Friday, May 27, 2016

Teori Pidato



TEORI PIDATO




Pengertian Pidato
        Pidato adalah suatu ucapan dengan susunan yang baik untuk disampaikan kepada orang banyak.(Khayyirah,2013:41) Contoh pidato yaitu seperti pidato kenegaraan, pidato menyambut hari besar, pidato pembangkit semangat, pidato sambutan acara atau event, dan lain sebagainya.Sedangkan di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pidato didefinisikan sebagai (1) Pengungkapan pikiran dalam bentuk kata-kata yang ditujukan kepada orang banyak; (2) Wacana yang disiapkan untuk diucapkan di depan khalayak.(KBBI:349)
Pidato yang baik dapat memberikan suatu kesan positif bagi orang-orang yang mendengar pidato tersebut. Kemampuan berpidato atau berbicara yang baik di depan publik atau umum dapat membantu untuk mencapai jenjang karir yang baik.Menulis naskah pidato pada hakikatnya adalah menuangkan gagasan ke dalam bentuk bahasa tulis yang siap dilisankan. Pilihan, kosakata, kalimat, dan paragraf dalam menulis sebuah pidato sesungguhnya tidak jauh berbeda dengan kegiatan menulis naskah yang lain. Situasi resmi atau kurang resmi akan menentukan kosakata dalam menulis.

Unsur-Unsur pada Pidato
           Unsur-unsur dalam berpidato adalah pembicara, bahan atau materi pembicaraan,objek atau pendengar, dan tema. Ketiga unsur tersebut saling memengaruhi satu dengan yang lain. Hilangnya salah satu unsur tersebut di atas, akan mengakibatkan ketimpangan dalam berpidato.
Sebuah pidato harus disiapkan menurut struktur tertentu. Seperti juga artikel atau esei, pidato mulai dengan pembuka yang memperkenalkan topik dan mungkin memberi sedikit informasi latar belakang . Selain pidato, setiap butir informasi atau argumentasi harus disusun secara jelas dan runtut. Kalau pidato bertele-tele atau mengandung terlalu banyak perulangan,maka para pendengar akan merasa cepat bosan. Contoh-contoh yang menarik akan membuat uraian dalam pidato lebih hidup. Khususnya kalau mengutarakan pendapat atau argumentasi, Bahasa yang digunakan sangat penting untuk menarik maupun untuk memikat minat pendengar.

Tujuan Pidato
       Ada beberapa tujuan dalam Pidato, Pada umumnya melakukan satu atau beberapa hal berikut ini : (Khayyirah,2013:42)
  1. Mempengaruhi orang lain agar  mengikuti kemauan kita dengan suka rela.
  2. Memberi suatu pemahaman atau informasi pada orang lain.
  3. Membuat orang lain senang dengan pidato yang menghibur sehingga orang lain senang dan puas dengan ucapan yang kita sampaikan.
  4. Memberikan informasi Memberikan sebuah pemahaman baru, mengingatkan, atau memberikan informasi kepada khalayak ramai.
  5. Persuasif atau mengajak Mempengaruhi khalayak ramai agar dengan senang hati mengikuti apa yang kita harapkan dan apa yang kita sampaikan.
  6. Hiburan atau rekreasi menyenangkan pihak audiens dengan pidato yang kita bawakan sehingga tecapai kepuasan dan kesenangan terhadap apa yang kita sampaikan.

Bentuk-bentuk Pidato
        Berpidato, mempunyai bentuk-bentuknya tersendiri,disesuaikan dengan kepentingan, kondisi, situasi serta ting¬kat-tingkat kecerdasan sasaran yang diberi penerangan.(Sumarna,2014:13). Bentuk-bentuk pidato itu sendiri ada beberapa macam Tiap-tiap bentuk dapat diuraikan sebagai berikut:
  1. Massa information
Massa information adalah pidato akbar di depan puluhan ribu pengunjung baik yang majemuk (artinya berbagai-bagai golongan masyarakat hadir) maupun hanya terdiri dari satu go¬longan masyarakat saja.
  1. ceramah (causerrie)
Ceramah, adalah penyampaian uraian secara mendalam oleh seseorang yang memang ahli dalam bidangnya, di depan massa hadirin yang terbatas, misalnya berkisar 25 hing¬ga 500 orang.
  1. Up greading, atau peningkatan kemampuan, penataran.
Up greading diberikan misalnya oleh kepala dinas kepada para karyawannya, tentang sesuatu pengetahuan atau sesuatu hal, karena dipandang perlu diberikan penataran agar meningkatlah kemampuannya.
  1. Coaching
Coaching adalah penerangan yang edukatif dengan tujuan untuk memberikan latihan. (coach, latihan), misalnya tentang : Pendaptaran pemilih untuk ke-pentingan pemilu. Maka coach akan mengenai cara-cara pendapatan pemilih, pengisian daftar pemilih tambahan dan yang mengenai cara pemilih didaftar dan sebagainya. Misalnya lagi mengenai masalah kenakalan remaja, baik yang mengenai penanganan tindakan-tindakan dan sebagainya.
  1. Face to face.
Penerangan yang cara penyampaiannya dengan tatap-muka, tatap-muka antara seorang juru penerang ke-pada seorang atau lebih. Penerangan face to face diberikan secara santai, bebas dari ikatan-ikatan formalitas ataupun protokoler, jadi antara subyek dengan obyek berlaku bebas dan clad hati ke hati secara kekeluargaan, seolah-olah tak ada diskriminasi sosial antara kedua belah pihak,. Jadi antara juru penerang dan orang yang diberi penjelasan tak terdapat perbedaan-perbedaan, sekalipun misalnya yang melakukan penerangan itu pejabat tinggi, Gubernur, Bupati dan sebainya.
  1. Huisbezoek
Huisbezoek adalah mertamu (kunjungan) dari rumah ke rumah. Dengan demikian, maka juga dengan cara face to face pula. Bedanya dengan yang terdahulu bahwa face to face dilakukan tetap rnuka dimana kesempatan memungkinkan, sedangkan huisbezoek memang disengaja mertamu ke rumah-rumah orang-orang tertentu untuk menyampaikan sesuatu hal. Huisbezoek ini dilakukan misalnya bila sesuatu situasi dimana keadaan keamanan tidak memungkinkan untuk diadakan rapat-rapat atau pertemuan-pertemuan.




Sifat dan ciri-ciri Pidato
Apabila dilihat dari isinya, maka pidato bisa dikatakan memiliki tiga sifat utama yaitu: (Sumarna,2013:19)
  1. Informatif
Berisi penerangan-penerangan yang mengemukakan hal-hal yang sesungguhnya, mengutamakan fakta, data-data yang disertai alasan-alasan yang obyektif. Tidak pernah memutarbalikan fakta. Tidak ada upaya memoles yang pahit agar terlihat manis dan sebaliknya tidak membuat ha-hal yang manis menjadi pahit.
  1. Propaganda
Propaganda lebih cenderung untuk mempermanis hal-hal yang terasa pahit, dan lebih memaniskan lagi hal-hal yang memang manis.meninggikan hal-hal yang sebenarnya bersifat rendah, memoles hal-hal yang buruk agar terkesan bagus dan sebagainya.
  1. Edukatif
Pidato yang bersifat edukatif biasanya berdasarkan pada ilmu pengetahuan dan mengikuti ketentuan-ketentuan obyektif yng bisa dipertanggungjawabkan dari segi politik, sosial budaya, maupun ilmu pengetahuan.

Komposisi Naskah Pidato
         Posisi naskah pidato disusun sedemikian rupa sehingga mewujudkan suatu rangkaian dari awal hinggaa akhir, dan membicarakan persoalan dari A-Z. dan Penyusunan komposisi naskahnya dengan sendirinya juga dimulai dari A-Z.Pidato yang tidak tertata komposisinya tersebut biasanya dilakukan oleh mereka yang tidak mampu menyusun komposisi naskah pidato dengan teks yang disusun baik.
Pada dasarnya teks pidato yang baik disusun dengan komposisi pokoknya sebagai berikut:
  1. salam pembukaan
  2. pidato pendahuluan
  3. materi pokok persoalan
  4. kesimpulan
  5. akhir kata
  6. salam penutup (Khayyirah,2013:26)


Contok teks pidato sesuai dengan komposisi pokok
Assalamualaikum Wr. Wb.
Hadirin yang berbahagia,
Allah SWT,menjadikan bilangan tahun dalam 12 bulan, yaitu dimulai dengan terjadinya bumi dan langit. 12 bulan tersebut 4 bulannya dinamakan ashur al-haram (bulan-bulan yang dimuliakan) yaitu; dzulqo’dah, dzulhijjah, rajab dan muharram. Bulan muharram merupakan permulaan bulan hijjriyah dan rasulullah hijrah tidak pada bulan muharram akan tetapi di bulan rabi’ul awal yaitu bulan kelahiran beliau seperti yang diceritakan dalam buku-buku sejarah. Nabi Muhammad SAW,setelah menghadapi peristiwa yang bermacam-macam, diperintahkan Allah untuk hijrah ke Madinah. Perjalannya berangkat ke Madinah beliau beserta para sahabatnya mampir dahulu di Gua Tsur selama tiga malam, kemudian menuju ke desa Quba’(7km sebelum kota Madinah) dan menginap selama beberapa hari disana. Di desa tersebut beliau dan para sahabatnya bergotong-royong membangun masjid yang menjadi masjid pertama kali Nabi jadikan shalat jum’ah. Setelah selesai pembangunannya Nabi meminta para sahabat yang masih tertinggal di Mekkah agar menyusul hijrah ke Madinah.
Hadirin yang sebangsa dan setanah air Melihat sejarah peristiwa tersebut bahwa Nabi Muhammad adalah pelopor pembangunan masa itu,memberikan pelajaran bagi kita agar kita terus meningkatkan pembangunan sesuai dengan bidang yang kita kuasai seperti pembangunan dalam bidang agama, pendidikan, pertanian, kesehatan dan lain sebagainya.
Terimakasih atas kehadiran para tamu undangan dan para hadirin dalam acara ini.
Wassalamualaikum Wr.Wb.

Teknik atau Metode Pidato
Ada empat (4) buah metode dalam berpidato yang sering digunakan, yaitu : Impromptu / spontan, Ekstemporan / Penjabaran kerangka, Naskah dan Menghafal.  Metode-metode pidato tersebut dapat kita pilih untuk menyampaikan suatu pembicaraan. Kita juga dapat melakukan penggabungan metode-metode di atas sesuai dengan kebutuhan. Perlunya penggabungan metode dikarenakan setiap metode pidato memiliki kekurangan dan kelebihan, sehingga apabila kita melakukan suatu kaloborasi antar metode akan di dapatkan hasil yang lebih baik. Berikut ini pembahasan lebih rinci mengenai metode-metode dalam berpidato  : (Khayyirah, 2013:44)
  1. Impromptu (spontan)
Metode pidato impromptu adalah membawakan pidato tanpa persiapan yang hanya mengandalakan pengalaman dan wawasan. Dalam metode ini, pembicara menggunakan cara spontanitas (improvisasi). Biasanya, metode ini digunakan untuk pidato yang sifatnya mendadak dan disajikan menurut kebutuhan saat itu.
  1. Ekstemporan (penjabaran kerangka)
Metode pidato ekstemporan merupakan teknik berpidato dengan menjabarkan materi yang terpola. Maksud terpola yaitu materi yang akan disampaikan harus dipersiapkan garis besarnya dengan menuliskan hal-hal yang di anggap penting.
  1. Naskah
Metode pidato naskah adalah berpidato dengan menggunakan naskah yang telah dibuat sebelumnya. Metode ini biasanya digunakan dalam pidato resmi dimana pembicara selalu membaca naskah yang telah dipersiapkan sebelumnya. Cara demikian dilakukan agar tidak terjadi kekeliruan, karena setiap kata yang diucapkan dalam situasi resmi akan di sebarluaskan dan dijadikan figur masyarakat serta dikutip oleh media massa.
  1. Menghafal (tanpa teks)
Metode pidato menghafal yaitu menghafal suatu rencana pidato yang telah dibuat sebelumnya.Kelebihan metode menghafal adalah melatih daya ingat dan tersusun sistematis. Sedangkan kelemahan metode menghafal adalah bila terjadi lupa akan mempengaruhi isi pidato dan mungkin akan menggangu konsentrasi pendengar.

Langkah-Langkah Penyusunan Pidato
Sebelum berpidato, berdakwah, atau berceramah, seseorang harus mengetahui lebih dulu apa yang akan disampaikan dan tingkah laku apa yang diharapkan dari khalayak, Bagaimana akan mengembangkan topik bahasan. Dengan demikian, dalam tahap persiapan pidato, ada dua hal yang harus dilakukan, yaitu: (1) memilih topik,(2) tujuan pidato.
  1. Memilih Topik dan Tujuan Pidato
Seringkali seseorang menjadi bingung ketika harus mencari topik yang baik, seakan-akan dunia ini kekeringan bahan pembicaraan, seakan-akan dirinya tidak memiliki keahlian apa-apa. Jangan bingung, karena sebenarnya setiap orang memiliki keahlian masing-masing, hanya diri seringkali tidak menyadarinya.Setiap orang punya potensi untuk ahli di bidangnya masing-masing. Hal yang akan menjadi masalah bagi seseorang ketika harus berpidato adalah jika orang itu memaksakan diri berbicara tentang persoalan yang tidak dikuasainya, Merumuskan Judul Pidato
Hal yang erat kaitannya dengan topik adalah judul. Bila topik adalah pokok bahasan yang akan diulas, maka judul adalah nama yang diberikan untuk pokok bahasan itu. Seringkali judul telah dikemukakan lebih dahulu kepada khalayak, karena itu judul perlu dirumuskan terlebih dahulu. Judul yang baik harus memenuhi tiga syarat, yaitu: relevan, propokatif, dan singkat. Relevan artinya ada hubungannya dengan pokok-pokok bahasan; Propokatif artinya dapat menimbulkan hasrat ingin tahu dan antusiasme pendengar; Singkat berarti mudah ditangkap maksudnya, pendek kalimatnya, dan mudah diingat.
  1. Menentukan Tujuan Pidato
Ada dua macam tujuan pidato, yakni: tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum pidato biasanya dirumuskan dalam tiga hal: memberitahukan (informatif), mempengaruhi (persuasif), dan menghibur (rekreatif). Tujuan khusus ialah tujuan yang dapat dijabarkan dari tujuan umum. Tujuan khusus bersifat kongkret dan sebaiknya dapat diukur tingkat pencapaiannya atau dapat dibuktikan segera.

Daftar Pustaka
Khayyirah, Balqis. 2013. Cara Pintar Berbicara Cerdas di Depan Publik. Yogyakarta: Diva Press.
Sumarna,Saleem Hardja. 2013. Kumpulan Naskah Pidato dan MC Yang Paling Anda Butuhkan Dalam Segala Acara. Solo: Galmas Publisher.

No comments:

Post a Comment