Karya sastra merupakan sebuah karya yang memiliki nilai edukasi, etika, dan
estetika. Karya sastra juga memiliki aspek yang sangat penting, yaitu unsur
intrinsik dan unsur ekstrinsik. Analisis aspek intrinsik karya sastra ialah
analisis mengenai karya sastra itu sendiri tanpa melihat kaitannya dengan data
di luar cipta sastra tersebut, aspek
ekstrinsik hanyalah dalam hubungan menetapkan nilai isinya (Sugiarti, 2007:25).
Wellek berpendapat bahwa karya
sastra bersifat imajinatif, sifat imajinatif merupakan hakikat karya sastra. Maksudnya bahwa pengalaman
atau peristiwa yang dituangkan dalam karya sastra bukan pengalaman atau
peristiwa yang sesungguhnya tetapi merupakan hasil rekaan saja. Dengan kata lain, dunia sastra
adalah dunia khayal, dunia yang terjadi karena khayalan pengarang (fictionaly)
Sastra sebagai seni merupakan kegiatan kreatif menghasilkan
sesuatu berupa: puisi, novel, cerita pendek. Orang menghasilkan karya sastra disebut sastrawan atau penyair (dalam bidang puisi), novelis (dalam bidang
novel) (Badrun, 1983:76).
Sedangkan sastra sebagai ilmu adalah
menyelidiki sastra secara ilmiah. hal ini syarat-syarat ilmiah diperlukan, misalnya: sistematika, metode, obyek dan
sebagainya. Dengan kata lain seni sastra / karya sastra merupakan obyek penyelidikan
sastra secara ilmiah. Oleh
sebab itu sastra s
Sastra sebagai bentuk karya tulis
memiliki keindahan bila dibanding dengan jenis tulisan lain. Menurut Wikipedia (2007: 89), dijelaskan
bahwa sastra merupakan kata serapan dari bahasa Sansekerta sastra (shastra),
yang berarti "teks yang mengandung instruksi" atau "pedoman", dari kata dasar sas- yang berarti "instruksi"
atau "ajaran”. Pada bahasa Indonesia kata ini biasa digunakan
untuk merujuk kepada "kesusastraan" atau sebuah jenis tulisan
yang memiliki arti atau keindahan tertentu. Selain itu dalam arti kesusastraan, sastra bisa
dibagi menjadi sastra tertulis dan sastra lisan (sastra oral). Kategori sastra ada novel,
cerpen, syair, pantun, dan drama.
Sastra adalah suatu kegiatan kreatif, sebuah
karya seni Wellek danWarren (1990:3). Seorang pengarang mengekspresikan dan
mengkreasikan imajinasi
serta pengalaman hidup yang dimilikinya menjadi sebuah karya yang memiliki
keindahan dan manfaat bagi orang lain, hasil karya tersebut disampaikan oleh
seorang pengarang dengan menggunakan bahasa sebagai mediumnya. Sastra yang
ditulis oleh seorang pengarang mengandung khayalan atau rekaan.
tetapi, memiliki
kemiripan dengan kenyataan.
Daftar Rujukan
Daftar Rujukan
Badrun, Ahmad.
1983. Pengantar Ilmu Sastra. Surabaya: PT. Usaha Nasional
Aminudin.
1990. Sekitar Masalah Sastra. Malang: Yayasan Asih Asah Asuh.
No comments:
Post a Comment