Monday, May 30, 2016

Hakikat Keterampilan Menulis (makalah)

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Bahasa mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari yaitu sebagi alat komunikasi, baik komunikasi lisan maupun tulisan. Kridalaksana (1984:19) menyatakan bahwa bahasa adalah sistem lambang bunyi arbitrer, yang dipergunakan oleh para anggota masyarakat untuk bekerja sama dan berinteraksi, bahasa merupakan alat komunikasi yang penting bagi kehidupan manusia. Alwasilah (1986:9) menyatakan bahwa Bahasa sebagai alat komunikasi dapat digunakan dalam bentuk lisan maupun  tulisan yang dalam prosesnya melibatkan tiga komponen penting, pihak yang berkomunikasi, informasi yang kemukakan, dan alat komunikasi. Bahasa sebagai alat komunikasi yang mempunyai peranan penting dalam kehidupan sehari-hari. Adanya bahasa kegiatan manusia berlangsung dengan baik, karena hampir semua kegiatan manusia menggunakan bahasa, baik bahasa lisan maupun tulis.
Penggunaan bahasa yang baik memperlihatkan hubungan logis antara bahasa yang digunakan dengan pikiran yang terkandung dalam bahasa dan  memudahkan orang menangkap apa yang disampaikan dengan bahasa itu. Menggunakan bahasa dengan baik dan benar memerlukan pembiasaan, tidak bisa mahir begitu saja. Kemahiran berbahasa memerlukan pembelajaran yang terus-menerus, berhati-hati dalam bertutur, perhatian terus- menerus,  dan didasari sikap positif dalam bahasa itu.
Bahasa Indonesia baik secara lisan maupun tulis mempunyai fungsi yang sama, yaitu untuk menyampaikan informasi. Perbedaan terletak pada cara penyampaian informasi dan tujuan penyampaianya. Penyampaian informasi dengan menggunakan rangkaian huruf, kata, ataupun kalimat, dan tanda baca disebut bahasa tulis. Bahasa lisan tentunya menggunakan bunyi-bunyi artikulasi. Hal tersebut senada dengan pendapat Tarigan (1986: 3) mengemukakan bahwa berbicara adalah kemampuan seseorang dalam mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata yang bertujuan untuk mengekspresikan, menyatakan serta menyampaikan pikiran, gagasan dan perasaan orang tersebut. Selanjutnya bahasa tulis merupakan bahasa yang dilukiskan ke dalam media sehingga orang lain dapat memahami lambang grafik tersebut.
Kegiatan menulis merupakan hasil kemampuan berbahasa yang dimiliki seseorang yang paling akhir setelah kemampuah menyimak, berbicara dan menulis (Iskandarwasid, 2011, 248). Keterampilan menulis dapat dikatakan sebagai keterampilan yang paling sulit dibandingkan tiga terampilan berbahasa lainnya. Hal ini disebabkan kemampuan menulis menghendaki penguasaan keterampilan bahasa lainnya di luar keterampilan menulis. Berdasarkan latar belakang tersebut penulis ingin mendeskrisikan beberapa aspek terkait dengan konsep atau teori menulis. Oleh karena itu makalah ini berjudul “Keterampilan menulis.”

1.2 Rumusan Masalah
            Berdasarkan latar belakang yang sudah diungkapkan di atas terdapat masalah yang perlu dipecahkan sebagai berikut.
1.2.1 Apakah menulis itu?
1.2.2 Bagaimanakah fungsi dan tujuan menulis?
1.2.3 Hakikat Keterampilan Menulis?
1.2.4 Ada berapa jeniskah karya dari keterampilan menulis?

1.3 Tujuan
            Makalah ini disusun dengan pertimbangan adanya beberapa tujuan yang ingin dicapai. Beberapa tujuan makalah ini sebagai berikut.
1.3.1 Mendeskripsikan definisi menulis.
1.3.2 Mendeskripsikan fungsi dan tujuan menulis?
1.3.3 Mendeskripsikan hakikat keterampilan menulis?
1.3.4 Mendeskripsikan jenis-jenis karya tulis.

1.4 Manfaat
            Makalah ini disusun dengan pertimbangan manfaat yang dimilikinya. Manfaat dari penyusunan makalah ini sebagai beriku.
1.4.1 Bagi pendidik, mahasiswa dan peserta didik, makalah ini bermanfaat memberikan bahan materi bacaan tentang keterampilan menulis.
1.4.2 Bagi pembaca, makalah ini dapat meningkatkan pemahaman kebahasaan terkait keterampilan menulis.
1.4.3  Bagi peneliti makalah ini dapat digunakan untuk bahan referensi kajian teori.


























BAB II
KAJIAN TEORI

2.1 Hakikat Menulis
Kegiatan menulis merupakan hasil kemampuan berbahasa yang dimiliki seseorang yang paling akhir setelah kemampuah menyimak, berbicara dan menulis (Iskandarwasid, 2011, 248). Berdasarkan pendapat tersebut keterampilan menulis dapat dikatakan sebagai keterampilan yang paling sulit Dibandingkan tiga terampilan berbahasa lainnya. Hal ini disebabkan kemampuan menulis menghendaki penguasaan keterampilan bahasa lainnya di luar keterampilan menulis.
Menulis dan membaca adalah dua keterampilan yang saling melengkapi. Kebiasaan menulis tidak mungkin ada jika tidak terbiasa membaca. Meskipun kebiasaan membaca belum tentu membawa kebisaan menulis. Akan tetapi, membaca tetap akan memberi manfaat menambah cakrawala pengetahuan. Pengatahuan dan wawasan yang didapat dari kegiatan membaca akan menjadi dasar dari kegiatan menulis.
Menulis pada dasarnya bukan saja berupa mengungkapkan pikiran atau perasaan saja, tetapi pengungkapan ide, ilmu pengetahuan, dan pengalaman hidup seseorang daam bahasa tulis (Khundaru, 2014: 150). Oleh karena itu menulis perlu dipelajari. Tulisan yang dibuat, memuat pesan yang hendak disampaikan. Pesan tesebut mempertimbangkan sususan kata demi kata, tanda baca yang dipakai, diksi yang dipilih akan menentukan makna yang akan disampaikan.
Kesimpulannya menulis ialah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang-orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik itu. Gambar atau lukisan mungkin dapat menyampaikan makna-makna, tetapi tidak menggambarkan kesatuan-kesatuan bahasa. Menulis merupakan suatu representasi bagian dan kesatuan-kesatuan ekspresi bahasa. Hal ini merupakan perbedaan utama antara lukisan dan tulisan, antara melukis dan menulis.
Melukis gambar bukanlah menulis. Dengan perkataan lain menggambar huruf-huruf bukanlah menulis. Seorang pelukis dapat saja melukis huruf-huruf Cina, tetapi dia dia tidak dapat dikatakan menulis, kalau dia tidak memahami bahasa cina beserta huruf-hurufnya. Dengan kriteria yang seperti itu, dapatlah dikatakan bahwa menyalin atau mengkopi huruf-huruf ataupun menyusun suatu naskah dalam huruf naskah dalam huruf-huruf tertentu untuk dicetak bukanlah menulis kalau orang-orang tersebut tidak memahami bahasa tersebut beserta representasinya (Lado,1979:143).
Pada prinsipnya fungsi dan tulisan adalah sebagai alat komunikasi yang tidak langsung. Menulis sangat penting bagi pendidikan karena memudahkan para pelajar berpikir, dapat menolong kita berpikir secara kritis, dapat memudahkan kita merasakan dan menikmati hubungan-hubungan, memperdalam daya tanggap atau persepsi kita, memecahkan masalah-masalah yang kita hadapi, menyusun urutan bagi pengalaman.

2.2 Fungsi dan Tujuan Menulis
Menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang lain dapat memahami lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik tersebut. Gambar atau lukisan mungkin dapat menyampaikan makna-makna, tapi tidak menggambarkan kesatuan-kesatuan bahasa. Menulis merupakan representasi bagian dari kesatuan-kesatuan ekrepresi bahasa. Hal ini merupakan perbedaan lukisan dan tulisan. Dengan kata lain menggambar huruf bukanlah menulis. Seorang pelukis bisa saja melukis bisa huruf cina, tetapi dia tidak dapat dikatakan menulis, kalau tidak memahami bahasa cina beserta huruf-hurufnya.
Pada prinsipnya fungsi utama dari tulisan adalah sebagai alat komunikasi secara tidak langsung. Menulis dapat menjadi penting di pendidikan karena memudahkan para pelajar berfikir dan dapat menolong kita berfikir kritis. Tulisan dapat menjelaskan pikiran-pikiran kita. Setiap penulis tidak hanya diharuskan memilih suatu pokok pembicaraan yang cocok dan serasi, tetapi juga harus menentukan siapa pembaca karyanya itu dan apa maksud dan tujuannya.
Menulis tentunya mempunyai tujuan yang ingin dicapai oleh penulisnya (Keraf, 1984: 54), antara lain:
1) tujuan penugasan,
2) tujuan altruistik,
3) tujuan persuarif,
4) tujuan informasional,
5) tujuan pernyataan diri,
6) tujuan kreatif,
7) tujuan pemecahan masalah.

2.3 Keterampilan Menulis
Secara luas dapat dikatakan bahwa komunikasi adalah suatu proses pengiriman dan penerimaan pesan-pesan yang pasti terjadi sewaktu-waktu bila manusia atau binatang-binatang ingin berkenalan dan berhubungan satu sama lain. Seperti hewan-hewan lainnya, maka manusia berkomunikasi melalui gerak-gerik refleks yang sederhana dan bunyi-bunyi yang tidak berupa bahasa. Tetapi hanya manusia sajalah yang telah mengembangkan bahasa (Webb, 1975: 26).
Setiap penulis atau pengarang mempunyai pikiran atau gagasan yang ingin disampaikan atau dituturkan kepada orang lain. Dalam hal ini dia harus menerjemahkan ide-idenya itu ke dalam sandi-sandi lisan yang selanjutnya diubah menjadi sandi-sandi tulis. Sang pengarang memanfaatkan sejumlah sarana mekanis untuk merekam sandi tulis tersebut. Setelah selesai perekaman itu maka dapatlah diteruskan atau disebarkan kepada orang lain (dalam hal ini para pembaca) melintasi waktu dan ruang.
Pikiran atau gagasan sang penulispun sampailah ke pihak pembaca. Pembaca melihat tulisan tersebut. Dia menerjemahkan sandi tulis itu ke dalam sandi lisan kembali dan mendapatkan serta menemui kembali pikiran atau gagasan sang penulis. Akhirnya sang pembaca memahami pikiran atau gagasan tersebut.

2.4 Jenis Karya dari Keterampilan Menulis
Menurut Adelstein dan Pival (dalam Tarigan, 1986) membagi enam jenis karya tulis sebagai berikut.
a)      Tulisan dengan nada akrab
Tulisan pribadi secara jelas bersifat subjektif, keakuan. Tulisan ini merupakan suatu pernyataan dari gagasan-gagasan serta perasaan kita mengenai pengalaman kita sendiri atau kerabat sendiri. Tulisan pribadi mempunyai cirri-ciri yakni (a) hidup, besemangat, (b) lincah, cemelang, (c) menatik, memikat, memukau, dan (d) menyegarkan.
1)      Buku harian
2)      Catatan harian (jurnal)
3)      Cerita tidak resmi
4)      Puisi
5)      Surat
6)      Otobiografi
7)      Cerpen, novel dlll

b)      Tulisan bernada penerangan
1)      Deskripsi
2)      Narasi
3)      Eksposisi
4)      Argumentasi
5)      Persuasi

c)      Tulisan bernada informatif
1)      Pengumuman
2)      Artikel
3)      Opini
4)      Berita
5)      Features
6)      Resensi buku

d)     Tulisan bernada argumentasi
1)      Sinopsis
2)      Opini
3)      Biografi

e)      Tulisan bernada kritik
1)      Esai
2)      Kritik



























BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
            Bahasa memiliki peranan untuk komunikasi antar sesama. Bahasa memiliki jenis bahasa tulis dan bahasa lisan. Bahasa tulis merupakan bahasa yang digunakan oleh pengguna bahasa dalam bentuk tulisan. Agar bisa menulis, maka pengguna bahasa harus bisa menulis dengan baik dan benar. Menulis ialah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang-orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik itu.
            Pada prinsipnya fungsi utama dari tulisan adalah sebagai alat komunikasi secara tidak langsung. Oleh karena tulisan merupakan alat komunikasi tidak langsing, penulis hendaknya bisa menciptakan tulisan yang mudah dibaca, dipahami oleh pembaca. Diksi, tanda baca EYD, kalimat efektif dan unsur linguistik lainnya tentu perlu dikuasai seorang penulis dan tidak lupa adalah penguasaan topik yang akan ditulis. Guru dan pendidik perlu memberikan latihan-latihan yang beragam untuk meningkatkan kemampuan menulis peserta didiknya.
            Jenis karya tulis pun beragam, mulai dari tulisan yang bernada akrab, penerangan, informatif, argumentatif, dan kritik. Setiap jenis tulisan mempunyai cara dan teknik penulisan tersendiri. Secara umum cara menulis adalah pra menulis, pengedrafan, pengeditan dan publikasi.

3.2 Saran
Saran yang dapat diberikan berdasarkan hasil pemaparan teori dalam makalah ini sebagai berikut.
3.2.1 Bagi pendidik, hendaknya memperdalam kajian mengenai keterampilan menulis sehingga nantinya bisa memperlancar pembelajaran keterampilan menulis.
3.2.2  Bagi peserta didik, hendaknya melatih keterampilan menulis dengan belajar menciptakan berbagai macam karya tulis dengan dibantu bimbingan pendidik.
3.2.3  Bagi pembaca, makalah ini tentunya dalam sedikit banyak membantu bahan referensi terkait keterampilan menulis. Namun, demi penyempurnaan karya tulis ini segala kritik dan saran sangat dibutuhkan penulis.


























DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zaenal dan Amran Tasai. 1985. Berbahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Mediyatama sarana Perkasa

Chaer, Abdul. 2011. Ragam Bahasa Ilmiah. Jakarta: Rinneka Cipta.

Hikmat, Ade dan Nani Solihati. 2013. Bahasa Indonesia. Jakarta: Kompas Gramedia.

Iskandarwassid & Dadang Sunendar. 2011. Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung: Rosda.

Keraf, Gorys. 1984. Tata Bahasa Indonesia: Sekolah Menengah Tingkat Atas. Jakarta: Nusa Indah.


No comments:

Post a Comment