Friday, June 10, 2016

Konsep Dwibahasa


http://static.republika.co.id/uploads/images/headline_slide/sekolah-dwibahasa-ilustrasi-_130304111613-297.jpg


Siapa yang Pertama Menguasai Dwi Bahasa

Orang yang dimaksud dengan orang yang menguasai dwi bahasa adalah orang yang mempunyai penguasaan bahasa dengan jumlah lebih dari satu bahasa. Pengertian ini juga diarahan pada bahasa pertama dan bahasa kedua. Bahasa pertama disebut juga bahasa ibu, bahasa ini adalah jenis bahasa yang pertama yang dikuasai seseorang untuk pertama kalinya. Hal ini identik dengan bahasa yang dikuasai oleh ibunya, dan secara otomatis sejak masih dalam asuhan ibunya, si anak akan belajar bahasa yang pertama, yaitu dari bahasa ibu kandung. Sedangkan bahasa kedua, adalah jenis bahasa yang dapat dikuasai seseorang setelah bahasa pertama. hal ini tidak tergantung pada jumlahnya. Semua bahasa yang dapat dikuasi seseorang berapapun jumlahnya, baik itu 2,3 atau lebih yang dapat dikuasai oleh seseorang, itu masih dalam definisi bahasa kedua.
            Pemahaman dwibahasa terkait dengan penggunaan bahasa dialek, bahasa vernacular, bahasa stnadar, bahasa rendah dan bahasa tinggi. Pemahaman seperti ini juga terpakai diseluruh belahan dunia.
Perkembangan bahasa pada anak
Seorang anak yang belum masuk sekolah memperoleh atau mangambil bahasa secara informal sebagian dengan ditunjukkan “ di jalan” dan di rumah, sebaliknya anak yang lebih tua atau orang dewasa mempelajari bahasa melalui usaha sadar dan sering menggunakan metode formal. Orang dewasa atau anak lebih tua belajar bahasa pikir usaha yang sungguh-sungguh dan sering juga menggunakan metoda formal. Kita menyebutkan untuk pemerolehan pada anak yang belum berumur 6 tahun, sebagai perkembangan awal dua bahasa.
Kemahiran bersama pada dua atau lebih bahasa
            Kemahiran seseorang dalam memeroleh bahasa yang lebih dari dua, bisa terjadi secara serempak. Beberapa bahasa yang bisa dikuasi oleh seseorang dapat dilihat dari dari 2 sumber: 1) sekeharian bersama keluarga, orang tua. 2) pengamatan psikolog pada anak. Sebuah bahasa yang diproleh pada awal masa kanak-kanak bahkan ketika dilupakan beberapa tahun karena tidak digunakan, mungkin meniggalkan beberapa sisa dalam pikiran , pembelajaran selanjutnya bahkan dibentuk dari bahasa yang sama yang mudah bahkan sebuah bahasa berpikir menjadi lengkap dilupakan mungkin dimunculkan kembali dibawah keadaan yang khusus seperti hipnose.

Keuntungan Kemahiran awal bahasa ke 2

Bahasa Nampak diperoleh secara tidak formal dan dikuasai untuk kemahiran asli pada awal tahun, sebelum kira-kira umur 6 tahun, sebaliknya mereka menampakkan dipelajari dengan usaha sadar dan dikuasai kemahiran yang tidak penutur asli setelah kira-kira umur 14 tahun. Enam tahun pertama atau juga mungkin dipertimbangkan sebuah priode kritis pada perolehan bahas, khususnya Phonology, (Scovel 1988) dan sintak dasar. Secara ilmu tentang kegaiban, fungsi otak pada anak muda lebih elastic daripada mereka orang tua. Secara sosial psikologi, anak muda menikmati semua kondisi yang menyenangkan untuk perolehan bahasa, sebaliknya orang tua hanya menikmati sebagian.
Waktu yang dimiliki anak-anak ini disebut dengan periode kritis untuk kemahiran berbahasa. Ada beberapa kondisi yang dapat diterapkan, yaitu
1.Anak-anak perlu dipaksa untuk berkomunikasi
            2. Bahasa yan mereka peroleh adalah ide utamanya dalam berkomunikasi.
            3. Anak-anak ditampilkan untuk berbicara banyak pada waktu mereka bangun.
            4. Anak-anak dengan mudah mengidentifikasi model ucapan mereka.
            5. Anak-anak mempunyai dorongan untuk meniru.
            6. Ana-anak tidak dihalangi dalam mencoba ucapan yang tidak tepat.
7. Anggota keluarga bertoleransi, bahkan bergembira, kesalahan manis pada anak-anak.”
            8. orang dewasa mencocokkan ucapan pada tingkat anak-anak.
            9. Ucapan digunakan dalam cara yang konkrit,pada konteks disini dan sekaran.
10. Aktivitas utama anak-anak pada kehidupan memperoleh bahasa dan pengetahuan yang diperoleh tentang dunia.

Dwibahasa yang Diperoleh di Sekolah
Beberapa anak-anak mempunyai kesempatan memperoleh bahasa kedua di sekolah. Anak-anak dalam sebuah program tambahan tidak menyukai dwibahasa pada awalnya , dalam hal itu bahasa pertama mereka dibentuk; mereka menyukai dwibahasa pada awalnya karena mereka memperoleh sebuah bahasa kedua pokoknya dengan pembukaan. Anak-anak dalam program tambahan telah belajar banyak secara sistematis daripada dwibahasa pada permulaannya. Apakah ilmu bahasa mereka dan perkembangan kognitif dirusak, atau ditolong dengan dwibahasa yang diajarkan di sekolah.

Pembelajaran Bahasa di Masa Remaja dan Dewasa

Kebanyakan orang menyia-nyiakan masa emasnya yaitu masa kanak-kanak untuk memperoleh dua bahasa atau lebih. Dan baru memperolehnya saat remaja atau dewasa. belajar bahasa hendaknya saat masih anak-anak. Dengan kondisi otak yang masih baru, memory yang masih kosong dan rasa ingin tahu yang besar adalah masa yang tepat untuk belajar bahasa. Jika pada saat dewasa atau sudah tua baru belajar bahasa, maka ada kecenderugan mempelajari bahasa dengan cara formal dan biasanya butuh usaha yang lebih keras dari pada anak-anak. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kecepatan oang dewasa dalam mempelajari bahasa:
1.      Kemampuan
2.      Motivasi
3.      Strategi belajar
4.      Metode pembelaran.

a.         Prediksi Pretasi dalam Bahasa Kedua
Salah satu prediksi yang dapat dipercaya untuk mengetahui prestasi seseorang dalam mempelajari bahasa adalah dengan melihat lama atau tidaknya mereka menempuh pendidikan formal. Semakin lama seseorang bersekolah, maka bisa dilihat bahwa kemampuan belajar bahasa dari orang tersebu dikatakan prestasinya kurang dalam belajar bahasa kedua. Dalam satu kelas yang terdapat di sekolah terdapat siswa yang memperoleh pretasi yang tinggi dan ada siswa yang tidak. Prediksi ini bisa di dapat dengan menggunakan tes. Tes yang diberikan dapat di kaji dari beberapa aspek, yaitu:
1.      Kemampuan pengucapan
2.      Penbendaharaan kosa kata
3.      Sintaksis
Ada tes yang dapat dipercaya dan pasti benar, yang ditemukan oleh carol dan sapon, yaitu dengan teknik MLAT (Modern Language Aptitude Test). Ada beberapa jenis kemampuan yang bisa di tes kan untuk mengetahui prestasi dalam belajar bahasa kedua, yaitu:
1.    Tes belajar menghafal angka diluar kepala dengan menyebut kembali nomer dinyatakan dalam bahasa tiruan. Contohnya : menulis angka bilangan dalam bentuk kata bahasa baru.
2.    Tes kemampuan penulisan fonetik untuk menghubungkan bunyi dengan simbol tertulis. Contohnya : garis bawahi kata yang kamu dengar – tik,tiyk,tis,tyis.
3.    Tes kemampuan petunjuk ejaan dalam penggunaan ejaan. Contohnya : pilih kata mana yang mempunyai arti sama kata-kata yang lafalnya seperti ini – luv: carry, exist, affection, wash, spy.
4.    Tes kepekaan sintaksis kata dalam kalimat. Contohnya: a. huruf mana yang dicetak miring dalam kalimat? (b) cocokkan secara sintaksis bagian kalimat yang dicetak miring.
a.         John sold DICK his bicycle
b.         If their work is up to standart, I will guarantee them a bonus at the end of the week
5.    Tes pasangan kata sejenis menampakkan ingatan diluar kepala untuk orang Kurdish (dibicarakan di bagian kosa kata Iran)
            Akan tetapi teknik MLAT mempunyai sedikit kelemahan yaitu mereka tidak mengedalakn tes pelafalan bunyi dan penggunaan morfem dalam tata bahasa, maupun mengadakan tes seperti faktor linguistic dalam pergaulan.
b.        Alasan Mengapa Oranga Belajar bahasa Asing
Ada banyak alasan yang dapat dikemukakan mengapa orang belajar bahasa asing.  Yang jelas untuk menjadi pembelajar yang baik siswa harus mempunyai alasan yang bagus untuk mempelajari bahasa. Karena Mempelajari bahasa butuh waktu yang lama, sulirt dan terdakang memerlukan biaya yang tinggi. Ada beberapa alasan mengapa orang mempelajari bahasa, yaitu:
1.      Tujuan diplomat
2.      Untuk berdagang
3.      Penceramah
4.      Menambah kecerdasan personal
5.      Ahli antropolgi
6.      Berkunjung ke negara orang lain
7.      Faktor pekerjaan.
8.      Migrasi
9.      Tuntutan pekerjaan
Bahasa asing yang sering maksud adalah bahasa Inggris. Bahasa ini merupakan bahasa yang sangat ingin dipelajari oleh mereka yang bahasa keduanya bukan bahasa inggris. Bahasa ini juga disebut-sebut dengan bahasa internasional , bahasa pemersatu bangsa. Ada fakta yang merangkan bahwa orang yang aslinya berbahasa inggris terkenal malas dalam mempelajari bahasa, sedangkan orang yang berasal daerah yang tidak berbahasa inggris akan lebih gemar mempelajari bahasa.
Ada bebeberapa bahasa yang  wajib dipelajari, yaitu:
1.      Bahasa Inggris
2.      Bahasa jepang
3.      Bahasa Jerman
4.      Bahasa Perancis
c.         Metode Pengajaran Bahasa  Asing
Metode yang bagus untuk untuk mempelajari bahasa asing adalah metode yang sesuai dengan tujuan pelajar dan gaya pembelajaran. Ada beberapa jenis metode pembelajaran yang dipakai, yaitu:
1.      Metode Penerjemahan
Dalam metode ini,  siswa mempelajari terutama bahasa target dengan menerjemahkan ke dalam bahasa asli mereka. Guru memberikan panduan penggunaan tata bahasa siswa. Guru tidak harus banyak bicara dalam bahasa yang ditargetkan, jarang berbicara menggunakan bahasa tersebut atau membiarkan siswa yang bicara. Metode tersebut mengajarkan siswa membaca dalam L2 tapi tidak berbicara dalam komunikasi.
2.      Metode Langsung
Metode ini merupakan kebalikan dari metode secara tidak langsung, metode penerjemahan hanya mempunyai satu tujuan, dinamakan pengajaran cepat bahasa lisan. Hal tersebut dipraktekan dalam bahasa iklan sekolah seperti Beriitz. Seorang guru yang pembicara asli bahasa yang ditargetkan melarang siswa menggunakan bahasa lain selain bahasa yang ditargetkan sejak awal. Dia menghindari menjelaskan tata bahasa dan materi menulis. Dia melatih dalam kemampuan lisan, menggunakan bantuan audio-visual, gerak isyarat, dan pertunjukan.
3.      Metode Audilingual
Metode ini mengutamakan kemampuan bicara dan mendengarkan sebelum membaca dan menulis menggunakan dialog dan latihan (terbentuk karena kebiasaan dalam L2) dan menciptakan analisis berbeda dalam L1 dan L2 (penggunaan bahasa).
d.        Cara Richard Burton dalam mempelajari bahasa
1.      Pertama dia membeli buku tatabahasa dan kosa kata secara sederhana, kemudian menggaris bawahi kata-kata dan aturan yang rasanya perlu di ingat.
2.      Meletakkan buku tersebut di sakunya, dia mempelajarinya di setiap waktu luang, tidak pernah bekerja lebih dari lima belas menit setiap waktu. Dengan menggunakan metode ini, dia mampu mempelajari 300 kata dalam seminggu.
3.      Ketika dia memperoleh kosa kata dasar, dia memilih buku cerita sederhana dan membacanya, memberi tanda dengan pensil setiap kata-kata baru untuk diingat dan terus melakukannya sedikitnya sekali dalam sehari. Kemudian dia melanjutkan dengan buku yang lebih sulit, di waktu yang bersamaan juga mempelajari poin-poin tata bahasa.
4.      Ketika dia menemukan bunyi kata asing yang belum dia ketahui, dia melatih lidahnya dengan mengulang kata ratusan kali setiap hari… Jika tersedia guru asli yang menguasai bahasa tersebut,dia mengaku selalu belajar ‘kata janji’ yang pertama lalu mengatakan sambil tertawa setelah berusaha dengan cukup keras, semuanya menjadi mudah.
e.         Pergantian Bahasa
Pergantian bahasa atau pergantian simbol ditujukan kepada kecenderungan dwibahasa (bilingual) untuk mengubah satu bahasa ke bahasa yang lainnya saat berbicara. Bahasa berganti dalam ungkapan-ungkapan atau sesi percakapan,bahasa tersebut sepertinya bercampur, padahal sebenarnya tidak. Proses pergantian ini dihadapkan pada masalah linguistik-kognitif. Bagaimana dia menjaga dua bahasa secara terpisah dan menggantinya? Bagaimana dia mengatur kata dari dua bahasa dalam menyusun kalimat.
Ada beberapa hasil penelitian yang menghasilkan kenyataan yang sebenarnya terjadi pad proses belajar bahasa:
1.      Seorang bilingual tidak dapat mematikan satu bahasa ketika menggunakan bahasa yang lainnya.
2.      pergantian bahasa tidak menyita banyak waktu.
3.      Pergantian tidak perlu dikacaukan.
f.         Pengaruh Hubungan Antara bahasa pertama dengan bahasa kedua.
Hal yang selalu terjadi adalah bahasa pertama  memaksa dalam bahasa kedua, tetapi adakalanya malah berbalik. Tipe-tipe gangguan kmungkinan diprediksi dalam beberapa tingkat dengan memerikasa persamaan dan perbedaan dua bahasa. Contoh gangguan selanjutnya sebenarnya telah diteliti, tapi kemungkinan mereka telah memprediksi dengan membandingkan sistem dua bahasa. System pada dua bahasa yang sering menjadi acuan adalah tipe fonem, suku kata, struktur dan ilmu persajakan serta pola fonetik.
Beberapa contoh kejadian adanya pengaruh hubungan bahasa pertama dengan bahasa ke dua:
1.      Bahasa jepang kekurangan fonem /T,l/, sekelompok konsonan inisial, dan konsonan akhir, konsekuensinya orang yang berbicara bahasa jepang akan membuat sensai seperti “suriru” yang mana /s/ diganti /T/, /r/ diganti /r/, dan CVCVCV diganti CCVC.
2.      Kelompok 1 mengadopsi SVO strategi urutan kata dalam bahasa inggris, sebaik seperti perjanjian S-V dan strategi animacy dari spanyol. Hasil campuran menggunakan jalan yang sama untuk dua bahasa tersebut. Berbeda dengan kelompok 2 mengadopsi strategi yang sama untuk satu bahasa italia.
3.      Pengaruh L1 dapat juga dilihat dari penampilan aksi berbicara, orang yang tinggal hanya dengan satu kebudayaan atau satu bahasa mungkin meminta maaf, memberikan pujian, memohon, dan lain sebagainya lebih sering, lebih dalam, atau sopan daripada orang yang kebudayaan dan bahasanya lain. Dalam memesan, orang jerman cenderung memilih kata-kata langsung daripada orang berbahasa inggris, dan orang yang berbicara bahasa jerman, mempelajari bahasa inggris dianggap kurang sopan oleh orang yang berbicara bahasa inggris.
4.      Dalam memesan, siswa dari cina yang tinggal di kanada sangat sopan dalam berbicara bahasa inggris dan cina(I Taylor 1989, chap 2). Tetapi ada beberapa tanggapan aneh dari siswa cina: Siswa berasal dari cina cenderung mulai pesan makanan dengan panggilan atau seruan “comrades”, “Friend”, “Master”, ”profesor” dan lain-lain, kemungkinan mencerminkan pentingnya hubungan sosial yang ada dalam masyarakat china.
5.      Irania mengucapkan salam dan merespon salam lebih puitis daripada orang yang asli berbahasa inggris, dan untuk menambah gaya L1 menjadi L2.

No comments:

Post a Comment