Tuesday, June 7, 2016

Perikutan dalam Pragmatik



PERIKUTAN

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi3mDUMkrD4vjetqN6NfPZM8drMoUCUyWVrbDvKmlx-f8kZPq27EFU6QQDFr2r8VR1DfY9VklwDcPfrRBRDdhWWk6Xo7Og7iU6GXcmUhVG6Dl7XA844avGHg7NJPdWWjxvvG_8pUpYWUdqq/w1200-h630-p-nu/ngobrol-yuk.jpg
Perikutan
Hubungan antara tuturan dengan maksudnya bersifat tidak mutlak. Penafsirannya harus didasarkan pada latar belakang pengetahuan yang sama (the same back ground knowledge) antara penutur dan mitra tutur tentang sesuatu yang sedang dipertuturkan itu. Berbeda dengan hal tersebut, di dalam entailment hubungan tersebut bersifat mutlak seperti pada tuturan
(4) Orang itu berlari
(5) (Orang itu bergerak)
Verbel bergerak merupakan implikasi logis dari verba berlari. Hal itu demikian karena tidak ada aktivitas berlari tanpa bergerak (Rustono, 1998:91).
Istilah perikutan merupakan terjemahan dari istilah di dalam bahasa Inggris entailmen. Istilah pengentelan atau pengentilan- yang merupakan hasil terjemahan ke dalam bahasa Malaysia- tidak digunakan di dalam buku ini karena terjemahan itu berkonotasi kurang sedap. Beberapa pakar di Indonesia banyak pula yang menggunakan istilah aslinya entailment seperti yang dilakukan Wijana (1996:37).
Perikutan atau entailment adalah hubungan makna antara sebuah pernyataan dengan pernyataan lain jika pernyataan yang kedua secara logis merupakan implikasi dari pernyataan pertama (Brinton 2000:131). Perhatikan contoh berikut ini :
a. Susan studies in Minnesota.
b. Susan studies in USA.
Perikutan kalimat a adalah b. Berbeda dengan parafrasa, sebab akibat dalam perikutan hanya terjadi satu arah, artinya bahwa a sama dengan b tetapi b tidak sama dengan a.

DAFTAR PUSTAKA
Arono. 2012. “Praanggapan dan Implikatur Wacana Dialog dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia”. http://unib.ac.id/blog/dank_aron/2011/02/17/ (diunduh 27 Oktober 2014).

Asri, Ulfa Muthia.2010. “Analysis Of Presupposition As Found In „Harry Potter

And The Goblet Of Fire‟ Movie”. Tesis. Padang: Universitas Andalas.

Brown, Gilian and George Yule. 1996. Analisis Wacana (terj. Soetikno, I).
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Djajasudarma, T Fatimah. 1993. Metode Linguistik: Ancangan Metode Penelitian
dan Kajian. Bandung: Reitika Aditama.

Hersetiyanto, Yanris Tri. 2010. “Presuposisi (Praanggapan): Pengertian, Ciri, dan
Jenisnya”. http://id.shvoong.com/tags/praanggapan(diunduh 21 Desember 2014).

Indriani, Dian. 2012. “Pragmatic Presupposition on Television Commercial

Indrowaty, Sri Aju.2014. “Presupposition And Entailments Between English And

Leech, Geoffrey. 1993. Prinsip-prinsip Pragmatik. Jakarta: UI Press.

Nababan, P.W.J.. 1987. Ilmu Pragmatik: Teori dan Penerapannya. Jakarta:
Depdikbud.

No comments:

Post a Comment