MEDIA PEMBELAJARAN
Pengertian Media
Kata media berasal
dari bahasa latin yaitu jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti
perantara atau pengantar. Media adalah perantara atau pengantar pesan dari
pengirim ke penerima pesan (Sadiman, 2002: 6). (http://um.ac.id). Secara umum
media pembelajaran dalam pendidikan disebut media, berbagai jenis komponen dalam lingkungan
siswa yang dapat merangsangnya untuk berpikir, menurut Gagne (dalam Sadiman,
2002: 6).
Sedangkan menurut
Brigs (dalam Sadiman, 2002: 6) media adalah segala alat fisik yang dapat
menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar. (http://ksupointer.com)
Jadi, media merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan
pesan dari pengirim dan penerima
sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, minat dan perhatian sedemikian
rupa sehingga proses belajar terjadi (Sadiman, 2002: 6).
Menurut Latuheru
(dalam Hamdani, 2005: 15) menyatakan bahwa media pembelajaran adalah bahan,
alat atau teknik yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan maksud
agar proses interaksi komunikasi edukasi antara guru dan siswa dapat
berlangsung secara tepat guna dan berdayaguna.
Sedangkan Dina (2011:
53) menjelaskan media pengajaran merupakan wadah komunikasi antar guru dan
murid. Media pengajaran berguna memberikan pesan, gambaran, petunjuk, dan
bahasan tentang pelajaran atau pengetahuan yang sedang dibahas atau diajarkan.
Karena itu, untuk memahami media pengajaran, maka kita harus memahami terlebih
dahulu ciri, klasifikasi dan macam-macam media pengajaran.
Berdasarkan
pengertian-pengertian yang telah diberikan, maka media pembelajaran merupakan
segala sesuatu yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran agar dapat merangsang
pikiran, perasaan, minat dan perhatian siswa sehingga proses interaksi
komunikasi edukasi antara guru (atau pembuat media) dan siswa dapat berlangsung
secara tepat guna dan berdayaguna.
Ciri-Ciri Umum Media
Pengajaran
Ciri – ciri umum
media pengajaran atau pembelajaran
menurut Dina (2011:53) adalah sebagai berikut.
a.
Sesuatu yang menjadi
penekanan dalam media pengajaran adalah keperagaan, yang berasal dari kata
dasar “raga”. Sedangkan, kata raga berarti sesuatu yang dapat diraba, dilihat,
di dengar, dan diamati. Namun indra adalah penglihatan dan pendengaran.
b.
Media pengajaran merupakan
bentuk komunikasi guru dan murid.
c.
Media pengajaran merupakan
alat bantu utama dalam mengajar di dalam atau luar kelas.
d.
Media pengajaran itu erat
kaitannya dengan metode mengajar.
Klasifikasi Media
Sedangkan,
klasifikasi media pengajaran, secara umum, bisa diringkas sebagai berikut.
a.
Mengutamakan kegiatan
membaca symbol-simbol kata visual.
b.
Bersifat
audio-visual-proyeksi, nonproyeksi, dan berbentuk tiga dimensi.
c.
Meggunakan teknik atau
mesin.
d.
Merupakan kumpulan
benda-benda atau bahan-bahan (material collections).
e.
Merupakan contoh dari
kelakuan guru. Karena itu, tidak hanya alat audio visual yang menjadi komponen
dari media pengajaran, tapi juga sampai pada sudut pandang yang luas, yakni
kepada pribadi siswa dan tingkah laku guru.
Pada dasarnya, menurut Rudy Brezt
(dalam Dina, 2011:55), media pengajaran itu mempunyai lima bentuk dasar
informasi, yaitu suara, gambar, cetakan, grafik, garis, dan gerakan. Hal itu
didasarkan pada fungsi yang melekat dalam kelima bentuk dasar tersebut, yakni
berdaskan pada sesuatu yang dilakukan dan cara melakukannya.
Dengan menganalisis media melalui
bentuk dan cara penyajiannya, maka format klasifikasi media pengajaran adalah
sebagai berikut:
a.
grafis, bahan cetak, dan
gambar diam;
b.
media proyeksi diam;
c.
media gambar hidup, dan;
d.
multimedia.
Sedangkan jika dilihat dari
bentuknya, maka jenis media itu bermacam-macam. Beberapa jenis tersebut antara
lain media cetak (printed media), media pameran (displayed media), media yang
diproyeksikan (projected media), rekaman audio (audiotape recording), gambar
bergerak (motion picture), dan media berbasis computer (computer based media).
Dalam membuat media pengajaran, ada
syarat-syarat yang harus dipenuhi. berikut, ada syarat-syarat tersebut:
a.
rasional, yakni sesuai
dengan akal dan mampu dipikirkan oleh penggunanya;
b.
ilmiah, yakni sesuai dengan
kaidah-kaidah ilmu pengetahuan;
c.
ekonomis, yaitu sesuai
dengan kemampuan pembiayaan sehingga lebih hemat dan efisien;
d.
praktis, yaitu dapat
digunakan dalam kondisi praktis di sekolah dan bersifat sederhana.
Dengan menggunakan media pengajaran
ini, maka pengalaman akan berlangsung dari level konkrit ke tingkatan abstrak.
Tingkatan konkrit adalah proses belajar dari kenyataan atau pengalaman
langsung, hal ini hanya akan memberi dampak pada bagian luar, tanpa membekas
pada bagian dalam. Sedangkan tingkatan abstrak akan membuat anak didik mampu
menyerap materi pengajaran dengan lebih baik. Sebab, menggunakan media sangat
membantu dalam mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan.
Indriana, Dina. 2011. Ragam Alat Bantu Media Pengajaran.
Jogjakarta: Diva Press
No comments:
Post a Comment