KRITERIA PENULISAN BERITA
Penulisan teks berita setidaknya
harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
- Berita yang ditulis harus berisi fakta nyata.
- Obyektif, berita yang ditulis harus sesuai dengan keadaan sebenarnya.
- Berimbang, yakni berlandaskan pada kebenaran ilmu atau kebenaran berita itu sendiri tanpa mengabdi pada sumber berita.
- Akurat, tepat dan jelas sasarannya.
- Berita yang ditulis hendaknya lengkap atau komplit.
Struktur Kebahasaan
Berita (Konstruksi Kalimat)
Menurut Sumadiria
(2005:75) dalam penulisan teks berita, untuk merekontruksi 5 W + 1 H ada dua bagian
penting, yaitu:
a.
Lead atau Kepala Berita
Lead adalah kalimat
yang menjadi bagian terpenting dari sebuah berita sehingga menempati alinia
pertama dari sebuah berita. untuk itu diperlukan kejelian dalam mencari bagian
yang yang paling menarik dari hasil liputannya untuk dijadikan lead. bagian
menarik itu berasal dari unsur-unsur yang ada dalam 5W+1H dengan penyajian yang
hidup, informatif dalam kalimat yang padat dan mudah dipahami.
Untuk memudahkan para
pemula, banyak digunakan cara menulis dengan mengedepankan unsur who. Ini
merupakan cara paling mudah sebelum masuk menggunakan unsur yang lain, hal ini
tak lepas dari kultur kita yang memberi tempat terhormat kepada tokoh dengan
menempatkannya di bagian paling awal. Model penempatan tokoh sebagai lead berita
ini sering dipakai untuk berita di media elektronik, terutama radio. Di media
cetak, hal yang sama juga masih dilakukan, karena memang lebih mudah. Dengan
menggunakan nama tokoh sebagai patokan awal, akan memudahkan untuk penulisan
berikutnya. Apalagi kalau yang dijadikan lead berkaitan dengan ucapan.
b.
Isi Berita
Membuat lead adalah
bagian yang membutuhkan perjuangan berat dalam rangkaian membuat berita. Para
pemula sering mengalami kesulitan untuk merangkai kata-kata menjadi kalimat
yang menarik. Ketika kita sudah mendapatkan bahan-bahan berita, maka kita
pilah-pilah menjadi bagian 5W+1H. Mana bagian, who, bagian what, when dan
sebagainya. Setelah bagian-bagian itu ditemukan maka tinggal merangkaikan
menjadi sebuah kalimat. Tentu saja tidak cukup 5W+1H itu dirangkai begitu saja,
sebab tidak akan menjadi kalimat yang layak untuk sebuah berita. Maka
diperlukan kata-kata tambahan sebagai penyambung sekaligus menjadikan kalimat
itu enak dibaca dan mudah dimengerti. Sebab, bagian penting dalam filosofi membuat
berita adalah, pesan yang ingin disampaikan dalam penulisan berita itu bisa
dipahami pembaca.
Banyak yang menyebut
membuat lead adalah bagian paling sulit dalam menulis berita. Bila bagian ini
sudah dilewati, maka bagian lain akan mudah dijalani. Setelah membuat lead,
langkah selanjutnya adalah membuat isi berita. Membuat lead bak membuka pintu.
Bila pintu itu sudah terbuka maka bagian yang lain tidak akan sulit. Bila lead
merupakan rangkuman 5W+1H, maka isi berita juga sama, harus ada unsur who,
what, when, where, why dan how namun ada saja bagian-bagian yang dikembangkan
dan ada yang hanya dijadikan pelengkap saja.
Sumadiria, AS H. 2005. Jurnalistik Indonesia. Bandung: Simbiosa
Rekatama Media
No comments:
Post a Comment