TEORI PIDATO
Pengertian Pidato
Pidato adalah suatu
ucapan dengan susunan yang baik untuk disampaikan kepada orang
banyak.(Khayyirah,2013:41) Contoh pidato yaitu seperti pidato kenegaraan,
pidato menyambut hari besar, pidato pembangkit semangat, pidato sambutan acara
atau event, dan lain sebagainya.Sedangkan di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI), pidato didefinisikan sebagai (1) Pengungkapan pikiran dalam bentuk
kata-kata yang ditujukan kepada orang banyak; (2) Wacana yang disiapkan untuk
diucapkan di depan khalayak.(KBBI:349)
Pidato yang baik
dapat memberikan suatu kesan positif bagi orang-orang yang mendengar pidato
tersebut. Kemampuan berpidato atau berbicara yang baik di depan publik atau
umum dapat membantu untuk mencapai jenjang karir yang baik.Menulis naskah
pidato pada hakikatnya adalah menuangkan gagasan ke dalam bentuk bahasa tulis
yang siap dilisankan. Pilihan, kosakata, kalimat, dan paragraf dalam menulis
sebuah pidato sesungguhnya tidak jauh berbeda dengan kegiatan menulis naskah
yang lain. Situasi resmi atau kurang resmi akan menentukan kosakata dalam
menulis.
Unsur-Unsur pada Pidato
Unsur-unsur dalam
berpidato adalah pembicara, bahan atau materi pembicaraan,objek atau pendengar,
dan tema. Ketiga unsur tersebut saling memengaruhi satu dengan yang lain.
Hilangnya salah satu unsur tersebut di atas, akan mengakibatkan ketimpangan
dalam berpidato.
Sebuah pidato harus
disiapkan menurut struktur tertentu. Seperti juga artikel atau esei, pidato
mulai dengan pembuka yang memperkenalkan topik dan mungkin memberi sedikit
informasi latar belakang . Selain pidato, setiap butir informasi atau
argumentasi harus disusun secara jelas dan runtut. Kalau pidato bertele-tele
atau mengandung terlalu banyak perulangan,maka para pendengar akan merasa cepat
bosan. Contoh-contoh yang menarik akan membuat uraian dalam pidato lebih hidup.
Khususnya kalau mengutarakan pendapat atau argumentasi, Bahasa yang digunakan
sangat penting untuk menarik maupun untuk memikat minat pendengar.
Tujuan Pidato
Ada beberapa tujuan
dalam Pidato, Pada umumnya melakukan satu atau beberapa hal berikut ini :
(Khayyirah,2013:42)
- Mempengaruhi orang lain agar mengikuti kemauan kita dengan suka rela.
- Memberi suatu pemahaman atau informasi pada orang lain.
- Membuat orang lain senang dengan pidato yang menghibur sehingga orang lain senang dan puas dengan ucapan yang kita sampaikan.
- Memberikan informasi Memberikan sebuah pemahaman baru, mengingatkan, atau memberikan informasi kepada khalayak ramai.
- Persuasif atau mengajak Mempengaruhi khalayak ramai agar dengan senang hati mengikuti apa yang kita harapkan dan apa yang kita sampaikan.
- Hiburan atau rekreasi menyenangkan pihak audiens dengan pidato yang kita bawakan sehingga tecapai kepuasan dan kesenangan terhadap apa yang kita sampaikan.
Bentuk-bentuk Pidato
Berpidato, mempunyai
bentuk-bentuknya tersendiri,disesuaikan dengan kepentingan, kondisi, situasi
serta ting¬kat-tingkat kecerdasan sasaran yang diberi
penerangan.(Sumarna,2014:13). Bentuk-bentuk pidato itu sendiri ada beberapa
macam Tiap-tiap bentuk dapat diuraikan sebagai berikut:
- Massa information
Massa information adalah pidato akbar di depan puluhan ribu pengunjung baik yang majemuk
(artinya berbagai-bagai golongan masyarakat hadir) maupun hanya terdiri dari
satu go¬longan masyarakat saja.
- ceramah (causerrie)
Ceramah,
adalah penyampaian uraian secara mendalam oleh seseorang yang memang ahli dalam
bidangnya, di depan massa hadirin yang terbatas, misalnya berkisar 25 hing¬ga
500 orang.
- Up greading, atau peningkatan kemampuan, penataran.
Up
greading diberikan misalnya oleh kepala dinas kepada para karyawannya, tentang
sesuatu pengetahuan atau sesuatu hal, karena dipandang perlu diberikan
penataran agar meningkatlah kemampuannya.
- Coaching
Coaching adalah penerangan yang edukatif dengan tujuan untuk memberikan latihan. (coach, latihan), misalnya tentang :
Pendaptaran pemilih untuk ke-pentingan pemilu. Maka coach akan mengenai
cara-cara pendapatan pemilih, pengisian daftar pemilih tambahan dan yang mengenai
cara pemilih didaftar dan sebagainya. Misalnya lagi mengenai masalah kenakalan
remaja, baik yang mengenai penanganan tindakan-tindakan dan sebagainya.
- Face to face.
Penerangan
yang cara penyampaiannya dengan tatap-muka, tatap-muka antara seorang juru
penerang ke-pada seorang atau lebih. Penerangan face to face diberikan secara santai, bebas dari ikatan-ikatan
formalitas ataupun protokoler, jadi antara subyek dengan obyek berlaku bebas
dan clad hati ke hati secara kekeluargaan, seolah-olah tak ada diskriminasi
sosial antara kedua belah pihak,. Jadi antara juru penerang dan orang yang
diberi penjelasan tak terdapat perbedaan-perbedaan, sekalipun misalnya yang
melakukan penerangan itu pejabat tinggi, Gubernur, Bupati dan sebainya.
- Huisbezoek
Huisbezoek adalah mertamu (kunjungan) dari rumah ke rumah. Dengan demikian, maka juga
dengan cara face to face pula.
Bedanya dengan yang terdahulu bahwa face to face dilakukan tetap rnuka dimana
kesempatan memungkinkan, sedangkan huisbezoek memang disengaja mertamu ke rumah-rumah
orang-orang tertentu untuk menyampaikan sesuatu hal. Huisbezoek ini dilakukan
misalnya bila sesuatu situasi dimana keadaan keamanan tidak memungkinkan untuk
diadakan rapat-rapat atau pertemuan-pertemuan.
Sifat dan ciri-ciri Pidato
Apabila dilihat dari
isinya, maka pidato bisa dikatakan memiliki tiga sifat utama yaitu:
(Sumarna,2013:19)
- Informatif
Berisi
penerangan-penerangan yang mengemukakan hal-hal yang sesungguhnya, mengutamakan
fakta, data-data yang disertai alasan-alasan yang obyektif. Tidak pernah
memutarbalikan fakta. Tidak ada upaya memoles yang pahit agar terlihat manis
dan sebaliknya tidak membuat ha-hal yang manis menjadi pahit.
- Propaganda
Propaganda
lebih cenderung untuk mempermanis hal-hal yang terasa pahit, dan lebih
memaniskan lagi hal-hal yang memang manis.meninggikan hal-hal yang sebenarnya
bersifat rendah, memoles hal-hal yang buruk agar terkesan bagus dan sebagainya.
- Edukatif
Pidato
yang bersifat edukatif biasanya berdasarkan pada ilmu pengetahuan dan mengikuti
ketentuan-ketentuan obyektif yng bisa dipertanggungjawabkan dari segi politik,
sosial budaya, maupun ilmu pengetahuan.
Komposisi Naskah Pidato
Posisi naskah pidato
disusun sedemikian rupa sehingga mewujudkan suatu rangkaian dari awal hinggaa
akhir, dan membicarakan persoalan dari A-Z. dan Penyusunan komposisi naskahnya
dengan sendirinya juga dimulai dari A-Z.Pidato yang tidak tertata komposisinya
tersebut biasanya dilakukan oleh mereka yang tidak mampu menyusun komposisi
naskah pidato dengan teks yang disusun baik.
Pada dasarnya teks
pidato yang baik disusun dengan komposisi pokoknya sebagai berikut:
- salam pembukaan
- pidato pendahuluan
- materi pokok persoalan
- kesimpulan
- akhir kata
- salam penutup (Khayyirah,2013:26)
Contok teks pidato
sesuai dengan komposisi pokok
Assalamualaikum Wr.
Wb.
Hadirin yang
berbahagia,
Allah SWT,menjadikan
bilangan tahun dalam 12 bulan, yaitu dimulai dengan terjadinya bumi dan langit.
12 bulan tersebut 4 bulannya dinamakan ashur al-haram (bulan-bulan yang
dimuliakan) yaitu; dzulqo’dah, dzulhijjah, rajab dan muharram. Bulan muharram
merupakan permulaan bulan hijjriyah dan rasulullah hijrah tidak pada bulan
muharram akan tetapi di bulan rabi’ul awal yaitu bulan kelahiran beliau seperti
yang diceritakan dalam buku-buku sejarah. Nabi Muhammad SAW,setelah menghadapi
peristiwa yang bermacam-macam, diperintahkan Allah untuk hijrah ke Madinah.
Perjalannya berangkat ke Madinah beliau beserta para sahabatnya mampir dahulu
di Gua Tsur selama tiga malam, kemudian menuju ke desa Quba’(7km sebelum kota
Madinah) dan menginap selama beberapa hari disana. Di desa tersebut beliau dan
para sahabatnya bergotong-royong membangun masjid yang menjadi masjid pertama
kali Nabi jadikan shalat jum’ah. Setelah selesai pembangunannya Nabi meminta
para sahabat yang masih tertinggal di Mekkah agar menyusul hijrah ke Madinah.
Hadirin yang sebangsa
dan setanah air Melihat sejarah peristiwa tersebut bahwa Nabi Muhammad adalah
pelopor pembangunan masa itu,memberikan pelajaran bagi kita agar kita terus
meningkatkan pembangunan sesuai dengan bidang yang kita kuasai seperti
pembangunan dalam bidang agama, pendidikan, pertanian, kesehatan dan lain
sebagainya.
Terimakasih atas
kehadiran para tamu undangan dan para hadirin dalam acara ini.
Wassalamualaikum
Wr.Wb.
Teknik atau Metode Pidato
Ada empat (4) buah
metode dalam berpidato yang sering digunakan, yaitu : Impromptu / spontan, Ekstemporan / Penjabaran kerangka, Naskah dan
Menghafal. Metode-metode pidato
tersebut dapat kita pilih untuk menyampaikan suatu pembicaraan. Kita juga dapat
melakukan penggabungan metode-metode di atas sesuai dengan kebutuhan. Perlunya
penggabungan metode dikarenakan setiap metode pidato memiliki kekurangan dan
kelebihan, sehingga apabila kita melakukan suatu kaloborasi antar metode akan
di dapatkan hasil yang lebih baik. Berikut ini pembahasan lebih rinci mengenai
metode-metode dalam berpidato :
(Khayyirah, 2013:44)
- Impromptu (spontan)
Metode
pidato impromptu adalah membawakan pidato tanpa persiapan yang hanya
mengandalakan pengalaman dan wawasan. Dalam metode ini, pembicara menggunakan
cara spontanitas (improvisasi). Biasanya, metode ini digunakan untuk pidato
yang sifatnya mendadak dan disajikan menurut kebutuhan saat itu.
- Ekstemporan (penjabaran kerangka)
Metode
pidato ekstemporan merupakan teknik berpidato dengan menjabarkan materi yang
terpola. Maksud terpola yaitu materi yang akan disampaikan harus dipersiapkan
garis besarnya dengan menuliskan hal-hal yang di anggap penting.
- Naskah
Metode
pidato naskah adalah berpidato dengan menggunakan naskah yang telah dibuat
sebelumnya. Metode ini biasanya digunakan dalam pidato resmi dimana pembicara
selalu membaca naskah yang telah dipersiapkan sebelumnya. Cara demikian
dilakukan agar tidak terjadi kekeliruan, karena setiap kata yang diucapkan
dalam situasi resmi akan di sebarluaskan dan dijadikan figur masyarakat serta
dikutip oleh media massa.
- Menghafal (tanpa teks)
Metode
pidato menghafal yaitu menghafal suatu rencana pidato yang telah dibuat
sebelumnya.Kelebihan metode menghafal adalah melatih daya ingat dan tersusun
sistematis. Sedangkan kelemahan metode menghafal adalah bila terjadi lupa akan
mempengaruhi isi pidato dan mungkin akan menggangu konsentrasi pendengar.
Langkah-Langkah Penyusunan Pidato
Sebelum berpidato,
berdakwah, atau berceramah, seseorang harus mengetahui lebih dulu apa yang akan
disampaikan dan tingkah laku apa yang diharapkan dari khalayak, Bagaimana akan
mengembangkan topik bahasan. Dengan demikian, dalam tahap persiapan pidato, ada
dua hal yang harus dilakukan, yaitu: (1) memilih topik,(2) tujuan pidato.
- Memilih Topik dan Tujuan Pidato
Seringkali
seseorang menjadi bingung ketika harus mencari topik yang baik, seakan-akan
dunia ini kekeringan bahan pembicaraan, seakan-akan dirinya tidak memiliki
keahlian apa-apa. Jangan bingung, karena sebenarnya setiap orang memiliki
keahlian masing-masing, hanya diri seringkali tidak menyadarinya.Setiap orang
punya potensi untuk ahli di bidangnya masing-masing. Hal yang akan menjadi
masalah bagi seseorang ketika harus berpidato adalah jika orang itu memaksakan diri
berbicara tentang persoalan yang tidak dikuasainya, Merumuskan Judul Pidato
Hal
yang erat kaitannya dengan topik adalah judul. Bila topik adalah pokok bahasan
yang akan diulas, maka judul adalah nama yang diberikan untuk pokok bahasan
itu. Seringkali judul telah dikemukakan lebih dahulu kepada khalayak, karena
itu judul perlu dirumuskan terlebih dahulu. Judul yang baik harus memenuhi tiga
syarat, yaitu: relevan, propokatif, dan singkat. Relevan artinya ada
hubungannya dengan pokok-pokok bahasan; Propokatif artinya dapat menimbulkan
hasrat ingin tahu dan antusiasme pendengar; Singkat berarti mudah ditangkap
maksudnya, pendek kalimatnya, dan mudah diingat.
- Menentukan Tujuan Pidato
Ada
dua macam tujuan pidato, yakni: tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum
pidato biasanya dirumuskan dalam tiga hal: memberitahukan (informatif),
mempengaruhi (persuasif), dan menghibur (rekreatif). Tujuan khusus ialah tujuan
yang dapat dijabarkan dari tujuan umum. Tujuan khusus bersifat kongkret dan
sebaiknya dapat diukur tingkat pencapaiannya atau dapat dibuktikan segera.
Daftar Pustaka
Khayyirah, Balqis. 2013. Cara Pintar Berbicara Cerdas di Depan Publik.
Yogyakarta: Diva Press.
Sumarna,Saleem Hardja. 2013. Kumpulan Naskah Pidato dan MC Yang Paling Anda Butuhkan Dalam Segala
Acara. Solo: Galmas Publisher.
No comments:
Post a Comment