Monday, May 30, 2016

ANALISIS GRAMATIKA STRUKTUR FRASA (artikel)

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Di pelajaran bahasa Indonesia terdapat aspek mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Aspek keterampilan tersebut juga terdapat dalam pembelajaran di SMA, baik itu kelas X, XI dan XII. Pada kelas XI SMA khususnya aspek menulis, siswa di ajarkan berbagai keterampilan menulis. Aspek menulis yang dibelajar mulai dari yang paling mudah sampai yang paling sulit. Misalnya: menulis buku harian, surat pribadi, pengumuman, pantun, puisi, dan kemampuan menulis kreatif yang lainnya.
Salah satu keterampilan menulis yang tidak  kalah penting adalah menulis karangan. Pada kegiatan menulis karangan tersebut, melibatkan faktor kognitif bahasa, pengatahuan umum, kaidah kebahasaan, pengalaman yang dimiliki, dan sebagainya.
Karangan dapat hasil dari susunan kalimat, kata , gabungan kata saja, atau pun frasa. Pemilihan judul tergantung inti dari isi karangan tersebut. Kalimat itu sendiri memerlukan pemikiran untuk merangkai kata demi kata, mempertimbangkan kiadah Subjek, predikat, objek, serta kata keterangan. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis perlu melakukan penelitian untuk menjawab pertanyaa tersebut. Oleh karena itu, judul yang diangkat adalah  “Analisis Gramatika Struktur Frasa pada Kalimat Bahasa Indonesia Siswa Kelas XI SMA Full Day Sunan Ampel Tahun Ajaran 2010-2011”.

1.2  Rumusan Masalah
Meliat dari latar belakang yang diambil, maka rumusan masalah yang dapat disimpulkan adalah
a.       Bagaimanakah penggunaan huruf kapital yang terdapat dalam karangan kalimat Indonesia kelas XI SMA Day Sunan Ampel Tahun Ajaran 2010-2011?
b.      Bagaimanakah struktur gramatika frasa yang terdapat dalam kalimat bahasa Indonesia kelas XI SMA Day Sunan Ampel Tahun Ajaran 2010-2011?
c.       Struktur gramatika frasa apakah yang sering terpakai pada kalimat bahasa Indonesia kelas XI SMA Day Sunan Ampel Tahun Ajaran 2010-2011?



























BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Phares Marker
Untuk mengetahui apa itu phrase maker. Mari kita lihat contoh kalimat berikut.
                     S
                                                VP

 NP                     VP                                        NP
                                                           
 N             V                   N                  Pen                  N

Ibu       membeli          buku              di                     toko 

Pelabelan pada struktur diagram pohom yang terdapat dalam kalimat di atas yang disebut dengan phrase maker atau penanda frasa. Proses membuat phrase maker adalah suatu rekonstruksi linguistic yang dilakukan dengan memberikan label pada kata-kata yang digunakan dalam sebuah ujaran atau kalimat (Wahab, 2005:41).
Fungsi adanya phrase maker adalah 1) memberi kita informasi analisis pada bagian-bagian penyusun atas kalimat atau ujaran yang berisi bagian-bagian yang sama. Dan mana yang menjadi dominasi pada bagian yang didominasi. 2) Fhrase maker memberi kita representasi yang formal atas elemen-elemen penyusun ujaran atau kalimat.  

2.2 Gramatika Struktur Frasa
            Aturan atau cara yang dipakai untuk mengurai kalimat denga cara member penanda frasa itulah yang disebut dengan gramatika struktur frasa. Dari contoh kalimat di atas, penanda frsa memiliki beberapa symbol, misalnya S untuk kalimat yang merupakan symbol yang paling awal, dan NP, VP N atau V untuk symbol pembantunya (Wahab, 2005:41).
            Gramatika Struktur frasa memberikan informasi tentang pengelompokkan penanda yang masih berhierarki. Serta symbol mana yang lebih awal digunakan dan simbo yang mana yang tidak boleh mendahului symbol yang lain.
             
2.3 Macam-Macam Frasa
            Samsuri (2005), menyebutkan ada beberapa jenis frasa. Frasa-frasa itu dapat dijelaskan sebagai berikut.
      a.  Frasa Nomina (FN)
            Frasa Nomina yaitu kata-kata yang menunjukkan pengertian tentang orang, hewan dan barang atau hal hal yang abstrak. Frasa ini dibedakan menjadi pronominal dan nama.
Bentukan frasa nomina berupa N1 + N2 …. Nx. Ada beberapa macam frasa nomina:
  1. FN Penjelas macam atau nama
  2. FN Keterangan milik atau asal
  3. FN Keterangan Tempat
  4. FN Keterangan Hal mengenai apa pokok itu
  5. FN Penjelasan untuk siapa pokok itu
  6. FN Bahan untuk pokok
  7. FN bersifat Alat penggerak
  8. FN Penjelas untuk menerangkan persamaan bentuk, warna, atau salah satu sifat yang terkandung dalam nomina penjelas

Bentukan frasan nomina dengan N + V, ada beberapa macam FN dengan bentukan N + V, antara lain:
  1. FN tentang kegiatan pokok yang dijelaskan oleh verba sebagai penjelasnya.
  2. FN tentang untuk kegiatan apa pokok itu, yang dinyatakan oleh verba.
  3. FN tentang kegiatan apa yang dilakukan orang pada tempat yang dinyatakan oleh pokok.
  4. FN mengenai keadaan pokok yang dikenai kegiatan yang dinyatakan pokok.
Bentukan frasa nomina dengan bentukan N + A. frasa ini mempunyai jenis antara lain:
  1. FN yang berisi A sebagai penjelas yang member keterangan tentang pokok.
  2. FN yang berisi N + pronominal.

b.   Frasa Verba (FV)
      Secara umum frasa verba dapat dinyatakan dengan pertanyaa “ pokok sedang apa. Ada beberapa bentukan FV, antara lain:
  1. FV yang terbentuk dari V yang sederhana, semi lengkap dan lengkap
  2. FV dengan pokok ber+ Vp
  3. FV dengan pokok ter + Vp
  4. FV dengan pokok ke + VP + an
  5. FV dengan pokok meN + Vp, meN + Vp + I , meN + Vp + kan
  6. FV dengan bentukan V + FN

  1. Frasa Adjektifa (FA)
Frasa Ajektifa dapat dirumuskan dengan kalimat “ pokok bagaimana”. Ada beberapa bentukan FA, antara lain:
  1. FA dengan bentukan sangat + A
  2. FA dengan bentukan warna + A

  1. Frasa Numeralia (FNu)
Frasa numeralia dapat dirumuskan dengan pertanyaan “berapa pokok?”. Frasa ini digolongkan adan dua jenis yaitu yang bersifat alami dan yang bersifat ukuran.
  1. FNu alami yaitu FNu dengan bentukan Nu + (orang / ekor / buah).
  2. FNu ukuran, yaitu FNu dengan bentukan Nu + (depa / keranjang / pikul / kaleng / bungkus dan sebagainya)



  1. Frasa Preposisi (FP)
Frasa preposisi dapat dirumuskan dengan kalimat, 1) P mana pokok, dan 2) P apa / siapa pokok. Frasa ini dapat dibentuk dengan  bentukan dari p + FN.
  1. Bentuk Frasa Lain
·         Modalitas
·         Cara
·         Alat
·         Tempat
·         Waktu
·         Aspek
·         Suasana

2.4  Aturan Penulisan Huruf Kapital
Dalam Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan, ada beberapa kaidah dalam penulisa huruf capital, antara lain:
a.       Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama pada petikan langsung.
b.      Huruf kapital dipakai dalam ungkapan yang berhubungan dengan keagamaan, kitab suci, nama Tuhan dan penggantinya.
c.       Huruf kapital dipakai dalam nama gelar, jabatan, pangkat yang diikuti dengan nama orang.
d.      Huruf kapital dipakai pada awal kalimat.
e.       Huruf kapital dipakai pada nama bangsa, suku dan bahasa.
f.       Huruf kapital dipakai pada nama tahun, bulan, hari raya, hari dan peristiwa sejarah.
g.      Huruf kapital dipakai pada huruf pertama nama khas geografi.
h.      Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama badan resmi badan, lembaga pemerintahan dan ketatanegaraan serta nama dokumen  resmi.
i.        Huruf kapital dipakai pada nama buku, majalah, surat kabar, judul karangan, kecuali di, ke, dari, pada, untuk, dan yang.



BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian
            Penelitian yang dilakukan adalah jenis penelitian deskriptif kualitatif. Sesuai dengan jenis penelitiannya, peneliti ingin mendeskripsikan bagaimana gramatika struktur frasa pada kalimat siswa kelas XI SMA Full Day Sunan Ampel. Beserta penggunaan huruf kapital pada judul karangan tersebut.

3.2 Waktu dan Tempat
            Penelitian ini dilakukan di SMA Full Day Sunan Ampel desa Bangorejo, Kab. Banyuwangi. Penelitian ini berlangsung pada tanggal tanggal 11 Desember 2010 sampai tanggal 16 Desember 2010.

3.3 Subjek Penelitian
            Penelitian ini akan mengambil subjeknya adalah 10 siswa kelas XI di SMA Full Day Sunan Ampel Bangorejo. Sehingga peneliti memilih sampel penelitian dengan cara acak. Dengan pemilihan secara acak ini, maka diharapkan tidak ada kecurangan dalam memilih subjek penelitian. sehingga subjek pada penelitian ini adalah 10 siswa (5 laki-laki dan 5 perempuan)  yang terdapat pada kelas XI SMA Full Day Sunan Ampel Bangorejo.

3.4 Instrumen
            Suatu penelitian tentunya memerlukan alat untuk mendapatkan data yang akan dianalisis. Oleh karena itu instrument yang digunakan adalah kalimat bahasa Indonesia karya siswa kelas XI di SMA Full Day Sunan Ampel. Cara yang dilakukan peneliti untuk mendapatkan kalimat tersebut, adalah dengan memberikan tugas membuat kalimat dengan menggunakan kata (meja, sakit, dan pergi) dengan kreatifitas pada pengalaman yang dimiliki siswa kelas XI SMA Full Day Sunan Ampel Bangorejo.


3.5 Analisis Data
            Pada tahap berikutnya setelah data didapat adalah menganalisis data tersebut. Ada beberapa tahap dalam proses analisis, yakni
  1. Setelah data diperoleh, tahap berikutnya adalah peneliti mendaftar setiap kalimat yang ada kedalam sebuah tabel. Ada dua jenis tabel yang digunakan. 1) tabel untuk penggunaan huruf kapital pada kalimat siswa. 2) Tabel untuk gramatika struktur frasa pada kalimat siswa.
Tabel Penggunaan Huruf Kapital
Nama siswa
kalimat
Analisis Penggunaan Huruf Kapital
1
….
2

Tabel Gramatika Struktur Frasa
Nama Siwa
Kalimat
Analisi Gramatika Struktur Frasa
1
2

  1. Setelah kalimat yang sudah didapat didaftar pada tabel yang disediakan. Langkah selanjutnya adalah mengalisis pengguaan huruf  kapital pada kalimat pada tabel yang sudah disediakan. Jika terdapat kesalahan  penulisan huruf kapital, maka akan analisis apa yang salah dan dibenarkan atas kesalahan tersebut.
  2. Setelah menganalisis kalimat berdasarkan penulisan huruf kapital, langkah selanjutnya adalah menganalisis gramatika struktur frasa yang terdapat pada kalimat siswa yang sudah didaftar pada tabel. Cara yang digunakan peneliti dengan menggunakan teknik diagram pohon dan pemberian penanda frasa (Phrase Maker) serta menentukan jenis frasa apa yang digunakan pada kalimat siswa.
  3. Pada tahap berikutnya, peneliti mendeskripsikan hasil analisis yang telah dilakukan. Hasil analisis berupa pernyataan yang berisi: 1) penulisan huruf kapital yang dipakai pada kalimat siswa. 2) gramatika struktur frasa yang sering dipakai pada kalimat siswa.
  4. Pada tahap terakhir, peneliti akan menyusun kesimpulan berdasarkan hasil analisis terhadap kalimat siswa.




























BAB IV
ANALISIS DATA

            Berikut adalah analisi kalimat berdasarkan huruf capital yang digunakan oleh siswa kelas XI di SMA Full Day Sunan Ampel:
Nama siswa
Kalimat
Analisis Penggunaan Huruf Kapital
Rohmatulloh
Saya duduk di dekat meja untuk melihat film pocong keliling
Terdapat kesalahan dalam penulisan judul film:
(pocong keliling)
Khusnul
Saya sekeluarga pergi ke RS Al-Huda untuk menjenguk nenek yg sakit.
Tidak terdapat kesalahan pada penggunaan huruf kapital
Luluk Fitria
Aku pergi rekreasi ketika aku bosan di rumah.
Tidak terdapat kesalahan pada penggunaan huruf kapital
Nur Alfiatul Jannah
Aku sakit karena di tinggal pergi seseorang
Tidak terdapat kesalahan pada penggunaan huruf kapital
Nafisatul Jannah
Meja di rumah nenekku rusak parah
Tidak terdapat kesalahan pada penggunaan huruf kapital
Andik Wibowo
Bayu pergi mancing dengan pacarnya di hutan
Tidak terdapat kesalahan pada penggunaan huruf kapital
Ahmad Khoironi
Mejaku buatan dari negri jerman
Terdapat kesalahan dalam penulisan nama negara
(jerman)
Zainulloh
Adik ku pergi ke sekolah tiap hari
Tidak terdapat kesalahan pada penggunaan huruf kapital
Sovi Nur Azizah
Liburan yang lalu azza pergi ke ponorogo
Terdapat kesalahan pada penulisan nama orang dan nama tempat:
(azza;ponorogo)
Muh. Mundir
Kakak sakit hati karena dihianati pacarnya
Tidak terdapat kesalahan pada penggunaan huruf kapital

            Berdasarkan hasil analisis pada kalimat yang dibuat oleh subjek penelitian, dapat disimpulkan bahwa pada kalimat yang dibuat oleh siswa atau subjek penelitian, terdapat kesalahan yang terjadi yaitu:1) kesalahan pada penulisan judul karangan atau dalam hal ini judul film, 2) terjadi kesalahan pada penulisan huruf kapital  nama negara, dan 3) terdapat kesalahan pada penulisan huruf kapital nama orang dan nama tempat.
            Kesimpulan yang dapat ditarik dari analisis penulisan huruf kapital dari siswa kelas XI SMA Full Day Sunan Ampel, yaitu sering terjadi kesalahan pada penulisa huruf kapital pada judul karangan atau judul film, penulisan pada nama negara dan nama orang serta tempat (geografi).






















            Berdasarkan data yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa ada beberapa gramatika struktur frasa yang dipakai oleh subjek penitian antara lain:
  1. Dari Rohmatulloh: Saya duduk di dekat meja untuk melihat film pocong keliling.                  FN  +  FV
  2. Dari Khusnul: Saya sekeluarga pergi ke RS Al-Huda untuk menjenguk nenek yg sakit.                  FN  +  FV
  3. Dari Nur Alfiatul Jannah: Aku sakit karena di tinggal pergi seseorang.
 FN  +  FV
  1. Dari Luluk Fitria: Aku pergi rekreasi ketika aku bosan di rumah. 
FV + FA
  1. Dari Nafisatul Jannah : Meja di rumah nenekku rusak parah
FN + FA
  1. Dari Andik Wibowo: Bayu pergi mancing dengan pacarnya di hutan
FV + FN
  1. Dari Ahmad Khoeroni : Mejaku buatan dari negri jerman
FN + FV
  1. Dari Zainulloh Lafi: Adik ku pergi ke sekolah tiap hari
FN + FV
  1. Dari Sofi Nur Azizah : Liburan yang lalu azza pergi ke ponorogo
FN + FV
  1. Dari Muh. Mundir: Kakak sakit hati karena dihianati pacarnya
                        FN + FV                            

            Dari proses yang dilakukan dalam analisis struktur gramatikal pada kalimat dari dari siswa sebagai sampel dari kelas XI. Maka dapat disimpulkan bahwa struktur gramatikal yang dipakai pada kalimat adalah
  1. FN + FV
  2. FN + FA
  3. FV + FN
  4. FV + FA


BAB V
PENUTUP

5.1    Kesimpulan
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan oleh peneliti. Maka hasil dari analisi yang telah dilakukan bisa disimpulkan yakni pada kalimat yang dibuat oleh subjek penelitian, dapat disimpulkan bahwa pada kalimat yang dibuat oleh siswa atau subjek penelitian, terdapat kesalahan yang terjadi yaitu:1) kesalahan pada penulisan judul karangan atau dalam hal ini judul film, 2) terjadi kesalahan pada penulisan huruf kapital  nama negara, dan 3) terdapat kesalahan pada penulisan huruf kapital nama orang dan nama tempat.
Dari proses yang dilakukan dalam analisis struktur gramatikal pada kalimat dari dari siswa sebagai sampel dari kelas XI. Maka dapat disimpulkan bahwa struktur gramatikal yang dipakai pada kalimat adalah FN + FV, FN + FA, FV + FN, FV + FA dan gramatika strukutr frasa yang paling sering dipakai oleh siswa kelas XI adalah FN + FV

5.2    Saran
Semoga dengan adanya hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi yang membacanya ,dan peneliti menyadari bahwa penelitian ini belum sepenuhnya sempurna, maka penulis mengharapkan datangnya kritik dari para pembaca demi kesempurnaan dari penyusunan penelitian ini.










DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zainal. 1989. Cermat Berbahasa Indonesia. Jakarta: Mediyatama Sarana Perkasa.

Wahab, Abdul. 2005. Butir-Butir Linguistik. Surabaya: Airlangga University Press.

Samsuri. 1982. Analisis Bahasa. Jakarta Pusat: Erlangga.

             .1985. Tata Kalimat Bahasa Indonesia. Jakarta Pusat: Sastra Hudaya

No comments:

Post a Comment