Wednesday, May 25, 2016

Teori Berita


Pengertian Berita

             Menurut Romli (2009:6), berita adalah laporan peristiwa yang memenuhi keempat unsur tersebut karena tidak semua peristiwa layak dilaporkan. Menurut Sumadiria (2005:65), “berita adalah laporan tercepat mengenai fakta atau ide terbaru yang benar, menarik, atau penting bagi sebagian besar khalayak, melalui media berkala seperti surat kabar, radio, televisi, atau media online internet”. Menurut Charnley dan Neal (dalam Sumadiria, 2005:64), “berita adalah laporan tentang suatu peristiwa, opini, kecendurungan, situasi, kondisi, interprestasi yang penting, menarik, masih baru, dan harus secepatnya disampaikan pada khalayak”. Charnley (dalam Romli, 2009:5), mengungkapkan pendapat lain mengenai berita yaitu laporan tercepat dari suatu peristiwa atau kejadian yang faktual, penting, dan menarik bagi sebagian besar pembaca, serta menyangkut kepentingan mereka. Menurut Massenner (dalam Sumadiria, 2005:65), news atau berita adalah sebuah informasi yang penting dan menarik perhatian khalayak pendengar. Menurut pendapat beberapa ahli diatas, berita adalah laporan terkini mengenai suatu peristiwa yang wajib untuk dilaporkan kepada khalayak umum dan peristiwa yang disampaikan harus sudah terbukti kebenarannya.

Jenis Berita 
            Menurut Sumadiria (2005:66), berdasarkan sifatnya berita terbagi menjadi berita diduga dan berita tak terduga. Berita diduga adalah peristiwa yang sudah direncanakan dan sudah di- ketahui sebelumnya. Sedangkan berita tak terduga adalah peristiwa yang sifatnya tiba-tiba, tidak direncanakan, dan tidak diketahui sebelumnya. Kesimpulan dari pendapat Sumadiria yaitu berita diduga merupakan berita yang membahas mengenai peristiwa yang sudah diketahui sebelumnya dan peris-tiwa tersebut pasti akan terjadi. Sedangkan peristiwa tak terduga merupakan berita yang ditulis berdasarkan peristiwa yang terjadi tanpa diketahui, direncanakan, dan terjadi secara mendadak. Menurur Junaedi (2013:6), secara garis besar, berita dapat digolongkan menjadi dua jenis, yaitu hardnews dan softnews.

a.    Hardnews
Hardnews adalah jenis berita langsung yang memiliki sifat timely atau terikat waktu. Berita jenis ini sangat tergantung pada aktualitas waktu, sehingga keterlambatan berita akan menye-babkan berita menjadi basi. Beberapa peristiwa yang bisa digolongkan sebagai hardnews antara lain: rapat kabinet, peris-tiwa olahraga, kecelakaan, bencana alam, dan meninggalnya orang terkenal.
Sebagai contoh: berita hasil pertandingan sepak bola yang selalu di update sesaat setelah pertandingan. Bahkan saat pertandingan berlangsung, berita tentang skor pertandingan selalu diperbaharui oleh stasiun televisi melalui running text.
b.    Softnews
Softnews adalah berita tidak langsung yang tidak memiliki sifat timeless atau tidak langsung yang tidak memiliki sifat timeless atau tidak terikat waktu. Berita jenis ini tidak tergan-tung pada waktu, sehingga selalu bisa di baca, di dengar, dan dilihat kapan pun tanpa terikat pada aktualitas. Beberapa peristiwa yang bisa diklasifikasikan dalam berita jenis ini antara lain: penemuan ilmiah, kisah sukses, dan kisah tragis.
          Sebagai contoh: berita tentang kesuksesan Diego Maradona mencetak gol dengan tangan pada Piala Dunia 1986 yang dikenal sebagai gol tangan. Kesuksesan Diego Maradona sampai saat ini selalu menarik untuk diberikan dari beragam perspektif, baik yang pro maupun yang kontra atas gol paling kontroversial sepanjang sejarah sepak bola ini.




Unsur Berita

Menurut Junaedi (2013:11), untuk memahami jurnalisme, maka perlu untuk mengetahui tentang unsur berita yang dikenal dengan rumus 5W dan 1H. Unsur-unsur ini bisa dijabarkan sebagai berikut.
a.    What (apa)
What berarti apa yang terjadi/akan terjadi. Ini berkaitan dengan apa yang diberikan. Dalam jurnalisme, what menunjuk-kan tema apa yang diangkat dalam berita.
b.    Who (siapa)
Who berarti kepada siapa suatu peristiwa terjadi, atau siapa yang melakukan atau terlibat peristiwa. Who harus berkaitan dengan what sehingga mampu memberikan informasi yang cukup kepada khalayak sekaligus dapat mendekatkan berita dengan khalayak.
c.    Where (dimana)
Where menunjukkan dimana peristiwa yang diberitakan terjadi. Biasanya where berisi tempat atau lokasi kejadian dari berita yang di tulis.
d.   When (kapan)
Unsur when memberi informasi tentang kapan peristiwa tersebut terjadi. Jika tidak ada unsur ini, khalayak akan kebi-ngungan kapan peristiwa yang diberitakan terjadi, apakah sedang terjadi saat diberitakan, kemarin, seminggu yang lalu, sebulan yang lalu, atau bahkan setahun yang lalu.
e.    Why (mengapa)
Why memberikan keterangan tentang mengapa peristiwa tersebut terjadi. Disini pembuat peristiwa dituntut kemampuan-nya untuk mampu menggali informasi mengapa peristiwa terjadi dan kemudian menjadikannya menjadi berita.
f.     How (bagaimana)
How menjelaskan bagaimana peristiwa yang diberitakan itu terjadi. How biasanya menjaelaskan tentang bagaimana suatu peristiwa itu dapat terjadi.



 

No comments:

Post a Comment