Hakikat
dan Fungsi Bahasa
1. Kegunaan
belajar bahasa adalah untuk menguasai dan terampil berbahasa Indonesia, yaitu
menggunakan bahasa Indonesia, yaitu berbicara, menyimak, menulis dan membaca
bahasa Indonesia secara baik dan benar.
2. Ada
delapan prinsip bahasa menurut Anderson:
a. Bahasa
itu system
b. Bahasa
itu vocal
c. Bahasa
itu tersusun dari lambing-lambang mana suka, (arbriter)
d. Setiap
bahasa itu unik
e. Bahasa
dibangun dengan kebiasaan-kebiasaan
f. Bahasa
adalah alat komunikasi
g. Bahasa
itu berhubungan erat dengan budaya.
h. Bahasa
itu dapat berubah karena terus berkembang.
3. Ada
7 fungsi bahasa menurut Halliday:
a. Fungsi
instrumental: melayani mengelolaan lingkungan, menyebabkan suatu peristiwa
tertentu terjadi.
b. Fungsi
regulasi: bertindak untuk mengawawi dan mengendalikan peristiwa2. Atau fungsi
pengaturan dan hamper mirip dengan fungsi instrumental. Fungsi ini bertindak
untuk mengatur serta mengendalikan orang lain.
c. Fungsi
representative: pengguaan bahasa untuk membuat pertanyaan2, menyempaikan fakta,
mengetahuan menjelaskan, melaporkan dengan kata lain menggambarkan.
d. Fungsi
interaksional: berfungsi untuk manjamin kelangsung komunikasi social.
e. Fungsi
personal: memberi kesempatan dan member
kebebasan seseorang atau pembicara untuk mengekpresikan perasaan, emosi dan pribadinya
f. Fungsi
heruistik: melibatkan bahasa untuk memperoleh pengetahuan dan ingin mempelajari
seluk beluk lingkungan.
g. Fungsi
imajinatif: melayani menciptakan sistem2 atau gagasan2 yang bersifat
imajinatif. Mengisahkah cerita2 dongeng,
membaca lelucon atau menulis novel merupakan praktik penggunaan fungsi
imajinatif.
4. Pragmatik
adalah telaah mengenai tindak2 linguistik beserta konteks2 yang tampil.
5. Dalam
kamus KBBI makna adalah arti atau maksud.
6. Ilmuan
yang bernama ogden dan Richard menyimpulkan makna adaah
a. Suatu
sifat intrinsic
b. Suatu
hubungan khas yang tidak teranaisis dengan hal atau benda2 lain.
7. Makna
dibagi menjadi dua, makna linguistic dan makna social
8. Dan
makna linguistic itu dibagi menjadi makna leksikal dan structural
9. Pragmatic
adalah telaah terhadap ucapan dalam situasi khusus dan terutama sekali
memusatkan perhatian pada aneka ragam cara yang merupakan wadak aneka konteks
social performansi bahasa dapat memengaruhi tafsiran atau interpretasi.
10. Dalam
setiap bahasa terdapat banyak kata dan ekspresi yang referensinya2 seluruhnya
bersandar pada keadaan ucapan tersebut dan hanya dipahami bila seseorang
mengenal serta memahami situasi dan
kondisi tersebut.
11. Aneka
aspek situasi ujaran. Dan kegunaan kita mempelajari aspek ujaran adalah
memudahkan kita untuk menentukan dengan jelas hal2 yang merupakan ranah telaah
semantic. Aneka aspek tersebut adalah
a. pembicara,
(pa) penyimak (pk,), tidak hanya bahasa tulis namun bahasa lisan.
b. Konteks
ujaran: setiap latar belakang pengatahuan yang diperkirakan dimiliki dan
disetujui oleh PA dan PK serta yang menunjang tafsiran aatu interprestasi PK
terhadap apa yang dimaksud PA dengan suatu ucapan tersebut.
c. Tujuan
ujaran.
d. Tindak
Ilokusi
e. Ucapan
sebagai produk tindak verbal
12. Jenis
tindak ujar:
a. Tindak
lokusi: melakukan tindakan untuk menyatakan sesuatu. PA berkata kepasa PK bahwa
x
b. Tindak
ilokusi: melakukan suatu tindakan dalam mengatakan sesuatu. Dalam mengatakan X,
pa ,menyatakan bahwa P
c. Tindak
perloksi: melakukan suatu tindakan dengan menyatakan sesuatu. Dengan mengatakan
x pa menyakinkan Pk bahwa P
13. Prisnsip
Konservasi, terdapat dua bagian:
a. Prinsip
kerja sama
b. Prinsip
sopan santun
14. Dalam
prinsip kerja sama dibedakan dengan:
a. Maksim
kuantitas: berilah jumlah informasi yang tepat
b. Maksim
kualitas: cobalah membuat sumbangan atau kontribusi anda merupakan auatu yang
benar
c. Maksim
relasi: jagalah kerelevansian
d. Maksim
cara: tajamkanlah pikiran anda:
·
Hindari
ketidakjelasan eksprsi
·
Hindari ambiguitas
·
Tidak bertele-tele
·
Tertip dan rapilah
15. Sedangakan
prinsip sopan santun dibagi menjadi:
a. Maksim
kebijaksanaan, (kurangi dalam kerugian untuk orang laian dan tambahi keuntungan
untuk orang lain)
b. Maksim
kedermawanan. Kurangai keuntungan untuk diri, dan tambahi pengorbanan untuk
pribadi
c. Maksim
penghargaan. Kurangi cacian pada orang lain, tambahi pujian untuk orang lain.
d. Maksim
kesederhanaan. Kurangi pujian untuk diri dan tambahi cacian untuk diri.
e. Maksim
permufakatan. Kerangai ketidaksesuaian antara diri dan orang lain. Tingkatkan
persesuaian antara diri dan orang lain
f. Maksim
simpati. Kurangi antipasti pada diri dan orang lain. Perbesar simpati antara
diri dan orang lain.
16. ilokusi
dibedakan menjadi:
a. Kompetitif
yang tujuannya untuk bersaing dengan tujuan social. Misalnya memerintah,
meminta, menuntut, mengemis dsb.
b. Convivial:
tindak ilokusi yang bersamaan dan bertepatan dengan tujuan social, menawarkan,
menyambut, menyapa, mengucapkan terima kasih dsb
c. Kolaboratif:
tujuan ilokusi yang tidak mengacuhkan atau biasa-biasa terhadap tujuan social.
Misalnya menuntut, memakasa, melaporkan, dsb
d. Konfliktif:
tindak ilokusi yang bertabrakan atau bertentangan denga tujuan social.
Mengancam menuduh mengutuk penyumpahi, mencerca, mengomeli dsb.
17. Ada
ilmuan lain yang membedakan ilokusi dengan :
a. Asertif.
Melibatkan pembicara pada kebenaran proposisi yang diekspresikan. Menyatakan ,
memberitahukan, menyarankan, membanggakan, mengeluh, melaporkan
b. Direktif:
dimaksudkan untuk menimbulkan efek melalui tindakan sang PK, memesan,
memerintahkan, memohon, meminta, menyarankan, menganjutkan ,menasehati,
c. Komisif:
melibatkan pembacara pada beberapa tindakan yang akan datang. Menjanjikan,
bersumpah, memanjatkan
d. Ekspresif:
untuk mengekespresikan mengungkapkan atau memberitahukan sikap psikologis sang
pembicara menuju suatu pernyataan keadaan yang diperkirakan oleh ilokusi.
Mengucapkan terima kasih , selamat, memafakan mengampuni, menyalahkan, memuji,
mengatakan belasungkawa, dsb.
e. Deklaratif:
ilokusi yang bisa performansinya berhasil akan menyebabkan korespodensi yang
baik antara isi proposisional dengan realitas. Menyerahkan diri, memecat,
membebaskan, membabtis, memberi nama, mengucilkan , menamai, mengangkat,
menunujuk, menentukan, menjatuhkan hukuman, menvonis dsb.
Hubungan antara kebijaksanaan dan
kesopansantunan: kebijaksanaan adalah salah satu jenis atau aspek dalam
kesopansantunan. Karena apa yang sopan pada pihak pendengar mungkin saja tidak
sopan untuk pihak membicara dan sebaliknya.
No comments:
Post a Comment