Tuesday, May 24, 2016

Pengertian Puisi dan Jenisnya

            Pengertian Puisi
Secara teoritis telah banyak batasan yang dirumuskan orang tentang puisi, dan diantaranya terdapat perbedaan dan persamaan sekaligus. Oleh karena itu, mendefinisikan puisi secara tepat tidaklah mudah. Setiap orang mempunyai persepsi sendiri mengenai puisi. Secara etimologis kata puisi berasal dari bahasa Yunani poeima yang berarti membuat, poesis yang berarti pembuatan, atau poeities yang berarti pembuat, pembangun atau pembentuk. Di Inggris puisi disebut poem atau poetry yang tidak jauh berbeda dengan to make atau to create, sehingga pernah lama sekali di Inggris puisi itu disebut maker. Menurut Tjahjono (2011:6) puisi dapat diartikan sebagai pembangun, pembentuk, atau pembuat, karena memang pada dasarnya menulis puisi berarti membangun, membuat a Sebuah karya puisi merupakan pancaran kehidupan sosial, gejolak kejiwaan dan segala aspek yang ditimbulkan oleh adanya interaksi baik secara langsung maupun tidak langsung, secara sadar atau tidak dalam suatu masa atau periode tertentu ( Jalil, 2007:11). 


tau membentuk sebuah dunia baru secara lahir maupun batin. Sedangkan menurut Waluyo (2005:1) puisi adalah karya sastra dengan bahasa yang dipadatkan dipersingkat, dan diberi irama dengan bunyi yang padu dan pemilihan kata-kata kias (imajinatif).
Dari beberapa pendapat tersebut, penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa pengertian puisi adalah perasaan penyair yang ditimbulkan oleh suatu interaksi dalam jiwanya yang diungkapkan dalam bentuk pilihan kata-kata yang cermat, serta dapat menimbulkan suasana baru bagi pembacanya.

Macam-Macam Puisi

Puisi dalam sastra Indonesia mengalami perubahan baik bentuk maupun sifatnya sesuai dengan perubahan dan perkembangan zamannya. Suroto (1993:40) memaparkan bahwa berdasarkan zamannya maka puisi di Indonesia  dapat dikelompokkan dalam: (1) puisi lama, (2) puisi baru, dan (3) puisi modern

Puisi lama

Puisi lama adalah puisi-puisi yang timbul pada masa masyarakat lama sebelum masyarakat Indonesia terpengaruh oleh kebudayaan asing terutama budaya Barat. Puisi lama sangat terikat oleh berbagai aturan yang diadatkan seperti rima, jumlah baris, irama, dan lain-lain. Adapun macam-macam puisi lama menurut Suroto (1993:41-48) adalah: (a) mantra, (b) pantun, (c) talibun, (d) gurindam, dan (e) syair.

Puisi Baru
Puisi baru adalah puisi-puisi yang timbul pada masa masyarakat baru, setelah masyarakat Indonesia mendapat pengaruh kebudayaan Barat. Puisi baru pada umumnya hanya terikat oleh jumlah baris, sedangkan rima dan irama maupun jumlah suku kata tidak mutlak harus diikuti. Artinya puisi baru lebih bebas daripada puisi lama. Macam-macam puisi baru menurut Suroto (1993:52-56) meliputi : (a) distikon, (b) terzina, (c) kuatren, (d) kuint, (e) sekstet, (f) septime, (g) stanza, dan (h) sonata

Puisi Modern

Puisi modern adalah puisi-puisi yang timbul ketika masyarakat telah mendapat pengaruh kebudayaan dunia. Jadi, tidak hanya kebudayaan yang berasal dari Barat tetapi juga kebudayaan Rusia, Perancis, cina, dan lain-lain. Puisi modern jauh lebih bebas dari ikatan-ikatan yang biasanya berlaku pada puisi lama. Puisi modern sama sekali tidak terikat oleh aturan apapun, baik jumlah baris, rima, irama, atau yang lain. Suroto (1993:58) mengungkapkan bahwa puisi modern lebih mengabdi pada isi. Bentuk harus tunduk pada isi yang hendak disampaikan oleh penyairnya. Macam-macam puisi modern menurut Suroto (1993:65) terdiri dari balada, romance, elegi, himne, ode, dan satire



Ragam Puisi

Menurut Tjahjono (1988:73-84) ragam puisi dapat dibagi menjadi sebelas, yaitu puisi epik, puisi naratif, puisi dramatik, puisi lirik, puisi epigram, puisi didaktis, puisi satirik, romance atau romans, elegi, ode, dan himne. (1) Puisi epik  adalah puisi yang di dalammya mengandung cerita kepahlawanan yang berkaitan dengan legenda, kepercayaan, maupun sejarah. (2) Puisi naratif adalah puisi yang di dalamnya mengandung suatu cerita, dengan pelaku perwatakan, plot, dan latar tertentu yang menjalin suatu cerita. Karya sastra yang termasuk ke dalam jenis puisi ini adalah balada dan syair. (3) Puisi dramatik adalah puisi yang melukiskan perilaku seseorang baik lewat gerak, dialog maupun monolog sehingga mengundang suatu gambaran kisah tertentu. (4) Puisi lirik adalah puisi yang berisi luapan batin penyairnya dengan segala macam endapan pengalaman, sikap maupun suasana batin yang melingkupinya. (5) puisi epigram adalah bentuk puisi pendek yang berisi nasihat tentang cara bergaul, sopan santun, ajaran agama, dan sebagainya. Gurindam merupakan salah satu jenis dari puisi ini.



Daftar Pustaka

Jalil, Dianie Abdul. 2007. Teori dan Periodisasi Puisi Indonesia. Bandung: Angkasa.

Suroto. 1993. Apresiasi Sastra Indonesia. Jakarta: Erlangga.

Waluyo, Herman J. 1987. Teori dan Apresiasi Puisi. Jakarta: Erlangga.
Waluyo, Herman J. 2005. Apresiasi Puisi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
 

No comments:

Post a Comment