STRATEGI BELAJAR PQ4R
Ada beberapa strategi membaca yang digunakan untuk membaca
buku pelajaran dan bahan bacaan yang lainnya dalam suatu bidang pengetahuan.
Strategi SQ3R(Survey, Question, Read, Recite dan Review) yang dicetuskan
oleh Francis Robinson tahun 1941, yang membuat perubahan besar dalam
perkembangan metodologi belajar.
Pola ini kemudian ditiru oleh ahli-ahli lain dengan
penyempurnaan uraian, penambahan langkah, atau perubahan sebutan saja. Sampai
sekarang telah berkembang begitu banyak sistem belajar, di antaranya : Sistem
PQRST (preview, Question, Read, State dan Tes) dari Thomas F.Station,
OK5R (Overview, Key Ideas, Read, Record, Recite, Review dan Reflect) oleh
Walter pauk, STUDY (survey, Think, Understand, Demonstrate, You Review)
dari William Resnick dan David Heller, dan masih banyak sistem membaca lainnya
untuk keperluan belajar (Gie, 1998: 68). Keseluruhan strategi ini pada dasarnya
mempunyai yang sama.
Strategi elaborasi adalah proses penambahan perincian
sehingga informasi baru akan menjadi lebih bermakna, oleh karena itu membuat
pengkodean lebih mudah dan lebih memberikan kepastian. Strategi ini membantu
pemindahan informasi baru dari memori jangka pendek ke memori jangka panjang,
melalui penciptaan gabungan dan hubungan antara informasi baru dan apa yang
telah diketahui. Menurut Pratiwi (dalam Trianto 2011:146) strategi ini terjadi
dari : (1) pembuatan catatan; (2) penggunaan analogy, dan (3) strategi PQ4R
Menurut Arends dalam Trianto 2011:152, strategi belajar
merujuk kepada perilaku dan proses pikiran yang digunakan siswa yang
mempengaruhi apa yang dipelajarinya, termasuk mengingat dan proses kognitif.
Contoh tujuan kognitif tradisional yang diharapkan dicapai siswa adalah
pemahaman suatu wacana dalam sebuah buku. Menurut Weinstein, mayer dan Arends
dalam Trianto 2011:152. ”mengajar yang baik mencakup mengajari siswa bagaimana
mengingat, bagaimana berpikir, dan bagaimana mendorong diri sendiri’
Strategi PQ4R merupakan salah satu bagian dari strategi
elaborasi. Strategi ini digunakan untuk membantu siswa mengingat apa yang
mereka baca, dan dapat membantu proses belajar mengajar di kelas yang
dilaksanakan dengan kegiatan membaca buku. Kegiatan membaca buku bertujuan
untuk mempelajari sampai tuntas bab demi bab suatu buku pelajaran. Oleh karena
itu keterampilan pokok pertama yang harus dikembangkan dan dikuasai oleh para
siswa adalah membaca buku pelajaran dan bacaan tambahan lainnya. Dengan
keterampilan membaca itu setiap siswa akan dapat memasuki dunia keilmuan yang
penuh pesona, memahami khasanah kearifan yang banyak hikmat, dan mengembangkan
berbagai keterampilan lainnya yang amat berguna untuk kelak mencapai sukses
dalam hidup. Aktivitas membaca yang terampil akan membukakan pengetahuan yang
luas, gerbang kearifan yang dalam, serta keahlian dimasa yang akan datang.
Kegiatan keteramplan membaca itu tidak dapat diganti dengan metode-metode
pengajaran lainnya. Dengan membaca kita dapat berkomunukasi dengan orang lain
melalui tulisan. Membaca dapat dipandangn sebagai sebuah proses interaktif
antara bahasa dan pikiran. Sebagai proses interaktif, maka keberhasilan membaca
akan dipengaruhi oleh faktor pengetahuan yang melatar belakangi dan strategi
membaca Gie (dalam Trianto 2011). Karena konsep ekosistem peran dan
interaksinya dapat dilatihkan dengan cara membaca buku teks maka peneliti
mencoba menerapkan strategi PQ4R untuk memudahkan siswa memahami konsep
tersebut. Salah satu strategi yang
paling banyak dikenal untuk membantu siswa memahami dan mengingat materi yang
mereka baca adalah strategi PQ4R Thomas dan Robinson (1972) dalam Arends ((1997):275).
Strategi ini didasarkan pada strategi PQRST dan strategi SQ3R (Arends,1997).
Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam strategi
membaca PQ4R adalah sebagai berikut :
a)
Preview
Langkah pertama ini dimaksudkan agar siswa, membaca selintas
dengan cepat sebelum mulai membaca bahan bacaan siswa yang memuat tentang
materi ekosistem peran dan interaksinya.
Siswa dapat memulai dengan membaca topik-topik, sub topik
utama, judul dan sub judul, kalimat-kalimat permulaan atau akhir suatu
paragraf, atau ringkasan pada akhir suatu bab. Apabila hal itu tidak ada, siswa
dapat memeriksa setiap halaman dengan cepat, membawa satu atau dua kalimat di
sana-sini sehingga diperoleh sedikit gambaran mengenai apa yang akan
dipelajari. Perhatikan ide pokok yang akan menjadi inti pembahasan dalam bahan
bacaan siswa. Dengan ide pokok ini akan memudahkan mereka memberi keseluruhan
ide yang ada.
b)
Question
Langkah kedua adalah mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada
diri sendiri untuk setiap pasal yang ada pada bahan bacaan siswa. Pergunakan
”judul dan sub judul taua topik dan sub topik utama”. Awali pertanyaan dengan
menggunakan kata apa, siapa, mengapa, dan bagaimana”. Kalau pada akhir bab
telah ada daftar pertanyaan yang dibuat oleh pengarang, hendaklah baca terlebih
dahulu. Pengalaman telah menunjukkan bahwa apabila seseorang membaca untuk
menjawab sejumlah pertanyaan, maka akan membuat dia membaca lebih hati-hati
serta seksama serta akan dapat membantu mengingat apa yang dibaca dengan baik.
c) Read
Baca karangan itu secara aktif, yakni dengan cara pikiran
siswa harus memberikan reaksi terhadap apa yang akan dibacanya. Janganlah
membuat catatan-catatan panjang. Cobalah mencari jawaban terhadap suatu
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan sebelumnya.
d) Reflect
Reflect bukanlah suatu langkah terpisah dengan langkah
ketiga (read), tetapi merupakan suatu komponen esensial dari langkah ketiga
tersebut. Selama membaca, siswa tidak hanya cukup mengingat atau menghafal,
tetapi cobalah untuk memahami informasi yang dipresentasikan dengan cara (1)
menghubungkan informasi itu dengan hal-hal yang telah anda ketahui;(2)
mengaitkan subtopik-subtopik di dalam teks dengan konsep-konsep atau
prinsip-prinsip utama;(3) cobalah untuk memecahkan kontradiksi di dalam
informasi yang disajikan; dan (4) cobalah untuk menggunakan materi itu untuk memecahkan
masalah-masalah yang disimulasikan dan dianjurkan dari materi pelajaran
tersebut.
e)
Recite
Pada langkah kelima ini, siswa diminta untuk merenungkan
(mengingat) kembali informasi yang telah dipelajari dengan menyatakan
butir-butir penting dengan nyaring dan dengan menanyakan dan menjawab
pertanyaan-pertanyaan. Siswa dapat melihat kembali catatan yang telah dibuat
dan menggunakan kata-kata yang ditonjolkan dalam bacaan. Dari catatan yang
telah dibuat pada langkah terdahulu dan berlandaskan ide-ide yang ada pada
siswa, maka mereka diminta membuat intisari materi dari bacaan. Usahakan
intisari ini merupakan inti dari pembahasan konsep ekosistem peran dan
interaksinya.
f) Review
Pada langkah terakhir ini siswa diminta untuk membaca
catatan singkat (intisari) yang telah dibuatnya, mengulang kembali seluruh isi
bacaan bila perlu dan sekali lagi jawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan.
Telah banyak dilakukan penelitian tentang strategi-strategi
belajar jenis PQ4R, dan metode ini telah terbukti efektif dalam membantu siswa
menghafal informasi dari bacaan (Nur dalam Trianto 2011: 25). Melakukan preview
dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan sebelum pembaca mengaktifkan
pengetahuan awal dan mengawali proses pembuatan hubungan antara informasi baru
dan apa yang telah diketahui. Mempelajari judul-judul dan topik-topik utama
membantu pembaca sadar akan organisasi bahan-bahan baru tersebut, sehingga
memudahkan perpindahannya dari memori jangka pendek ke memori jangka panjang.
Berdasarkan langkah-langkan strategi belajar PQ4R yang telah
diuraikan diatas, dapat dilihat bahwa strategi pembelajaran ini dapat membantu
siswa memahami yang lebih sukar dan menolong siswa untuk berkonsentrasi lebih
lama.
Langkah-langkah pemodelan pembelajaran dengan menerapkan
strategi PQ4R terdapat pada tabel berikut.
Langkah-langkah
|
Tingkah Laku Guru
|
Aktivitas siswa
|
Langkah pertama
Preview
|
a.
Memberikan bahan bacaan kepada siswa untuk dibaca.
b.
Menginformasikan kepada siswa bagaimana menentukan ide pokok/ tujuan
pembelajaran yang hendak dicapai
|
Membaca selintas dengan cepat untuk menentukan ide
pokok/tujuan pembelajaran yang hendak dicapai
|
Langkah kedua
Question
|
a.
Menginformasikan kepada siswa agar memperhatikan makna dari bacaan.
b.
Memberikan tugas kepada siswa untuk membuat pertanyaan dari ide pokok
yang ditemukan dengan menggunakan kata siapa , mengapa, apa dan bagaimana
|
a.
Memperhatikan penjelasan guru
b.
Menjawab pertanyaan yang telah dibuatnya
|
Langkah ketiga
Read
|
Memberikan tugas kepada siswa untuk membaca dan
menanggapi/menjawab pertanyaan yang telah disusun sebelumnya
|
Membaca secara aktif sambil memberikan tanggapan terhadap
apa yang telah dibaca dan menjawab pertanyaan yang dibuatnya.
|
Langkah keempat
Reflect
|
Mensimulasikan/menginformasikan materi yang ada pada bahan
bacaan
|
Bukan hanya sekedar menghafal dan mengingat materi
pelajaran tapi mencoba memecahkan masalah dari informasi yang diberikan oleh
guru dengan pengetahuan yang telah diketahui bahan bacaan
|
Langkah kelima
Recite
|
Meminta siswa membuat intisari dari seluruh pembahasan
pelajaran yang dipelajari hari ini
|
a.
Menanyakan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan
b.
Melihat catatan/intisari yang dibuat sebelumnya
c.
Membuat intisari dari seluruh pembahasan
|
Langkah keenam
Review
|
a.
Menugaskan siswa membaca intisari yang dibuatnya.
b.
Meminta siswa membaca kembali bahan bacaan, jika masih belum yakin
dengan jawabannya
|
a.
Membaca intisari yang telah dibuatnya.
b.
Membaca kembali bahan bacaan siswa jika masih belum yakin akan jawaban
yang telah dibuatnya
|
Dari paparan para ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa
strategi PQ4R adalah strategi yang digunakan oleh Thomas dan Robinson, strategi
ini diambil dari strategi sebelumnya kemudian disempurnakan menjadi PQ4R.( Preview,Question,Read,Reflect, Recite, Review). Strategi
ini lebih mengutamakan kemampuan setiap individu siswa dalam pembelajaran,
siswa dituntun lebih kreatif dalam proses pembelajaran dan mengasah
kemampuannya dan mengukur daya serapnya dalam memahami memahami materi yang
disampaikan.
DAFTAR PUSTAKA
Arikonto,
suharsimi.2010. Prosedur Penelitiansuatu
Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Dimyati dkk.
2013. Belajardan Pembelajaran. Jakarta:
Rineka Cipta.
Kasbolah,
kasihani E.S, 2006.Penelitian Tindakan Kelas.
Malang: Universitas Negeri Malang.
Kosasih, E 2013.dasar-dasar keterampilan bersastar. Bandung:
YramaWidya.
Sukidin Dkk.2010.
Manajemen penelitian tindakan kelas.InsanCendikia
Trianto
2011.model-model pembelajaran inovatif berorientasi konstruktivistik.
Jakarta : Prestasi Pustaka.
No comments:
Post a Comment