ozone
therapy merupakan terapi yang sangat bermanfaat bagi kesehatan, baik untuk
menyembuhkan penyakit yang kita derita maupun sebagai pencegah penyakit.
- Eksposisi identifikasi: sebuah teknik pengembangan ekpsosisi yang menyebutkan ciri-ciri atau unsur-unsur yang membentuk suatu halobjek sehingga pembaca dapat mengenal objek itu dengan jelas dan tepat. Penggunaan metode ini dapat dimulai dengan cara, yaitu, kita harus mengenal atau melacak ciri-ciri objek itu. Kemudian dilakukan proses penggambaran atau menjabarkan cirri-ciri khusus objek yang akan disajikan baik yang konkret ataupun abstrak. Contohnya: kita akan menerangkan seorang penyanyi, kita akan menyebutkan ciri-ciri fisiknya terlebih dahulu.
Contoh.
Teluk
Ijo merupakan tempat wisata yang masih baru di banyuwangi. Letaknya di desa
Sarongan, Kec. Pesanggaran. Butuh 2-3 jam perjalanan darat dari pusat kota. Di
sana pengunjung akan dimanjakan dengan pemandangan yang masih alami, pasir yang
masih bersih dan air laut yang jernih kehijauan. Tidak banyak orang yang tahu
tempat tersebut. Akses menuju kesana butuh waktu dan kesabaran yang ekstra.
Namun, semua jerih payah akan terbayar dengan apa yang diperoleh saat sampai
di Teluk
Ijo.
- Eksposisi proses: teknik pengembangan paragraf Eksposisi yang berisi tentang proses penggunaan, pembuatan atau cara melakukan sesuatu.
Contoh.
Secangkir kopi panas sangatlah mudah dibuat. Minuman ini sangat cocok untuk
teman di pagi hari. Tuangkan satu sendok serbuk kopi dan satu setengah sendok
gula dan tuangkan air panas secukupnya. Minuman kopi hangat siap disajikan.
Oksigen yang kita hirup ini merupakan hasil dari proses photosynthesis pada
tumbuhan. Proses ini terjadi di dalam daun. Pertama-tama tumbuhan akan
mengumpulkan 3 bahan utama dalam proses ini yaitu, karbon dioksida (CO2), sinar
matahari dan air. Karbon dioksida (CO2) di udara bebas diserap melalui stomata
yaitu alat pernafasan tumbuhan di daun, sinar matahari diserap oleh
chlorophyll, zat hijau daun dan air diangkut dari dalam akar menuju daun oleh
pembuluh xylem. Setelah semua bahan terkumpul barulah proses ini dimulai. Air
(H2O) dan Karbon dioksida (CO2) akan dipecah oleh bantuan sinar matahari
sehingga menghasilkan glukosa (C6H12O6) dan oksigen (O2). Glukosa inilah yang
dipakai oleh tumbuhan sebagai makanan mereka sedangkan oksigen dilepaskan
kembali ke udara.
- Eksposisi klasifikasi: teknik pengembangan paragraf Eksposisi yang bertujuan memaparkan suatu bahasan yang isinya pengelompokan hal yang diungkap. Metode klasifikasi merupakan suatu metode untuk menempatkan barang-barang-barang atau mengelompokkan bermacam-macam subjek dalam suatu sistem kelas. Kelas merupakan suatu konsep mengenai ciri-ciri yang serupa, yang harus dimiliki oleh barang-barang atau kelompok subjek tertentu. Barang-barang atau bermacam-macam subjek yang dikelompokkan ke dalam suatu kelas, harus mempunyai pertalian yang jelas dan logis.
Contoh.
Ada dua jenis tanaman mini. Pertama Tanaman mini asli. Tanaman ini jika
ditanam di tanah tidak dapat besar dan jika di taman di pot ia akan makin
kecil, mungil dan cantik. Tanaman ini contohnya adalah anthurium dan
chrysantium. Jenis judul tanaman mini yang bukan asli mini. Tanaman ini jika
dibiarkan tumbuh di tanah ini akan tumbuh besar dan normal seperti biasa. Jika
ditempatkan di pot pertumbuhannya akan jadi lambat. Contoh dari tanaman ini
diantaranya adalah palem udang, beringin, dan pohon asam.
- Eksposisi ilustrasi (contoh): Metode ini berusaha memberikan gambaran atau penjelasan yang khusus atau konkret atau suatu prinsip umum atau gagasan umum. Penulis ingin menjelaskan suatu prinsip umum atau suatu kaidah yang lebih luas ruang lingkupnya, dengan menunjukkan suatu yang khusus, tetapi yang khusus ini tercakup dalam prinsip yang umum itu. Hubungan antara hal yang khusus dengan sesuatu yang luas ini merupakan suatu prinsip dasar dalam metode ilustrasi atau eksemplifikasi.
Eksposisi
metode ini sering digunakan karena metode ini berusaha menunjukan contoh-contoh
nyata dan konkret, baik contoh-contoh untuk pengertian yang konkret maupun
contoh-contoh untuk menggambarkan yang abstrak. Contoh-contoh dalam ilustrasi
berfungsi untuk mengkonkretkan suatu prinsip yang umum dan sudah diuraikan
sebelumnya. Oleh sebab itu, contoh ini bersifat langsung. Misalnya, penulis
ingin memaparkan tentang binatang menyusui. Langkah awal, penulis akan
menguraikan tentang ciri-ciri dari binatang menyusui. Untuk lebih
mengkonkretkan uraian ini, penulis mengemukakan contoh-contoh langsung,
misalnya, kucing, sapi, kambing, dan lain-lain. Contoh-contoh langsung ini akan
menampbah pemahaman tentang binatang menyusui. Contoh-contoh yang dikemukakan
itu harus bersifat meyakinkan. Contoh-contoh itulah yang disebut ilustrasi atau
eksemplifikasi. Jadi, dalam metode ini, contoh-contoh yang dikemukakan harus
bersifat langsung. Artinya, ada hubungan langsung antara prinsip umum dengan
contoh. Lalu contoh-contoh yang diberikan juga harus meyakinkan. Maksudnya,
dapat membuktikan kebenaran yang bersifat umum.
Contoh.
Hubungan persaudaraan sangatlah kuat. Sama halnya dengan sebuah tubuh yang
akan merasakan sakit walaupun hanya bagian kakinya saja yang terluka, seluruh
anggota keluarga juga akan merasakan apa yang dirasakan oleh anggota keluarga
lainnya karena hubungan persaudaraan adalah ikatan yang paing kuat. Bahkan
Persaudaraan yang kuat akan mengalahkan perkumpulan atau komunitas apapun di
dunia ini karena keluarga adalah suatu kesatuan utuh.
- Eksposisi perbandingan: Suatu teknik pengembangan paragraf eksposisi untuk mengungkapkan kesamaan atau perbedaan antara satu dengan hal yang lain yang diungkapkan dengan cara membandingkan. Hal yang harus kita perhatikan dalam metode ini, kita harus paham terlebih dahulu ciri-ciri khas dari objek-objek yang diperbandingkan. Dari situ kita mengidentifikasi persamaan dan perbedaannya sehingga pembaca dapat memperoleh gambaran yang benar mengenai objek yang diperbandingkan. Selain itu, objek-objek yang diperbandingkan memiliki dasar, kelas, atau rumpun yang sama.
Tujuan
paragraf eks. Perbandingan sebagai berikut. (a) Memperkenalkan sesuatu yang
baru, yang belum diketahui pembaca, dengan cara membandingkannya dengan sesuatu
yang sudah diketahui. (b) Memperkenalkan beberapa objek dengan menghubungkannya
dengan prinsip-prinsip umum yang berlaku secara bersama. Prinsip umum ini
digunakan sebagai landasan untuk membandingkan objek-objek yang dianggap belum
diketahui pembaca. (c) Menggunakan prinsip umum atau gagasan umum dengan
membandingkan hal-hal yang sudah dikenal.
Dalam
menyampaikan perbandingan, ada beberapa teknik penyajian yang dapat digunakan,
yaitu:
a.
Pola A+B. Penulis memaparkan objek pertama secara
menyeluruh dan lengkap, kemudian menguraikan pula secara lengkap dan menyeluruh
objek yang kedua.
b.
Pola AB+AB. Menurut pola ini, penulis menguraikan bagian
demi bagian dari kedua objek itu sampai selesai.
c.
Pola A+AB+B. penulis menguraikan bagian tertentu sampai
selesai dan langsung membandingkannya dengan hal yang sama pada bagian kedua.
Kemudian ada uraian yang hanya menyangkut bagian pertamadan dilanjutkan dengan
uraian tentang hal yang sama tentang bagian kedua. Jadi, ada bagian-bagian yang
langsung membandingkan butir identifikasi tertentu, dan ada bagian-bagian yang
hanya menguraikan dengan uraian mengenai butir yang sama pada pokok persoalan
yang kedua. Pola ini merupakan kombinasi antara pola pertama dan kedua.
Contoh.
Sepak bola adalah olah raga yang memiliki jutaan atau milliaran penggemar
dibandingkan dengan Bolla Volly yang hanya bisa dihitung dengan tangan saja.
Hal ini menandakan bahwa sepak bola adalah olah terfavorit di planet ini.
Hal tersebut dapat dilihat dari
setiap pertandingan sepak bola di Televisi, seluruh tribun penonton penuh.
Bahkan setiap ada perbandingan antara tim rival abadi seperti Barcelona vs Real
Madrid, jutaan status dan twit beredar di jejaring sosial masing-masing. Cerita
pertandingannya itupun akan menjadi trending topik dalam waktu yang cukup lama.
Hal ini menandakan bahwa banyak yang suka dengan sepak bola. Berbanding
terbalik dengan Bolla Volly, dari setiap perbandingan hanya ditonton oleh
puluhan orang dan cerita pertandingannya kurang dimanati dibahas sesudah
pertandingan. Jadi, sepak bola tetap terfaforit bagi segala usia, lapisan
masyarakat, dan memiliki penggemar fanatik. Bola Volly hanya memiliki penggemar
yang sedikit.
Kepemimpinan pengangkut ayah dalam rumah tangga ibarat nahkoda yang mengemudikan
kapal. Ayah menjadi kepala keluarga yang bertanggung jawab terhadap anggota
keluarga lainnya. Sama seperti nahkoda yang mengemudikan kapalnya. Bila ia
mampu mempimpin keluarganya dengan baik maka akan baik pula keluarga itu, sama
halnya dengan kagak yang dikemudikan nahkoda.
- Eksposisi laporan/Berita: Teknik pengembangan paragraf eksposisi yang memberikan gambaran, contoh, atau penjelasan khusus atau nyata.
Contoh.
Aksi corat-coret pakaian dan konvoi sepeda motor mewarnai pengumuman
kelulusan bagi SMK pada hari Sabtu, 16 Juni 2007. SMK Jakarta ratusan pelajar
meluapkan kegembiraan di depan sekolah sampai ke jalan. Semua pelajar
membubuhkan tanda tangan dengan spidol dan cat semprot di bajunya. Selain itu,
sebagian pelajar lainnya melakukan konvoi turun ke jalan. Mereka menuturkan
kebiasaan itu harus dilestarikan karena memberikan kenangan indah.
- Eksposisi analisis: salah satu teknik pengembangan Paragraf eksposisi yang isinya menganalisis suatu topik berdasarkan bagian-bagian fungsional yang membentuk sesuatu yang utuh. Cara menganalisis sesuatu juga bermacam-macam, sesuai dengan penglihatan dan penalaran seseorang. Sesuatu yang dianalisis dan bermacam-macam sudut, yang menghasilkan penemuan baru mengenal struktur sesuatu itu, akan mencerminkan ketajaman penglihatan dan pemikiran sesorang. Secara garis besar, analisis dibagi atas beberapa bagian.
a.
Analisis Bagian
Analisis
bagian, hubungan antara bagian-bagian yang besar dan kecil atau yang umum ke
yang khusus merupakan hubungan bagian-bagian yang bersifat struktural.
Struktural maksudnya hubungan antara bagian-bagian yang teratur yang membentuk
suatu kesatuan yang lebih besar. Jadi, struktur adalah keseluruhan relasi
antara kesatuan dan bagian-bagiannya atau antara bagian yang satu dengan bagian
yang lain.
Contoh.
Oksigen yang kita hirup ini
merupakan hasil dari proses photosynthesis
pada tumbuhan. Proses ini terjadi di dalam daun. Tumbuhan akan mengumpulkan 3
bahan utama dalam proses ini yaitu, karbon dioksida (CO2), sinar matahari dan
air. Karbon dioksida (CO2) di udara bebas diserap melalui stomata yaitu alat
pernafasan tumbuhan di daun, sinar matahari diserap oleh chlorophyll, zat hijau daun dan air diangkut dari dalam akar menuju
daun oleh pembuluh xylem. Sinar matahari membantu memecah Air (H2O) dan Karbon
dioksida (CO2) sehingga menghasilkan glukosa (C6H12O6) dan oksigen (O2).
Glukosa inilah yang dipakai oleh tumbuhan sebagai makanan mereka sedangkan
oksigen dilepaskan kembali ke udara.
b.
Analisis Fungsional
Analisis
fungsional merupakan lanjutan dari analisis bagian. Kalau analisis bagian
berusaha memecah-mecah sesuatu ke dalam bagian-bagian yang saling berhubungan
sehingga membentuk suatu objek, maka analisis fungsional mengaitkan bagian-bagian ini dengan fungsinya terhadap
keseluruhan. Tiap bagian diuraikan fungsinya secara karakteristik berhubungan
dengan seluruh objek yang dianalisis. Misalnya, kita menganalisis sebuah karya
fiksi seperti contoh diatas, yang terdiri dari: plot, tema, watak, dan
penokohan. Dalam analisis fungsional, kita melanjutkan apa fungsi plot, tema,
perwatakan, dan penokohan dalam karya fiksi.
Contoh.
Berbagai teori dikemukakan untuk mengungkap misteri segitiga bermuda.
Berdasarkan sisi ilmiah ada yang berpendapat bahwa di segitiga bermuda terdapat
gelombang magnet yang sangat kuat hingga menenggelamkan apapun yang melintasi
kawasan tersebut. Selanjutnya dari sisi non ilmiah ada yang berpendapat bahwa
segitiga bermuda merupakan kerajaan jin
c.
Analisis Proses
Analisis
proses menekankan pada tahap pelaksanaan fungsi bagian-bagian itu. Tiap bagian
hanya digunakan kalau bagian itu berfungsi menerapkan tahap-tahap pelaksanaan
fungsi itu. Jadi, analisis proses juga bersumber pada analisis bagian dan
analisis fungsi bagian-bagian, tetapi belum tentu semua bagian dan analisis
fungsional itu bergerak lebih lanjut ke analisis proses.
d.
Analisis Kausal
Menganalis
suatu proses sering dipersoalkan hubungan sebab-akibat. Hubungan yang
melibatkan suatu objek dianggap menjadi sebab timbulnya atau terjadinya hal
yang lain. Dalam menghadapi masalah yang mempunyai hubungan sebab-akibat,
pertama-tama penulis mengadakan identifikasi untuk menemukan faktor-faktor yang
mempunnyai hubungan dengan masalah tersebut. Selanjutnya, menentukan faktor
mana yang menjadi penyebab dan faktor mana yang merupakan akibat. Jadi, dalam
analisis kausal dipersoalkan apa yang menjadi penyebab suatu masalah dan akibat
atau pengaruh apa yang dapat muncul kemudian atau mencari akibat-akibat yang
mungkin timbul karena peristiwa-peristiwa yang pertama. Dalam menganlisis penyebab,
kita bergerak dan akibat (masalah) dan menelusuri penyebab-penyebab. Dengan
mengajukan sesuatu sebagai sebab atau peristiwa sebagai penyebab, kita
mempersoalkan akibat-akibat apa yang mungkin timbul. Semua masalah yang
dihadapi dapat dikembalikan sebagai akibat dan sebab sekaligus, sehingga dapat
disusun hubungan kausal yang sangat kompleks untuk memecahkan rangkaian
sebab-akibat yang ditimbulkan.
Contoh.
Kenaikan harga bbm terjadi lagi. Kali ini kenaikannya
sebesar 500 rupiah di bahan bakar jenis premium dan 400 rupian di jenis bahan
bakar solar. Naiknya harga bbm sangat disayangkan para pedagang sayuran di
beberapa pasar. Menurut penuturan salah satu pedagang satyur, kenaikan harga
bbm mengakibatkan naiknya harga sembako yang bebarapa minggu lalu sudah
mengalami kenaikan.
DAFTAR
PUSTAKA
Arifin, Zaenal
dan Amran Tasai. 1985. Berbahasa
Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Mediyatama sarana Perkasa.
Artati, Budi.
2009. Baku dan Tidak Baku.
Klaten: Intan Pariwara.
Chaer, Abdul.
2011. Ragam Bahasa Ilmiah. Jakarta:
Rinneka Cipta.
Dalman. 2012. Menulis Karya Ilmiah. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Keraf,
Gorys. 1984. Tata Bahasa Indonesia:
Sekolah Menengah Tingkat Atas. Jakarta: Nusa Indah.
Hikmat,
Ade dan Nani Solihati. 2013. Bahasa
Indonesia. Jakarta: Kompas Gramedia.
Nazar,
A. Noerzihri. 2006. Bahasa Indonesia
dalam Karangan Ilmiah. Bandung: Humaniora.
Pusat
Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1993. Pedoman
Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan. Jakarta: Gramedia Widia
Sarana Indonesia.
Yunohudiyono,
dkk. 2007. Bahasa Indonesia Keilmuan.
Surabaya: UNESA University Press
No comments:
Post a Comment