Pengertian Novel dan Jenis-Jenis Novel
Tarigan, (1985:164) mengemukakan bahwa pengertian novel adalah novel berasal dari kata
Latin novellus yang diturunkan pula
dari kata novies yang artinya “baru”.
Dikatakan baru karena kalau dibandingkan dengan jenis-jenis sastra lainnya
seperti puisi dan drama, maka jenis novel ini muncul kemudian. Dewi Setiayana (1998:29) novel berasal dari bahasa Italia, novella yang berarti barang baru yang
kecil. Kemudian, kata tersebut menjadi istilah sebuah karya sastra dalam bentuk prosa.
Novel lebih panjang isinya dari pada cerpen. Konflik yang dikisahkan lebih
luas. Para tokoh dan wataknya pun lebih berkembang sampai mengalami perubahan
nasib. Penggambaran latar lebih detail. Bersamaan dengan perjalan waktu terjadi
perubahan-perubahan hingga konflik terselesaikan. Dengan arti luas novel
adalah cerita berbentuk prosa dalam ukuran luas, ukuran luas di sini berarti
cerita dalam plot (alur) yang kompleks, karakter yang banyak tema yang komplek suasana
cerita yang beragam dan setting
cerita. Novel dapat dibagi menjadi tiga yaitu pencintaan, novel petualangan, dan novel
fantasi (sumardjo dan
saini, 1991: 29).
Nurgiantoro (1994: 23), Unsur intrinsik adalah unsur-unsur yang membangun
karya sastra itu sendiri. Unsur-unsur inilah yang menyebabkan karya sastra
hadir sebagai sastra, unsur-unsur yang secara faktual akan dijumpai jika orang
membaca karya sastra. Unsur sebuah novel adalah unsur-unsur yang (secara langsung) turut serta dalam
membangun cerita. Keterpaduan antara berbagai unsur intrinsik inilah yang membuat
sebuah novel berwujud, atau sebaliknya. Jika, dilihat dari sudut kita pembaca, unsur-unsur (cerita) inilah yang akan
dijumpai jika kita membaca sebuah novel. Unsur yang dimaksud, untuk menyebut
sebagian saja, misalnya, peristiwa, plot, penokohan, tema, latar, sudut pandang
penceritaan, bahasa atau gaya bahasa, dan lain-lain.
Novel populer merupakan sastra populer yang menyuguhkan problema kehidupan yang berkisar pada cinta asmara yang simpel dan bertujuan hiburan. Umar Khayam (alm) menyebutnya novel yang menjadi selera orang banyak alias “selera populer” (Zulfahnur,1996:72). Hakikatnya novel-novel populer ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
a.
Bertema
cinta asmara belaka tanpa persoalan lain yang serius, dengan tokoh-tokohnya
wanita muda yang cantik.
b.
Memakai
bahasa yang actual, lincah, dan gaya cerita sentimental.
c.
Alurnya
utuh tetapi sering mengabaikan karakterisasi tokoh.
d.
Bertujuan
hiburan sehingga cerita disungguhkan dengan cara yang mengasikan, humor,
ringan, tetap memiliki ketegangan, penuh aksi, dan sederhana.
e.
Punya
pembaca missal karena memang bersifat komersial dan sarat komunikatif (1996:73)
Novel Literer
Novel Literer merupakan novel bermutu sastra dan serius serta menumpahkan persoalan-persoalan mendalam tentang kehidupan tokoh oleh pengarangnya. Maksudnya adalah novel literrer ini menceritakan tentang persoalan-persoalan tengtang kehidupan tokoh-tokoh yang ada dalam cerita novel tersebut.
Novel Picisan
Novel Picisan merupakan novel yang cenderung menyuguhkan cerita dengan kisah cinta asmara yang mengarah ke pornografi, contohnya Tante Maryati oleh Motinggo Bussye, dan Gaun Hitam Seorang Hostess dan Bungalow di Puncak Bukit Karya Abdullah arapan
Novel Absurd
Novel Absurd merupakan sejenis novel fiksi yang menyimpang dari logika biasa, irasional, realitas bercampur angan-angan dan mimpi. Tokoh-tokoh ceritanya “anti tokoh” misalnya orang mati bisa hidup kembali, bunga dan mayat bisa bicara dan lain-lain. Putu Wijaya menamai Novel absurd sebagai dongeng modern.
Novel Horor
Novel horor merupakan novel yang melukiskan kejadian-kejadian yang bersifat horor, misalnya Drakulla mengisap darah, Hantu gentayangan, kuburan keramat, keajaiban alam supernatural diserta kekerasan, kekejaman, kekacauan, dan kematian pada akhirnya. Novel ini pada jamannya banyak yang dijadikan scenario film untuk film-film horor.
Novelet
Novelet merupakan bentuk novel yang lebih kecil kisahan ceritanya karena memang jumlah halamanya yang sedikit. Novel ini meceritakan sesuatu kisah atau cerita yang cepat selesai, maka dari itulah novel ini jumlah halamannya sedikit dan bisa juga disebut novel yang tipis.
Daftar Pustaka
Sumardjo, Jakob dan Saini K.M.
1986. Apresiasi Kesusastraan. Jakarta :
Gramedia
Tarigan,
Henry Guntur. 1985.
Prinsip-prinsip Dasar Sastra. Bandung
PT.ANGKASA:
No comments:
Post a Comment