Monday, May 30, 2016

Konsep Komunikasi

HAKIKAT KOMUNIKASI

A. Pengertian Komunikasi
Komunikasi berasal dari Bahasa Latin Communis yang berarti keadaan yang biasa, membagi. Dengan kata lain, komunikasi adalah suatu proses dalam upaya membangun saling pengertian. Dalam "Pengantar Ilmu Komunikasi, Dani Vardiansyah (2004: 9)”,  Komunikasi adalah usaha penyampaian pesan antar manusia.
Secara umum komunikasi adalah setiap bentuk tingkah laku seseorang baik verbal maupun nonverbal yang ditanggapi oleh orang lain. Secara sempit komunikasi diartikan sebagai pesan yang dikirimkan seseorang kepada satu atau lebih penerima dengan maksud sadar untuk mempengaruhi tingkah laku si penerima. Dalam istilah lain, komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan (ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi di antara keduanya.(Sutikno, Sobry. pengelolaan pendidikan. 2010; 113)
Hakikat komunikasi adalah proses pernyataan antar manusia. Yang dinyatakan itu adalah pikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa sebagai alat penyalurnya (Effendi, 2002: 28). pikiran bisa merupakan gagasan informasi, opini, dan lain-lain yang muncul dari benaknya. Perasaan bisa merupakan keyakinan, kepastian, keragu-raguan, kekhawatiran, kemarahan, keberanian, kegairahan, dan sebagainya, yang muncul dari lubuk hati.



B. Urgensi Komunikasi
Pentingya komunikasi disebabkan oleh beberapa faktor sebagai berikut.
a.       Pertama, komunikasi itu dapat memenuhi kebutuhan kita sebagai manusia. Dengan berkomunikasi, kita individu dapat merasa bahagia, senang, sedih, tertawa, menangis, dan masih banyak kondisi yang dapat kita alami dengan berkomunikasi.
b.      Kedua, komunikasi itu rumit, dinamis, dan terikat oleh budaya. Perubahan memang selalu terjadi pada proses komunikasi , dan tiap budaya memiliki gaya bahasa masing-masing Misalnya di era globalisasi seperti ini, satu negara dengan negara lain pasti saling berhubungan, bahkan saling membutuhkan, apalagi dengan kondisi ekonomi dunia yang sedang lemah seperti sekarang ini. Dalam proses hubungan ini, dibutuhkan pengertian dan kepasifan bahasa antar negara tersebut. Karena jika hubungan terjalin tanpa adanya saling pengertian tata bahasa antar negara akan terjadi miss communication atau kesalahpahaman.
c.       Ketiga, komunikasi mengikuti perkembangan teknologi informatika.
C. Komponen Komunikasi
Komponen komunikasi adalah hal-hal yang harus ada agar komunikasi bisa berlangsung dengan baik. Menurut Laswell komponen-komponen komunikasi sebagai berikut.
a.       Pengirim atau komunikator (sender) adalah pihak yang mengirimkan pesan kepada pihak lain.
b.      Pesan (message) adalah isi atau maksud yang akan disampaikan oleh satu pihak kepada pihak lain.
c.       Saluran (channel) adalah media dimana pesan disampaikan kepada komunikan. dalam komunikasi antar-pribadi (tatap muka) saluran dapat berupa udara yang mengalirkan getaran nada/suara.
d.      Penerima atau komunikate (receiver) adalah pihak yang menerima pesan dari pihak lain
e.       Umpan balik (feedback) adalah tanggapan dari penerimaan pesan atas isi pesan yang disampaikannya.
f.       Aturan yang disepakati para pelaku komunikasi tentang bagaimana komunikasi itu akan dijalankan.

D. Proses Komunikasi
Proses berlangsungnya komunikasi bisa digambarkan sebagai berikut:
a.       Komunikator (sender) yang mempunyai maksud berkomunikasi dengan orang lain mengirimkan suatu pesan kepada orang yang dimaksud. Pesan yang disampaikan itu bisa berupa informasi dalam bentuk bahasa ataupun lewat simbol-simbol yang bisa dimengerti kedua pihak.
b.      Pesan (message) itu disampaikan atau dibawa melalui suatu media atau saluran baik secara langsung maupun tidak langsung. Contohnya berbicara langsung melalui telepon, surat, e-mail, atau media lainnya.




E. Model-Model Komunikasi
Dari berbagai model komunikasi yang sudah ada, di sini akan dibahas tiga model paling utama, serta akan dibicarakan pendekatan yang mendasarinya dan bagaimana komunikasi dikonseptualisasikan dalam perkembangannya.
a.       Model Komunikasi Linear
Model komunikasi ini dikemukakan oleh Claude Shannon dan Warren Weaver pada tahun 1949 dalam buku The Mathematical of Communication. Mereka mendeskripsikan komunikasi sebagai proses linear karena tertarik pada teknologi radio dan telepon dan ingin mengembangkan suatu model yang dapat menjelaskan bagaimana informasi melewati berbagai saluran (channel). Hasilnya adalah konseptualisasi dari komunikasi linear (linear communication model). Pendekatan ini terdiri atas beberapa elemen kunci: sumber (source), pesan (message) dan penerima (receiver). Model linear berasumsi bahwa seseorang hanyalah pengirim atau penerima. Tentu saja hal ini merupakan pandangan yang sangat sempit terhadap partisipan-partisipan dalam proses komunikasi.
b.      Model Interaksional
Model interaksional dikembangkan oleh Wilbur Schramm pada tahun 1954 yang menekankan pada proses komunikasi dua arah di antara para komunikator. Dengan kata lain, komunikasi berlangsung dua arah: dari pengirim dan kepada penerima dan dari penerima kepada pengirim. Proses melingkar ini menunjukkan bahwa komunikasi selalu berlangsung. Para peserta komunikasi menurut model interaksional adalah orang-orang yang mengembangkan potensi manusiawinya melalui interaksi sosial, tepatnya melalui pengambilan peran orang lain. Patut dicatat bahwa model ini menempatkan sumber dan penerima mempunyai kedudukan yang sederajat. Satu elemen yang penting bagi model interkasional adalah umpan balik (feedback), atau tanggapan terhadap suatu pesan.
c.       Model transaksional
Model komunikasi transaksional dikembangkan oleh Barnlund pada tahun 1970. Model ini menggarisbawahi pengiriman dan penerimaan pesan yang berlangsung secara terus-menerus dalam sebuah episode komunikasi. Komunikasi bersifat transaksional adalah proses kooperatif: pengirim dan penerima sama-sama bertanggungjawab terhadap dampak dan efektivitas komunikasi yang terjadi. Model transaksional berasumsi bahwa saat kita terus-menerus mengirimkan dan menerima pesan, kita berurusan baik dengan elemen verbal dan nonverbal. Dengan kata lain, peserta komunikasi (komunikator) melalukan proses negosiasi makna.

F. Faktor yang Mempengaruhi Komunikasi
Faktor yang mempengaruhi komunikasi diantaranya sebagai berikut.
a.      Latar belakang budaya
Interpretasi suatu pesan akan terbentuk dari pola pikir seseorang melalui kebiasaannya, sehingga semakin sama latar belakang budaya antara komunikator dengan komunikan maka komunikasi semakin efektif.
b.      Ikatan kelompok atau group
Nilai-nilai yang dianut oleh suatu kelompok sangat mempengaruhi cara mengamati pesan.
c.      Harapan
Harapan mempengaruhi penerimaan pesan sehingga dapat menerima pesan sesuai dengan yang diharapkan.
d.     Pendidikan
Semakin tinggi pendidikan akan semakin kompleks sudut pandang dalam menyikapi isi pesan yang disampaikan.
e.      Situasi

Perilaku manusia dipengaruhi oleh lingkungan atau situasi.

daftar pustaka

Tarigan, Henry Guntur. 1989. Metodologi Pengajaran Bahasa: Suatu Penelitian Kepustakaan. Jakarta: P2LPTK Depdikbud.

Tarigan. Djago. Drs. dkk. 2006. Materi Pokok Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Jakarta:Universitas Terbuka.

Ghazali, Syukur. 2010. Pembelajaran Keterampilan Berbahasa dengan Pendekatan    Komunikatif – Interakif. Bandung: Refika Aditama

Tarigan dan Djago. 1987. Teknik Pengajaran Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa

Tarigan, Henry Guntur. 1986. Menyimak Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa

No comments:

Post a Comment