PEMADU FRASA
Bahasa sebagai alat komunikasi merupakan sarana
perumusan maksud, melahirkan perasaan, dan memungkinkan kita menciptakan
kegiatan sesama manusia, .mengatur berbagai aktivitas kemasyarakatan,
merencanakan dan mengarahkan rnasa depan kita. Bahasa sebagai alat komunikasi
diperoleh manusia sejak lahir sampai usia sekolah, yang dikenal dengan istilah
pemerolehan bahasa.
Pemerolehan
bahasa merupakan satu
proses perkembangan bahasa
manusia. Lazimnya
pemerolehan bahasa pertama
dikaitkan dengan perkembangan bahasa
pada siswa manakala pemerolehan bahasa kedua bertumpu kepada perkembangan bahasa orang
dewasa ( Language Acquisition: On-line ).
Perkembangan bahasa pada siswa
pula bermaksud pemerolehan bahasa ibu. Namun terdapat juga pandangan lain yang
mengatakan bahawa terdapat dua proses yang
terlibat dalam pemerolehan
bahasa dalam kalangan
siswa yaitu pemerolehan bahasa
dan pembelajaran bahasa.
Dua faktor utama
yang sering dikaitkan dengan
pemerolehan bahasa ialah
faktor nurture dan faktor
nature . Namun para pengkaji
bahasa dan linguistik
tidak menolak kepentingan
tentang pengaruh
faktor-faktor seperti biologi
dan persekitaran. Kajian-kajian telah dijalankan untuk melihat sama ada
manusia memang sudah dilengkapi
dengan alat biologi untuk kebolehan berbahasa
seperti yang didakwa oleh ahli linguistik Noam Chomsky
dan Lenneberg ataupun
pemerolehan berbahasa ialah
hasil daripada pemerolehan
kognisi umum dan interaksi manusia dengan persekitarannya.
Chomsky yang kutip oleh Subyakto-Nababan1 mengatakan
bahwa setiap manusia mernpunyai apa yang dinamakan falcuties of the mind, yakni
semacam kapling-kapling intelektual dalam benak atau otak mereka dan salah
satunya dijatahkan untuk pemakaian dan pemerolehan bahasa. Seorang yang normal
akan memperoleh bahasa ibu dalam waktu singkat. Hai ini bukan karena anak
memperoleh rangsangan saja, lalu si anak mengadakan respon, tetapi karena
setiap anak yang iahir telah dilengkapi dengan seperangkat peralatan yang
memperoleh bahasa ibu. Alat ini disebut dengan Language Acquisition Device
(LAD) atau lebih dikenal dengan nama piranti pemerolehan bahasa.
Kemampuan kebahasaan pada seorang anak berjalan
beriringan dengan perkembangan biologisnya. Setiap anak berupaya menyerap
kaidah yang berlaku dalam masyarakat secara bertahap. Pada kemampuan berbahasa
pada anak, akan menggunakan bahasa yang lebih sederhana dulu menuju ke kaidah
bahasa yang lebih sulit. Proses ujaran
dapat merupakan kata, kelompok kata atau kalimat. Sebelum berujar, tentunya
terlebih dahulu memalui proses di dalam otak, dalam proses ini, seorang
manusia, menyusun kata dan kiadah apa saja yang akan digunakan yang nantinya
dapat menjadi ujaran yang kita dengar. Ujaran tentunya selain bisa diujarkan
melalui bicara, tentunya sebuah ujaran bisa dituliskan. tulisan yang dimaksud
adalah susunan kat, kelompok kata, kelimat yang dituliskan. bisa dalam bentuk
kata saja, kalimat, paragraph, atau bisa juga karangan.
PEMBAHASAN
1
Phares Marker
Untuk mengetahui apa
itu phrase maker. Mari kita lihat contoh kalimat berikut.
S
VP
NP VP NP
N V N Pen N
Ibu membeli
buku di
toko
Pelabelan pada struktur
diagram pohom yang terdapat dalam kalimat di atas yang disebut dengan phrase
maker atau penanda frasa. Proses membuat phrase maker adalah suatu rekonstruksi
linguistic yang dilakukan dengan memberikan label pada kata-kata yang digunakan
dalam sebuah ujaran atau kalimat (Wahab, 2005:41).
Fungsi adanya phrase
maker adalah 1) memberi kita informasi analisis pada bagian-bagian penyusun
atas kalimat atau ujaran yang berisi bagian-bagian yang sama. Dan mana yang
menjadi dominasi pada bagian yang didominasi. 2) Fhrase maker memberi kita
representasi yang formal atas elemen-elemen penyusun ujaran atau kalimat.
2
Gramatika Struktur Frasa
Aturan
atau cara yang dipakai untuk mengurai kalimat denga cara member penanda frasa
itulah yang disebut dengan gramatika struktur frasa. Dari contoh kalimat di
atas, penanda frsa memiliki beberapa symbol, misalnya S untuk kalimat yang
merupakan symbol yang paling awal, dan NP, VP N atau V untuk symbol pembantunya
(Wahab, 2005:41).
Gramatika
Struktur frasa memberikan informasi tentang pengelompokkan penanda yang masih
berhierarki. Serta symbol mana yang lebih awal digunakan dan simbo yang mana
yang tidak boleh mendahului symbol yang lain.
3
Macam-Macam Frasa
Samsuri (2005),
menyebutkan ada beberapa jenis frasa. Frasa-frasa itu dapat dijelaskan sebagai
berikut.
a.
Frasa Nomina (FN)
Frasa
Nomina yaitu kata-kata yang menunjukkan pengertian tentang orang, hewan dan
barang atau hal hal yang abstrak. Frasa ini dibedakan menjadi pronominal dan
nama.
Bentukan frasa nomina
berupa N1 + N2 …. Nx. Ada beberapa macam frasa nomina:
- FN Penjelas macam atau nama
- FN Keterangan milik atau asal
- FN Keterangan Tempat
- FN Keterangan Hal mengenai apa pokok itu
- FN Penjelasan untuk siapa pokok itu
- FN Bahan untuk pokok
- FN bersifat Alat penggerak
- FN Penjelas untuk menerangkan persamaan bentuk, warna, atau salah satu sifat yang terkandung dalam nomina penjelas
Bentukan frasan nomina
dengan N + V, ada beberapa macam FN dengan bentukan N + V, antara lain:
- FN tentang kegiatan pokok yang dijelaskan oleh verba sebagai penjelasnya.
- FN tentang untuk kegiatan apa pokok itu, yang dinyatakan oleh verba.
- FN tentang kegiatan apa yang dilakukan orang pada tempat yang dinyatakan oleh pokok.
- FN mengenai keadaan pokok yang dikenai kegiatan yang dinyatakan pokok.
Bentukan frasa nomina
dengan bentukan N + A. frasa ini mempunyai jenis antara lain:
- FN yang berisi A sebagai penjelas yang member keterangan tentang pokok.
- FN yang berisi N + pronominal.
b.
Frasa Verba (FV)
Secara umum frasa verba dapat dinyatakan dengan pertanyaa “
pokok sedang apa. Ada beberapa bentukan FV, antara lain:
- FV yang terbentuk dari V yang sederhana, semi lengkap dan lengkap
- FV dengan pokok ber+ Vp
- FV dengan pokok ter + Vp
- FV dengan pokok ke + VP + an
- FV dengan pokok meN + Vp, meN + Vp + I , meN + Vp + kan
- FV dengan bentukan V + FN
- Frasa Adjektifa (FA)
Frasa Ajektifa dapat dirumuskan
dengan kalimat “ pokok bagaimana”. Ada beberapa bentukan FA, antara lain:
- FA dengan bentukan sangat + A
- FA dengan bentukan warna + A
- Frasa Numeralia (FNu)
Frasa numeralia dapat
dirumuskan dengan pertanyaan “berapa pokok?”. Frasa ini digolongkan adan dua
jenis yaitu yang bersifat alami dan yang bersifat ukuran.
- FNu alami yaitu FNu dengan bentukan Nu + (orang / ekor / buah).
- FNu ukuran, yaitu FNu dengan bentukan Nu + (depa / keranjang / pikul / kaleng / bungkus dan sebagainya)
- Frasa Preposisi (FP)
Frasa preposisi dapat
dirumuskan dengan kalimat, 1) P mana pokok, dan 2) P apa / siapa pokok. Frasa
ini dapat dibentuk dengan bentukan dari
p + FN.
- Bentuk Frasa Lain
·
Modalitas
·
Cara
·
Alat
·
Tempat
·
Waktu
·
Aspek
·
Suasana
Daftar Pustaka
Dardjowidjojo,
Soenjono. 2008. Psikolinguistik.
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Arifin, Zainal. 1989. Cermat Berbahasa Indonesia. Jakarta: Mediyatama Sarana Perkasa.
Wahab, Abdul. 2005. Butir-Butir Linguistik. Surabaya: Airlangga University Press.
Samsuri. 1982. Analisis Bahasa. Jakarta Pusat: Erlangga.
.1985. Tata
Kalimat Bahasa Indonesia. Jakarta Pusat: Sastra Hudaya
Brown,
Douglas. 2008. Prinsip dan Pembelajaran
Bahasa. Jakarta: Person Education.
Ellis,
Rod. 1994. The Study of Sekond Language
Acquistion. New York: Oxfor University Press.
Language
Acquisition. (On-line). Available: http://earthrenewal.org/second
language.htm
Language
Acquisition. (On-line). Available: http://www.ecs.soton.ac.uk/~harnad/
Papers/Py104/pinker.langacq.html
Language
acquisition. (On-line). Available: http://en.wikipedia.org/wiki/
Languageacquisition
No comments:
Post a Comment