5 Trik
Jitu Menghadapi Wawancara Kerja
- Minta Nasehat dari Senior
Nasehat dari
seseorang yang lebih berpengalaman sangat diperlukan, karena tentu seorang yang
lebih berpengalaman kerja dan pernah menjalani Tes Wawancara Kerja ( Interview
) lebih tahu perihal apa saja yang mungkin akan ditanyakan kepada sobat saat
menjalani wawancara kerja.
- Lakukan Simulasi Wawancara
Simulasi wawancara
merupakan latihan wawancara yang bagus sebelum sobat diwawancarai. Simulasi
tersebut dapat menurunkan kepanikan dan ketidakpercayaan diri seseorang ketika
menjalani Tes wawancara kerja. Tanpa adanya latihan atau simulasi maka
seseorang yang belum berpengalaman akan terputus-putus atau ragu saat menjawab
pertanyaan yang diajukan.
- Jangan Banyak Tersenyum
Tersenyum tentunya
baik dilakukan saat menjalani wawancara kerja dan merupakan senjata yang
lumayan ampuh, Namun ketika seseorang terlalu banyak tersenyum saat menjalani
tes tersebut, hal itu bukannya akan menambah Nilai kita namun akan menjatuhkan
kita sendiri. Tersenyumlah pada saat yang tepat dalam kata lain Tersenyum
merupakan senjata namun Juga bisa menjadi Bumerang sendiri bagi seseorang.
- Tunjukan Bakat dan Keahlian
Bakat dan keahlian
harus kita tunjukkan, namun jangan sampai berlebihan. Seseorang lebih menilai (
menghargai ) orang lain ketika orang tersebut tahu bahwa orang ini memiliki
suatu bakat dan keahlian.
- Jangan Sok Tahu
Hal yang harus
dihindari Saat wawancara kerja adalah rasa sok tahu, Karena siapa pun akan
menilai bahwa orang yang sok tahu itu menyebalkan. Jangan harap sobat dapat
lancar menjalani tes wawancara kerja jika sobat tidak mau mendengarkan
perkataan orang lain yang tentunya lebih berpengalaman dari sobat ( Trik No. 1
). Namun saya rasa Sobat tidak seperti itu, karena Sobat sedang membaca 5 Trik
Jitu saat Menjalani Wawancara Kerja, itu artinya sobat sedang mencari dan
mendengarkan pendapat orang lain
Dalam wawancara kerja
tradisional, si pewawancara kerja akan menanyakan pertanyaan yang memfokuskan
kepada keahlian dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan.
Wawancara kerja berbasis kompetensi akan menyelami tentang diri Anda dengan
menanyakan seputar karakter dan atribut diri yang mencari kecocokkan antara
Anda dan kultur perusahaan. Hal ini disebut sebagai kompetensi sikap.
Pewawancara kerja yang menggunakan metode ini akan menggunakan setengah waktu
saat wawancara untuk menanyakan kemampuan dan setengahnya lagi mengenai
kompetensi sikap. Ia akan mencari bukti bagaimana sikap Anda selama ini.
Pewawancara kerja harus mencari tahu:
- Apakah Anda adalah aset atau beban untuk perusahaan? Dalam kata lain, apakah Anda akan mencetak uang atau menyimpan uang untuk perusahaan?
- Apakah Anda team player? Apakah Anda bisa masuk ke dalam hierarki perusahaan atau menjadi batu sandungan? Mampukah Anda menerima atau memberi perintah?
- Mungkinkah Anda masuk ke dalam kultur perusahaan? Mereka tak butuh seorang “putri”.
Salah satu cara
terbarik untuk menjawab kebutuhan si pewawancara tersebut, cobalah ambil
inisiatif dan ceritakan kisah-kisah pribadi yang bisa Anda ceritakan, kira-kira
ambil waktu 30 – 90 detik untuk masing-masing. Anda bisa memulai membangun
cerita Anda lewat 7 area berikut:
- Saat Anda berhasil membuat atau menghemat uang perusahaan tempat Anda bekerja dulu.
- Sebuah krisis diri yang Anda hadapi kala di pekerjaan lama, dan bagaimana Anda merespon atau berhasil melaluinya.
- Cerita ketika Anda menjadi bagian dalam sebuah tim kerja dan apa kontribusi Anda.
- Ketika Anda bekerja dan berhasil melewati stres.
- Kisah ketika Anda berhasil memimpin sebuah proyek, atau kisah mengenai kemampuan Anda untuk menjadi seorang pimpinan.
- Kegagalan yang terjadi di pekerjaan Anda dan bagaimana melewatinya.
- Sebuah kejadian luar biasa yang terjadi selama karier dan mengakibatkan Anda harus mengubah haluan, dan betapa hal tersebut sudah mengubah Anda.
No comments:
Post a Comment