HAKIKAT MEMBACA
Membaca merupakan salah satu jenis kemampuan berbahasa
tulis yang bersifat reseptif. Karena dengan membaca seseorang akan dapat
memperoleh informasi, ilmu pengetahuan, dan pengalaman-pengalaman baru. Semua
yang diperoleh melalui bacaan akan memungkinkan orang tersebut mampu memperluas
daya pikirnya, mempertajam pandangannya, dan memperluas wawasannya. Dengan
demikian kegiatan membaca merupakan kegiatan yang sangat diperlukan oleh
siapapun yang ingin maju dan meningkatkan diri. Membaca merupakan salah satu kunci
utama untuk memasuki istana ilmu, berperan sebagai landasan yang mantap serta
kegiatan yang menyajikan sumber-sumber bahan yang tak pernah kering bagi
berbagai aktifitas ekpresif dan produktif dalam kehidupan sehari-hari. (Amir,
1996:26).
Pembelajaran membaca memang mempunyai peranan penting
sebab melalui pembelajaran membaca, guru dapat mengembangkan nilai-nilai moral,
kemampuan bernalar dan kualitas anak didik. (Akhadiah, 1992:29). Membaca
bukanlah sekedar menyuarakan lambang-lambang tertulis tanpa mempersoalkan
rangkaian kata-kata atau kalimat yang dilafalkan tersebut dipahami atau tidak,
melainkan lebih dari itu. Tingkatan membaca seperti itu tergolong jenis membaca
permulaan. Pembelajaran membaca di kelas I dan kelas II merupakan pembelajaran
membaca permulaan (tahap awal). Kemampuan membaca yang diperoleh siswa kelas I
dan kelas II akan menjadi dasar pembelajaran membaca lanjut. Oleh sebab itu
pembaca permulaan benar-benar memerlukan perhatian guru supaya dapat memberikan
dasar yang kuat, sehingga pada tahap membaca lanjut siswa sudah memiliki
kemampuan membaca yang memadai. Di sekolah dasar membaca dan menulis merupakan
faktor utama yang perlu dilatih dari dini. Dengan membaca dan menulis kita bisa
mengikuti perkembangan pembelajaran disegala bidang. Tidak hanya dalam
pembelajaran bahasa saja.
Pada hakikatnya, aktifitas membaca terdiri dari dua
bagian, yaitu membaca sebagai proses
dan membaca sebagai produk. Membaca
sebagai proses mengacu pada aktifitas fisik dan mental. Sedangkan membaca
sebagai produk mengacu pada konsekuensi dari aktifitas yang dilakukan pada saat
membaca. Proses membaca sangat kompleks dan rumit karena melibatkan beberapa
aktifitas, baik berupa kegiatan fisik maupun kegiatan mental. Proses membaca
terdiri dari beberapa aspek. Aspek-aspek tersebut adalah:
- Aspek sensori, yaitu kemampuan untuk memahami simbol-simbol tertulis,
- Aspek perseptual, yaitu kemampuan untuk menginterpresentasikan apa yang dilihat sebagai simbol,
- Aspek skemata, yaitu kemampuan menghubungkan informasi tertulis dengan struktur pengetahuan yang telah ada,
- Aspek berpikir, yaitu kemampuan membuat inferensi dan evaluasi dari materi yang dipelajari,
- Aspek afektif, yaitu aspek yang berkenaan dengan minat pembaca yang berpengaruh terhadap kegiatan membaca.
Pengertian Membaca
Di
dalam buku Membaca Sebagai Suatu
Keterampilan Berbahasa yang ditulis oleh Tarigan (1979), terpapar beberapa
pengertian membaca yang disampaikan oleh para ahli. Definisi dan pola pemikiran
tentang hakikat membaca sangatlah beragam. Hal ini disebabkan karena kegiatan
membaca merupakan suatu kegiatan yang kompleks. Berikut beberapa pengertian
membaca menurut beberapa tokoh/pakar keilmuan.
Tarigan
(1979:9) mengambil kesimpulan bahwa membaca adalah memahami pola-pola bahasa
dari gambaran tertulisnya. Pengertian membaca yang diungkapkan tersebut nampaknya
memiliki keterbatasan, sedangkan pengertian membaca yang diungkapkan oleh
beberapa para ahli lain yang tidak tercantum di buku Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa salah satunya
menyebutkan bahwa membaca pada hakikatnya adalah suatu yang rumit dan
melibatkan banyak hal, tidak hanya melafalkan tulisan, tetapi juga melibatkan
aktivitas visual, berpikir, psikolinguistik, dan metakognitif (Crawley dan
Mountain dalam Rahim 2005:2).
Membaca
juga merupakan aktivitas memahami, menafsirkan, mengingat, serta menulis
kembali berdasarkan analisis pikiran kita sendiri. Filusuf terdahulu
menjelaskan bahwa membaca adalah semacam kreasi berpikir, bukan hanya
melafalkan huruf, kata, kalimat, paragraf, sampai bab tetapi juga ruang di mana
pikiran tertantang untuk kritis, yaitu menterjemahkan teks,
menginterpretasikannya, dan menuliskan poin yang bisa ditelaah dari teks itu
sampai benar.
Menurut
Keraf (1996:42) membaca merupakan suatu proses yang bersifat kompleks meliputi
kegiatan yang bersifat fisik dan mental. Membaca juga dapat diartikan sebagai
proses pemberian makna kepada simbol-simbol visual. Sementara itu Cole (dalam
Wiryodijoyo 1989:1) berpendapat bahwa membaca adalah proses psikologis untuk
menentukan arti kata-kata tertulis. Membaca melibatkan penglihatan, gerak mata,
pembicaraan batin, ingatan, pengetahuan mengenai kata yang dapat dipahami dari
pengalaman membacanya.
Membaca
tidak hanya sekedar membunyikan lambang-lambang bunyi bahasa yang tertulis.
Membaca adalah aktivitas yang komplek dengan mengarahkan sejumlah besar
tindakan yang terpisah-pisah (Soedarso,1996 : 4).
Selanjutnya
Tarigan (1994 : 7) mengatakan bahwa membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca
untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media
kata-kata/bahasa tulis. Performasi dan kemampuan membaca dilatar belakangi
pengalaman dan ketrampilan-ketrampilan yang diperoleh sebelumnya. Sehingga dari
sisi linguistik, membaca adalah suatu proses penyandian kembali dan pembacaan
sandi (recording and decoding process).
Membaca sendi (decoding) adalah
menghubungkan kata-kata tulis dengan makna bahasa lisan yang mencakup
pengubahan tulisan/cetakan menjadi bunyi yang bermakna (Anderson dalam Tarogan
1994 : 7).
Anderson
dalam Tarigan (1994 : 7) mengatakan bahwa membaca sebagai suatu penafsiran atau
intrerprestasi terhadap ujaran yang berbeda dalam bentuk tulisan adalah suatu
proses pembacaan sendi (decoding process).
Membaca pun dapat diartikan sebagai suatu metode yang dipergunakan untuk
berkomunikasi dengan diri sendiri dan kadang-kadang dengan orang lain, yaitu
mengkomunikasikan maknannya yang terkandung atau tersirat pada lambang-lambang
tertulis, ada pula beberapa penulis yang beranggapan bahwa membaca adalah suatu
kemampuan untuk melihat lambang-lambang tertulis serta mengubah lambang-lambang
tertulis tersebut melalui Ponik (Phonics
= suatu metode pengajaran membaca, ucapan ejaan berdasarkan interprestasi
ponetik terhadap ejaan biasa) menjadi/menuju lisan. Membaca dapat pula dianggap
sebagai suatu proses untuk memahami yang tersirat dalam yang tersurat, melihat
pikiran yang terkandung di dalam kata-kata yang tertulis (Anderson dalam
Tarigan, 1994 : 8).
Tampubalon
(1987 : 6) mengatakan karena bahasa tulisan mengandung ide-ide atau
pikiran-pikiran, maka dalam memahami bahasa tulisan dengan membaca,
proses-proses kognitif (penalaranlah), terutama yang bekerja. Oleh sebab itu
dapat dikatakan bahwa membaca adalah suatu cara untuk membina daya nalar.
Sedangkan
tarigan (1994 : 9) berpendapat bahwa tujuan utama membaca adalah untuk mencari
serta memperoleh informasi, mencakup isi, memahami makna bacaan.
Membaca
adalah mengucapkan lambang bunyi yang sekaligus membaca adalah proses
pengucapan tulisan untuk mendapatkan isi yang terkandung di dalamnya. Sedangkan
rumit dimaksudkan bahwa faktor di atas saling bertautan dan berhubungan,
membentuk semacam koordinasi yang rumit untuk menunjang pemahaman terhadap
bacaan (Nurhadi, 1987 : 13 –14) Untuk dapat membaca, maka dibutuhkan kemampuan
membaca dengan baik. Tampubolon (1987 : 7) mengatakan bahwa kemampuan membaca
adalah kecepatan membaca dan pemahaman isi keseluruhan. Kecepatan membaca
adalah kemampuan siswa (orang) dalam membaca. Nurhadi (1987 : 14 – 15)
mengatakan bahwa hakikat membaca adalah kemampuan proses yang komplek dan
rumit, yang mengkondisikan bahwa kemampuan membaca itu adalah kemampuan yang
spesifik. Latar belakang faktor kemampuan internal dan faktor eksternal
seseorang menyebabkan setiap orang mempunyai kemampuan membaca yang berbeda
dengan orang lain.
Membaca
merupakan cara utama untuk memperkaya wawasan dan membentuk kepribadian serta
menghargai buku. Sebagian penduduk beranggapan bahwa membaca berarti menikmati
kisah-kisah dalam gambar. Membaca merupakan aktivitas yang kompleks yang
melibatkan berbagai faktor yang datangnya dari dalam diri pembaca dan faktor
luar. Selain itu, membaca juga dapat dikatakan sebagai jenis kemampuan manusia
sebagai produk belajar dari lingkungan, dan bukan kemampuan yang bersifat
instingtif, atau naluri yang dibawa sejak lahir. Oleh karena itu, proses
membaca yang dilakukan oleh orang dewasa (dapat membaca) merupakan usaha
mengolah dan menghasilkan sesuatu melalui penggunaan modal tertentu.
Berdasarkan
beberapa definisi di atas, dapat diambil simpulan bahwa membaca merupakan
aktivitas yang melibatkan penglihatan, ingatan, dan pemahaman yang mencakup
pengubahan tulisan atau lambang-lambang yang menjadi bunyi bermakna yang
melibatkan kemampuan fisik dan psikis untuk berfikir kritis dan kreatif
menggunakan kemampuan membaca yang dimiliki dengan tujuan untuk memperoleh
informasi yang disampaikan oleh penulis.
Kemampuan
membaca mutlak dikuasai, dalam rangka menghadapi era global. Di era tersebut, membaca
akan semakin penting peranannya sebagai sarana untuk mencerdaskan kehidupan
bangsa. Buku akan menjadi sumber informasi dan bahkan menjadi guru yang dapat
hadir kapan saja diperlukan. Membaca juga dapat dilakukan dimana saja.
Kemampuan membaca menjadi modal dasar untuk mencapai suksesnya pelaksanaan
program wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun.
Membaca
merupakan salah satu dari empat keterampilan bahasa yang tidak kalah pentingnya
dengan keterampilan yang lain. Kita ketahui bahwa pada masa sekarang ini banyak
buku, majalah, koran serta tulisan yang berbentuk lain sebagai penyampai
informasi. Untuk itu keterampilan membaca sangat diperlukan untuk memahami
informasi atau isi pesan yang ada dalam teks bacaan.
Tujuan Membaca
Membaca
mempunyai beberapa tujuan. Tujuan utama membaca adalah untuk mendapatkan
informasi, mencakup isi, memahami makna bacaan. Berikut ini penulis kemukakan
beberapa tujuan membaca. Tujuan membaca secara umum yaitu mampu membaca dan
memahami teks pendek dengan cara lancar atau bersuara beberapa kalimat
sederhana dan membaca puisi ( Depdiknas ; 2004 : 15 ).
Menurut
kurikulum 1994 tujuan membaca yaitu :
A.
Mampu
memahami gagasan yang didengar secara langsung atau tidak langsung.
B.
Mampu
membaca teks bacaan dan menyimpulkan isinya dengan kata-kata sendiri.
C.
Mampu
membaca teks bacaan secara cepat dan mampu mencatat gagasan-gagasan utama (
Depdiknas ; 1994 : 18 ).
Secara ringkas
tujuan membaca sebagai berikut.
A.
Membaca
untuk memperoleh perincian-perincian atau fakta-fakta.
B.
Membaca
untuk memperoleh ide-ide utama
C.
Membaca
untuk mengetahui urutan atau susunan
D.
Membaca
untuk menyimpulkan
E.
Membaca
untuk mengelompokkan atau mengklasifikasikan
F.
Membaca
untuk menilai atau mengevaluasi
G.
Membaca
untuk membandingkan atau untuk mempertentangkan (Tarigan, 1994:10).
Jadi tujuan akhir membaca intinya adalah
memahami ide, kemampuan menangkap makna dalam bacaan secara utuh, baik dalam
bentuk teks bebas, narasi, prosa ataupun puisi yang disimpulkan dalam suatu
karya tulis ataupun tidak tertulis.
Fungsi Membaca
Kegiatan
membaca yang merupakan jantungnya pendidikan memiliki fungsi sebagai berikut:
A.
Fungsi
Intelektual
Dengan banyak
membaca kita dapat meningkatkan kadar intelektualitas, membina daya nalar kita.
Contoh : membaca buku-buku pelajaran, karya-karya ilmiah, laporan penelitian,
skripsi, tesis, disertasi, dll. (Amir, 1996:4)
B.
Fungsi
Pemacu Kreatifitas
Hasil membaca kita
dapat mendorong, menggerakkan diri kita untuk berkarya, didukung oleh keluasan
wawasan dan pemilihan kosa kata. Contoh : buku ilmiah, bacaan sastra, dll.
C.
Fungsi
Praktis
Kegiatan membaca
dilaksanakan untuk memperoleh pengetahuan praktis dalam kehidupan, misal:
teknik memotret, teknik memelihara ikan lele, resep membuat minuman dan
makanan, cara merawat tanaman, dll.
D.
Fungsi
Religius
Membaca dapat
digunakan untuk membina dan meningkatkan keimanan, memperluas budi, dan
mendekatkan diri kepada Tuhan.
E.
Fungsi
Informatif
Dengan banyak
membaca bacaan, informasi lebih cepat kita dapatkan. Contoh: dengan membaca
majalah dan Koran dapat kita peroleh berbagai informasi yang sangat penting
atau kita perlukan dalam kehidupan sehari-hari.
F.
Fungsi
Rekreasi
Membaca digunakan
sebagai upaya menghibur hati, mengadakan tamasya yang mengasyikkan. Contoh:
bacaan-bacaan ringan, novel-novel, cerita humor, fariabel karya sastra, dll.
G.
Fungsi
Sosial
Kegiatan membaca
mempunyai fungsi social yang tinggi manakala dilaksanakan secara lisan atau
nyaring. Dengan demikian kegiatan membaca tersebut langsung dapat dimanfaatkan
oleh orang lain mengarahkan sikap berucap, berbuat dan berpikir. Contoh:
pembacaan berita, karya sastra, pengumuman, dll.
H.
Fungsi
Pembunuh Sepi Kegiatan membaca dapat juga dilakukan untuk
sekedar merintang-rintang waktu, mengisi waktu luang. Contoh: membaca majalah,
surat kabar, dll. (Amir, 1996:5)
Manfaat Membaca
Memperoleh banyak
pengalaman hidup.
A.
Memperoleh
pengetahuan umum dan berbagai informasi tertentu yang sangat berguna bagi
kehidupan.
B.
Mengetahui
berbagai peristiwa besar dalam peradaban dan kebudayaan suatu bangsa.
C.
Dapat
mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mutakhir di dunia.
D.
Dapat
mengayakan batin, memperluas cakrawala pandang dan piker, meningkatkan taraf
hidup, dan budaya keluarga, masyarakat, nusa dan bangsa.
E.
Dapat
memecahkan berbagai masalah kehidupan, dapat mengantarkan seseorang menjadi
cerdik dan pandai.
F.
Dapat
memperkaya perbedaan kata, ungkapan, istilah, dll yang sangat menunjang
keterampilan menyimak, berbicara dan menulis.
G. Mempertinggi potensialitas setiap pribadi dan
mempermantap desistensi, dll. (Amir, 1996: 6)
Kebiasaan
dalam Membaca
A.
Kebiasaan
yang baik antara lain.
a)
Berkonsentrasi
penuh terhadap bahan bacaan.
b)
Pada
saat membaca membawa alat tulis untuk membuat tanda-tanda, catatan kesil, atau
rangkuman dan semacamnya.
c)
Membaca
secara berencana, teratur, dan sistematis.
d)
Sikap
yang baik pada saat membaca dan mengatur jarak mata dengan buku + 25-30 cm.
e)
Menjaga
kesehatan jasmani maupun rohani, terlebih lagi kesehatan mata yang merupakan
alat penting dalam aktifitas baca.
f)
Rajin
memanfaatkan jasa perpustakaan secara pribadi.
g)
Setiap
kali membaca 1-2 jam, seyogyanya beristirahat.
B.
Kebiasaan
yang kurang baik terutama pada tingkat membaca lanjut.
a)
Membaca
dengan bersuara atau vokalisasi / subvokalisasi.
b)
Membaca
dengan bibr bergerak, atau komat-kamit seperti pembacaan mantra.
c)
Membaca
dengan menggerakkan kepala mengikuti baris bacaan dari kiri ke kanan.
d)
Membaca
dengan menunjuk baris bacaan dengan jari, pensil, atau alat lainnya.
e)
Membaca
kata demi kata, kalimat demi kalimat.
f)
Regresi
: mengulangi kata-kata yang telah dibaca.
g)
Terlalu
banyak memperhatikan butir demi butir informasi sehingga gagal memberikan makna
bacaan secara utuh, menemukan ide pokok.
h)
Kebiasaan
membaca terlalu cepat sehingga kurang memperhatikan kata-kata kunci. Perolehan
makna tidak sesuai dengan maksud penulis sehingga menyebabkan salah tafsir.
i)
Pandangan
tentang suatu topic sangat kuat sehingga dalam menafsirkan teks hanya menurut
pandangan dan pengalaman diri sendiri bukan apa sebenarnya yang dimaksud dalam
teks.
Aspek-Aspek
Membaca
Membaca
merupakan suatu ketrampilan yang kompleks yang melibatkan serangkaian
ketrampilan yang lebih kecil lainnya. Secara garis besar terdapat dua aspek
penting dalam membaca, yaitu:
A.
Keterampilan
yang bersifat mekanis (mechanical skills)
yang dapat dianggap berada pada urutan yang lebih rendah (lower order). Aspek ini mencakup:
a.
pengenalan
bentuk huruf,
b.
pengenalan
unsur-unsur linguistic (fonem/grafem, kata, frase, pola klause, kalimat, dan
lain-lain),
c.
pengenalan
hubungan/korespondensi pola ejaan dan bunyi (kemampuan menyuarakan bahan
tertulis atau “to bark at print”,
d.
kecepatan
membaca bertaraf lambat.
B.
Ketrampilan
yang bersifat pemahaman (comprehension
skills) yang dapat dianggap berada pada urutan yang lebih tinggi (higher order). Aspek ini mencakup:
a.
memahami
pengertian sederhana (leksikal, gramatikal, retorikal),
b.
memahami
signifikansi atau makna (maksud dan tujuan pengarang relevansi/keadaan
kebudayaan, reaksi pembaca),
c.
evaluasi
atau penilaian (isi, bentuk),
d. kecepatan membaca yang fleksibel, yang mudah
disesuaikan dengan keadaan (Broughton [et al] dalam H.G. Tarigan, 1986:12).
Berbagai
Jenis Membaca
Istilah
membaca dapat mencakup pengertian yang luas, hal itu terjadi karena membaca
dapat dibedakan dalam berbagai ragam sesuai dengan tujuan, proses kegiatan,
objek bacaan dan media yang digunakan. Adapun ragam membaca adalah
sebagai berikut
A.
Ditinjau
dari suara yaitu terdengar atau tidaknya suara
a.
Terdengar
atau membaca nyaring
Membaca nyaring
adalah suatu aktivitas atau kegiatan yang merupakan alat bagi guru, murid
ataupun pembaca bersama-sama dengan orang lain atau pendengar untuk menangkap
serta memahami informasi, pikiran, dan perasaan seseorang pengarang.
(Tarigan:23).
b.
Tidak
ada suara atau membaca dalam hati
Membaca dalam hati
adalah kegiatan membaca yang berusaha memahami keseluruhan isi bacaan secara
mendalam sambil menghubungkan isi bacaan itu dengan pengalaman maupun
pengetahuan yang dimiliki pembaca tanpa diikuti gerakan lisan maupun suara.
B.
Ditinjau
dari tujuan
a.
Membaca
ekstensif. Membaca secara garis besarnya saja yang termasuk dalam membaca
ekstensif yaitu:
1)
Membaca
cepat
2)
Membaca
dangkal
3)
Membaca
survey
4)
Membaca
sekilas
b.
Membaca
Intensif. Membaca secara terperinci, yang termasuk dalam membaca intensif
yaitu:
1)
Membaca
telaah isi
2)
Membaca
kritis
3)
Membaca
ide
4)
Membaca
kreatif
C.
Ditinjau
dari telaah bahasa
1)
Telaah
bahasa: membahas bahasa asing.
2) Telaah sastra: bahasa indonesia
Depdiknas, 2003. Kegiatan Belajar Mengajar yang Efektif.
Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Dirjen
Pendidikan Dasar dan Menengah. 1991/1992. Petunjuk
Pengajaran Membaca dan Menulis Kelas I di Sekolah Dasar. Jakarta: P2MSK.
Puji Santoso, dkk.
2009. Materi dan Pembelajaran Bahasa
Indonesia. Jakarta: Universitas Terbuka.
Soedarso. 2005. Speed Reading. Jakarta : PT. Gramedia
Pustaka Utama
Sumantri, Mulyani,
2001. Strategi Belajar Mengajar.
Bandung: CV Maulana
situs kece
ReplyDeletesitus kece
situs kece
situs kece
situs kece
situs keceat/