Pengertian Model Pembelajaran
1. Pengertian Model Pembelajaran
Menurut Joice (dalam Trianto, 2007:5), “model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang dugunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku, film, komputer, kurikulum, dan lain-lain”. Sedangkan menurut Soekamto, dkk (dalam Trianto, 2009:22) mengungkapkan “model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar”. Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran adalah kerangka yang disusun oleh pendidik sebagai acuan dalam kegiatan pembelajaran di kelas.
2. Model Pembelajaran Mind Mapping
Menurut Huda (2013:307), “Mind Map atau Mind Mapping bisa digunakan untuk membantu penulisan esai atau tugas-tugas yang berkaitan dengan penguasaan konsep. Mind Map bisa digunakan untuk membentuk, menvisualisasi, mendesain, mencatat, memecahkan masalah, membuat keputusan, merevisi, dan mengklarifikasi topik utama, sehingga siswa bisa mengerjakan tugas-tug
Langkah Persiapan Pembelajaran Mind Mapping
Menurut Hamid (2011:227),
“permainan Mind Mapping sangat baik
dilakukan untuk mengenal sampai sejauh mana pengetahuan siswa terhadap suatu
materi atau pelajaran. Selain itu, permainan ini juga bisa digunakan untuk
mendapatkan berbagai alternatif jawaban
dari suatu persoalan pada materi pelajaran”. Menurut Aqib (2013:23),
model pembelajaran Mind Mapping diperkenal-kan
oleh Toni Buzan. Model ini baik digunakan untuk pengetahuan awal siswa untuk
menemukan alternatif jawaban. Langkah-langkah model pembelajaran ini adalah
sebagai berikut.
a. Guru
menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.
b. Guru
mengemukakan konsep atau permasalahan yang akan ditangga-pi oleh siswa
sebaiknya permasalahan yang mempunyai alterna-tif jawaban.
c. Membentuk
kelompok yang anggotanya 2-3 orang.
d. Tiap
kelompok menginventarisasi atau mencatat alternatif jawaban hasil diskusi.
e. Tiap
kelompok (diacak kelompok tertentu) membaca hasil diskusinya, guru mencatat di
papan dan mengelompokkan sesuai kebutuhan guru.
f. Dari
data-data di papan, siswa diminta membuat kesimpulan atau guru memberi
bandingan sesuai konsep yang disediakan guru.
Menurut Huda (2013:307), ada beberapa langkah persiapan yang harus dilakukan untuk menggunakan model pembelajaran Mind Map, antara lain
a. Mencatat
hasil ceramah dan menyimak poin-poin atau kata-kata kunci dari ceramah
tersebut.
b. Menunjukkan
jaringan-jaringan dan relasi-relasi diantara berbagai poin/ gagasan/kata kunci
ini terkait dengan materi pelajaran.
c. Membrainstorming semua hal yang sudah
diketahui sebelumnya tentang topik tersebut.
d. Merencanakan
tahap-tahap awal pemetaan gagasan dengan memvisualisasikan semua aspek dari
topik yang dibahas.
e. Menyusun
gagasan dan informasi dengan membuatnya bisa diakses pada satu lembar saja.
f. Menstimulasi
pemikiran dan solusi kreatif atau permasalahan-permasalahan yang terkait dengan
topik bahasa.
g. Mereview
pelajaran untuk mempersiapkan tes atau ujian.
Manfaat Model Pembelajaran Mind Mapping
Menurut De Porter (dalam Hobri, 2009:78), selain dapat meningkatkan daya ingat terhadap suatu informasi atau materi pelajaran, peta pikir juga mempunyai manfaat lain, yaitu
a. Fleksibel,
jika guru sedang memberikan materi dan siswa mencatat, tiba-tiba guru
menambahkan suatu informasi yang penting tentang suatu materi yang telah
dijelaskan di awal, maka siswa dengan mudah dapat menambahnya di tempat yang
sesuai dalam peta pikir tanpa harus kebingungan dan takut akan merusak catatan
yang sudah rapi.
b. Dapat
memusatkan perhatian, dengan pola pikir siswa tidak perlu berpikir untuk
menangkap setiap kata dari guru tetapi dapat berkonsentrasi pada
gagasan-gagasannya.
c. Meningkatkan
pemahaman, dengan peta pikir siswa dapat dengan mudah mengingat materi
pelajaran sekaligus dapat me-nigkatkan pemahaman terhadap materi tersebut
karena melalui peta pikir, siswa dapat melihat kaitan-kaitan antar setiap
gagasan.
d. Menyenangkan,
imajinasi dan kreativitas siswa tidak terbatas sehingga menjadi pembuatan dan
peninjauan ulang catatan akan lebih menyenangkan.
No comments:
Post a Comment